Anda di halaman 1dari 3

Alasan Akhlak Kepada Rasulullah Saw.

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa Arab “akhlaq” dalam bentuk jamak,
sedang bentuk mufradnya adalah khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku,
atau tabiat. Secara terminology yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Jadi pengertian akhlak seorang muslim terhadap rasul adalah tingkah laku atau
perbuatan yang dilakukan oleh seorang muslim untuk meneladani sifat-sifat Rasul dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari agar selalu mengamalkan akhlak terpuji dalam
kehidupannya.

Ada beberapa alasan berakhlak kepada Rasulullah SAW yaitu meneladani perilaku dari
Rasulullah saw. Antara lain.

1. Memuliakan yang Lebih Tua serta Menyayangi yang Kecil


Salah satu sikap mulia yang di anjurkan Rasulullah saw. Terhadap umatnya adalah
menghormati orang yang lebih tuaserta menyayangi yang kecil. Dengan bersikap seperti
ini maka bangunan masyarakat akan semakin kokoh serta jalinan hubungan kasih saying
antar masing-masing individu didalamnya akan semakin erat.Tentang hal ini Rasulullah
bersabda yang artinya “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati
yang tua, menyayangi yang muda,menyeru kepada yang makruf,serta mencegah
terjadinya kemungkaran”.
2. Bersikap Amanah
Sikap amanah ini dimiliki oleh Rasulullah dan dikenal di kalangan anggotanya
kaumnya sebelum predikat tersebut di sematkan oleh Allah Swt. di dada beliau. Melihat
urgensi amanah yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat Rasulullah Saw.
Seringkali berwasiat pada umatnya untuk memegang teguh sifat ini. Beliau bahkan
menggolongkan orang-orang yang tidak dapat menjaga amanah yang di pikulkan
kepadanya sebagai orang munafik.
3. Keadilan
Rasulullah adalah orang yang paling adil,paling mampu menahan diri, paling jujur
perkataannya, dan paling besar amanatnya. Sebelum diangkat sebagai seorang nabi beliau
sudah dijuluki masyarakat dengan Al-Amin (orang yang terpercaya). Sebelum Islam,
pada zaman jahiliyah beliau di tunjuk sebagai pengadil.
4. Ketawaduan (Bersikap Rendah Hati)
Kesombongan adalah merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh
islam,sebaliknya sikap rendah hati adalah salah satu yang paling disukai. Rasulullah
adalah orang yang suka merendah diri tidak gila hormat dan juga jabatan. Dalam sebuah
hadist Qudsi Rasulullah bersabda, Allah Azza Wa jalla berfirman:
“kesombongan adalah selendang-Ku dan keangkuhan merupakan pakaian-Ku. Oleh
karna itu, siapa yang merenggut salah satunya dari sisi-Ku maka akan Aku lemparkan ke
dalam neraka”. (HR, Abu Dawud)
5. Kasih Sayang

Rasulullah saw. Adalah pelopor utama dalam hal kasih saying dan cinta kasih. Beliau
sama sekali tidak pernah mencela atau menghina orang lain. Mempersatukan para sahabat
dan tidak pernah mencela mereka. Karna kasih sayangnya yang luar biasanya kepada
umatnya,maka tidak sedikit para sahabat yang senang berdekatan dengan beliau.Beliau
juga senantiasa menanyakan apa yang terjadi diantara manusia,membaguskan yang bagus
dan membenarkannya.
6. Berakhlak Baik/Terpuji
Sifat terpuji merupakan kepribadian seseorang muslim. Rasulullah saw, menasehatkan
kita untuk menghiasi diri dengan akhlak yang mulia dalam pergaulan dengan siapa pun.
Rasulullah saw bersabda, Allah swt.: “Allah menyayangi orang yang bersikap lapang
dada (toleran), baik ketika menjual,membeli,atau menagih sesuatu (kepada orang lain)”
(HR. Bukhari). Anas bin Malik r.a berkata, “Rasulullah saw berkata, “Rasulullah saw.
Merupakan manusia paling baik akhlaknya.” (HR. Muslim).

7. Memelihara Silaturahmi/Persaudaraan

Rasulullah saw mewasiatkan kepada umatnya untuk menjaga persaudaraan.Sebab


permasalahan social yang timbul itu bersumber dari perselisihan pribadi di antara
individu yang menimbulkan rasa marah, dendam dan permusuhan. Dengan adanya
memelihara tali persaudaraan tersebut maka semua permasalahan dapat dibicarakan dan
dicarikan solusi yang baik. Sesuai dengan sabda beliau yang artinya “muslim yang lain
adalah saudara bagi masing-masing kalian.” Oleh karna itu, berbuat baiklah untuk
mereka, damaikanlah apabila ada perselisihan di antara mereka, minta tolonglah terhadap
mereka dalam hal-hal yang tidak dapat kalian hadapi, serta bantulah mereka dalam
menghadapi hal-hal yang tidak mampu mereka atasi.” (HR.Ahmad)

8. Menunjukan Wajah Berseri-seri

Islam sangat menaruh perhatian terhadap masalah pergaulan antar manusia. Islam
menginginkan antar hubungan di antara manusia berlangsung dengan baik dan penuh rasa
kasih saying. Contohnya apabila bertemu dengan temannya di perjalanan maka
menyapanya dengan sikap ramah, wajah berseri-seri, serta senyum yang merekah di bibir.
Tentang anjuran seperti ini Rasulullah bersabda, “Setiap perbuatan baik merupakan
sedekah.Termasuk dalam kategori sedekah sikapmu menunjukan wajah yang berseri-seri
ketika bertemu dengan saudaramu sesame muslim serta memberikan memberikan air
didalam bejanamu kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

9. Suka Memaafkan

Sikap suka memaafkan merupakan akhlak yang terpuji. Apabila orang lain telah
menyakiti kita jangan terlalu lama kita memendam rasa marah tersebut maafkanlah orang
yang bersalah tersebut. Sebab dengan kita member maaf Allah akan menambah
kemuliaan bagi orang tersebut. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw. “Tidak akan
berkurang harta karena bersedekah dan tidak ada seorangpun yang di zalimi kemudian
member maaf melainkan allah akan menambah kemuliaan dirinya.” (HR. Ahmad)

10. Gemar Berinfak

Derajat kedermawaan yang tertingi adalah sikap iitsar, yaitu tidak segan-segan
berinfak kepada orang lain meski dirinya sendiri sebetulnya membutuhkannya. Sikap
iitsar dikatakan sebagai puncak kedermawaan karna biasanya yang disebut dengan
kedermawaan sesunguhnya adalah menafkahkan harta yang tidak dibutuhkan. Hal ini
tidak begitu berat dibandingkan dengan sikap menafkahkan sesuatu kepada orang lain di
saat dirinya sendiri sebenarnya sangat membutuhkannya. Berinfak merupakan sarana
untuk mensucikan badan maupun jiwa. Itulah sebab nasihat Rasulullah saw. dalam hal
tersebut. Diantaranya sabda beliau, :Berusaha keraslah menghindari api neraka meski
hanya dengan (menyedekahkan) sebutir kurma.” (HR. Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai