Critical Apraisal II
Critical Apraisal II
Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya makalah
yang berjudul "Critical Appraisal". Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusuan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Ns. Awatiful Azza, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. Mat. selaku dosen pengampu
mata kuliah Evidence Based Nursing yang memberikan tugas makalah ini.
2. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LAMPIRAN
iii
BAB I
RESUME JURNAL
A. Latar Belakang
Oateoatritis (OA) adalah sebuah penyakit yang menyerang kartilago dan zat
penyusunnya. Osteoatritis dapat menimbulkan gejala di berbagai tempat,
salah satunya adalah nyeri di area lutut.osteoatritis adalah satu dari lima
penyebab kecacatan yang terjadi pada lansia. Nyeri merupakan masalah
serius bagi penderita osteoatritis. Beberapa penyebab osteoatritis antara lain
obesitas, usia, riwayat trauma, hormonal, maupun pekerjaan. 85% penderita
osteoatritis yaitu seseorang yang berusia 75- 79 tahun, 4% penderita OA
berusia 18- 24 tahun. 3,6% populasi di dunia mengalami nyeri lutut yang
disebabkan oleh osteoatritis. Osteoatritis menyerang 27. 000 penduduk
Amerika dan hampir 8.000 penduduk di Inggris. Sementara di Iran 19,3%
penduduknya mengalami osteoatritis. Pengobatan pada penderita osteoatritis
berfokus pada penurunan skala nyeri dengan menggunakan terapi
farmakologi maupun terapi non farmakologi dan penggunaan terapi terakhir
yaitu dengan cara pembedahan. Terapi farmakologi dan pembedahan
memiliki risiko yang lebih besar serta membutuhkan biaya yang lebih mahal,
terapi komplementer dapat menurunkan tingkat komplikasi dan lebih
menghemat biaya. Aromatherapi adalah salah satu terapi komplementer yang
berasal dari tumbuhan, dimana minyak tersebut dapat meresap ke dalam kulit
dan sistem syaraf penciuman.minyak aromaterapi dapat digunakan sebagai
inhealer, pijat, campuran mandi, maupun kompres.
Pijt aromaterapi adalah salah satu terapi komplementer yang sering
digunakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menginvestigasi pengaruh
pijat aromaterapi terhadap gejala osteoatritis. Salah satu minyak esensial yang
1
2
B. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini aadalah acak tunggal, randomisasi digunakan untuk
mengetahui pengaruh pijat aromaerapi dengan lavender terhadap nyeri
pada pasien dengan osteoatritis. Dimana popolasi dari penelitian ini
pasien osteoatritis yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Universitas
Brijan, Iran pada tahun 2015. Jumlah responden dalam penelitian ini
adalah 22 responden dalam setiap grup.
2. Sampel
90 pasien dengan osteoatritis lutut dikumpulkan sebagai sampel penelitian
yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu
pasien diagnosis dengan osteoatritis lutut, skala nyri >4, usia berada pada
rentang 18-65 tahun, bersedia menjadi responden penelitian, tidak
memiliki riwayat alergi terhadap aroma herbal, tidak memiliki masalah
pada indra penciuman, tidak punya gejala infeksi lutut, tidak memiliki
riwayat operasi lutut, tidak memiliki riwayat asma, dapat berkomunikasi
dan menjawab pertanyaan. Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu
mendapat terapi injeksi steroid, mendapatkan fisioterapi untuk nyeri lutut,
mendapat operasi lutut, memiliki alergi terhadap lavender, mendapatkan
rawat inap di rumah sakit, dan tidak bersedia menjadi responden
penelitian. Responden penelitian dibagi dalam tiga grup yaitu grup yang
3
C. Hasil
Dari 90 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan sudah mengisi lembar
persetujuan. 27 pasien bersedia menjadi responden untuk kelompok
intervensi dan kelompok plasebo, serta 26 pasien dalam kelompok kontrol. 10
pasien tidak jadi dijadikan responden karena memiliki kriteria enklusi.
Berdasarkan hasil dari ketiga kelompok didapatkan tidak ada pebedaan yang
signifikan dari data demografi dari ketiga kelompok seperti usia, pendidikan,
lama menderita OA, pekerjaan, jenis kelamin, alamat, dan BMI. Sementara
itu intensitas nyeri memiliki perbedaan yang signifikan pada saaat setelah
dilakukan intervensi, 1 minggu setelah intervensi, dan 4 minggu setelah
intervensi pada 3 kelompok. Sementara itu tidak ada perbedaan yang
signifikan pada intensitas nyeri pada ketiga kelompok sebelum dilakukan
intervensi.
Sementara itu terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok placebo (p=
0,01) dan kelompok intervensi (P< 0,001) segera setelah dilakukan intervensi.
Sementara itu 1 minggu setelah intervensi didapatkan perbedaan dengan
kelompok kontrol (p=0,007).
Tidak ada hubungan intensitas nyeri dengan usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, dan tempat tinggal.
5
D. Pembahasan
Intensitas nyeri setelah intervensi menurun secara signifikan pada kelompok
yang diberikan pijatan dengan lavender yang dicampur dengan minyak
almond dengan kelompok kontrol.
Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian Choi yang meneliti tentang
penurunan intensitas nyeri dengan pijat aromaterapi. Dia meneliti tentang
pengaruh pijat aromaterapi terhadap nyeri pada pasien lansia wanita dengan
OA. Dimana berdasarkan hasil analisa didapatkan adanya perbedaan pada
tiga kelompok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Hasil dari penelitian Jung dan Jeong, yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh aroma pijat terhadap nyeri bahu pada pasien hemiparesis juga
mendapat hasil yang sama.
Minyak esensial dapat menstimulasi sensasi penciuman. Penciuman akan
mempengaruhi otak. Sistem olfaktorius dapat mempengaruhi sistem limbik,
dimana sistem limbik adalah sistem pusat yang mengontrol emosi, oleh
karena itu sistem limbik dapat mengontrol stress dan kesimbangan hormon.
Perbedaan respon neurotransmiter bergantung pada jenis aroma yang
diberikan. Beberapa neurotransmiter seperti enkenphalins, endorphins,
noradrenalin, dan serotonin. Beberapa jenis neurotransmiter tersebut
berhubungan langsung dengan kesehatan tubuh dan perasaan seseorang,
minyak esensial dapat meningkatkan stamina tubuh. Minyak esensial dapat
meresap kedalam tubuh dan bekerja dengan mempengaruhi pembuluh darah.
Minyak lavender yang mengandung asam lynalyl dan linalool efektif dalam
meredakan nyeri dan inflasi, serta mencegah spasme otot dan juga
menurunkan tekanan .
Penelitian yang dilakukan oleh Nikjoo dkk, menyatakan bahwa aromaterapi
lavender tidak dapat memengaruhi nyeri pada pemasangan IUD. Penelitian
tersebut berbeda dengan penelitian ini karena penelitian ini berfokus pada
aromaterapi lavender yang dijadikan inhealer.
Hasil dari penelitian ini ditekankan pada mekanisme pijat seperti dilatasi dan
peningkatan aliran darah pada permukaan pembuluh darah, menurunkan
6
E. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh pijat aromaterapi terhadap
nyeri lutut pada pasien dengan OA. Terapi pijat aromaterapi ini dapat
dilakukan karena mudah, aman, dan murah. Kedepannya, berikan batasan
yang jelas, lakukan penelitian di negara yang berbeda, dan nyeri pada kondisi
gangguan muskuloskeletal yang lain. Akhirnya penelitian kedepan
diharapkan dapat dilakukan dengan mencari tahu pengaruh dari yang lain
(seperti lotion dan salep) dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan
aromaterapi lavender tetapi menggunkan metode penelitian yang lain.
BAB II
TINJAUAN PICOT
1. P: Population/ Problem
Masalah dalam jurnal tersebut adalah nyeri pada penderita osteoatritis lutut.
Populasi responden pada jurnal tersebut adalah 90 pasien osteoatritis lutut
yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Brijan, Iran.
2. I= Intervention
Dilakukan pijat aromaterapi dengan minyak lavender dengan konsentrasi 3%
yang telah dicampur dengan minyak almond. Pemijatan dilakukan selama 9
kali dalam tiga minggu dengan durasi pemijatan adalah 20 menit.
3. C= Comparation
Terdapat kelompok pembanding dalam jurnal ini yaitu sebagai berikut:
a. Kelompok plasebo: dilakukan pemijatan selama 20 menit sebanyak 9 kali
dalam tiga minggu dengan menggunakan minyak almond
b. Kelompok kontrol: tidak dilakukan pemijatan
4. O= Outcome
Penurunan skala nyeri pada penderita osteoatritis lutut.
5. T= Time
waktu yang dibutuhkan dalam pemijatan adaah 20 menit dengan frekuensi
pemijatan adalah 9 kali dalam 3 minggu. Pengumpulan data dilakukan
sebanyak 4 kali yaitu sebelum dipijat, sesaat setelah pemijatan, 1 minggu
setelah pemijatan, dan 4 minggu setelah pemijatan.
7
BAB III
LEVEL KEBENARAN INTERNAL RISET
(LEVELS OF INTERNAL VALIDITY)
A. Indikator
No Indikator Ya Tidak
1 Apakah ada cukup banyak sampel dalam penelitian ini? √
2 Apakah menggunakan kelompok kontrol? √
3 Apakah pengambilan sampel dilakukan secara acak? √
4 Apakah menggunakan pretest? √
5 Apakah penelitian dimulai sebelum intervensi atau saat √
pengambilan data?
6 Apakah hasilnya diukur dengan cara yang objektif dan dapat √
diandalkan?
B. Hasil
Level penelitian pada jurnal ini adalah sangat baik.
8
BAB IV
CRITICAL APPRAISAL
9
dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 90
responden.
Apakah desain penelitian sesuai dengan √ Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi
tujuan penelitian? eksperimen, dimana peneliti membagi sampel kedalah 3 kelompok
yaitu kelompok intervensi, kontrol, dan plasebo. Adapun tujuan
dalam menelitian ini yaitu menginvestigasi pengaruh pijat
aromaterapi dengan minyak lavender terhadap nyeri pada pasien
dengan osteoatritis lutut.
Apakah pengukuran data valid dan √ Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
menggunakan alat ukut yang tepat? nyeri dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) dimana
lembar observasi ini sudah objektif dalam mengukur skala nyeri.
Apakah uji statistik dicantumkan? √ Pada jurnal ini uji statistik dicantumkan. Adapun uji statistik yang
digunakan ada dua yaitu uji kolmogorov smirnov dan uji one way
anova. Uji kolmogorov smirnov digunakan untuk mengetahui
distribusi data, adapun data dalam jurnal ini yaitu data dengan
distribusi normal yang diketahui dengan nilai p> 0,05. Sementara
itu uji one way anova untuk mengetahui adanya perbedaan sebelum
10
dan sesuadah dilakukan pijat serta mengetahui perbedaan sakala
nyeri pada kelompok intervensi, plasebo, dan kontrol.
Apakah peristiwa yang tidak diinginkan √ Dalam penelitian ini peneliti awalnya menentukan sampel sebesar
terjadi selama penelitian? 130 sampel akan tetapi pada saat penelitian peneliti hanya
mencantumkan 90 sampel dengan 40 responden keluar dari sampel
penelitian akibat tidak memenuhi kriteria inklusi
Apakah data dasar dijelaskan secara √ Data dasar dalam penelitian ini dijelaskan dalam bentuk tabel
adekuat? distribusi frekuensi. Adapun data dasar yang dicantumkan meliputi
usia, tinggi bada, berat badan, BMI, lama menderita osteoatritis,
jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan terakhir, dan pekerjaan,
serta skala nyeri.
Apakah jumlah sampel bertambah? √ Tidak, dalam penelitian jumlah sampel berkurang sebanyak 40
sampel karena sampel tidak memnuhi kriteria inklusi
Apakah signifikansi statistik ditentukan? √ Pada penelitian ini tingakat signifikan yang ditentukan oleh peneliti
adalah 0, 05
Apa hasil penelitian dicantumkan? √ Di dalam jurnal peneliti menampilkan hasil penelitian dalam bentuk
tabel dan uraian. Adapun hasil penelitian dari jurnal ini yaitu
terdapat pengaruh pijat aromaterapi dengan minyak lavender
11
terhadap skala nyeri pada pasien dengan osteoatritis lutut.
Apakah efek dari intervensi dicantumkan? √ Efek dari peneitian ini yaitu dapat menurunkan skala nyeri pada
penderita osteoatritis lutut. Secara teori pijat dapat mempengaruhi
vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan tubuh untuk
mengekskresikan endorfin sehingga menimbulkan rasa rileks.
Sementara itu aromaterapi sendiri dapat mempengaruhi sisitem
penciuman dengan menurunkan stress dan menimbulkan efek
relaksasi
Apakah terdapat implikasi hasil penelitian √ Implikasi dari penelitian ini yaitu dapat menurunkan skala nyeri.
terhadap praktik keperawatan? Selain itu intervensi pijat aromaterapi dapat diterapkan baik di
komunitas dan di klinik.
12
Selain itu peneliti juga mencantumkan beberapa intervensi yang
dalpat dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri lutut pada pasien
dengan osteoatritis salah satunya yaitu dengan melakukan pijat
dengan oromaterapi lavender.
Apakah sampling diambil secara acak untuk √ Pada jurnal ini peneliti sudah menentukan sampelnya yaitu 90
menentukan kelompok eksperimen dan responden yang dibagi atas tidga kelompok yaitu 30 kelompok
kontrol? Jika tidak, dapatkah ini intervensi, 30 kelompok kontrol, dan 30 kelompok plasebo. Adapun
menimbulkan bias? teknik pengambilan sampel sudah dilakukan dengan teknik siple
random sampling. Ukuran sampel sudah representatif karena untuk
jenis penelitian kuantitatif jumlah minimal sampel adalah 30
responden, sementara dalam dalam penelitian ini jumlah sampel
yang digunakan adalah 90 responden.
Apakah kriteria inklusi dan eksklusi √ Pada penelitian ini peneliti mencantmkan kriteria inklusi maupun
digunakan? eksklusi. Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu pasien
diagnosis dengan osteoatritis lutut, skala nyri >4, usia berada pada
rentang 18-65 tahun, bersedia menjadi responden penelitian, tidak
memiliki riwayat alergi terhadap aroma herbal, tidak memiliki
masalah pada indra penciuman, tidak punya gejala infeksi lutut,
tidak memiliki riwayat operasi lutut, tidak memiliki riwayat asma,
13
dapat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan. Kriteria eksklusi
dari penelitian ini yaitu mendapat terapi injeksi steroid,
mendapatkan fisioterapi untuk nyeri lutut, mendapat operasi lutut,
memiliki alergi terhadap lavender, mendapatkan rawat inap di
rumah sakit, dan tidak bersedia menjadi responden penelitian
Apakah penentuan jumlah dalam kelompok √ Penentuan jumalah sampel pada tiap kelompok sudah sesuai
penelitian sudah sesuai? dimana jumalah responden tiap kelompok yaitu 30 responden,
sehingga baik kelompok intervensi, plasebo, dan kontrol dapat
dibandingkan dengan jumlah yang sama.
Apakah metode pengukuran objektif dan √ Metode pengukuran dalam penelitian ini yaitu menggunakan visual
tervalidasi dan apakah sampel sudah analogue scale (VAS) untuk mengetahui skala nyeri, penggunaan
homogen? (bias kesalahan klasifikasi) VAS sudah objektif karena VAS merupakan lembar observasi
untuk menilai nyeri. Sampel sudah homogen, hal tersebut diketahui
karena di dalam penelitian ini dicantumkan kriteria inklusi dan
eksklusi.
Apakah peristiwa yang tidak diinginkan √ Dalam penelitian ini peneliti awalnya menentukan sampel sebesar
terjadi selama penelitian? 130 sampel akan tetapi pada saat penelitian peneliti hanya
mencantumkan 90 sampel dengan 40 responden keluar dari sampel
penelitian akibat tidak memenuhi kriteria inklusi
14
Apakah hasil penelitian sudah rasional? Jika √ Hasil penelitian sudah rasional, hal tersebut dibuktikan dengan
tidak, dapatkah ini menimbulkan bias? peneliti mencantumkan penelitian terdahulu di dalam jurnal, selain
itu peneliti juga menjelaskan secara jelas efek pijat aromaterapi
sendiri secara konsep teori.
Apakah ukuran efek secara praktis relevan? √ Efek dalam penelitian ini sangat relevan dimana peneliti mampu
membuktikan hipotesis penelitiannya baik melalui hasil penelitian
dan menjelaskan secara konsep teori.
Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan? √ Hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk mengurangi skala nyeri
pada penderita osteoatritis baik di klinik maupun di komunitas.
15
LAMPIRAN
16