Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ekonomi Lingkungan

LIABILITY INSURANCE (ASURANSI


TANGGUNG-GUGAT)

Disusun Oleh :

NURUL ISMI
1804203010002

MAGISTER TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019
A. Liability Insurance

Asuransi tanggung gugat (Liability Insurance) adalah jenis asuransi yang


dipertanggungkan kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak
lain. Jenis –jenis Asuransi Tanggung Gugat.

1. Asuransi Tanggung Gugat Perorangan


Asuransi tanggung gugat jenis ini menanggung seseorang dari tuntutan
pihak ketiga dalam kedudukannya sebagai pribadi perorangan. Jadi bukan sebagai
majikan, usahawan atau pemegang profesi tertentu. Tuntutan ganti rugi atau
gugatan yang mungkin diajukan oleh orang lain (pihak ketiga) kepada tertanggung
kemungkinan timbul karena perbuatan-perbuatan antara lain: a. Yang dilakukannya
sendiri b. Pada waktu menggunakan benda miliknya (misalnya kendaraan) c. Yang
dilakukan oleh orang atau binatang yang menjadi tanggungannya.

2. Asuransi Tanggung Gugat Untuk Pengusaha


Kata pengusaha di sini mencakup kedudukan tertanggung sebagai pemilik
perusahaan, produsen, majikan. Asuransi tanggung gugat untuk pengusaha (general
liability insurance) mencakup 3 (tiga) jenis, yaitu public liability, product liability
& employer’s liability.

a. Public Liability
Public Liability Insurance adalah asuransi tanggung gugat yang
menjamin risiko yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan tertanggung.
Jadi risiko yang di jamin adalah risiko dari kegiatan yang dilakukan di
dalam persil perusahaan (disebut premises). Dengan demikian, public
liability menjamin premises risks, yaitu bahaya-bahaya yang ada di dalam
persil tertanggung dan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan dan
orang, kecuali yang di derita buruh tertanggung sendiri. Premises dapat
berupa pabrik, gedung, bioskop, restoran, toko dan sebagainya. Contoh
bahaya yang menimbulkan kerusakan pada lingkungan: 1. Limbah pabrik
yang merusak mata air penduduk. 2. Ledakan pabrik yang menyebabkan
kerusakan pada harta milik masyarakat sekitar.
Dalam praktik kadang-kadang sebuah hotel dalam rangka
meningkatkan pelayanannya memasukan asuransi ini atas orang-orang yang
tinggal di hotel tersebut. Apalagi orang yang menginap di hotel tersebut
misalnya terjatuh karena lantai yang licin atau menderita akibat suatu
kecelakaan di hotel tersebut ditanggung oleh asuransi public liability hotel
ini.

b. Asuransi Produk Liability


Jenis asuransi ini disebut juga tanggung gugat hasil produksi, yaitu
asuransi yang menjamin pengusaha terhadap risiko digugat pihak ketiga
(konsumen) akibat cedera badan atau kerusakan harta benda karena
menggunakan hasil produksinya yang sudah beredar di pasaran. Hasil
produksi yang mengakibatkan kerugian terhadap konsumen ini antara lain
akibat dari: a. Kesalahan desain/konstruksi. b. Kesalahan dalam proses
pembuatan c. Kesalahan dalam memberi penjelasan tentang penggunaan
atau cara pengerjaannya, antara lain kesalahan cetak pada brosur dan
sebagainya.

c. Asuransi Employers Liability


Asuransi ini disebut juga Asuransi tanggung gugat majikan. Apabila
seorang buruh mendapatkan cedera pada waktu menjalankan tugasnya,
maka majikan harus bartanggung jawab. Tanggung gugat majikan terhadap
kecelakaan yang dialami buruh ini diatur dalam Undang-Undang
Kecelakaan Tenaga Kerja Tahun 1947. Selanjutnya mulai tahun 1977
kewajiban majikan memberi santunan pada buruhnya yang mengalami
kecelakaan diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1977
pelaksanaannya adalah perum ASTEK dan perum TASPEN (PP No.34
tahun 1977).
3. Asuransi Tanggung Gugat Untuk Profesional
Jenis asuransi ini disebut Profesional Liability Insurance, yaitu asuransi
yang memberi jaminan penggantian kepada pemegang profesi (arsitek, debitur,
pengacara, dan sebagainya). Terhadap risiko digugat oleh kliennya yang karena
kesalahannya atau karena kelalaiannya menyebabkan kliennya menderita badan
atau kerugian harta benda. Sebagai contoh: a. Dokter bedah yang terlupa
meninggalkan pinset diperut pasien. b. Bengunan roboh karena kesalahan desain
atau kesalahan penghitungan arsitek. c. Kesalahan akuntan dalam pembuatan
neraca, sehingga klien yang bersangkutan harus membayar pajak yang jauh lebih
besar dari seharusnya.

B. Asuransi Lingkungan

Meningkatnya pembangunan yang berskala besar, serta tingkat penggunaan


teknologi maju selalu disertai pula oleh risiko buruk terhadap lingkungan.
Sebagaimana diketahui dengan meningkatnya pembangunan di berbagai sektor maka masalah
lingkungan dapat dirasakan sebagai sebuah ongkos lingkungan. Berangkat dari hal tersebut,
Daud Silalahi menyatakan bahwa sistem hukum lingkungan Indonesia telah
mengakomodasi risiko lingkungan ke dalam hukum asuransi lingkungan. Asuransi lingkungan
dipandang perlu untuk menjamin lingkungan yang kita miliki sekarang, untuk itu dibutuhkan
kerja sama multi dan interdisiplin ilmu guna menciptakan berbagai macam model
asuransi lingkungan di Indonesia. Pendekatan secara multi dan interdisipliner akan
membawa pengaruh pada konsep hukum asuransi lingkungan berdasarkan hukum lingkungan
(Silalahi, 2012).
Lingkup dan prosedur penetapan jumlah perkiraan risiko lingkungan dapat
dilakukan melalui model-model analisis ilmiah yang sudah berkembang sangat maju dan
bersifat baku dalam ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Model analisis risiko
lingkungan seperti Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan ERA
(Ecological Risk Assesment) dapat mengukur kemungkinan dampak lingkungan yang
bersifat negatif. Melalui model tersebut dapat diperkirakan seberapa jauh lingkup
asuransi lingkungan yang dapat dijangkau oleh jasa asuransi di Indonesia. Hal
tersebut juga dapat menjadi penunjang dalam menetapkan perkiraan jumlah ganti
rugi dan menetapkan besaran harga polis asuransi sebagai dasar tanggungjawab perusahaan jasa
asuransi.
Berkait dengan kegiatan pertambangan, resiko lingkungan dapat terjadi
sewaktu-waktu tanpa dapat diramalkan sebelumnya, karena kelalaian, kealpaan,
atau kesalahan dalam aktivitas pertambangan. Asuransi lingkungan focus pada
instrumen dan proses untuk menjamin perlindungan dari aspek lingkungan. Asuransi
lingkungan bertujuan untuk meminimalkan ancaman terhadap kehidupan manusia, melindungi
sumberdaya alam, dan menjamin keseimbangan dalam ekosistem. Dalam jangka
waktu lama dampak terhadap air tanah yang tercemar, udara, dan tanah, juga dampak sosial
ekonominya tidak tercatat dan terkuantifikasi secara baik. Konsekuensi jangka panjang dari
dampak skala besar tersebut sangat merusak ekosistem dan ekonomi lokal pada
periode waktu yang tertentu. Perangkat dan teknik asuransi lingkungan saat ini belum banyak
diketahui dan tersedia dengan baik.
Oleh karena itu, terkait dengan aktivitas pertambangan di daerah,
pemerintah daerah dan pelaku usaha pertambagan hendaknya mempertimbangkan
resiko lingkungan tersebut dan segera mengambil suatu langkah kebijakan dengan
melaksanakan dan atau mengikuti program asuransi lingkungan, sehingga dapat dipastikan siapa
yang akan menangani resiko lingkungan berupa dampak negatif sebagai sumber konflik
pertambangan dan pascatambang.

Daud Silalahi, Peran Asuransi Lingkungan dalam Pemberian Ganti Rugi bagi
Masyarakat dan Pemulihan Lingkungan, Seminar Nasional, Unpad, Bandung,
http://www.unpad.ac.id/2012/09/asuransi-lingkungan-berperan-dalam-menjamin-
lingkungan/ , diunduh 15 Februari 2014.

Anda mungkin juga menyukai