Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

NOER TASYA MUTIARA 2013453012


SANA LATIFAH RAMADHANI B 2013453013
SATRIA PRIMA SARI 2013453014
SYAIKE TRIA ASTI LAMBARA 2013453015
SYIFA YOLANDA DZAHABIYYAH 2013453016
TIARA JEAN KARISA 2013453017
TIARA PUTRI 2013453018
VINA RESTI UTAMI 2013453019
ZULI ROFIKA 2013453020
“Siklus Hidup Plasmodium Vivax”
 Taksonomi Plasmodium vivax
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit yang patogen yang sering dan didistribusikan secara
luas sebagian besar menyebabkan malaria. Plasmodium Vivax termasuk ke dalam anggota filum
Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat
panjang.
 Taksonomi :
Kingdom : Protista
Phylum : Apicomplexa
Class : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Family : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : Plasmodium vivax
 Plasmodium termasuk kedalam kelas Sporozoa, kelas sporozoa ini mempunyai ciri-ciri
bersel satu ( berukuran mikroskopis ) dan berkembangbiak dengan perantaraan spora-
spora, dari anggota kelas sporozoa ini mempunyai sifat yang sama yaitu :
1) Hidup sebagai parasit
2) Tidak mempunyai alat untuk bergerak.
3) Pembiakan dengan pembentukan spora.
4) Tidak ada Vakuola kontraktil
 Reproduksi dan Siklus hidup Plasmodium vivax

Plasmodium vivax dapat bereproduksi baik secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif),
tergantung pada tahap siklus hidupnya. reproduksi aseksual terjadi saat Plasmodium vivax
hidup di dalam tubuh manusia sedangkan fase seksualnya terjadi pada tubuh nyamuk
anophelesManusia merupakan hospes perantara parasit ini , sedangkan hospes definitifnya
adalah nyamuk Anopheles betina. Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks,
dapat juga disebut malaria tersiana, Adapun siklus hidupnya sebagai berikut :
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung
sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk
merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah yang mengandung plasmodium maka
makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam lambung nyamuk. Di dalam lambung
nyamuk terjadi proses fertilisasi antara makrogametosit dan mikrogametosit. Proses Fertilisasi terjadi di dalam
lambung sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
7. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot
dinding perut nyamuk (ookista)
8. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.
9. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah
ke dalam kelenjar ludah.
10. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
 
 Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual/skizogoni)
Sporozoit → merozoit → tropozoit → skizon → merozoit → gametosit

Apabila seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga mengeluarkan kelenjar saliva (liur) yang
mengandung zat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah. Bersama zat antikoagulan tersebut, keluarlah sporozoit dan masuk
ke dalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah sampailah sporozoid-sporozoid tersebut pada hati. Tahapan atau fase di
dalam hati manusia ini disebut dengan tahap eksoeritrositer.
Ketika sporozoid berada di dalam hati, dimulailah reproduksi aseksual (pembelahan eksoeritrositik) selama 7 sampai 14 hari yang
menghasilkan 10.000 sampai 30.00 sel anak yang disebut merozoit yang menyerang sel darah merah.  Fase yang terjadi di dalam sel
darah merah manusia ini disebut dengan tahap eritrositer. Merozoit yang berada di dalam sel darah merah disebut tropozoit.
Kemudian lambat laun tropozoit akan berubah menjadi skizon dewasa.

Di dalam sel darah merah, skizon yang sudah dewasa (matang) membelah lagi secara aseksual (pembelahan eritrositik) yang
menghasilkan antara 8 sampai 16 merozoit setiap 48 atau 72 jam bergantung dari jenis Plasmodium. Merosoit dilepaskan bersamaan
pecahnya sel darah merah (sporulasi) yang siap untuk menginfeksi sel darah merah yang baru. Kejadian ini berlangsung secara
berulang-ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh terdapat banyak sekali merozoit.
Bersamaan dengan pecahnya sel darah merah, dikeluarkan senyawa racun yang dihasilkan merozoit sehingga penderita akan
timbul rasa menggigil kedinginan yang diikuti perasaan demam panas. Setelah beberapa waktu, merozoit-merozoit tersebut akan
berubah menjadi gametosit (calon sel gamet jantan dan betina.
 Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual/sporogoni)

Makrogamet + mikrogamet → zigot → ookinet → ookista → sporozoit

Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk gametosit
akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika
makrogamet dan mikrogamet melebur, maka terbentuklah zigot. Kemudian zigot akan berubah
menjadi ookinet yang bentuknya seperti cacing.
Setelah itu, ookinet akan bergerak menerobos dinding usus/perut nyamuk dan kemudian membulat,
yang disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai
pada kelenjar air liur nyamuk dan apabila nyamuk menggit manusia, maka siklus hidup
Plasmodium akan terulang kembali.
 Nama penyakit dan Gejala Penyakit
yang ditimbulkan akibat terinfeksi Plasmodium vivax adalah penyakit malaria. Penyakit
malaria yang ditemukan berdasarkan gejala-gejala klinis dengan gejala utama demam mengigil
secara berkala dan sakit kepala kadang-kadang dengan gejala klinis lain sebagai berikut :

1.Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.
2. Nafsu makan menurun.
3. Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.
4. Sakit kepala yang berat, terus menerus.
5. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa.
6. Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan.
7. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol adalah
mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah (anemia).
8. Gejala klasik malaria biasanya terdiri atas 3 stadium
 Gejala klasik malaria biasanya terdiri atas 3 stadium yang berurutan yaitu :
a. Stadium dingin (cold stage)
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya
menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan
jari jemarinya pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak
sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
 
b. Stadium demam (Hot stage).
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa
sangat panas seperti terbakar, sakit kepala menjadi-jadi dan muntah kerap terjadi, nadi menjadi kuat lagi.
Biasanya penderita merasa sangat hasil dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya sison darah yang telah matang dan
masuknya merozoit darah kedalam aliran darah.

c. Stadium berkeringat (sweating stage)


Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat tidurnya basah. Suhu badan
meningkat dengan cepat, kadangkadang sampai dibawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak.
Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4
jam. Gejalagejala yang disebutkan diatas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada species parasit
dan umur dari penderita.
Pencegahan Malaria / Infeksi Plasmodium vivax

1. Menghindari/mengurangi gigitan nyamuk anopheles dengan


pemakaian kelambu, kawat nyamuk dan obat nyamuk.
2. Membunuh nyamuk dewasa dengan menggunakan insektisida

3. Membunuh jentik baik secara kimiawi (larvasida ) maupun secara


biologik (ikan pemakan jentik, tumbuhan).

Pengobatan Malaria

Adapun obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati malaria adalah klorokuin dan
primaquin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai