PROGRAM Evaluasi Pelayanan Kedokteran (Audit Klinis Pada PPK&CP) DKT
PROGRAM Evaluasi Pelayanan Kedokteran (Audit Klinis Pada PPK&CP) DKT
PROGRAM
Evaluasi Pelayanan Kedokteran
( Audit Klinik )
Rumah Sakit TK.IV 05.07.02 KEDIRI
Tahun 2018
1
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN 3
II. LATAR BELAKANG 4
III. TUJUAN 5
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 6
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 7
VI. SASARAN 8
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN 10
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 10
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 10
X. PENUTUP 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi Proses Pelayanan Kedokteran atau Audit Klinik ( Clinical Audit ) adalah
suatu kegiatan peningkatan mutu proses dan hasil dari pelayanan klinik ( clinical care ),
yang dilakukan dalam bentuk telaah sistematis terhadap pelayanan medik yang telah
diberikan dibandingkan dengan kriteria / standar yang dinyatakan secara eksplisit , dan
diikuti dengan upaya perbaikan ( NICE , 2002 ), sehingga audit klinik dapat disebut juga
sebagai audit medik.
Audit Klinik mencakup audit pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan
pelayanan penunjang medik, sehingga audit klinik mengintegrasikan kegiatan audit
medik dan audit keperawatan.
Definisi Audit Klinik / Audit Medik adalah :
a. Suatu telaah kritis dan sistematis terhadap mutu pelayanan klinik,
termasuk prosedure diagnosis dan terapi, penggunaan sumber daya rumah sakit, dan
hasil serta mutu hidup ( quality of life ) dari pasien.
b. Sebuah proses peningkatan mutu yang bertujuan meningkatkan
pelayanan dan hasil pasien melalui tinjauan pelayanan secara sistematis terhadap
kriteria yang jelas dan implementasi perubahan.
3
BAB II
LATAR BELAKANG
Komite medik sebagai wadah personel Staf Medik Fungsional merupakan bagian
yang tidak dipisahkan dari kegiatan Rumah Sakit Tk. IV 05.07.02 Kediri, yang
mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan kepada para prajurit, PNS
dan keluarganya untuk mewujudkan visinya sebagai Rumah Sakit kebanggaan Prajurit.
Komite Medik sebagai pembantu utama Kepala Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen, mempunyai tugas memberikan saran dibidang rujukan pasien, etika
profesi, standar pelayanan, etika Rumah Sakit, dan pengembangan dibidang
pendidikan dan latihan.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Komite Medik melaksanakan program
kegiatan dengan berpedoman kepada Program Kerja dan Anggaran RS TK.IV 05.07.02
KEDIRI, berupa kegiatan perencanaan, penyusunan, pengendalian dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan pasien, etika profesi, standar
pelayanan, etika Rumah Sakit dan pengembangan profesionalisme pelayanan
kesehatan dalam rangka pengembangan sumber daya personel.
Audit Medis / Klinis di Rumah Sakit Tk. IV 05.07.02 Kediri adalah kegiatan
untuk melakukan Evaluasi terhadap Pelayanan Kedokteran yang dimonitor melalui
Audit terhadap Clinical Pathway Prioritas.
Siklus Audit Klinik /Audit Medik adalah suatu tahapan–tahapan yang harus
dijalani terus–menerus di mulai dari:
4
pemilihan topik,
penetapan kriteria,
pengumpulan data,
menganalisa data,
menetapkan perubahan
Melakukan perubahan,
melakukan re-audit.
5
BAB III
TUJUAN
Tujuan :
1. Tujuan umum :
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan Evaluasi Pelayanan
Kedokteran di Rumah Sakit Tk. IV 05.07.02 Kediri sehingga dapat
tercapai Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Tujuan khusus :
a. Pedoman Praktek Klinis dan Alur Klinis / Clinical Pathway yang
diprioritaskan, dapat digunakan sebagai panduan dari standarisasi
proses asuhan klinik di Rumah Sakit T TK.IV 05.07.02 KEDIRI.
b. Mengukur kesesuaian antara standar dengan pelaksanaan sehari-hari
(compliance audit).
c. Tersedianya data Evaluasi Pelayanan Kedokteran atau Audit Klinis di
Rumah Sakit TK.IV 05.07.02 KEDIRI sebagai landasan untuk melakukan
perubahan tata kelola di masa berikutnya.
d. Sebagai cara melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap Mutu
Pelayanan Medis / Kesehatan yang diberikan kepada pasien yang
menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Tk. IV 05.07.02 Kediri, agar
tercapai mutu pelayanan terbaik, berorientasi pada perawatan berpusat
pada pasien ( patient centered care ) dan keselamatan pasien ( patient
safety ), serta tercapai pola praktek terbaik yang menghasilkan pelayanan
lebih cepat dengan tahap yang lebih sedikit, sehingga bisa mengurangi
variasi dan biaya perawatan, meningkatkan efisiensi, serta memperbaiki
kualitas perawatan pasien dalam rangka upaya kendali mutu dan
kendali biaya.
6
BAB IV
1. Setiap pasien yang menjalani rawat inap mempunyai berkas Rekam Medik.
7
9. Tim Audit Medis / Klinis bertugas untuk mengolah data sampai dengan
kesimpulan dan saran berdasarkan hasil Audit.
10.Tim Audit Medis / Klinis melaporkan hasil Audit kepada Komite Medik dan
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien serta kepada Kepala
Rumah Sakit untuk ditindaklanjuti.
8
BAB V
9
BAB VI
SASARAN
10
Theoretical sound / Time Bound : ada bukti klinis yang terbaik dan terbaru,
dan dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek, kurang dari satu
tahun.
Perlu diketahui Kriteria audit BUKAN Kriteria Diagnosis :
Contoh : Kasus Ulkus DM
Kriteria Diagnosis : Pasien menderita Diabetes, ada luka yg sulit sembuh.
Kriteria Audit : Dilakukan anamnesa riwayat DM dan pengobatan DM,
dilakukan pemeriksaan gula darah……. ( tdk berhubungan dengan hasil
pemeriksaan )… tapi ada tindakan melakukan anamnesa, dan pemeriksaan
gula darah
11
BAB VII
No. KEGIATAN Ja Fe Ma Ap Me Jn Jl Ag Se Ok No De
1. Pembentukan Tim √
2. Rapat Tim √
3. Pemilihan Topik √
4. Penetapan Kriteria √
5. Pengumpulan Data √
6. Analisa Data √
7. Menetapkan Perubahan √
8. Melakukan Perubahan √
9. Melakukan Re-Audit √
12
BAB VIII
13
BAB IX
Pencatatan :
adalah pencatatan kegiatan atau dokumentasi kegiatan Audit Klinis.
Pelaporan :
adalah pembuatan laporan program.
Evaluasi Kegiatan :
Adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh.
14
BAB X
PENUTUP
Dengan tersusunnya Program Audit Klinik ini diharapkan dapat menuai hasil
yang diharapkan yaitu peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
Ditetapkan di : Kediri
pada tanggal : 20 Juli 2018
15