Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu kerusakan pada struktur atau
fungsi ginjal yang berlangsung ≥ 3 bulan dengan atau tanpa disertai penurunan
glomerular filtration rate (GFR). Penyakit ini dapat pula diartikan sebagai suatu
keadaan dimana GFR < 60 mL/menit/1,73 m2 selama ≥ 3 bulan dengan atau tanpa
keruskan ginjal. Berdasarkan nilai GFR, CKD dibagi menjadi 5 stadium. Pada
stadium akhir, end-stage renal disease (ESRD), GFR pasien < 15
mL/menit/1,73m2 dan memerlukan penanganan berupa renal replacement therapy
(RRT).
Hemodialisis merupakan metode yang paling umum digunakan untuk
menangani keadaan ini. Hemodialisis membersihkan darah melalui suatu filter
yang membuang zat sisa serta kelebihan cairan. Hal ini juga bertujuan untuk
mengontrol tekanan darah dan menjaga keseimbangan natrium-kalium dalam
tubuh.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik
yang dinyatakan dengan adanya konsentrasi gula darah tinggi dalam darah
(hiperglikemia), diakibatkan karena defisiensi insulin relatif maupun absolut.
Penyakit DM tidak menular yang mengalami peningkatan terus menerus dari
tahun ke tahun. WHO memprediksi kenaikan jumlah penderita Non Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
Efek kronik dari penyakit DM menyebabkan kerusakan organ secara
menyeluruh secara anatomis maupun fungsional. Komplikasi kronik dari penyakit
DM menyebabkan kelainan pada makrovaskular, mikrovaskular, gastrointestinal,
genito urinari, dermatologi, infeksi, katarak, glaukoma dan sistem muskulo
skeletal
2

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana konsentrasi kalium serum sebelum melakukan latihan aerobik
intensitas sedang menggunakan jaket parasut pada mahasiswa laki-laki
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya?
b. Bagaimana konsentrasi kalium serum setelah melakukan latihan aerobik
intensitas sedang menggunakan jaket parasut pada mahasiswa laki-laki
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya?
c. Bagaimana pengaruh penggunaan jaket parasut pada latihan aerobik
intensitas sedang terhadap konsentrasi kalium serum pada mahasiswa laki-
laki Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan konsentrasi kalium
serum pada latihan aerobik intensitas sedang menggunakan jaket parasut.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsentrasi kalium serum sebelum melakukan latihan aerobik
intensitas sedang menggunakan jaket parasut pada mahasiswa laki-laki
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.
b. Mengetahui konsentrasi kalium serum setelah melakukan latihan aerobik
intensitas sedang menggunakan jaket parasut pada mahasiswa laki-laki
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.
c. Menganalisis pengaruh penggunaan jaket parasut pada latihan aerobik
intensitas sedang terhadap konsentrasi kalium serum pada mahasiswa laki-
laki Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Ilmiah
Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa penggunaan jaket
parasut pada latihan aerobik intensitas sedang dapat menyebabkan perubahan
konsentrasi kalium serum.
3

1.4.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi baru dan bahan pustaka
tambahan bagi instansi terkait dan masyarakat bahwa jaket parasut aman atau
tidak jika digunakan pada latihan aerobik intensitas sedang (misalnya pada
jogging).

Anda mungkin juga menyukai