TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Malaria
2.1.1. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus
plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Istilah malaria
diambil dari dua kata bahasa Italia yaitu mal (buruk) dan area (udara) atau udara buruk
karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk.
Penyakit ini juga mempunyai nama lain, seperti demam roma, demam rawa, demam tropik,
demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme (Prabowo, 2008).
Soemirat (2009) mengatakan malaria yang disebabkan oleh protozoa terdiri dari
empat jenis species yaitu plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana, plasmodium
malariae menyebabkan malaria quartana, plasmodium falciparum menyebabkan malaria
tropika dan plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.
1. Plasmodium vivax, memiliki distribusi geografis terluas, mulai dari wilayah beriklim
dingin, subtropik hingga daerah tropik. Demam terjadi setiap 48 jam atau setiap hari
ketiga, pada siang atau sore. Masa inkubasi plasmodium vivax antara 12 sampai 17
hari dan salah satu gejala adalah pembengkakan limpa atau splenomegali.
secara klinik berat dan dapat menimbulkan komplikasi berupa malaria celebral dan
fatal. Masa inkubasi malaria tropika ini sekitar 12 hari, dengan gejala nyeri kepala,
pegal linu, demam tidak begitu nyata, serta kadang dapat menimbulkan gagal ginjal.
3. Plasmodim ovale, masa inkubasi malaria dengan penyebab plasmodium ovale adalah
12 sampai 17 hari, dengan gejala demam setiap 48 jam, relatif ringan dan sembuh
sendiri.
gejala demam setiap 72 jam. Malaria jenis ini umumnya terdapat pada daerah
ditemukan secara tidak sengaja. Namun malaria jenis ini sering mengalami
2.1.2. Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium. Pada manusia
plasmodium terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax,
plasmodium malariae, dan plasmodium ovale. Akan tetapi jenis spesies plasmodium
falciparum merupakan penyebab infeksi berat bahkan dapat menimbulkan kematian
(Harijanto, dkk 2010).
Masa inkubasi adalah rentang waktu sejak sporozoit masuk kedalam tubuh sampai
timbulnya gejala klinis berupa demam. Lama masa inkubasi bervariasi tergantung spesies
plasmodium.
Masa prapaten adalah rentang waktu sejak sporozoit masuk sampai parasit dapat
dideteksi dalam darah dengan pemeriksaan mikroskopik.
1. Siklus preeritrositik: periode mulai dari masuknya parasit ke dalam darah sampai
2. Periode prepaten: waktu antara terjadinya infeksi dan ditemukannya parasit didalam
darah perifer.
3. Masa inkubasi: waktu antara terjadinya infeksi dengan mulai terlihatnya gejala
penyakit.
4. Siklus eksoeritrositik: siklus yang terjadi sesudah merozoit terbetuk di skizoit hepatik,
5. Siklus eritrositik: waktu yang berlangsung mulai masuknya merozoit kedalam eritrosit,
6. Demam paroksismal: Serangan demam yang berulang pada malaria akibat pecahnya
panjang
Lama Infeksi 1,5-3 tahun 1,5-3 tahun 3-50 tahun 1-2 tahun
1. Periode dingin. Mulai menggigil, kulit dingin, dan kering, penderita sering membungkus
diri dengan selimut atau sarung dan saat menggigil seluruh tubuh sering bergetar dan
gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Periode ini
2. Periode panas. Penderita berwajah merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas
badan tetap tinggi dapat mencapai 400C atau lebih, respirasi meningkat, nyeri kepala,
terkadang muntah-muntah, dan syok. Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat
3. Periode berkeringat. Mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai basah,
temperatur turun, lelah, dan sering tertidur. Bila penderita bangun akan merasa sehat
Menurut Anies (2006) malaria komplikasi gejalanya sama seperti gejala malaria
ringan, akan tetapi disertai dengan salah satu gejala dibawah ini:
- Kejang.
- Kelemahan umum.
- Nafas pendek.
a. Wawancara (anamnesis)
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemerikasaan laboratorium
Pada daerah yang jumlah penderitanya sangat banyak, tindakan untuk menghindari
gigitan nyamuk sangat penting, di daerah pedesaan atau pinggiran kota yang banyak sawah,
rawa-rawa atau tambak ikan (tambak sangat ideal untuk perindukan nyamuk malaria),
disarankan untuk memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah,
terutama pada malam hari karena nyamuk penular malaria aktif menggigit pada waktu
malam hari.
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa dapat dilakukan beberapa
cara yaitu:
a. Penyemprotan rumah
b. Larvaciding
Sumber infeksi malaria pada manusia selalu sangat dekat dengan seseorang, apakah sebagai
penderita malaria atau karier.
a. Malaria bawaan (konginetal), malaria pada bayi yang baru lahir disebabkan ibunya
menderita malaria. Penularan ini diakibatkan adanya kelainan pada sawar plasenta
(selaput yang menghalangi plasenta), sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu
kepada janinnya. Selain melalui plasenta, penularan juga bisa melalui tali pusat.
malaria melalui tranfusi darah menghasilkan siklus eritrositer karena tidak malalui
nyamuk malaria.
2. Banyaknya nyamuk Anopheles spp yang telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria (17
5. Semakin meluasnya penyebaran parasit malaria yang telah resisten terhadap obat
anti malaria.
(Soedarto, 2011)
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria yaitu suatu protozoa dalam darah
yang termasuk genus plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies
plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia, yaitu plasmodium falcifarum,
plasmodium malariae, plasmodium vivax dan plasmodium ovale. Masing-masing spesies
plasmodium menyebabkan infeksi malaria yang berbeda-beda. b. Manusia
Secara alami, penduduk disuatu daerah endemis malaria ada yang mudah dan ada
yang sukar terinfeksi malaria, meskipun gejala klinisnya ringan. Dari dulu penyakit ini sering
terjadi di daerah-daerah pemukiman baru, seperti daerah perkebunan dan transmigrasi. Hal
ini terjadi karena pekerja yang datang dari daerah lain belum mempunyai kekebalan tubuh
sehinga rentan terinfeksi. c. Lingkungan
d. Iklim
Suhu dan curah hujan pada suatu daerah berperan penting dalam penularan
penyakit malaria. Biasanya penularan malaria lebih tinggi pada musim hujan bandingkan
kemarau karena air hujan yang menimbulkan genangan air merupakan tempat yang ideal
untuk perindukan nyamuk malaria. e. Nyamuk Anopheles
Malaria yang sebabkan oleh nyamuk Anopheles betina yakni sebagai vektor penular
penyakit malaria hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis, meskipun dapat pula hidup
beriklim sedang. Namun nyamuk ini membutuhkan genangan air yang tidak mengalir atau
yang mengalir perlahan untuk meletakkan telur-telurnya, sebagai tempat untuk
berkembangbiak (Anis, 2006).
1. Pada daerah pantai terutama muara sungai, tambak ditepi pantai, rawa-rawa, hutan
bakau yang mengandung air payau, lagon. Ditempat ini biasanya senang
2. Pada daerah persawahan, ladang dan hutan didekat pantai biasanya berkembangbiak
3. Pada daerah hutan bersemak, seperti hutan dikaki bukit dan hutan karet yang
4. Di daerah bukit adanya persawahan bertingkat, hutan karet dan kolam-kolam yang
mengandung air tawar, biasanya berkembangbiak nyamuk An. aconitus dan An.
maculatus.
yang dapat mengandung air tawar biasanya berkembangbiak nyamuk An. maculatus
a. Manupulasi lingkungan
b. Modifikasi lingkungan
2. Secara kimia
3. Cara hayati
Teknik hayati pada dasarnya mencakup tentang konversi, inokulasi dan inundasi.
Cara hayati dapat dilaksanakan dengan ikan pemakan jentik (larva), bakteri, dan
cendawan.
2. Inokulasi adalah prinsip populasi sebagai agent dapat bertambah sendiri pada suatu
lokasi.
3. Inundasi adalah dengan membuat rearing, kultur masal dilepas pada suatu areal
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Arthropoda
- Class : Insecta
- Family : Culicidae
- Tribe : Anophelini
- Genus : Anopheles
1. Telur Nyamuk
2. Larva Anopheles
Larva atau jentik nyamuk Anopheles memiliki kepala yang tumbuh baik dilengkapi
sikat mulut untuk makan, dada (thorax) yang besar dan abdomen yang terdiri dari sembilan
segmen perut. Larva tidak mempunyai kaki, larva menghisap udara melalui spirakel (lubang
hawa) yang terdapat pada segmen abdomen ke-8 sehingga larva Anopheles harus sering
menuju kepermukaan air unuk bernapas. Larva akan mengalami metamorfosis dan berubah
bentuk menjadi kepompong atau pupa.
3. Pupa Anopheles
Pupa Anopheles jika dilihat dari samping berbentuk koma, kepala dan toraknya
menyatu menjadi cephalothorax sedangkan abdomennya melengkung ke bawah. Pupa harus
sering berenang menuju permukaan air untuk bernafas dengan menggunakan alat
pernafasan berbentuk terompet yang terdapat pada bagian cephalothorax. Beberapa hari
Perkembangan dari telur ke nyamuk dewasa membutuhkan waktu sekitar 5-14 hari
tergantung pada suhu ambien. Di daerah tropis umumnya di butuhkan waktu 1014 hari.
Nyamuk dewasa mempunyai bentuk tubuh yang langsing, dan terbagi menjadi 3 bagian
yaitu kepala, thorax, dan abdomen. Anopheles dewasa dapat dibedakan dari nyamuk lainnya
dengan melihat pulpus nyamuk Anopheles yang panjangnya sama dengan panjang probosis.
Selain itu sayap Anopheles mempunyai bercak sisik yang berwarna hitam putih. Nyamuk
Anopheles dewasa mudah dikenal dari posisi tubuhnya pada waktu beristrahat, yaitu
membentuk sudut dengan permukaan tempatnya hinggap, dan tidak sejajar dengan
permukaan tempat hinggap yang terjadi pada nyamuk lainnya. Jarak terbang nyamuk ini
tidak lebih dari 0,5-3 km dari tempat perindukannya, jika ada tiupan angin yang kencang,
bisa terbawa sejauh 20-30 km.
1. Perilaku mencari darah yang dikaitkan dengan waktu. Nyamuk anopheles umumnya aktif
mencari darah pada waktu malam hari. Apabila dipelajari dengan teliti, ternyata tiap
spesies mempunyai sifat berbeda, ada spesies yang aktif mulai senja hingga menjelang
nyamuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat diketahui
ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih suka mencari darah diluar rumah
3. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam darah yang
disenang dapat kita bedakan atas: antropofilik yaitu nyamuk yang lebih senang dengan
darah manusia, dan zoofilik nyamuk yang senang menghisap darah binatang.
4. Frekuensi menggigit, sudah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu
nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap
sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah dengan interval tergantung pada spesies,
yang dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk
b. Perilaku Istirahat.
Istirahat bagi nyamuk mempunyai dua macam artinya: istirahat yang sebenarnya
selama waktu menunggu proses perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada
waktu nyamuk sedang aktif mencari darah. Pada umumnya nyamuk memilih tempat yang
teduh, lembab dan aman untuk beristirahat akan tetapi tiap species ternyata mempunyai
perilaku yang berbeda-beda. Ada spesies yang hinggap ditempat-tempat dekat dengan
c. Perilaku Berkembangbiak.
Lingkungan adalah segala sesuatu baik fisik, biologis, maupun sosial yang berada
disekitar manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan manusia.
1. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang bersifat
tidak bernyawa misalnya air, tanah, kelembaban, udara, suhu, angin, rumah dan benda mati
lainya.
2. Lingkungan biologi
3. Lingkungan sosial
4. Lingkungan rumah.
Lingkungan rumah adalah segala sesuatu yang ada di dalam rumah. Lingkungan
rumah terdiri dari lingkungan fisik yaitu ventilasi, suhu, kelembaban, lantai, dinding serta
lingkungan sosial yaitu kepadatan penghunian (Supriadi, 2008).
1. Lingkungan fisik
b. Kelembaban
c. Hujan
d. Ketinggian
Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah, hal ini
berkaitan dengan menurunya suhu rata-rata. Nyamuk malaria tidak bisa hidup pada
ketinggian lebih dari 2.500 meter diatas permukaan laut. Karena ketinggian disuatu daerah
berhubungan dengan temperatur, kelembaban dan tekanan udara. e. Angin
Hembusan angin dapat membawa (mendukung) jarak terbang nyamuk dari tempat
perindukannya ke daerah pemukiman penduduk. Sebaliknya hembusan dan arah angin
dapat juga menghambat jarak terbang nyamuk malaria apabila arah angin berlawanan.
f. Sinar matahari
Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan jentik (larva) nyamuk malaria berbeda-
beda. Ada Anopheles yang menyukai tempat terbuka (kena sinar matahari langsung),
misalnya An. hyrcanus spp dan An. pinctutatus spp dan ada pula yang menyukai tempat
teduh An. Sundaicus sedangkan yang dapat hidup baik di tempat teduh maupun kena
sinar matahari adalah An. Barbirostis.
g. Arus air
Ada nyamuk malaria yang menyukai air tenang (tergenang) seperti Anopheles Letifer dan
ada juga nyamuk yang menyukai air mengalir lambat seperti Anopheles barbirostris
menyukai perindukan yang airnya statis atau mengalir lambat serta ada pula yang
menyukai air yang berarus deras seperti Anopheles Minimus.
h. Kawat kasa
Pemasangan kawat kasa pada ventilasi akan menyebabkan semakin kecilnya kontak
nyamuk yang berada di luar rumah dengan penghuni rumah, dimana nyamuk tidak dapat
masuk ke dalam rumah. Menurut Davey (1965) penggunaan kasa pada ventilasi dapat
mengurangi kontak antara nyamuk Anopheles dan manusia.
i. Keadaan dinding
j. Langit-langit rumah
Langit-langit merupakan pembatas ruangan dinding bagian atas dengan atap yang
terbuat dari kayu, asbes, maupun anyaman bambu halus. Jika tidak ada langitlangit
berarti ada lobang atau celah antara dinding dengan atap sehingga nyamuk lebih leluasa
masuk ke dalam rumah. Dengan demikian risiko untuk kontak antara penghuni rumah
dengan nyamuk Anopheles lebih besar dibanding dengan rumah yang ada langit-
langitnya (Depkes RI, 1999).
2. Lingkungan Biologi.
Sosial budaya juga berpengaruh terhadap kejadian malaria seperti: kebiasaan keluar
rumah sampai larut malam, dimana vektornya bersifat eksofilik dan eksofagik akan
memudahkan kontak dengan nyamuk. Tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya
malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria seperti
penyehatan lingkungan, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada rumah dan
menggunakan obat nyamuk. Berbagai kegiatan (aktivitas) manusia seperti pembukaan
hutan, pembuatan bendungan, pembuatan jalan, pertambangan, perkebunan dan
pembangunan pemukiman penduduk mengakibatkan perubahan lingkungan yang
mendukung terjadinya transmisi malaria. Selain itu, perpindahan penduduk dan pariwisata
juga menyokong terjadinya transmisi malaria dari satu daerah ke daerah lain.
MANAJEMEN/ SURVEILANSWilayah
Simpul empat adalah pengukuran kasus malaria yang terjadi. Dalam konsep
penularan penyakit, maka simpul 4 merupakan informasi yang menggambarkan outcome
kejadian hubungan interaktif antara lingkungan (nyamuk) dengan kebiasaan perilaku
penduduk. Simpul 1 atau sumber penularan penyakit menular yang sangkutan. Ukuran
teknik dan pengukuran simpul 4 sama dengan simpul 1.
e. Simpul 5
Dalam proses patogenesis atau kejadian malaria, banyak variabel atau faktor yang
memiliki peran besar baik terhadap vektor (lingkungan manusia) atau variabel
kependudukan. Kemudian berbagai faktor tersebut dapat dikelompokkan kedalam simpul 5
yaitu variabel yang berperan mempengaruhi simpul 1, 2, maupun simpul 3. Variabel
tersebut adalah suhu lingkungan, kelembaban, curah hujan, topografi, peruntukan lahan
(ekosistem alam maupun ekosistem buatan).
memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau
2.5.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi,
pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan dapat
berupa banyak bentuk contohnya koran, majalah, artikel, iklan, dan manusia.
2.5.2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak langsung dapat dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan “pre-disposisi” tindakan atau
perilaku.
1. Persepsi, mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang
2. Respons terpimpin, dapat dilakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
3. Mekanisme, apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
4. Adopsi, adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
tindakan tersebut.
- Rawa-Rawa
- Semak-Semak KEJADIAN
MALARIA
Lingkungan Dalam Rumah;
- Kawat Kasa Ventilasi
- Kerapatan Dinding
- Langit-Langit Rumah
Tindakan Responden
- Baik
- Kurang baik
1. Adanya hubungan faktor lingkugan luar rumah (genangan air, paret atau selokan,
2. Adanya hubungan faktor lingkungan dalam rumah (kawat kasa, kerapatan dinding,