Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) adalah suatu asam lemak jenuh yang
terkandung dalam minyak tumbuh-tumbuhan yang terbentuk dikarenakan adanya
kandungan air sehingga membentuk asam lemak bebas yang dapat mempengaruhi
kualitas minyak itu sendiri. Pada percobaan ini kita menghitung kadar asam lemak
jenuh pada minyak sawit, dilakukan dengan mencampurkan minyak kelapa sawit
ditambakan alkohol sebanyak 3 ml, terlihat minyak dan alkohol tidak menyatu
karena massa jenis keduanya berbeda yaitu massa jenis alkohol lebih besar dari
pada massa jenis minyak kemudian dipanaskan sampai mendidih menggunakan
hotplate lalu ditambahkan 3 tetes PP dan dititrasi dengan larutan standar NaOH
0,2 N sampai menghasilkan warna pink. Hasil yang didapat yaitu FFA% sebagai
asam palmitik sebesar 0,1792%, FFA% sebagai asam oleic sebesar 0,1974%, dan
FFA% sebagai asam lauric sebesar 0,14%, jadi, sampel ( minyak kelapa sawit )
dalam percobaan ini dapat dinyatakan layak konsumsi. Karena hanya
mengandung asam lemak bebes di bawah 1%.
78
BAB II
LANDASAN TEORI
79
80
bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan
sendirinya. Buah terdiri dari tiga lapisan:
a. Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
b. Mesoskarp, serabut buah
c. Endoskarp, cangkang pelindung inti,Inti sawit (kernel, yang sebetulnya
adalah biji)merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak
inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang
pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula)
dan bakal akar (Martin Kanginan,2007).
a. Dura,
b. Pisifera, dan
c. Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga
dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya
besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya
tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang
menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang
menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan
Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-
masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap
fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai
90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%.
Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan.
2.3 Trigliserida
Trigliserida itu berkaitan erat dengan kolesterol. Arti dari trigliserida itu
sendiri adalah sejenis gliserida yaitu ester yang terdapat dari gliserol yang terdiri
dari tiga asam lemak. Pada asam lemak yang telah membentuk trigliserida,
kemudian dimanfaatkan sebagai sumber energi yang dibutuhkan oleh otot-otot
tubuh untuk bekerja juga disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak.
Hal ini mirip dengan kelebihan kolesterol, jika kadar trigliserida tersebut
berlebihan dalam darah maka dapat mengakibatkan berbagai masalah dalam
kesehatan Anda.
86
Jika terdapat trigliserida yang berlebihan dalam tubuh yang akan disimpan
dalam jaringan kulit yang akan membuat tubuh terlihat gemuk. Tidak beda jauh
dengan kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat
membahayakan kesehatan. Akan tetapi pada trigliserida yang dalam batas normal
sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh. Asam lemak yang ada akan sangat
bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu juga trigliserida dapat memberikan
energi bagi tubuh, dapat melindungi tulang, serta organ-organ penting lainnya
yang dalam tubuh dari cedera (repository.usu).
88
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil percobaan menentukan asam dari minyak kelapa sawit
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Erlenmayer kosong ditimbang beratnya 107,2983 gr
2 Erlenmayer diisi minyak 20 gr + 30 -warnanya keruh
ml etanol -minyak dan etanol tidak besatu
-terbentuk 2 lapisan,lapisan etanol
diatas dan minyak dibawah.
3 Campuran etanol dan minyak yang -warnanya keruh
telah dipanaskan -terbentuk lapisan antara minyak
dan etanol
4 Setelah campuran dingin ditambahkan -warnanya keruh
3 tetes pp
5 Campuran dititrasi dengan NaOH -warnanya pink
0,1M
- FFA % asam palmitic 0,1792 %
- FFA % asam oleic 0,1974 %
- FFA % asam lauric 0,14 %
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, dimana erlenmeyer yang telah dimasukan 20 gr
minyak dan 30 ml alkohol hasilnya adalah alkohol diatas, minyak dibawah.
Reaksi ini terjadi pada saat sebelum dipanaskan dan hasilnya tersebut dikarenakan
masa jenis pada alkohol lebih kecil dibandingkan dengan minyak. Dan pada saat
pemanasan sehingga mendidih di dapatkan hasil dimana terdapat sedikit
kumpulan pada saat campuran mendidih, hal ini dikarenakan reaski tersebut
mengalami sistem koloid pada saat pemanasan. Sistem koloid merupakan keadaan
suatu larutan dan suspensi dimana campurannya tidak jernih dan tidak dapat
disaring. Dengan kata lain, pada reaksi tersebut terdapat fase pendisfersi yaitu
cairan yang menghasilkan emulsi.
89
90
= 0,1974 %
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Minyak ditambahkan alkohol merupakan campuran yang tidak dapat larut
karena minyak bersifat nonpolar dan etanol bersifat polar.
2. Pada saat pemanasan miyak diatas, alkohol dibawah,karena dipengaruhi
oleh masa jenisnya dimana sifat alcohol hamper sama dengan air.adapun
factor lainnya adalah suhu.
3. Setelah ditetesi PP dan dititrasi dengan NaOH campuran berubah menjadi
warna pink.
4. FFA% sebagai asam palmatic = 0,179 %
FFA% sebagai asam oleic = 0,1974 %
FFA% sebagai asam lauric = 0,14%
5.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum ini kita harus teliti saat melakukan
penimbagna minyak, mencampurkan larutan, memanaskan dan mentitrasi, dan
juga amtilah dengan baik dari perubahan perubahan warna dan bentuk kedua
larutan antara minyak dan alcohol menyatu atau tidak.
91
DAFTAR PUSTAKA
Harlt,Harold. 1983.Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Kanginan, Martin. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Karyadi, Benny. 1994. Kimia Teknik. Jakarta : Gramedia.
Winarto. 1991. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta : Gramedia.
92
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
1. Diketahui:
Normalitas : 0,02 N
Volume NaOH : 7 ml
Berat sampul (w) : 20 gram
Jawaban:
a. FFA% sebagai asam palmitik:
25,6 x N x V = 25,6 x 0,02 x 7 = 0,179%
W 20
B-1
LAMPIRAN C
TUGAS
1. Buat rumus bangun minyak yang terhidrolisis oleh air dan hasil reaksinya!
2. Apa penyebab minyak makan berbau tengik?
3. Sebutkan sifat – sifat fisik dan kimia dari minyak khusus minyak nabati!
Jawab
1.
O O
CH2 O C C2H5 CH2OH HOCC2H5
O O
H2O
CH O C C2H5 CHOH + HOCC2H5
O O
C-1
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT
1. Hot plate
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Erlenmeyer
D-1