2.Jawaban: C. paedogenensia
Pembahasan: Paedogenesis adalah reproduksi pada hewan muda (belum dewasa seksual, jadi belum
menghasilkan telur) atau pada larva. Dengan kata lain, paedogenesis yaitu masih larva tapi sudah
menghasilkan individu baru. Dimana hewan-hewan baru itu berasal dari sel somatik.
Contoh : larva cacing Fasciola sp. atau cacing hati (sporokis atau redia) dapat berkembang biak
menghasilkan individu baru dalam bentuk larva. Sporokis menghasilkan redia dan redia dapat
menghasilkan serkaria.
Pembahasan: Karena akumulasi bahan pencemar dalam rantai makanan terbanyak terdapat pada
tingkatan tropik paling tinggi. Tingkatan tropik tertinggi ditempati oleh paus pemakan lumba-lumba.
4. Jawaban : E
Pembahasan: AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan. Pengertian AMDAL menurut
PP No. 27 Tahun 1999 yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL adalah Kajian atas dampak besar dan
penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau
kegiatan. AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial
ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh. Tujuan AMDAL merupakan
penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Adapun Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut..
-Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan hidup dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
-Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
-Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
-Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha
dan atau kegiatan
Pembahasan: Filum Atrhopoda (Yunani, Artron = ruas/buku/segmen; podos = kaki) meruapkan hewan
yang memiliki ciri kaki beruas-ruas atau berbuku-buku.
Klasifikasi Kalajengking
Kingdom:Animalia
Filum :Arthropoda
Subfilum: Chelicerata
Kelas: Arachnida
Subkelas: Dromopoda
Ordo: Scorpiones
Klasifikasi Lebah:
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Famili: Apidae
Bangsa: Apini
Genus: Apis
Klasifikasi Kupu-Kupu:
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Subordo: Rhopalocera
Klasifikasi Lebah:
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Subfilum: Myriapoda
Kelas: Chilopoda
Ordo: Scolopendromorpha
Famili: Scolopendridae
Genus: Scolopendra
Pembahasan: Gambar yang ditunjuk oleh huruf X adalah kloroplas. Kloroplas berperan dalam
fotosintesis menghasilkan oksigen dan PGAL
Pembahasan: Larutan X hipertonis Kentang hipotonis terhadap X dan Kentang Hipertonis Air hipotonis
terhadap kentang. Jadi terjadi peristiwa osmosis, dimana air gula bertambah, dan cairan diluar kentang
berkurang karena hipotonis.
10.Jawaban: D. Miopi
11.Jawaban:A. K dan M
Pembahasan: Biuret digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila makanan ditetesi biuret, akan
berubah warna menjadi ungu, maka mengandung protein
Benedict digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut
menghasilkan warna merah bata
Kertas transparan digunakan sebagai uji lemak. Bahan makanan yang mengandung lemak akan
membuat kertas buram menjadi transparan jika dioleskan pada kertas buram.
K = Protein
O = Glukosa
Pembahasan: Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas pada
penelitian tersebut adalah jenis pupuk. Pot B pupuk urea sebesar 5%, dan pot C pupuk ZA sebesar 5%.
sedangkan Pot A air biasa (kontrol),
Variabel Terikat adalah faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti dalam sebuah penelitian,
untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
tersebut adalah tinggi batang tanaman
Variabel kontrol disebut juga sebagai variabel kendali. Variabel ini merupakan variabel yang diupayakan
untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut. Variabel kontrol dalam penelitian
tersebut adalah intensitas cahaya matahari, karena ditempatkan pada kondisi intensitas cahaya
matahari yang sama.
Pembahasan: Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah
berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri jaringan sklerenkim, yaotu sel-selnya
memiliki dinidng sekunder yang tebal, Biasanya mengandung zat lignin, bersifat kenyal, dan tidak
mengandung protoplaskarena sel-selnya telah mati.
14.Jawaban: E
B = eosinofil = tidak beraturan, inti nukleus 2 lobus = fagositosit lemah dan membuang racun
D = basofil = tidak beraturan = meningkatkan aliran darah dan mencegah penggumpalan darah
E = neutrofil = tidak beraturan, nukleus 3-5 lobus = fagositosit
Pembahasan: Organ yang berfungsi menyimpan kelebihan gula dalam darah adalah hati dan tempat
terjadinya proses pengikatan O2 oleh darah adalah paru-paru.
Pembahasan: Zona H, yaitu jarak antara aktin satu dengan aktin lainnya (pada saat kontraksi, zona H
akan memendek atau menghilang)
Zona I atau pita I, merupakan jarak antara myosin dengan myosin lainnya (pada saat kontraksi, zona I
atau pita I akan memendek)
Zona Z, merupakan jarak garis Z satu ke garis Z berikutnya (pada saat kontraksi, zona Z ini akan
memendek)
Ketika berkontraksi, sel otot dapat memendek karena ada pemendekan dari zona zona atau pita pita di
dalam srkomer meliputi zona Z, zona H dan pita I.
18. Jawaban:B. neurit sensorik mengantarkan impuls ke otak - otak melepas oksitosis - timbul rasa
bahagia
Pembahasan: A. ankilosis. Ankilosis atau ankylosis (bahasa Inggris) merupakan gangguan pada sendi
yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu sama lainnya.
B. osteoarthritis. Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi)
adalah di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang
penyusun sendi.
C. rheumatoid arthitis. Reumatoid artritis merupakan peradangan yang terjadi pada membran sendi.
Pada penyakit ini, membran sinovial yang membatasi sendi menjadi memerah dan kartilago pada sendi
menjadi rusak. Setelah itu, terbentuklah jaringan luka yang akan mengeras menjadi tulang.
D. dislokasi. Dislokasi persendian adalah suatu kondisi di mana posisi tulang pada tubuh tidak berada
tempat yang tepat.
E. poliomyelitis. Poliomielitis atau polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus.
B. anemia. Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-,
"tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang
diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
C. diabetes inspiditus. Diabetes insipidus, DI adalah suatu penyakit dengan simtoma poliuria dan
polidipsia. Jenis DI yang paling sering dijumpai adalah DI sentral, yang disebabkan oleh defisiensi
arginina pada hormon AVP. Jenis kedua adalah DI nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya
ginjal terhadap hormon dengan sifat anti-diuretik, seperti AVP.
D. diabetes mellitus. Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau
pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit
kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin
atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa
hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya. defisiensi transporter glukosa. atau
keduanya
E. morbus basedow. Penyakit Basedow atau penyakit graves adalah kondisi medis yang ditandai dengan
kadar hormon tiroid yang berlebihan akibat produksi berlebihan oleh kelenjar tiroid.
1.Dekarboksilasi Oksidatif/Katabolisme
2.Glikolisis/Katabolisme
Pembahasan: mRNAmerupakan untai tunggal panjang yang terdiriatas ratusan nukleotida. mRNA
dibentuk oleh DNA melalui proses transkripsi didalam inti sel. mRNA memiliki urutan basa nitrogen
sesuai dengan pasangan komplementer salah satu untai DNA (untai sense)
Pembahasan: Reduksi terjadi pada waktu perkembangan spermatosit primer ke spermatosit sekunder.
Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis menghasilkan dua sel spermatosit sekunder yang
haploid (n).
29.Jawaban: A
1.Makhluk sederhana merupakan nenek moyang dari makhluk yang lebih sempurna.
3.Organ tubuh yang sering digunakan akan berkembang terus sedangkan organ yang tidak digunakan
akan menghilang.
4.Perubahan organ tubuh dari suatu organisme akan diwariskan kepada keturunannya.
31. Jawaban: B. sifat yang berbeda akan diturunkan pada generasi berikutnya
Pembahasan: Diketahui: Gen T bertanggung jawab terhadap dapat merasakan pahit kertas PTC
atau
c. TT : Tt : tt
Penyelesaian:
p+q=1
(p + q)² = 1
p² + 2pq + q² = 1
64% + q² = 1
0,64 + q² = 1
q² = 1 - 0,64
p+q=1
p + 0,6 = 1
p = 1 - 0,6
p = 0,4
c. Mencari perbandingan
TT = p² TT = (0,4)² TT = 0,16
TT : Tt : tt = 4 : 12 : 9
34.Jawaban : C
35.Jawaban : B. 16
G = 2ⁿ
G = 2ⁿ
G = 2⁴
G = 16
G: HP hp
F1: HhPp
G: HP,Hp,hP,hp HP,Hp,hP,hp
F2:
Hitam Panjang = 9
Hitam pendek = 3
Putih Panjang = 3
Putih pendek = 1
Rasio: 9:3:3:1
Ditanya:
Beberapa kemungkinan munculnya tikus yang mempunyai fenotip yang sama dengan induk yang
dominan. Artinya tikus yang ekor Hitam Panjang (Dominan)
38. Jawaban: B
Bayi: susah atau terlambat bicara, perkembangan keterampilan motoriknya (merangkak atau berjalan)
tertunda, dan lemah otot.
Anak kecil atau remaja: tinggi tubuh lebih dari rata-rata, lemah otot, tangan gemetar atau otot bergerak
secara tidak sadar, memiliki masalah emosi atau tingkah laku, ketrampilan berbicara kurang,
perkembangan keterampilan motoriknya (menulis) tertunda, ketidakmampuan belajar, berjerawat
parah, susah memfokuskan perhatian, dan didiagnosis menderita autisme.
Tanda-tanda lain: letak telinga di bawah posisi normal (low-set ears), tulang pipi rata, berat badan relatif
kurus jika dibandingkan dengan tinggi badan, ukuran kepalanya cenderung lebar, perkembangan
keterampilan berbahasanya terlambat, dan memiliki IQ yang sedikit lebih rendah dari orang
kebanyakan.