Anda di halaman 1dari 7

1.

Upaya Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Listrik

Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat


bekerja dengan aliran listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya :

 Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi:


a) Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
b) Menjelaskan cara penggunaan APD yang benar.
 Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain :
sepatu bot dari bahan karet atau berisolasi dan tidak
diperkenankan dengan kaki telanjang.
 Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada
waktu bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.
 Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik
yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).
 Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi
listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.
 Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik
lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan
terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa
keadaan panel tersebut dan segera mengunci.
 Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam
kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus
segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan bahan
isolator.
 Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau
instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat
listrik.
 Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan
disesuaikan dengan kebutuhan.
 Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik.
 Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik dalam
kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel atau
switch on / off “Aliran listrik Jangan Dihidupkan” untuk menghindari

1
terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan
tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja.
 Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus sudah
dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.

Pencegahan kecelakaan kerja mekanik


Pencegahan kecelakaan kerja pada bagian mesin perlu dilakukan sebelum,
sewaktu, dan setelah bekerja.
a. Sebelum bekerja
Keselamatan kerja yang harus diperhatikan sebelum melaksakan pekerja
meliputi:
• Persiapan dan pemakaian pelengkapan keselamatan kerja untuk si
pekerja yakni; pakaian kerja sepatu kerja, helm, sarung tangan dan lain-
lain.
• Pemeriksaan alat-alat dan perlengkapan yang digunakan seperti;
pemeriksaan perlengkapan pengaman pada mesin-mesin dan lain-lain.
• Pemeriksaan terhadap bahan yang akan dipekerjakan seperti
pemeriksaan sisi-sisi pelat yang tajam.
• Lingkungan tempat bekerja juga perlu diperhatikan, sebab lingkungan
kerja yang nyaman dapat memberikan motivasi terhadap pekerja untuk
bekerja lebih kosenstrasi, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan
kecil terjadi.
b. Sewaktu bekerja
Usaha-usaha yang diperlakukan untuk menghindari atau
mengurangi terjadinya kecelakaan dapat ditempuh dengan jalan sebagai
berikut:
• Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
• Jangan coba-coba mengoperasikan mesin yang tidak diketahui prinsip-
prinsip kerja yang benar tehadap pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
• Pekerja harus menguasai pengetahuan keselamatan kerja.
• Konsentrsi penuh dalam bekerja.
c. Selesai Bekerja
Setelah selesai bekerja keselamatan kerja juga perlu mendapat
perhatian. Sebab akibat-akibat yang sering terjadi setelah selesai bekerja
ini diantaranya terjadi kerusakan pada peralatan dan mesin-mesin, juga
memungkinkan terjadinya kecelakaan terhadap pekerja dan lingkungan
tempat bekerja. Di samping itu kelalaian yang sering terjadi adalah lupa
mematikan panel kontrol listrik. Hal ini sangat membahayakan bagi

2
pekerja lainnya yang tidak mengetahui seperti tanpa sengaja menekan
tombol mesin atau terpijaknya kabel arus listrik dan sebagainya.

2. Alat Pelindung Diri keselamatan kerja listrik dan Mekanik

Alat Pelindung Diri


Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan keselamatan yang harus
digunakan oleh personil apabila berada pada suatu tempat kerja yang berbahaya.
Semua tempat yang dipergunakan untuk menyimpan ,memproses, dan
pembuangan limbah bahan kimia dapat dikategorikan sebagai tempat kerja yang
berbahaya. APD merupakan peralatan yang harus disediakan oleh pengusaha oleh
karyawan. Kewajiban menggunakan APD itu sendiri telah disepakati oleh
pemerintah melalui departement tenaga kerja Republik Indonesia .

1.Pelindung kepala
Pelindung kepala dikenal sebagai safety helmet.pelindung kepala yang dikenal
ada 4 jenis,yaitu Hard hat kelas A , kelas B , kelas C dan bump cap
klasifikasi masing –masing jenis adalah sebagai berikut:
a. Kelas A
Hard hat kelas A dirancan untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh
dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.
b. Kelas B
Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh
dan melindungi dari arus listrik sampai 20.000 volt.
c. Kelas C
Hard hat kelas C melindungi kepala dari benda yang jatuh,tetapi tidak
melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif.
d. .Bump cap
Bump cap dibuat dari plastic dengan berat yang ringan untuk melindungi
kepala dari tabrakan dengan benda yang menonjol .bump cap tidak menggunakan
system suspensi,tidak melindungi dari benda yang jatuh ,dan tidak melindungi
dari kejutan listrik.karenanya bump cap tidak boleh digunakan untuk
menggantikan hard hat tipe apapun.

3
2.Pelindung mata
Pelindung mata disebut dengan Safety Glasses. Safety Glasses berbeda
dengan kaca mata biasa, baik normal maupun kir (Prescription glasses), karena
pada bagian atas kanan dan kiri frame terdapat pelindung dan jenis kacanya yang
dapat menahan jenis sinar UV (Ultra Violet) sampai persentase tertentu. Sinar
ultaraviolet muncul karena lapisan ozon yang terbuka pada lapisan atmosfer bumi,
UV dapat mengakibatkan pembakaran kepada kulit dan bahkan Kanker kulit.

3. Pelindung wajah
Pelindung wajah yang dikenal adalah ;
a. Goggles.
Goggles memberikan pelindungan lebih baik dari pada safety glasses karena
goggles terpasang dekat wajah.karena goggles mengitari area mata,maka goggles
melindungi lebih baik pada situasi yang mungkin tejadi percikan cairan,uap
logam,uap,serbuk,debu,dan kabut.
b. face shield.
face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering
digunakan pada operasi peleburan logam,percikan bahan kimia ,atau partikel yang
melayang.Banyak Face shield yang dapat digunakan bersamaan dengan
pemakaian Hard Hat. Walaupun Facae Shield melindungi wajah, tetapi Face
Shield bukan pelindung mata yang memadai, sehingga pemakaian safety glasses
harus dilakukan dengan pemakaian Face Shield.
c.Welding Helmets
Jenis Pelindung Wajah yang lain adalah Welding Helmets (Topeng Las).
Topeng las memberikan perlindungan pada wajah danmata. Topeng las memakai
lensa absorpsi khusus yang menyaring cahaya yang terang dan energi radiasi yang
dihasilkan selama operasi pengelasan. Sebagaimana Face Shield, Safety Glasses
atau Goggles harus dipakai saat menggunakan Helm Las.

d.Masker wajah

4
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat zat berbau menyengat
dan dari debu yang merugikan.

4. Pelindung Tangan
Diperkirakan hampir 20% dari seluruh kecelakaan yang menyebabkan
cacat adalah tangan. Tanpa jari atau tangan, kemampuan bekerja akan sangat
berkurang. Tangan manusia sangat unik. Tidak ada bentuk lain di dunia yang
dapat mencengkram, memegang, bergerak dan memanipulasi benda seperti tangan
manusia. Karenanya tangan harus dilindungi dan disayangi. APD tangan dikenal
dengan Safety Glove dengan berbagai jenis penggunaanya. Berikut ini adalah
jenis-jenis sarung tangan dengan penggunaan yang tidak terbatas hanya untuk
melindungi dari bahan kimia.
Jenis-Jenis Safety Glove;
a. Sarung Tangan Metak Mesh
Sarung metal mesh tahan terhadap ujung yang lancip dan menjaga
terpotong.
b. Sarung tangan Kulit
Sarung tangan yang terbuat dari kulit ini akan Melindungi tangan dari
permukaan kasar.
c. Sarung tangan Vinyl dan neoprene
Melindungi tangan terhadap bahan kimia beracun
d. Sarung tangan Padded Cloth
Melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas, kotoran dan
Vibrasi.
e. Sarung tangan Heat resistant
Mencegah terkena panas dan api
f. Sarung tangan karet
Melindungi saat bekerja disekitar arus listrik karena karet merupakan
isolator (bukan penghantar listrik)
g. Sarung tangan Latex disposable
Melindungi tangan dari Germ dan bakteri, sarung tangan ini hanya untuk
sekali pakai.
h. Sarung tangan lead lined

5
Digunakan untuk melindungi tangan dari sumber radiasi.

5. Pelindung Kaki
Para ahli selama berabad-abad membuat rancangan dan struktur umtuk
kaki manusia. Kaki manusia sangat kokoh untuk mendukung berat seluruh badan,
dan cukup Flexible untuk memungkinkan berlari, bergerak, ataupun pergi. Tanpa
kaki dan jari-jari kaki, kemampuan bekerja akan sangat berkurang. Hal-Hal yang
dapat menyebabkan kecelakan pada kaki salah satunya adalah akibat bahan kimia.
Cairan seperti asam, basa, dan logan cair dapat menetes ke kaki dan sepatu. Bahan
berbahaya tersebut dapat menyebabkan luka bakar akibat bahan kimia dan panas.
Banyak jenis jenis sepatu keselamatan dan diantaranya adalah
a. Sepatu Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada
permukaan licin.
b. Sepatu Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde,
alcohol, asam, garam, dan basa.
c. Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.
d. Sepatu Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.

6. Pelindung Telinga
Pelindung Telinga tidak boleh dianggap enteng terutama untuk pekerja
yang bekerja di tempat yang berkondisi bising baik itu dari gesekan benda-benda
keras ataupun bunyi-bunyi keras dari mesin. APD yang digunakan untuk kondisi
seperti ini adalah dengan menggunakan Ear Phone, system kerja alat Earphone ini
yaitu meredan suara yang akan masuk ke telinga sehingga suara bising tidak
mengganggu dan merusak system kerja telinga, karena manusia mempuinyai batas
pendengaran, apabila kekerasan suara yang terlalu keras maka akan
memyebabkan Kerusakan pada gendang telinga.

7. Tali Keselamatan

6
Tali Keselamatan Disebut Safety Belt, safety Belt diperlukan untuk
perlindungan diri pekerja yang melakukan pekerjaannya yaitu diketinggian dan
agar mengurangi resiko jatuh langsung dari ketinggian.

Daftar Pustaka
Prasetya Purwa, 2014, Pengawasan-K3-Mekanik, (online),
https://id.scribd.com/doc/196698855/Pengawasan-K3-Mekanik, diakses 3 oktober
2016

_____, Cara Menangani Listrik Sesuai Prosedur K3, (online),


http://jurnalk3.com/cara-menangani-listrik-sesuai-prosedur-k3.html, diakses 3
oktober 2016

Manguneh Alfian, Leni Nuraeni, Riza Julianty, Stefanus T. K3 (Kesehatan dan


keselamatan kerja) Alat pelindung diri k3, (online),
https://id.scribd.com/doc/31588533/Alat-Pelindung-Diri-K3 diakses 3
oktober 2016
_____.pedoman-keselamatan-dari-jaringan-kabel-listrik-atas, (online),
http://jurnalk3.com/pedoman-keselamatan-dari-jaringan-kabel-listrik-
atas.html, diakses 2 oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai