Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PUBLIC SPEAKING

LANGKAH DALAM MELAKUKAN PRESENTASI

Dosen Pengajar

Disusun oleh :

Ani Anita

Resti Sri

Reza Aulia H

PRODI D III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNYA kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami buat ini
berjudul ”Langkah Dalam Melakukan Presentasi”.
Tujuan membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Public Speaking yang
dibimbing oleh ibu . Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca.

Demikian makalah ini dibuat, kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi dan atas kritik dan sarannya
kami ucapkan terimakasih.

Garut, 25 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Presentasi ....................................................................... 2
2.2 Fungsi Atau Kegunaan Presentasi ................................................... 2
2.3 Jenis-Jenis Presentasi ....................................................................... 3
2.4 Tahapan-tahapan dalam Melakukan Presentasi ............................... 3
2.5 Teknik vokal yang baik dalam persentasi.............................…………….. 4

2.3 ............................…………………………………………….

2.4. .........................................…………………………………............
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Presentasi adalah suatu bentuk aktivitas berbicara di depan orang banyak (audience) yang
memiliki tujuan tertentu dengan menyampaikan materi tentang topik yang sudah dipersiapkan.
Presentasi hampir sama dengan pidato, yakni sama-sama berbicara di depan orang banyak.
Hanya saja yang membedakan adalah tujuan dan cara penyampaiannya. Jika pidato, seseorang
berbicara secara langsung tanpa menggunakan media pendukung, paling maksimal berupa
catatan kertas.
Namun jika presentasi, biasanya akan didukung dengan media seperti LCD Proyektor untuk
memperjelas materi yang disampaikannya.
Umumnya presentasi dibawakan di untuk kebutuhan bisnis. Misalnya saja untuk menawarkan
proyek kepada klien, atau memamarkan program baru dalam lingkup bisnis. Akan tetapi, dalam
lingkungan pendidikan pun juga kerap sekali dilakukan, seperti yang sudah disinggung di atas,
biasanya presentasi akan dilakukan sebagai tugas dari siswa.
Selain fungsi untuk ‘menjual’, presentasi juga bisa kerap digunakan untuk memamarkan
sebuah informasi ke publik. Presentasi formatnya lebih beragam, tidak hanya berdiri, tetapi
bisa juga duduk lesehan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian presentasi ?
2. Apa fungsi atau kegunaan presentasi ?
3. Apa jenis-jenis presentasi ?
4. Apa tahapan / langkah-langkah dalam membuat persentasi ?
5. Apa teknik vokal yang baik dalam persentasi ?
6. Apa Kekuatan sekaligus pengendalian emosi untuk keberhasilan komunikasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian presentasi
2. Untuk mengetahui apa fungsi atau kegunaan presentasi
3. Untuk mengetahui apa jenis-jenis presentasi
4. Untuk mengetahui tahapan / langkah-langkah dalam membuat persentassi.
5. Untuk mengetahui teknik vokal yang baik dalam persentasi.
6. Untuk mengetahui kekuatan sekaaligus pengendalian emosi untuk
keberhasilan komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persentasi

Presentasi merupakan suatu kegiatan berbicara di hadapan orang banyak dengan tujuan untuk
menyampaikan pendapat, topik atau informasi. Presentasi juga merupakan salah satu bentuk
komunikasi.

2.2 Fungsi Atau Kegunaan Presentasi


Adapun beberapa tujuan dari presentasi yang dilakukan diantaranya yaitu:

Menyampaikan Informasi Atau Materi


Hal ini dapat dikatakan sebagai fungsi utama dari presentasi, seperti orang-orang di perusahaan
selalu melakukan presentasi jika ada informasi yang penting untuk disampaikan. Informasi
tersebut dapat bersifat biasa bahkan sangat penting. Biasanya dalam melakukan presentasi di
suatu perusahaan akan mengundang orang-orang yang dianggap penting untuk mengetahui
pesan atau informasi tersebut.

Membuat Suatu Ide Ataupun Gagasan


Tujuan lainnya dari presentasi tentunya untuk membuat ide ataupun gagasan. Tujuannya
biasanya diterapkan pada organisasi yang sedang mengalami suatu masalah yang sulit untuk
dicarikan solusinya, sehingga membutuhkan pendapat dari orang lain untuk mencari solusi.
Untuk itu sering sekali didengar istilah rapat, organisasi akan mengundang peserta yang
dianggap penting yang nantinya dapat memberikan solusi untuk memecahkan masalah
tersebut.

Meyakinkan Para Peserta


Presentasi dapat digunakan untuk meyakinkan peserta mengenai informasi yang dilengkapi
data-data yang disusun secara logis sehingga dapat meyakinkan orang-orang mengenai suatu
topik yang dibahas.

Menghibur Pendengar
Jika menyampaikan informasi terlalu serius maka akan terasa jenuh dan kurang menarik. Maka
saat ini banyak moderator dan pembicara pada presentasi dituntut untuk bisa menghibur tapi
tetap relevan dan bersikap profesional sehingga para peserta dapat menikmati presentasi yang
dilakukan.

Memotivasi Dan Menginspirasi Peserta Untuk melakukan Tindakan Tertentu


Demi tercapainya tujuan dari presentasi maka seorang pembicara dalam presentasi tersebut
harus bisa mengarahkan dan membimbing para pesertanya supaya dapat memahami dan
melaksanakan apa yang telah disampaikan. Selain itu pembicara-pun harus dapat memberikan
motivasi pada para peserta. Selain itu pembicara juga harus dapat memberikan inspirasi supaya
para peserta menjadi bersemangat dalam melakukan kegiatan yang disampaikannya pada
presentasi tersebut.

Menyentuh Perasaan Dan Emosi Peserta


Dalam hal ini pembicara harus dapat menyentuh perasaan peserta, jadi pembicara selain harus
dapat menyampaikan materi atau informasi dengan baik, pembicara juga harus dapat
menyentuh perasaan dan emosi peserta yang menghadiri presentasi.

Memperkenalkan Diri
Presentasi juga berfungsi untuk memperkenalkan diri, seperti menyebutkan nama, riwayat
hidup dan data-data lainnya sehingga dapat dikenal oleh orang banyak serta dapat meyakinkan
peserta.

Melakukan Promosi
Hal seperti ini biasanya berhubungan dengan perusahaan yang mempromosikan produk yang
telah diproduksinya. Biasanya perusahaan akan memberikan tugas kepada karyawan tertentu
untuk melakukan promosi produknya kepada calon pembeli. Sebelum melakukan presentasi
karyawan akan diberikan wawasan atau pengetahuan mengenai produk yang akan
dipromosikannya.

2.3 Jenis-Jenis Presentasi


Adapun jenis-jenis presentasi yang diantaranya yaitu:

Jenis Presentasi Secara Umum

 PresentasiMendadak
 PresentasiNaskah
 Presentasi Hafalan
 PresentasiEkstempore

2.4 Tahapan-tahapan dalam Melakukan Presentasi

TAHAP-TAHAP MELAKUKAN PRESENTASI

Presentasi adalah sebuah proses pemaparan atau penjelasan mengenai suatu topik,
permasalahan atau pembahasan. presentasi biasa dilakukan dengan berbagai cara dan
berbagai macam propesi.
presentasi bisa dilakukan dengan cara berbicara di depan kelas, di depan klien, atau dalam
bentuk diskusi.

Dalam melakukan presentasi, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan yaitu :

1. tahap persiapan

pada tahap ini seseorang yang akan melakukan presentasi harus mempersiapkan segala
sesuatu yang penting dan hal yang menunjang bagi kelancaran presentasi. diantaranya :

- persiapkan materi, jangan memandang remeh materi yang akan kita sampaikan. meskipun
materi yang akan kita sampaikan berupa materi ringan, buatlah materi semenarik mungkin.
- Buat catatan kecil sebagai pengingat ketika anda presentasi.
- Buatlah Slide presentasi supaya audience lebih memahami apa yang anda sampaikan
- cobalah baca dan pahami materi yang akan anda sampaikan
- Banyaklah membaca di buku dan internet sebagai tambahan wawasan. supaya materi
tidak monoton.
- jaga selalu penampilan agar anda semakin percaya diri.

2. Tahap Pelaksanaan

- berdoa sebelum melakukan presentasi


- cek materi yang akan kita sampaikan dan peralatan yang menunjang lainnya minimal 5
menit sebelum melakukan presentasi
- periksa kembali penampilan anda, jangan terlalu mencolok dan berpenampilan aneh,
simple dan elegan.
- lakukan presentasi dengan santai dan tidak terburu-buru.
- sampaikan dengan gaya bicara anda sendiri, tidak meniru-meniru gaya bicara orang lain
karena itu bisa membuat rekan kerja atau teman anda aneh dan kelihatan lucu. tetapi jika
dengan meniru gaya bicara orang lain anda lebih "PD" ha itu tidak masalah.
- jangan melakukan kesalahan di awal karena itu dapat menurunkan rasa percaya diri anda.
- tutup presentasi dengan hal yang berkesan dan tidak bertele-tele. contoh : tutup presentasi
dengan hal yang lucu atau memberi senyuman manis anda.

3. tahap Penutup

- jangan terburu-buru pergi dari tempat presentasi, rapihkan semua hal yang telah anda
sampaikan dan anda bawa. beri kesan anda adalah orang yang rapih dalam mengerjakan
segala hal.
- coba untuk menyapa sebagian dari audience anda.
- jangan lupa salam dan senyum ketika anda meninggalkan ruangan presentasi.

2.5 OLAH VOKAL DALAM PUBLIC SPEAKING


Olah Vokal dalam Public Speaking

Pengertian Olah Vokal


Olah vokal adalah pengaturan suara agar suara yang dihasilkan dapat didengar jelas,
indah, tepat dan berjiwa dengan penggunaan pernafasan yang benar sehingga komunikasi
menjadi efektif.

Mengapa olah vokal itu perlu? Karena suara berpengaruh 38% dari komunikasi kita. Pribadi
yang matang, mandiri dan percaya diri terpantul melalui suaranya. Ekspresi suara
mempengaruhi peningkatan kepercayaan orang lain terhadap kita karena suara
memancarkan energi, kegairahan dan antusiasme. Suara yang baik dapat menciptakan
hubungan baik. Suara yang meyakinkan dapat menimbulkan kesan professional. Serta suara
yang jelas dapat meningkatkan kepercayaan bisnis.
Unsur-Unsur Dalam Olah Vokal
Terdapat beberapa unsur dalam olah vokal yang harus kita perhatikan diantaranya adalah:
1. Artikulasi (Kejelasan)

Artikulasi menjadi sangat penting ketika kita berbicara di depan umum. Kebiasaan kita
yang berbicara terlalu cepat akan menghilangkan beberapa huruf dalam kalimat dan akan
membuat pendengar merasa terganggu. Kita dapat berlatih artikulasi dengan cara
berulang kali mengucapkan huruf vokal A-I-U-E-O.
Ingat, tidak perlu terburu-buru dalam menyampaikan suatu pesan. Yang terpenting adalah
bagaimana penyajian pesan tersebut agar menjadi jelas dan mudah dipahami.
2. Intonasi (Nada bicara)

Intonasi merupakan tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada
kata-kata tertentu di dalam kalimat. Intonasi suara terbaik adalah intonasi suara ketika
anda berbicara seperti biasa kepada orang lain.
3. Volume

Pengaturan volume dalam Public Speaking harus disesuaikan agar pas di telinga audiens.
Saat berbicara, secara alami kita bisa mengatur volume. Berbicara berdua, berbisik, dan
di depan orang banyak tentu membutuhkan volume yang berbeda.
Ketika public speaking di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat, sangat penting
untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan hanya kepada orang terdekat atau barisan
paling depan. Atur volume dengan baik agar semua orang bisa mendengarkan dengan baik.
Salah satu pedomannya adalah “berbicaralah kepada orang paling belakang”. Maksud dari
kalimat tersebut adalah berbicara dengan volume yang sekiranya bisa didengarkan semua
hadirin.
4. Speed/Tempo (Kecepatan bicara atau cepat lambatnya pengucapan)

Jika kita berbicara terlalu cepat, audiens tidak akan punya waktu cukup untuk menangkap
dengan baik pesan yang kita sampaikan. Yang terbaik adalah “tempo sedang”, namun
sekali waktu percepat dan perlambat. Ini akan menjadikan pembicaraan kita menarik.
5. Pace (Langkah atau ketukan konstan dalam berbicara)
Hal ini merupakan bumbu dalam teknik Public Speaking. Pace berarti derap langkah yang
harus kita perhatikan dalam metode bicara kita. Layaknya bernyanyi Public Speaking pun
memiliki irama. Kita dapat melatih hal ini dengan berbicara sambil menjentik-jentikan jari
kita guna mengatur tempo yang sesuai.
6. Pause (pengaturan jeda dari per kalimat)

Dengan memberikan jeda, maka maksud pembicaraan kita akan lebih terasa efeknya. Ini
berguna untuk membuat audiens dan lawan bicara kita penasaran dengan apa yang akan
kita sampaikan selanjutnya. Kita dapat memberikan tanda baca jeda pada script pidato
kita. Tentunya pada beberapa titik yang kita pikir akan menjadi hal yang fantastis.
Pause merupakan senjata ampuh pada setiap pidato dan orasi yang disampaikan Adolf
Hitler. Di mana Adolf Hitler sangat mahir dalam menggunakan jeda. Ia menggunakan jeda
sampai 7 menit dan audiens masih tetap di sana, tidak bergeming, penasaran dengan apa
yang akan disampaikannya selanjutnya.
7. Aksentuasi/Stressing (penekanan kata atau kalimat tertentu)

Aksentuasi atau tekanan umumnya terletak pada suku kata terakhir. Yang dimaksud
dengan tekanan nada adalah penonjolan salah satu bagian ujaran yang timbul oleh
perbedaan pada sekelilingnya.
Ibarat sebuah bahasa tulis aksentuasi sama dengan cetak tebal. Tujuannya agar lebih
dimengerti, memberi kesan lebih kuat, meluruskan maksud dan mempercepat impact.
8. Phrasering (Pemenggalan kalimat)

Hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan dalam phrasering adalah memahami titik
atau koma. Tanda titik atau koma adalah tempat mengambil nafas. Oleh karena itu, tidak
boleh mengambil nafas di luar tanda yang sudah diberikan.
9. Inflection (Perubahan nada suara)

Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa menciptakan
penekanan. Jika kita menurunkan suara ke hampir berbisik ketika mengatakan satu-dua
kalimat, ini akan membuat audiens tiba-tiba memberikan perhatian penuh. Namun hati-
hati, jangan terlalu sering menggunakan teknik ini.

Latihan Teknik Olah Vokal


Berikut adalah beberapa cara untuk melatih olah vokal, diantaranya:
Latihan Pengucapan atau Artikulasi
Dimaksudkan untuk memperlancar kemampuan dalam mengucapkan kata-kata. Misalnya
mengucapkan huruf a, i, u, e, o. Disamping huruf hidup, ada juga huruf mati yang perlu
dilatih pengucapannya seperti d, t, b, p, m, n, c, j, z dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari – hari terdapat kata – kata yang tidak mudah untuk diucapkan
seperti : korpri, institusi, konstutisional, strukturisasi, meminimalisir, dan sebagainya.

Untuk melatih artikulasi, coba ucapkan sebanyak 10 kali kalimat-kalimat dibawah ini;
 “Kepala diurut kelapa diparut”
 “Saya naik sedan ke Surabaya”
 “Saya tersedu sedan mendengar berita itu”

Latihan Kelancaran
Membiasakan diri mengucapkan kata-kata dan membaca naskah secara cepat sangat perlu
dilakukan. Improvisasi dan kecepatan berbicara perlu dilatih. Cobalah untuk mengubah-
ubah kecepatan bicara anda selama presentasi. Kecepatan bicara yang sama sepanjang
presentasi akan membuat audiens merasa bosan. Anda mungkin bicara agak lambat di awal
presentasi untuk membiasakan audiens dengan suara anda. Agak cepat pada hal-hal yang
biasa saja dan agak pelan ketika memasuki poin penting. Jangan bicara terlalu cepat,
karena akan menyulitkan audiens menangkap maksud anda. Ada yang bilang kecepatan
normal bicara adalah 125 kata per menit. Anda bisa tes kecepatan bicara dengan bantuan
timer atau stopwatch. Jika tidak, mintalah bantuan teman anda. Bicaralah di depannya
dan minta pendapatnya mengenai kecepatan bicara anda.
Latihan Intonasi atau Nada
Dalam berbicara perlu ada lagu bicara yang nadanya berganti-ganti agar tidak monoton
dan audiens dapat paham dengan apa yang kita sampaikan. Maka dari itu, perlu adanya
latihan intonasi dalam berbicara. Cobalah ucapkan beberapa kalimat dibawah ini untuk
melatih intonasi kita;
 “Es teh manis” yang maksudnya rasa teh itu manis, dan
 “Es teh manis” yang maksudnya si lawan bicara berwajah manis.
Latihan Volume Suara
Ucapkan “Siapa yang tertawa sendiri disana” sebanyak 5 kali dengan suara yang semakin
keras tetapi dengan nada tetap.
Ucapkan “Kamu betul-betul hebat” sebanyak 5 kali dengan suara yang semakin pelan
tetapi dengan nada tetap.
Latihan Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya seseorang mengucapkan kata. Jika kita mengucapkan kata
atau kalimat terlalu cepat, terkadang maknanya tidak bisa dipahami. Sebaliknya, jika
mengucapkan kata atau kalimat terlalu lambat, akan terasa sangat membosankan. Tempo
digunakan secara bervariasi dalam membacakan suatu kalimat agar kita dapat
menunjukkan sesuatu yang perlu ditekankan.
Untuk melatih tempo, coba lakukan hal dibawah ini;
 “Saudara, monyet banyak sekali terdapat di hutan Kalimantan” (tujuannya
memberi informasi di hutan kalimantan banyak sekali terdapat hewan yang bernama
monyet)
 “Saudara monyet banyak sekali terdapat di hutan Kalimantan” (maksudnya di hutan
kalimantan banyak sekali terdapat hewan yang sejenis monyet seperti lutung, orang utan,
dll)
 “Saudara monyet banyak sekali terdapat di hutan Kalimantan” (maksudnya adalah
mengolok-olok lawan bicara sebagai monyet).
Latihan Warna Suara
Ucapkan kalimat “Sehari serasa setahun” dengan warna suara asli kita kemudian diulang-
ulang dengan lebih besar, lebih kecil, parau, sengau, suara nenek-nenek, dsb.

Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan Dalam Olah Vokal:


1. Menggunakan suara diafragma atau perut sehingga suara terdengar bertenaga
(powerfull), jelas dan keras tanpa harus berteriak. Cobalah mengucapkan kalimat dibawah
ini dengan satu tarikan nafas;
“Indonesia tanah tempat aku dilahirkan, tempat aku dibesarkan, tempat aku berbakti,
tempat mengenyam suka dan duka, tempat aku merasa aman dan bahagia, tempat aku
memuja namanya dan tanah tempatku selama-lamanya.”
2. Rilex, tidak gugup / nervous, santai, melakukan relaksasi (stretching dan breathing) jika
announcer rilex, maka suaranya juga akan terdengar powerfull dan intonasinya terdengar
jelas.
3. Jika kita berbicara menggunakan Mikrofon pastikan hal-hal dibawah ini sudah benar
aehingga tidak akan mengganggu penampilan kita
 Ketinggian mikrofon paling rendah adalah sebatas dagu dan paling tinggi sebatas
mulut
 Jarak mic dengan mulut memang tidak ada ukuran yang baku, kira-kira 5-15 cm
disesuaikan dengan volume suara.
 Pastikan mikrofon sudah dalam keadaan on sehingga tidak perlu diketuk-ketuk,
ditiup-tiup, halo-halo, dll
 Melepas mic atau menaik-turunkan pastikan kondisi mic sudah off
 Arah mic condong keatas
4. Popping
Popping berkaitan erat ketika kita menggunakan mic. Popping, yang berarti keluarnya
udara lewat mulut ini akan menggangu pendengar. Suara akan blur dan tidak jelas.
Minimalisir popping dengan berlatih berbicara di depan kertas. Jika ketika kita berbicara
kertas tidak bergetar, berarti kita telah dapat mengatur udara yang keluar dari mulut kita.
5. Hilangkan Medok
Hal ini menjadi sebuah kewajiban untuk kita yang ingin tampil maksimal di atas panggung.
Hindari aksen daerah asal. Hal ini dapat dilatih tentunya. Beberapa daerah memiliki
permasalahan tersendiri dalam menyampaikan pesan. Orang sunda cenderung kesulitan
dalam pengucapan huruf ‘f’ yang melebur menjadi huruf ‘p’. Orang jawa memiliki masalah
dalam pengucapan ‘b’, ‘d’ dan ‘g’ yang di depannya selalu diikuti dengan huruf ‘n’ dan
penekanan huruf. Orang sulawesi memiliki masalah dalam pengucapan kata ‘au’ dan ‘ai’
yang melebur menjadi huruf ‘e’ (pantai = pante).
Bukan maksud penulis untuk bertindak rasis, namun hal ini perlu diperhatikan. Karena
pendengar kita itu berasal dari khalayak luas, berbagai suku. Tentunya penyampaian
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta aksen normal penting untuk
diperhatikan.
6. Penulisan
Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara kita menulis naskah yang efektif mengenai apa
saja yang akan kita sampaikan. Seperti yang telah disebutkan di atas, jangan pernah
merasa repot ketika harus menulis naskah. Karena menulis naskah akan sangat membantu
kita dalam menyampaikan pesan di depan umum. Hal ini juga yang dilakukan oleh para MC
acara di stasiun-stasiun televisi. Mereka menggunakan cue card untuk memberi batasan
pembicaraan mereka, agar tidak keluar dari topik. Ini membantu kita menjadi lebih
tersusun dan tertata rapi.
Dengan melakukan hal tersebut, maka kesan yang dapat dibentuk atau dihasilkan kepada
para pendengar ialah:
 Jujur karena disampaikan dengan tenang.
 Tulus karena disampaikan dengan niat dan sungguh-sungguh.
 Menyenangkan atau mempesona karena menggunakan teknik berbicara yang baik
(volume, kecepatan, intonasi).
 Yakin karena disampaikan dengan lancar.
Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Vokal
Kebiasaan buruk yang dapat merusak vokal antara lain:
1. Meniadakan huruf
Jangan sekali-kali mencoba meniadakan huruf, karena itu akan menjadi sebuah
kebiasaan dan membuat kita tidak profesional dalam bekerja.
2. Malas membuka mulut
Sebagai announcer kita harus mau membuka mulut selebar-lebarnya agar kata yang
terucap dapat terdengar dengan jelas.
3. Bicara dengan nada datar
Jika ini terjadi, maka audiens akan merasa jenuh dan tidak tertarik. Oleh sebab itu
berilah sedikit penekanan pada kata-kata tertentu.
4. Nada akhir kalimat berakhir sama dengan kalimat lain
Usahakan nada saat membaca kalimat awal berbeda dengan nada saat membaca
kalimat penutupan.
5. Kecepatan berbicara tidak teratur
Jika hal ini terjadi maka pernafasan anda akan terlihat jelek dan kalimat anda akan
berantakan sehingga tidak terdengar jelas oleh audiens. Untuk narator harus mempunyai
kecepatan yang stabil.

6. Penekanan kata / suku kata yang kurang / tidak tepat


Penekanan kata itu penting namun jangan sampai salah pilih, jika ini terjadi maka akan
fatal dan malah terdengar aneh di telinga.
7. Mengulangi atau menggunakan kata yang sama
Hal ini tentunya harus dihindari, karna apabila terjadi akan menimbulkan kesan bahwa
kita bingung dan pesan yang kita sampaikan tidak jelas. Terlebih lagi jika kita mengulangi
kata yang sama melebihi dua buah dalam satu kalimat.
8. Mengucapkan kata yang tidak penting
Tanpa kita sadari, kita sering sekali melakukan ini ketika lupa akan materi atau pesan
yang ingin kita sampaikan. Contohnya seperti menggunakan kata “hm.....” atau
“ehhh.....” atau “apa namanya....” dsb. Padahal hal tersebut membuat kita menjadi tidak
profesional dan audiens akan merasa kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai