hingga untuk setiap titik 𝑃 dengan 𝑆(𝑃) = 𝑃′ , dan dipenuhi 𝐴𝑃′ = 𝐴𝐵 dan 𝑃𝑃′ // 𝐴𝐵. Pemetaan
S di atas disebut translasi (geseran) ditulis 𝑆𝐴𝐵 . Untuk melakukan suatu translasi harus ada atau
ditentukan dulu sebuah vector geser.
Teorema 5.1
Bukti:
A B
P P’ P P’ Q
Q Q’
Telah anda buktikan bahwa S adalah transformasi. Misalkan 𝑆𝐴𝐵 memetakan 𝑃 ke 𝑃′ dan 𝑄 ke
𝑄′, berarti ̅̅̅̅̅
𝑃𝑃′ = ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅ . Akan dibuktikan 𝑃′ 𝑄 ′ = 𝑃𝑄.
𝑄𝑄 ′ = 𝐴𝐵
Kejadian
̅̅̅̅ = 𝑃
a) Bila 𝑃, 𝑃′ , 𝑄, tidak segaris maka 𝑄𝑃𝑃𝑄 ′ jajarjenjang, sehingga 𝑃𝑄 ̅̅̅̅̅̅
′ 𝑄 ′ jadi 𝑃′ 𝑄 ′ =
𝑃𝑄.
b) Bila 𝑃, 𝑃′ , 𝑄, segaris, maka 𝑄 ′ akan terletak pada garis yang sama dengan aljabar vector.
̅̅̅̅̅̅
𝑃′ 𝑄 ′ = ̅̅̅̅̅
𝑃𝑄 ′ − ̅̅̅̅̅
𝑃𝑃′
= ̅̅̅̅
𝑃𝑄 + ̅̅̅̅̅
𝑄𝑄 ′ − ̅̅̅̅̅
𝑃𝑃′
= ̅̅̅̅
𝑃𝑄 + ̅̅̅̅̅
𝑃𝑃′ − ̅̅̅̅̅
𝑃𝑃′
= 𝑃𝑄̅̅̅̅
Terbukti 𝑆𝐴𝐵 adalah isometric. Karena setiap isometric adalah kolineasi maka dengan bukti
diatas dapat disimpulkan bahwa translasi merupakan suatu kolineasi.
Dari langkah a) juga terbukti bahwa ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃐⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ sehingga dapat disimpulkan bahwa translasi
𝑃𝑄 // 𝑃′𝑄′
mempertahankan arah garis.
Teorema 5.2
Hasil kali dua translasi 𝑆𝐴𝐵 dengan 𝑆𝐶𝐷 akan merupakan translasi 𝑆𝑃𝑄 dengan ̅̅̅̅
𝑃𝑄 = ̅̅̅̅
𝐴𝐵 + ̅̅̅̅
𝐶𝐷.
Bukti
D T’’
A B
C
T T’
P
Untuk sebarabg titik T dalam bidang 𝑆𝐴𝐵 (𝑇) = 𝑇′ dengan 𝑇𝑇′ ̅̅̅̅̅ = 𝐴𝐵
̅̅̅̅ 𝑆𝐶𝐷 (𝑇 ′ ) = 𝑇′′ dengan
̅̅̅̅̅′ = ̅̅̅̅
𝑇′𝑇′ 𝑇𝑇 ′′ = ̅̅̅̅̅
𝐶𝐷 maka 𝑆𝐴𝐵 𝑆𝐶𝐷 (𝑇) = 𝑆𝐶𝐷 (𝑇 ′ ) = 𝑇′′ dan selalu akan dipenuhi ̅̅̅̅̅̅ 𝑇𝑇′ + ̅̅̅̅̅̅
𝑇′𝑇′′ =
̅̅̅̅
𝐴𝐵 + 𝐶𝐷 = 𝑃𝑄 sehingga 𝑆𝐶𝐷 𝑆𝐴𝐵 merupakan translasi lagi dengan vector geser 𝑃𝑄 = ̅̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 𝐴𝐵 +
̅̅̅̅
𝐶𝐷.
Teorema 5.3
Peta dari suatu titik oleh translasi berupa titik dan tunggal.
Bukti :
Peta dari suatu titik oleh translasi berupa titik dang tunggal
Teorema 5.4
Bukti :
𝑆2
𝐶1
D
𝑆1 𝐶2
A
B
̅̅̅̅ = ̅̅̅̅̅
𝑆2 (𝐴) = 𝐵 dan (𝑆1 . 𝑆2 ) (𝐴) = 𝑆1 (𝑆2 (𝐴)) = 𝑆1 (𝐵) = 𝐶2 didapat 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ sejajar dan
𝐷𝐶2 , 𝐴𝐵
searah dengan ̅̅̅̅̅
𝐷𝐶2 ,