Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Mengenal Hipertensi


Sub Pokok Bahasan :
1.Pengertian Hipertensi
2.Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Cara perawatan
Topik : Cara perawatan Hipertensi
Sasaran : Lansia

PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari, Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018
Waktu : 10.00
Tempat : di Rumah Warga
Pemberi Materi : Zahratun Nisa

I. Tujuan Instruksional
A. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU):
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x15 menit, Audien dapat
mengenal tentang penyakit Hipertensi secara umum.
B. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
Setelah dilakukan penyuluhan klien dapat:
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Cara pencegahan dan pengobatan
II. Metoda
Ceramah dan Tanya Jawab
III.Media
Leaflet
IV.Kegiatan
N Uraian Kegiatan
Kegiatan
o Penyuluh Peserta
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam. a. Menjawab salam.
2 Menit b. Menyampaikan tujuan penyuluhan b. Mendengarkan

2 Penyuluhan a. Menanyakan kepada peserta pengetahuan a. Menyimak


20 Menit tentang pengertian Hipertensi. penjelasan.
b. Memberi reinforcement atas kemauan b. Peserta
peserta mengungkapkan pemahamannya mendengarkan
tentang Hipertensi. c. Peserta bertanya
c. Memberikan penjelasan tentang d. Peserta menyimak
pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
cara perawatan Hipertensi.
d. Memberikan kesempatan pada peserta
untuk bertanya tentang hal yang belum
dipahaminya
e. Menjawab pertanyaan peserta.

3 Penutup a. Melakukan evaluasi a. Menjawab


. 3 Menit b. Menyimpulkan materi penyuluhan pertanyaan
c. Mengucapkan salam b. Menyimak
kesimpulan.
c. Menjawab salam.
V.Evaluasi
1. Sebutkan pengertian Hipertensi?
2. Sebutkan penyebab Hipertensi?
3. Sebutkan tanda dan gejala Hipertensi?
4. Sebutkan bagaimana pencegahan dan pengobatan Hipertensi?

MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Pengertian
Darah tinggi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten di mana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90
mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg.

Hipertensi di kategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104


mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105-114 mmHg,
dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih (Smith
Tom, 1995).

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal


ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi
sering tidak menampakkan gejala. Institute Nasional Jantung, Paru dan
Darah memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar
akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus
dipantau teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.

B. Etiologi
Hipertensi atau darah tinggi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan
menjadi dua golongan besar, yaitu(Lany Gunawan,2001)
1. Hipertensi Primer (Essensial), yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Hipertensi Sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
Hipertensi primer belum diketahui pasti penyebabnya, penelitian
sebelumnya menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan
hipertensi. Faktor-faktornya adalah sebagai berikut:
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi.
2. Ciri Perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur, (jika umur bertambah maka tekanan darah meningkat), jenis
kelamin (laki-laki lebih tinggi daripada perempuan) dan ras (ras kulit
hitam lebih banyak daripada kulit putih).
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menimbulkan hipertensi adalah; konsumsi
garam yang tinggi (melebihi 30 gr), kegemukan atau makan berlebihan,
stress, dan pengaruh lain, misalnya merokok, minum alcohol, minum
obat-obatan (ephedrine,prednisone, dan epinephrin).
Hipertensi dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-macam faktor
antara lain:
- Kelelahan - Proses penuaan
- Keturunan - Diet yang tidak seimbang
- Stres - Sosial budaya

C. Patofisiologi
Kerja jantung terutama ditentukan oleh besarnya curah jantung dan tahanan
perifer. Curah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal.
Kelainannya terutama pada peningkatan tahanan perifer. Kenaikan tahanan
perifer ini disebabkan karena vosokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot
polos pembuluh darah tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama
maka akan dijumpai perubahan-perubahan struktural pada pembuluh darah
arteriol berupa penebalan tunika interna dan hipertropi tunika media. Dengan
adanya hipertropi dan hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung
tidak mencukupi lagi sehingga terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat
diperkuat dengan adanya sklerosis koroner.

D. Tanda Dan Gejala


- Sakit kepala - Perubahan penglihatan
- Perdarahan hidung - Kesemutan pada kaki dan tangan
- vertigo - Sesak nafas
- Mual muntah - Kejang / koma
- Nyeri dada

E. Komplikasi
Hipertensi merupakan pentebab utama penyakit jantung koroner, cedera
cerebrovaskuler dan gagal ginjal. Hipertensi yang menetap yang disertai
dengan peningkatan tekanan perifer menyebabkan gangguan pada edothelium
pembuluh darah mendorong palsma dan lipoprotein ke dalam intima dan
lapidan sub intima dari pembuluh darah dan menyebabkan pembentukan
plaque / aterosklerosis. Peningkatan tekanan juga hiperplasi otot polos, yang
membentuk jaringan parut intima dan mengakibatkan penebalan pembuluh
darah dengan penyempitan lumen. Komplikasi yang dapat timbul bila
hipertensi tidak terkontrol adalah :
1. Krisis hipertensi
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah : Penyakit jantung koroner dan
penyakit jantung hipertensi adalah 2 bentuk utama penyakit jantung yang
timbul pada penderita hipertensi.
3. Penyakit jantung cerebrovaskuler : Hipertensi adalah faktor resiko paling
penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke bertambah dengan
setiap kenaikkan tekanan darah.
4. Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan perubahan
neurologis mendadak / sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri
yang meningkat dan kembali normal apabila tekanan darah diturunkan.
5. Nifrosklerosis karena hipertensi
6. Retinopati hipertensi

F. Pencegahan
1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit : rendah garam dan rendah lemak
Makanan Yang Dianjurkan
1. Sayur-sayuran hijau
2. Buah-buahan
3. Ikan laut
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu
5. Daging ayam ( jangan dengan kulitnya karena banyak mengandung
lemak)
G. Penanggulangan Hipertensi
a. Pengobatan Farmakologis : dengan menggunakan obat atas ijin dokter.
b. Pengobatan Non Farmakologis : tanpa menggunakan obat.
- Mengurangi asupan garam dan lemak
- Mengurangi asupan alkohol
- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan bagi yang kegemukan
- Olah raga teratur seperti : Jogging, Jalan cepat, Bersepeda, Berenang
- Menghindari ketegangan
- Istirahat
- Hidup tenang
c. Pergi ke Pelayanan Kesehatan dan mengukur tekanan darah secara teratur
H. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi
a. Buah Ketimun
b. Buah Belimbing
c. Daun Seledri
Cara Membuat obat tradisional dari buah ketimun dan belimbing :
1. ½ kg buah ketimun / belimbing cuci hingga bersih
2. Kupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya dengan menggunakan kain atau penyaring
4. Setelah disaring kemudian diminum
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 kg untuk 2 kali minum.

Anda mungkin juga menyukai