Hutang 2
Hutang 2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hutang
1. Pengertian Hutang
oleh perusahaan kepada pihak lain. Untuk menentukan suatu transaksi sebagai
dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang
kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu
dan harus dibayar dengan kas,barang atau jasa di masa yang akan datang”.
Sedangkan dalam hal ini Al Haryono Jusup (2005 : 23) menyatakan bahwa
uang atau jasa pada saat tertentu di masa yang akan datang”.
8
Di tinjau dari jangka waktu pelunasan atau alat pelunasannya, hutang dapat
yang akan dibayarkan dari asset lancar dan jatuh tempo dalam waktu
singkat (biasanya dalam 1 tahun atau satu siklus akuntansi, mana yang
lebih panjang)”.
adalah kelomok hutang yang berisi tagihan yang harus dibayar oleh
pendek adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
9
1) Hutang dagang
Hutang dagang atau account payable adalah jumlah uang yang masih
barang atau jasa. Salah satu contoh hutang dagang adalah pembelian barang
dagangan atau peralatan kantor secara kredit. Hutang ini tidak memerlukan
saling percaya.
2) Hutang Wesel
janji tertulis tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa hutang ini bersifat lebih formal dibandingkan dengan hutang
dagang biasa. Apabila wesel dibuat dengan jangka waktu kurang dari satu
timbulnya hutang wesel sama seperti hutang dagang, yaitu dari kegiatan
pembelian barang atau jasa secara kredit. Dapat juga terjadi pada awalnya
10
3) Hutang Deviden
diumumkan oleh dewan komisaris perusahaan tapi pada akhir periode belum
dibayar dan dicatat sebagai hutang deviden. Perseroan Terbatas yang sudah
(a) Dividen yang dibagikan dalam bentuk kas atau aktiva (jika belum
(c) Dividen untuk saham prioritas, walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi
panjang lainnya yang akan dilunasi kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai
utang jangka pendek.Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode
(a) Akan dilunasi dengan dana pelunasan atau dari uang penjualan obligasi
(b) Dividen yang dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen modal.
5) Hutang Bonus
karyawan. Bonus dapat dihitung dengan dasar penjualan dan dasar laba. Jika
laba yang menjadi dasar perhitungan bonus maka bonus dapat ditentukan dari
4 alternatif, yaitu.
(a) Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak,
(b) Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus, tetapi sebelum
dikurang pajak,
(c) Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak tetapi sebelum
dikurangi bonus.
(d) Bonus dihitung dari laba bersih sesudah dikurangi bonus dan pajak.
seperti uang langganan majalah atau sewa. Pos ini dinyatakan sebagai hutang,
kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus
operasi perusahaaan, mana yang lebih lama”. Pengertian hutang jangka panjang
oleh Dyckman, et al. (2000 : 218) adalah “kewajiban dengan jangka waktu yang
melebihi satu tahun dari tanggal neraca atau siklus operasi, mana yang lebih
lama”.
kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang memiliki jangka waktu lebih dari 1
tahun”.
13
perusahaan dari pihak ketiga atau kreditor, yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun, dan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan dari aktiva lancar, serta
jumlah hutang jangka panjang tersebut tidak boleh melebihi jumlah modal sendiri.
golongan yaitu:
1) Hutang hipotik
2) Hutang Obligasi
melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari hutang.
B. Laba Usaha
(2001 : 1), “laba adalah suatu pos dasar dan penting dalam laporan
yang dikemukakan oleh Soemarso (2005 : 230), “laba adalah selisih lebih
pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha”. Oleh karena itu,
akan dihasilkan dan jumlah biaya yang akan terjadi dalam periode yang
bersangkutan.
income) adalah yang merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi
perusahaan”.
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi
sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham.
dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor,
a. Laba Bruto
Laba bruto yaitu selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok
penjualan. Laba bruto kadang disebut juga laba kotor. Disebut laba kotor
b. Laba Usaha
Laba usaha yaitu selisih antara laba bruto dan biaya usaha. Laba usaha
c. Laba Bersih
terhadap semua biaya dan kerugian. Laba bersih merupakan angka terakhir
dalam laporan laba rugi jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap
modal.
17
laba rugi akan dijelaskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar
Akuntansi Keuangan (per 1 Oktober 2004 : PSAK No.2, Lampiran 2, hal 19)
yaitu :
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan (xxx)
Laba Bruto xxx
Beban Operasional (xxx)
Laba Operasional/ Usaha xxx
Pendapatan dan ( Beban ) lain-lain (+/-) xxx
Laba Sebelum Pajak xxx
Pajak Penghasilan xxx
Laba Bersih xxx
Pos Luar biasa (xxx)
Laba Bersih Setelah Luar Bersih xxx
Dengan mengetahui laba secara umum untuk menghitung besarnya kenaikan laba
dapat ditentukan dari laba laba kotor atau laba usaha. Akan tetapi, dalam penelitian
Untuk lebih jelasnya elemen atau komponen dan urutan penyajian laporan
keuangan, menurut IAI (2009) unsur – unsur yang berkaitan secara langsung dengan
(a) Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu, dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan
tersebut.
(b) Kewajiban adalah hutang masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
(c) Ekuitas adalah residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.
(a) Penghasilan
kewajiban.
(b) Beban
bentuk arus kas atau berkurangnya aktiva atau ekuitas yang menyangkut
rugi. Demikian juga, laporan perubahan ekuitas pemilik pada akhir periode
harus dilaporkan dalam neraca. Laporan perubahan antara laporan laba rugi
dengan neraca.
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang digunakan untuk dapat
tertentu.
20
keuangan perusahaan.
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang
penting.
(b) Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standar keuangan namun tidak
disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan laporan perubahn
ekuitas.
(c) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
tetapi penting juga sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan
kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh
ekonomi fiskus, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi
untuk laba.
Rumus :
untuk mengembangkan usahanya. Dana tersebut ada yang berasal dari pemilik atau
modal sendiri ataupun yang berasal dari pihak luar atau modal asing yang disebut
modal, maka manajemen perusahaan dituntut untuk bekerja keras agar penggunaan
C. Penelitian Terdahulu
hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca
diantaranya :
Penelitian yang dilakukan oleh Nadzar Na’Amin tahun 2008, dengan judul
“Analisa Pengaruh Total Hutang Jangka Pendek, Hutang Jangka Panjang Dan
dan investasi merupakan salah satu faktor yang akan sangat berpengaruh terhadap
laba perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Diyah Wulandari tahun 2010, dengan judul
pada penelitian ini dijelaskan Pada titik tertentu peningkatan hutang akan
hutang lebih kecil dari pada biaya yang ditimbulkannya maka pemilik perusahaan
lebih suka perusahaan menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan
nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Juwati tahun 2011, dengan judul “Pengaruh
Hutang Jangka Panjang Terhadap Laba Bersih Perusahaan”. pada penelitian ini
keuntungan (laba) karena bunga hutang adalah biaya yang dapat dikurangkan dari
Salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya laba usaha yang diterima
perusahaan adalah modal. Bagi beberapa perusahaan yang memiliki modal besar,
sedikit perusahaan yang memiliki keterbatasan modal, sehingga mereka sulit untuk
pihak manajemen perusahaan memiliki dua pilihan, yaitu menerbitkan saham baru
atau melakukan pinjaman dari pihak luar baik dalam hutang jangka pendek
alternatif sumber modal, maka manajemen perusahaan dituntut untuk bekerja keras
agar penggunaan modal tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi
E. Kerangka Konseptual
penelitian terdahulu.
Hubungan antara hutang dengan laba ini juga bisa dijelaskan melalui sudut
pandang neraca sebagai berikut. Untuk keperluan pembiayaan yaitu dalam rangka
yang tepat, misalnya dengan menerbitkan obligasi dan melakukan pinjaman dari
pihak luar baik dalam hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Hubungan antara hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang terhadap