OLEH
ZAHRATUN NISA
NPM. 1814901110106
Ibu dalam masa nifas dapat mengalami berbagai macam komplikasi postpartum, yang
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan Nifas
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan atau hilangnya darah 500 cc atau
lebih yang terjadi setelah anak lahir. Perdarahan dapat terjadi sebelum, selama,
atau sesudah lahirnya plasenta. Definisi lain menyebutkan Perdarahan Pasca
Persalinan adalah perdarahan 500 cc atau lebih yang terjadi setelah plasenta lahir.
Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian :
a. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang terjadi
dalam 24 jam setelah anak lahir.
b. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang terjadi
antara 24 jam dan 6 minggu setelah anak lahir.
Suatu perdarahan dikatakan fisiologis apabila hilangnya darah tidak melebihi 500
cc pada persalinan pervaginam dan tidak lebih dari 1000 cc pada sectio cesarea.
Perlu diingat bahwa perdarahan yang terlihat pada waktu persalinan sebenarnya
hanyalah setengah dari perdarahan yang sebenarnya. Seringkali sectio cesarean
menyebabkan perdarahan yang lebih banyak, harus diingat kalau narkotik akan
mengurangi efek vasokonstriksi dari pembuluh darah.
a. Atonia uteri
Merupakan penyebab 80-90% perdarahan dini, berkaitan dengan kontraksi
uterus
1) Faktor-faktor yang berkaitan dengan kemungkinan atonia uteri
Uterus yang sangat direnggangkan, akibat:
· Hidarmnion
· Gemeli (kehamilan kembar)
· Bayi besar
· Pemberian pitosin
· Partus presipitaius
· Kala I dank ala II memanjang
· Grand multipara
· Persalinan yang lalu mengalami atonia uteri
· Adanya mioma uteri
· Sepsis
· Penggunaan MgSO4 pada kasus PEP, eklampsia
· Peregangan kandung kemih.
2) Tindakan medis
Masase uterus dan beri uterotonika
Observasi TTV, tanda-tanda syok
Libatkan pasien/ibu menjelaskan kondisinya dan tindakan yang
sedang dilakukan untuk mengurangi kecemasan
3) Tatalaksana kebidanan/keperawatan
Monitor dampak pemberian uterotonika, seperti pemberian pitosin
meningkatkan antidiuresis yang dapat menimbulkan intoksikasi
cairan
Antisispasi kemungkinan yang akan datang :
· Control tinggi fundus uteri tiap 10-15 menit
· Control nyeri : pemberian control buatan yang kuat
· Jika kontraksi uterus (-) segera laporkan
Antisipasi factor-faktor predisposisi
b. Hematoma
Sering terjadi pada tindakan operatif, jahitan perineum tidak benar
c. Perdarahan lambat
Tanda-tanda
· Perdarahan lambat
· Anemia
· Kemungkinan syok
Tindakan medis
· Masase
· Pemberian oksitosin
· Infuse cairan
d. Sisa plasenta
6% dari persalinan plasenta terlepas lebih dari 30 menit
Sisa plasenta yang sedikit dan jarang terjadi perdarahan dini
Tatalaksana kebidanan/keperawatan
· Antisipasi factor predisposisi
· Observasi perdarahan, perubahan tanda-tanda vital untuk mencegah
terjadinya syok.
· Kolaborasi terapi yang tepat
· Libatkan pasien atau ibu agar kooperatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
b. Depresi Postpartum
Terjadi mulai minggu ke empat sampai tahunan
Terjadi 10-15 % postpartum
Penyebab tidak jelas
1) Insiden pada :
· Masalah personal dan keluarga
· Masalah psikiatrik
· Kesulitan HAM
· Gangguan aktivitas sehari-hari sehingga dapat merugikan bayi/anak
2) Gejala :
· Istirahat/tidur kurang
· Sering menangis
· Perubahan perasaan
· Energy menurun
· Perasaan terisolasi
· Penampilan diri kurang
· Cemas, control diri tidak ada/kurang
· Obsesif
· Takut, permusuhan
· Masalah interaksi ibu-bayi
c. Serangan panic
Gejala :
Sesak nafas, pusing, muntah, palpitasi, nyeri dada, funfsi kognitif menurun,
control diri menurun.
d. Gangguan panic (panic disorder)
Merupakan serangan panic yang kambuh
Tidak terduga
Khawatir
Perubahan perilaku
Depresi
Menarik diri
Penyebab tidak jelas
Fakter resiko :
Riwayat gangguan psikiatrik
Masalah keluarga, stress
Dukungan social kurang baik.
B. Penatalaksanaan Medis
1. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik
2. Dengan cara peningkatan support mental
3. Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
4. Tidurlah ketika bayi tidur
5. Berolahraga ringan
6. Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
7. Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
8. Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
9. Bersikap fleksibel
10. Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x
11. Bergabung dengan kelompok ibu
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut/ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis,
edema/pembesaran jaringan atau distensi, efek-efek hormonal.
2. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pengalaman
sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat dukungan, struktur/karakteristik fisik
payudara ibu.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Respon hormonal dan psikologis
(sangat gembira, ansietas, kegirangan), nyeri/ketidaknyamanan, proses
persalinan dan kelahiran melelahkan.
D. Rencana Keperawatan
1. Nyeri akut/ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis,
edema/pembesaran jaringan atau distensi, efek-efek hormonal.
Tujuan : Mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk mengatasi
ketidaknyamanan.
Intervensi Keperawatan :
a. Tentukan adanya, lokasi, dan sifat ketidaknyamanan.
b. Inspeksi perbaikan perineum dan epiostomi.
c. Berikan kompres es pada perineum, khususnya selama 24 jam pertama
setelah kelahiran.
d. Berikan kompres panas lembab (misalnya ; rendam duduk / bak
mandi)
e. Anjurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas perbaikan
episiotomy.
f. Kolaborasi dalam pemberian obat analgesik 30-60 menit sebelum
menyusui.
2. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pengalaman
sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat dukungan, struktur/karakteristik fisik
payudara ibu.
Tujuan : Mengungkapkan pemahaman tentang proses/situasi menyusui,
mendemonstrasikan teknik efektif dari menyusui, menunjukkan kepuasan
regimen menyusui satu sama lain.
Intervensi Keperawatan :
a. Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui sebelumnya
b. Tentukan sistem pendukung yang tersedia pada klien, dan sikap
pasangan / keluarga.
c. Berikan informasi, verbal dan tertulis, mengenai fisiologi dan
keuntungan menyusui, perawatan putting dan payudara, kebutuhan diet
khusus, dan faktor–faktor yang memudahkan atau mengganggu
keberhasilan menyusui.
d. Demonstrasikan dan tinjau ulang teknik – teknik menyusui
e. Identifikasi sumber-sumber yang tersedia di masyarakat sesuai indikasi
; misalnya ; progam Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ).
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Respon hormonal dan psikologis
(sangat gembira, ansietas, kegirangan), nyeri/ketidaknyamanan, proses
persalinan dan kelahiran melelahkan.
Tujuan : Mengidentifikasi penilaian untuk mengakomodasi perubahan yang
diperlukan dengan kebutuhan terhadap anggota keluarga baru, melaporkan
peningkatan rasa sejahtera dan istirahat.
Intervensi Keperawatan :
a. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat.
b. Kaji factor-faktor, bila ada yang mempengaruhi istirahat.
c. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur/istirahat setelah
kembali ke rumah.
d. Berikan informasi tentang efek-efek kelelahan dan ansietas pada suplai
ASI.
e. Kaji lingkungan rumah, bantuan dirumah, dan adanya sibling dan
anggota keluarga lain.
DAFTAR PUSTAKA