Anda di halaman 1dari 5

Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.

Pd
Page 1
Uji Persyaratan Analisis Data dengan SPSS
2013
PERTEMUAN KE-6
UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA
Materi :
Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi
yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak berasal dari populasi yang berdistribusi
normal, varians bersifat homogen, dan bersifat linier. Bila asumsi-asumsi ini dipenuhi, atau paling
tidak penyimpangan terhadap asumsinya sedikit, maka uji parametrik masih bisa diandalkan. Tetapi
bila asumsi tidak dipenuhi maka uji nonparametrik menjadi alternatif. Ada tiga asumsi uji statistika
parametrik sebagaimana diungkapkan di atas, yaitu normalitas, linieritas data dan homogenitas
varians.
1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini
penting diketahui berkaitan dengan ketetapatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Uji
parametrik misalmya, mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak
normal maka disarankan untuk menggunakan uji nonparametrik.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel
yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila ada teori yang menyatakan bahwa suatu
variabel yang sedang diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data. Ada
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain: uji Chi Square, uji
Lilifors, uji Kolmogorov-Smirnov, dll.

Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variasi-variasi dua buah distribusi
atau lebih. Uji homogenitas biasanya digunakan sebagi syarat dalam analisis indefenden sampel
tes dan anova
Dasar pengambilan keputusan
1. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka distribusi data adalah homogen
2. Jika nilai signifikasi < 0,05 maka distribusi data adalah tidak homogen
Chi-Square
Konsep dasar :
1. Uji chi- square atau uji kuadrat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variable
yang terdapat pada baris dan kolom
2. Jenis data yang digunakan dalam uji chi square berupa data kategori atau berupa data
frekuensi
3.
Dasar pengambilan keputusan chi-kuadrat, jika nilai asymp. Sig < 0,05 maka terdapat hubungan yang
signifikan antara baris dengan kolom.
Jika nilai asymp. Sig > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara baris dengan
kolom.
Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Input data di bawah ini ke dalam SPSS

Vari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
abel
IQ 40 45 30 35 30 40 45 45 35 35
(X1)
EQ 18 20 14 12 14 16 10 15 18 16
(X2)
Hasil 80 85 60 75 55 65 80 90 75 60
Belaj
ar
(Y)

Pada kolom Name ketik X1, X2 dan Y.


Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh variabel.
Pada kolom Label isikan IQ pada X1, EQ pada X2 dan Hasil Belajar pada Y.
Pada kolom Align isikan Center.
Pada kolom Measure isikan Scale pada X1, Ordinal pada X2 dan Scale pada Y.
Untuk kolom-kolom lainnya biarkan saja (isian default).

Klik tab sheet [Variable View] pada SPSS data editor dan ketik/copy data sebagai berikut
Selanjutanya klik [Analyze] > [Descriptives Statistics] > [Explore].

Masukan variabel Hasil Belajar (Y) ke dalam kotak Dependent List.
Sorot variabel IQ (X1) dan EQ (X2) dan masukan ke dalam kotak Factor List.
Klik tab Plots, centang pilihan Normality plots with tests.
Klik Continue. Klik [OK].
Uji normalitas menghasilkan beberapa output, untuk keperluan penelitian pada umumnya hanya
diperlukan output berupa Tes of Normality seperti berikut

Anda mungkin juga menyukai