Anda di halaman 1dari 10

NAMA : TOMI DWI SAPUTRA

KELAS : VIII

TUGAS SENI BUDAYA

Alat Musik Jambi


Jambi merupakan provinsi yang terletak di pesisir timur bagian tengah dari pulau sumatera,
Provinsi jambi merupakan provinsi yang memiliki kesamaan nama dengan Ibu Kotanya yaitu
Kota Jambi.
Jambi merupakan provinsi yang cukup terkenal dengan objek wisatanya seperti Jembatan
Pedestrian, Menara Gentala Arasy, Candi Muaro Jambi, Air Terjun Tegan Kiri dan masih
banyak lagi berbagai destinasi wisata yang bisa anda kunjungi ketika anda melancong ke
Jambi

Alat Musik Jambi


Jambi juga memiliki kesenian yang menambah kekayaan budaya di Indonesia, misalnya
adalah tari rentak besapih, tari ini menggambarkan tentang keserasian, keseragaman dan jalan
kehidupan, sangat disayangkan saat ini banyak anak muda yang tidak mengetahui tarian ini
karena sikap acuh mereka terhadap kesenian daerah.
Selain tarian, Jambi ternyata memiliki banyak sekali jenis alat musik yang khas, oleh sebab
itu disini kita akan membahas tentang berbagai macam alat musik jambi agar kita semakin
mencintai kesenian dan budaya Indonesia.
Alat Musik Tradisional Daerah Jambi
Alat musik tradisional jambi sangat beraneka ragam, mulai dari alat musik pukul, alat musik
tiup dan alat musik petik semuanya ada di Jambi, berikut daftar alat musik jambi :
Akordeon

Alat musik Akordeon merupakan alat musik sejenis dengan organ namun tidak menggunakan
listrik untuk memainkannya, cukup dengan menekannya agar menghasilkan nada yang
diinginkan.
Sebenarnya Alat musik Akordeon bukan asli berasal dari Jambi, alat musik ini pertama kali
dibuat oleh C.F.L. Buschman dari Berlin, Jerman.
Akordeon sering digunakan dalam pementasan musik tradisional daerah Jambi, karena suara
yang dihasilkan dari alat musik Akordeon sangat cocok dengan musik-musik suku Melayu
yang merupakan suku asli dari daerah Jambi.

Cangor (Gangor)

Alat musik Cangor merupakan alat musik dalam kelompok musik idio-kordofon. Cangor
sendiri banyak ditemukan di Kabupaten Sarolangun, Bungo, Merangin, Kerinci dan Tebo.
Cangor merupakan alat musik jambi yang terbuat dari bambu, bambu dipotong dengan
ukuran panjang kira-kira 40cm kemudian bagian kulit bambu dicungkil dan diganjal oleh
bantalan kayu.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul menggunakan dua buah tongkat
kecil yang terbuat dari rotan, tangga nada yang dihasilkan dari Kelintang Cangor adalah do,
re, mi, sol dan la.
Cangor biasa dimainkan oleh para petani ketika sedang beristirahat setelah mengurus kebun
di ladang.

Gambus Jambi

Gambus merupakan alat musik daerah Jambi yang diperkenalkan oleh Bangsa Timur Tengah
ke Indonesia yaitu ketika sedang melakukan perdagangan di Indonesia. Saat ini di Jambi
Gambus memiliki sedikit transformasi yaitu dengan penambahan jumlah senar hingga 3-12
senar.
Sebenarnya selain di Jambi, Gambus banyak digunakan diberbagai daerah di Indonesia untuk
mengiringi berbagai pementasan kesenian tradisional, karena suara yang dihasilkan oleh
Gambus sangat cocok dengan musik tradisional Indonesia.

Gendang Melayu

Berdasarkan fungsinya alat musik Gendang Melayu merupakan alat musik dalam
kelompok alat musik ritmis, Gendang melayu memiliki bentuk tidak sama seperti gendang
kebanyakan yang ada di pulau Jawa, alat musik ini memiliki bentuk yang mirip dengan
rebana namun ukurannya lebih tipis.
Bahan dasar pembuatan gendang melayu yaitu menggunakan kayu, kulit kerbau dan rotan,
cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul menggunakan tangan secara
langsung.
Alat musik jambi satu ini sering dimainkan untuk polaritme berbagai lagu daerah melayu asal
Jambi.

Gendang Panjang Dua Sisi

Gendang Panjang Dua Sisi adalah alat musik tradisional daerah Jambi yang terbuat dari kayu
bulat yang bagian tengahnya sudah dihilangkan dan diselaputi oleh kulit hewan.
Selain di Jambi sebenarnya alat musik ini terdapat juga di daerah Bangka Belitung, cara
memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul pada bagian kedua sisi kanan dan kiri
yang diselaputi oleh kulit.

Kelintang Jolo

Kelintang Jolo merupakan alat musik yang terbuat dari kayu yang dibelah dengan ukuran
panjang yang berbeda, kayu disusun dan di anyam menggunakan tali dan ketika dimainkan
memiliki tangga nada sama dengan kelintang cangor yaitu do, re, mi sol dan la.
Meski bahan baku pembuatan Kelintang Jolo sama dengan kelintang kayu namun peletakan
ketika alat musik ini dimainkan sangatlah berbeda, Kelintang Jolo biasanya dimainkan
dengan cara dijinjing menggunakan tali sedangkan kelintang kayu diletakan pada tempatnya
secara horizontal.
Kelintang Kayu

Hingga saat ini Kelintang Kayu merupakan alat musik Jambi yang masih sering kita temukan
di kota Jambi. Bahan baku pembuatan alat musik ini yaitu sama dengan kelintang jolo namun
jumlah kayunya lebih banyak yaitu sekitar 14 buah.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul menggunakan tongkat stik
berbentuk silinder yang juga terbuat dari kayu.
Dulu alat musik ini sangat terkenal sekali dikalangan masyarakat Jambi karena dulu di masa
Jambi masih dikuasai oleh kerajaan Melayu alat musik ini sering dimainkan oleh para
bangsawan yang di iringi syair berupa nasihat.

Keromong

Keromong atau sering disebut juga kelintang perunggu merupakan alat musik tradisional
melayu Jambi yang cara memainkannya dengan cara dipukul.
Sekilas alat ini memang mirip dengan alat musik maluku yaitu gong totoboang, bahan baku
pembuatannya pun sama yaitu menggunakan perunggu yang dicampur dengan logam.
Kompangan

Alat musik Kompangan merupakan alat musik yang cukup terkenal dikalangan adat Melayu,
alat musik Kompang sekilas memang hampir menyerupai dengan Rebana sike namun
ukurannya relatif lebih kecil dan lebih tipis.
Alat musik ini sebenarnya merupakan alat musik pendatang yang berasal dari Arab yang
diperkirakan masuk ke tanah Melayu pada masa kesultanan malaka yang dibawa oleh para
pedagang India Muslim.
Bahan utama pembuat Kompangan adalah kayu yang dibentuk silinder pipih yang diselaputi
oleh kulit kambing.

Marawis

Alat musik Marawis adalah alat musik jambi yang cara memainkannya seperti rebana yaitu
dengan cara dipukul langsung menggunakan tangan, selain itu, alat musik ini juga biasanya
dimainkan secara berkelompok atau sering disebut sebagai band Marawis.
Alat musik ini sangat kental sekali dengan budaya ketimuran, tak jarang alat musik Marawis
dimainkan pada lagu-lagu yang memiliki makna pujian dan kecintaan terhadap Sang
Pencipta.
Puput Kayu

Puput kayu merupakan alat musik tradisional daerah jambi yang cara memainkannya dengan
cara ditiup. Alat musik ini memang hampir mirip dengan serunai yang berasal dari Minang,
Sumatera Barat.
Alat musik ini terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan lidah-lidah sebagai alat bantu tiup
dan pada badannya terdapat tujuh lubang nada, alat ini bisanya dimainkan sebagai pelengkap
pada saat mengiringi tarian dan lagu tradisional Jambi.

Rebana Sike

Alat musik Rebana Sike adalah alat musik sama seperti dengan rebana yang lainnya, nama
Sike sendiri diambil dari kata Zikir yang memang dimainkan sebagai pengiring pembacaan
berjanggut yaitu pujian-pujian terhadap Sang Pencipta.
Ketika memainkan alat musik ini sebenarnya memiliki tiga perpaduan seni yaitu vokal, gerak
dan musik, karena biasanya pemain akan membacakan lirik puji-pujian diselingi dengan
gerakan tertentu atau sering disebut sebagai koreografi.
Sekdu
Sekdu adalah alat musik Jambi yang cara memainkannya dengan cara ditiup, Sekdu sendiri
memang hampir menyerupai suling namun yang membedakannya adalah pada bagian untuk
meniup Sekdu terbuat dari kayu atau sering disebut sebagai klep.
Nada yang dihasilkan dari alat musik ini yaitu do, re, mi, sol dan la karena tidak ada fa
sehingga membuat sekala slendro.
Sekdu sendiri dibuat dengan bambu kecil yang memiliki diameter antara 1-2 cm dan biasanya
alat musik ini dimainkan oleh masyarakat Melayu tua dalam berbagai upacara adat.
Serangko

Alat musik serangko adalah alat musik tradisional jambi yang memainkannya dengan cara
ditiup.
Serangko di daerah Kerinci dulu digunakan untuk terompet perang atau juga sebagai
peringatan dari suatu kejadian seperti musibah kematian atau menginformasikan kepada
penduduk setempat bahwa suatu musibah akan mendekat.
Alat musik ini dibuat dengan memadukan tanduk kerbau dengan bambu bulat sehingga
membuat Serangko memiliki panjang dari 1 m hingga 1,5 m.
Serdam
Serdam adalah alat musik sejenis suling namun ukurannya sedikit lebih besar dan hanya
memiliki 5 lubang yang menghasilkan tangga nada do, re, mi, sol, la dan si.
Bahan baku pembuatannya pun sama dengan suling, yaitu menggunakan bambu yang
memiliki diameter kurang lebih 1 cm dengan panjang sekitar 25,5 cm.
Suara yang dihasilkan dari alat musik ini juga termasuk suara yang cukup merdu sehingga
siapa saja yang mendengarnya akan merasakan kesedihan yang menyayat hati.
Serdam biasanya dimainkan hanya sebagai hiburan saja namun sering juga dimainkan dengan
alat musik instrumen lainnya.

Kita sudah membahas berbagai macam jenis alat musik jambi mulai dari sejarah sampai
dengan cara memainkannya, semoga informasi diatas dapat menambah wawasan kita juga
menambah kecintaan kita terhadap berbagai kesenian yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai