Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu
kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan
mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada
penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan
penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.
Daftar isi:
1. Ikhtisar
2. Sejarah kedokteran
3. Praktek kedokteran
4. Relasi pasien-dokter
5. Kecakapan klinis
6. Cabang ilmu kedokteran
7. Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia
8. Lihat pula
9. Referensi
10. Pranala luar
1. Ikhtisar
Praktek kedokteran dilakukan oleh para profesional kedokteran-lazimnya dokter
dan kelompok profesi kedokteran lainnya yang meliputi perawat atau ahli farmasi.
Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang dianggap mempraktekkan ilmu kedokteran
secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan kesehatan terkait. Profesi
kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik
secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai
negara dan wilayah hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak
mempraktekkan ilmu kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
3. Praktek kedokteran
Praktek kedokteran mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah
bukti dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah
penerapan gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk
menentukan diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing
pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.
Pusat dari praktek kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang
dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dideritanya.
Dalam praktek, seorang dokter harus:
membangun relasi dengan pasien
mengumpulkan data (riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil laboratorium
atau citra medis)
menganalisa data
membuat rencana perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
merawat pasien
memantau dan menilai jalannya perawatan dan dapat mengubah perawatan bila
diperlukan.
Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan
dokumen yang berkedudukan dalam hukum.
4. Relasi pasien-dokter
Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang timbul pada ruangan praktik
Relasi pasien dan dokter adalah proses utama dari praktek kedokteran. Terdapat banyak
pandangan mengenai hubungan relasi ini.
Pandangan yang ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari
proses seorang dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien;
maka dari itu dokter memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan
membuat sebuah diagnosis yang kemudian digunakan sebagai penjelasan kepada pasien
dan merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas seorang dokter
adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus
paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan
sejauh mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.
Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa
yang ada di sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa
kelainan dari sisi anatomi dan faalnya), dan psikologi (pikiran dan perilaku). Seorang
dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien. Artinya, konteks sosial
politik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres, kepercayaan) harus turut
dipertimbangkan dan terkadang dapat menjadi petunjuk dalam kepentingan membangun
diagnosis dan perawatan berikutnya.
Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan komplainnya (tanda-tanda)
kepada dokter, yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda
klinis tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya
pada diri pasien dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama pasien,
dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium berikutnya bila
diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka dokter akan
memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi pengajaran ini menempatkan dokter
sebagai guru (Physician dalam Bahasa Inggris; berasal dari bahasa Latin yang berarti
guru).
Relasi dokter dan pasien dapat dianalisa dari pandangan masalah etika. Banyak nilai dan
masalah etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat
dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai moral.
Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan dan tuntutan terhadap hak otonomi
pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.
Relasi dan proses praktek juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang
dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki status
yang lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan dalam
kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri dan membawa
keuntungan serta kerugian bagi pasien.
Pada 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran
perusahaan asuransi seiiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai negara
(seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan keputusan
medis.
Kualitas relasi pasien dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati,
kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit dan kehidupan, ketersediaan waktu
yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan pasien
tentang penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi kian baik.
Relasi kian kompleks di luar ruang praktek pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah
sakit. Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter dan pasien, namun juga dengan
pasien lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.
5. Kecakapan klinis
Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan
fisik, hasil laboratorium atau citra medis, analisa data, dan penentuan diagnosis, dan
perencanaan perawatan atau pengobatan.[2]
Hal-hal yang termasuk dalam riwayat kesehatan:
Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda atau
gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien dan sejak kapan hal
tersebut di keluhkan pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan kronologis dari
tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan, hobi,
dan lainnya.
Riwayat Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter,
termasuk alergi.
Riwayat Penyakit Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang pernah
dijalani pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita, vaksinasi,
alergi yang pernah diderita.
Riwayat Sistemik (ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai kondisi
sistem organ utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan (traktus digestivus),
dan lainnya.
Riwayat sosial Ekonomi(SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status
perkawinan, status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan obat,
tembakau, dan alkohol.
Riwayat keluarga (FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang pernah
diderita oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik). Biasanya dibuat
dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.
Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses
pembuatan diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran,
sentuhan, dan terkadang juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk
pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk
membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar (auskultasi); mencium
terkadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada penyakit uremia.
Pemeriksaan fisik mencakup:
Tanda vital termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut, kecepatan
bernapas, tingkat hemoglobin darah,
Tampakan umum pasien dan penunjuk spesifik dari penyakit.
Kulit, kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
Kardiovaskular jantung dan pembuluh darah
Saluran pernapasan (termasuk paru-paru)
Tubuh (abdomen) dan rektum
Organ genitalia (kelamin)
Otot rangka (anggota gerak tubuh)
Kondisi persarafan (kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
Psikiatrik atau kejiwaan (orientasi, mental)
Hasil laboratorium dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.
Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya
sederhana maupun hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada
beberapa sistem tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.
Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,
apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi dan psikologi,
walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan
ilmu kedokteran.
Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan
lanjut pasca sarjana) dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan
spesialiasi dan gelarnya beragam di tiap negara.
6. 1. Spesialiasi diagnostik
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ serta
interaksinya dalam tubuh manusia
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh
manusia
Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan
pembentuk dan penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap
tubuh manusia
Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan
makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi
organ atau sistem organ
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan parasit
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba
6. 4. Cakupan antardisipliner
Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di
Indonesia.
Bioetika adalah sebuah ilmu yang mempelajari hubungan biologi, sains, kesehatan, etika,
filsafat, dan teologi.
Farmakologi klinis mempelajari hubungan interaksi antara obat dan tubuh pasien.
Informatika kedokteran mengubungkan dunia kedokteran dengan dunia teknologi
informasi.
Kedokteran dirgantara mempelajari perihal kesehatan yang berhubunga dengan
penerbangan dan perjalanan udara.
Kedokteran evolusioner adalah ilmu kedokteran yang dikaitkan dengan teori evolusioner.
Kedokteran forensik mempelajari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan masalah
hukum seperti penentuan waktu dan penyebab kematian seseorang pada sebuah kasus
kriminal.
Kedokteran konservasi adalah ilmu yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan hewan
serta kondisi lingkungan. Disebut juga sebagai kedokteran ekologis atau kedokteran
lingkungan.
Kedokteran olahraga menangani kesehatan para olahragawan.
Kedokteran selam membahas hal yang berhubungan masalah kesehatan pada
penyelaman.
Nosologi adalah bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu.
Teknik biomedis mempelajari aplikasi prinsip teknis untuk praktek kedokteran.
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik
Kedokteran, telah dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan
kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi, yang
terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab
kepada Presiden dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan
dokter gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan medis. KKI mempunyai tugas meregistrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan
pembinaan terhadap penyelenggaraan praktek kedokteran yang dilaksanakan bersama
lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dokter
dan dokter gigi yang disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran
Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi
pendidikan kedokteran, asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah
sakit pendidikan.
KKI mempunyai wewenang:
menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi,
menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi,
melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,
melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan
etika profesi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi,
melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh
organisasi profesi, atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.
Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:
Konsil Kedokteran
Konsil Kedokteran Gigi.
Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:
divisi registrasi,
divisi standar pendidikan profesi,
divisi pembinaan.
Jumlah anggota Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-
unsur yang berasal dari :
Organisasi Profesi Kedokteran 2 orang,
Organisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orang,
Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran 1 orang,
Asosiasi Institusi Pendidikan Kedoktan Gigi 1 orang,
Kolegium Kedokteran 1 orang,
Kolegium Kedokteran Gigi 1 orang,
Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan 2 orang,
Tokoh Masyarakat 3 orang,
Departemen Kesehatan 2 orang,
Departemen Pendidikan Nasional 2 orang.
Keanggotaan KKI untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri
Kesehatan (pasal 84 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).
Sertifikat Kompetensi perlu dibuat bagi Dokter lulusan sebelum 29 April 2007 dan belum
mengajukan pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) ke Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI). Proses pembuatan Sertifikat Kompetensi ini hanya berlaku sampai dengan tanggal
29 Oktober 2007 (batas terakhir pengajuan STR ke KKI berdasarkan surat KKI No. KK.
01.03/KKI/Reg/IV/301). Sertifikat Kompetensi akan dikirim ke alamat korespondensi
yang tercantum dalam formulir pendaftaran dengan Pos Tercatat.
7. 3. Surat Tanda Registrasi (STR)
Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi dokter dan dokter gigi yang telah
memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui
secara hukum untuk melakukan tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang
memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi, konfirmasi, validasi dan
penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR). Surat Tanda
Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI bagi dokter dan dokter
gigi.
Kedokteran
Cabang ilmu Anestesiologi · Bedah · Dermatologi · Ginekologi · Kedaruratan medis ·
kesehatan Kedokteran rehabilitasi medis · Kedokteran umum · Kesehatan kerja ·
Kesehatan masyarakat · Neurologi · Obstetri · Penyakit dalam · Patologi ·
Pediatri · Psikiatri · Radiologi · THT-KL
Cabang ilmu Endokrinologi · Gastroenterologi · Hematologi · Kardiologi · Kedokteran
penyakit perawatan intensif · Nefrologi · Onkologi · Penyakit infeksi · Pulmonologi
dalam · Rheumatologi
Cabang ilmu Bedah umum · Bedah anak · Bedah kulit · Bedah ginekologi · Bedah
bedah jantung dan pembuluh darah · Bedah mata · Bedah mulut dan maksilofasial
· Bedah ortopedi · Bedah plastik · Bedah saraf · Bedah trauma · Bedah
urologi · Bedah pembuluh darah · Bedah tumor · Otolaringologi ·
Transplantasi organ