Anda di halaman 1dari 11

Setetes Air Dalam Api

Alur Cerita
- audio suara Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi sembari para
pemeran rakyat indonesia bersiap memerankan tokohnya.

- Opening narator, aktor menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” dari


berbagai titik yang membaur dengan para penonton (menyanyikan
dengan berjalan secara perlahan hingga di akhir reff langsung berperan
menjadi tokoh yang diperankan dengan latar tempat lapangan)

- sesaat rakyat surabaya sedang berkumpul dan tiba tiba datangla tentara
inggris dan belanda yang dipimpin Jendral Mallaby dengan secara diam
diam mengambil para perempuan yang sedang menari dan terjadilah
beberapa konflik atas seorang kakak yang membelakan diri menukar
adiknya untuk menjadi sandra.

- isak tangis menyelimuti suasan atas mengambilan secara diam diam


oleh tentara sekutu. Dan disaat TKR dan masyarakat kembali pulang dan
menyiapkan untuk peperangan terjadilah

- pengibaran bendera belanda oleh tentar sekutu yang memicu amarah


rakyat surabaya, konflik terjadi antara kedua belah pihak, ploegman
pimpinan tentara belanda menolak menurunkan bendera dan dicekik oleh
shidik dan beliau pun mati ditembak tentara belanda, sudirman
menggerakkan massa untuk menurunkan bendera dan menyobek kain
warna biru. (tentara sekutu berlari meninggalkan area pertunjukan
dikarenakan kurangnya massa) tentara sekutu berlari keluar area
pertunjukan.

- korban gugur dalam konflik ini yang disimbolkan oleh seorang sidik yang
ditembak oleh tentara sekutu.

- sekelompok tentara pasukan NKRI masuk ke area pertunjukan dan


segera menyiapkan senjata tiba tiba datanglah seseorang memberikan
informasi bahwasannya sekutu telah menyebarkan pamflet yang berisikan
seruan untuk tentara indonesia menyerahkan senjatanya kepada tentara
sekutu.

- peperangan pun terjadi kembali disaat sekutu datang untuk menyuruh


menyerahkan senjatanya dengan ancman sandranya akan di bunuh
dengan keji, akhirnya dengan angkat tangan tentara indonesia menaruh
sanjatanya dan menuruti perintah tentara sekutu, dikarenakan sekutu
mengingkari janjinya dengan sandra yang ditembak secara keji kemudian
para pemeran menghampiri anak kecil yang masih menangis dikarenakan
kakaknya yang meninggal dunia “kakakmu bangga mendengar seruan
merdeka untuk bangsa kita bersama”, dan peperangan pun terjadi dan
tentara sekutu pergi kalang kabut mengakui pasukannya yang kurang.
Sesaat itu pula narator menyuarakan kejadian disisi lain bahwa jendral
mallaby tewas diserbu oleh rakyat yang marah dan ditembak hingga
tewas dan dibakar bersama mobilnya.

- seorang tokoh yang memerankan diri sebagai bung tomo, berdiri diatas
mimbar dan menyuarakan pidato untuk menyemangati masyarakat
dengan juang “merdeka atau mati” (diiringi musik latar tegang)

- peperangan besar terjadi dengan datangnya pasukan sekutu yang


marah akan jendralnya yang di bunuh secara keji.

- diakhir pertarungan pasukan sekutu terlihat banyak yang telah gugur


dan hanya tersisa beberapa yang akhirnya melarikan diri hingga munculla
seruan merdeka 3 kali para pemeran “frezz” berdiam diri hingga
mendengar musik lagu “tanah airku” dan seluruh pemain bernyanyi
bersama sama membentuk sebuah formasi pola lantai dengan akhir
adegan menghormat kepada sangsaka merah putih
Narator

Indonesia adalah bangsa yang kaya akan segala hal,.... gemah


ripa loh jinawi,.... dengan kekayaanya ini tak luput menjadi
incaran bangsa lain untuk menjajah nusantara.

25 oktober 1945 pasukan sekutu mendarat disurabaya


berkekuatan tiga batalionkurang lebih sebanyak 5000 tentara
yang dipimpin oleh jendral mallaby, dengan tekat yang kuat
rakyat surabaya tak gentar untuk menyuarakan “Lebih baik
mati berkalang tanah dari pada bertekuk lutut untuk
menyerah”.

...

..

Insiden Hotel Yamato atas Pengibaran bendera belanda


dibawah pimpinan jendral ploagman pada 19 september 1945
tanpa persetujuan pemerintah republik indonesia daerah
surabaya menjadikan rakyat geram atas tindakan tentara
sekutu yang dianggap sebagai penghinaan kedaulatan
indonesia..

...
...

Disisi lain pada 30 oktober 1945 pada pukul setengah 9 malam,


penyerangan terjadi yang menyebabkan brigadir jendral malabi
tewas di serang saat berpapasan serombongan milisi indonesia
melewati jembatan merah. Hal ini menyebabkan pihak inggris
marah dan mengeluarkan ultimatum 10 november 1945 untuk
meminta pihak indonesia menyerahkan persenjataan dan
menghentikan perlawanan.

...

...

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan


dan sejarah perjuangan bangsanya. Merdeka atau mati
Narator:

(music 1 “string”)

Narator:

Di Surabaya sebuah kota besar dengan penduduk yang masih


dalam cekaman penjajahan dengan kondisi negara yang belum
stabil, penindasan masih membelenggu. kondisi masyarakat
yang kian lama kian terpuruk meski kemerdekaan sudah
dikumandangkan 17 agustus 1945 oleh bung karno.

“rek rungokno rek ayo kumpol-kumpol”

“onok opo yu”

“koyok.e iki onok siaran kabar teko radio pusat wes tah
rungokno disek ayom podo kumpol sek”

(music 2 “proklamasi”)

(Audio pembacaan proklamasi kemerdekaan indonesia dan


kerumunan masyarakat surabaya berkumpul untuk
mendengarkan radio di salah satu warung, mendengar seruan
merdeka, para rakyat surabaya bergembira ria dan
menyerukan “merdeka” dalam setiap saat)

“ciloko ciloko. Jendral mallaby mati”

“kabar apik gawe awakdewe kabeh rek, rungokno jendrale


wong londo mati”

“krungu krungu rek wong londo iku bakalan balas dendam”


“wah yoh iki, yok opo carane awakdewe iki isok merjuangno
ben unen unen merdeka iku gak mung omongan tok, awak
dewe kudu nglawan”

(selebaran kertas yang berisikan seruan menyerahkan diri


teruntuk pimpinan komando, pemuda, polisidan kepala radio
surabaya keepada Bataviaweg atau jalan Batavia)

Narator:

Jendral mallaby dikabarkan meninggal dunia didalam mobil


yang diduga ditembak oleh sekelompok pemuda dalam
perjalanan kembali ke markas di jembatan merah. Komandan
angkatan perang Inggris di indonesia Jendral Christison
menyebut tewasnya Mallaby sebagai satu Pembunuhan yang
kejam,

“loh opo iki rek, ora iso di terus terusno lek koyo ngene
kedadeane”

“iyo bener iki, pancen edan temen wong inggres iki”

“yok opo iki cak”

“ora isok lek awak dewe meneng wae trus trusan nang ken.
Awak dewe kudu nyiapno senjata gawe nyerang wong wong
iku”

(seusainya pidato bung tomo yang di bacakan oleh narator


pasukan yang diberi nama BPRI barisan Pemberontak Rakyat
Indonesia semakin memanas)

(music 3 “ Musik Latar Pidato)

(narator membacakan pidato di saat masyarakat sedang


mempersiapkan pertempuran)

“Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia


terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari
tangannya tentara jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu
dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu
dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah
kepada mereka

Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian
telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia
yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit
di mana-mana

Saudara-saudara kita semuanya


kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang
ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian

hai tentara inggris


kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih
untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas
dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan
mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai
darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan
putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah
kepada siapapun juga

Dan untuk kita saudara-saudara


lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka percayalah
saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian semboyan kita tetap:
merdeka atau mati!

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!


MERDEKA!!! “

(musik 4 silat)

(demi mempertahankan kemerdekaan, masyarakan surabaya


membuat sebuah pergerakan untuk melawan dengan cara
menggerakkan masyarakat untuk berlatih silat dan belajar
menembak dengan tembak yang telah mereka rampas dari
para kompeni)

(datanglah para kompeni untuk menyerang masyarakat


surabaya)

(musik 5 masuknya para tentara belanda)

(musik 6 perang)

Narator:

Pertumpahan darah pun terjadi dan perjuangan bela negara


oleh masyarakat surabaya kian membara dan mereka inilah
masyarakat yang dengan istilah “wani mati”
“ayok dolor ojok mundor, ayok digrudog wae”

(ditengah pertempuran tersebut terjadi Frezz dan asap buatan


menghiasi arena pertunjukan)

(Musik 7 sirine)

(dari sisi kanan dan kiri pasukan paduan suara memasuki


arena dengan menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa dan Gugur
pahlawanku, di sambung dengan pembacaan Puisi)

(musik 8 Rayuan pulau kelapa)

“Semangat Pahlawan Perjuangan

Begitu harum saat mendengar panggilan namamu


Pejuang kemerdekaan yang tidak pernah letih menghadapi
penjajah
Segala kemampuan terkorbankan sekalipun nyawa rela
dipertaruhkan
Ikhlas terrasa semua dilakukan demi tanah air tercinta

Pahlawanku ….
Engkau telah menjadi orang yang bersejarah dihadapan
kenyataan
Perjuangan yang tidak akan pernah terlupakan sampai
menutup mata
Berani menghadapi musuh yang mengobar panasnya api
membara
Tak gentar takut mati dan terus maju sergap menghadang

Beribu-ribu tawanan tentara perang menyerbu kawasan


Alam taklagi aman akan cepat terkecohkan dengan keadaan
Langkah kaki segera diperkencang selamatkan dari ancaman
Raut wajah tegang dan seram mata enggan terpejam
sedetikpun

Mengatur lincah strategi atau mati di tangan lawan


Berdiam diri atau sembunyi dibalik kuatnya tameng besi
Hilang sejenak dari wajah permukaan perang teruji
Napas tersesak lari kencang menyusuri hutan yang berjeruji
Pahlawanku …
Perjuangan itu sangat mengetuk pintu hati manusia
Nyawa melayang diujung perlawanan rela kau korbankan
Demi tanah air hingga derastumpah darah mengalir
Gugurmu di jalan perang menjadi saksi sulitnya perjuangan”
MERDEKA!!!!

Anda mungkin juga menyukai