Anda di halaman 1dari 48

METODE STATISTIKA

Dosen Pengampu:
Dr.H.Karim, M.Si.
Kamaliyah, M.Pd.

KELOMPOK 8:
1. Cyndana Kartika Putri1710118220010
2. Husnul Khotimah 1710118320014
3. Syifa Maharani Safitri 1710118320040
4. Wafa Islamiyah1710118220031
JENIS-JENIS DATA,
PENYAJIAN DATA,
UKURAN PEMUSATAN,
DAN PENYEBARAN
DATA
 Jenis-Jenis Data
 Berdasarkan Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti
2. Data sekunder
Data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau
oleh pihak lain
 Berdasarkan Sifat
Data dapat diklasifikasikan menurut sifatnya, yaitu:
1. Data kualitatif
Data yang sifatnya hanya menggolongkan saja. Termasuk dalam
klasifikasi ini adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal.
2. Data Kuantitatif
Data berbentuk angka. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah data yang
berskala ukur interval dan rasio
 Berdasarkan skala pengukuran
1. Skala Nominal
Skala ini mengklasifikasi (menggolongkan) obyek-obyek atau
kejadian-kejadian ke dalam berbagai kelompok (kategori) untuk
menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri obyek.

2. Skala Ordinal
Dengan menggunakan skala ordinal, obyek-obyek juga dapat
digolongkan dalam kategori tertentu. Ukuran pada skala ordinal tidak
memberikan nilai absolut pada obyek, tetapi hanya urutan (ranking)
relatif saja. Jarak antara golongan satu dan golongan dua tidak perlu
sama dengan jarak antara golongan dua dan tiga, dan seterusnya.
Dalam skala ordinal, peringkat yang ada tidak memiliki satuan ukur.
3. Skala Interval (skala selang)
Skala interval memberikan ciri angka pada kelompok obyek yang mempunyai
skala nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama pada urutan
obyeknya.
4. Skala Rasio (skala nisbah)
 Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu sifat lain,
yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut dari obyek yang diukur.
Skala rasio merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil
pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu, dan
bisa dibandingkan.
PENYAJIAN DATA
1. Tabel
Data Tunggal
Nilai Ujian Statistik Mahasiswa (Skala 0-10)

NILAI FREKUENSI

4 1

5 2

6 2

7 3

8 2

9 1
 Data Kelompok

Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

NO NILAI INTERVAL KELAS FREKUENSI


 

1 60-64 2

2 65-69 6

3 70-74 15

4 75-79 20

5 80-84 16

6 85-89 7

7 90-94 4
2. Diagram
 Diagram Garis (line chart)
a. Data Tunggal

Nilai Ujian Statistik Mahasiswa (Skala


0-10)

2 2 2
FREKUENSI

1 1

4 5 6 7 8 9

NILAI
b. Data Kelompok

Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001


25

20 20

16
15 15
FREKUENSI

10

7
6
5
4

0 0 0
57 62 67 72 77 82 87 92 98

NILAI
 Diagram Batang
a. Data Tunggal

Nilai Ujian St at ist ik Mahasiswa


(Skala 0-10)

3
3

2.5
2 2 2
2
FREKUENSI

1.5
1 1
1

0.5

0
4 5 6 7 8 9

NILAI
b. Data Kelompok

Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW


Tahun 2001
20
18
16
14
FREKUENSI

12
20
10
15 16
8
6
4 7
6
4
2 2
0
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
NILAI INTERVAL KELAS
 Diagram Lingkaran
a. Data Tunggal

Nilai Ujian Statistik Mahasiswa (Skala 0-10)

1; 9% 1; 9%

2; 2;
18% 18%
4
5
6
7
8
9

2;
18%
3;
27%
b. Data Kelompok

Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

2; 10,3°

4; 20,6°
6; 30,9°
7; 36°
60-64
65-69
70-74
75-79
80-84
15; 77°
85-89
90-94
16; 82,3°

20; 102,9°
 Diagram Gambar
a. Data Tunggal

NILAI FREKUENSI

4 ☺

5 ☺☺

6 ☺☺

7 ☺☺☺

8 ☺☺

9 ☺
b. Data Kelompok

NILAI FREKUENSI
60-64 ☺☺
65-69 ☺☺☺☺☺☺

70-74 ☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

75-79 ☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

80-84 ☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

85-89 ☺☺☺☺☺☺☺

90-94 ☺☺☺☺
Modus

Mean

UKURAN PEMUSATAN

Median Desil
Kuartil

Persentil
Mean ()
Mean ()
Median
Me
Modus mencari nilai yang sering
muncul diantara sebaran data
Modus
 Quartil Data Berkelompok
Q1 . i
Q2 . i
Q3 . i
Quartil Data Tunggal
DESIL DATA TUNGGAL DAN KELOMPOK

Posisi D
X = 1-9
Dm = Lm + . i

Posisi P
X = 1-99
Pm = Lm + . i
DATA TUNGGAL
4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 9 (ganjil)
 Mean
 Median
 Berarti median berada pada data ke-6 yaitu angka 7
 Modus 7
 Kuartil untuk data : | ,
 kuartil bawah/ kuartil pertama (1)
DATA TUNGGAL
4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 9 (ganjil)

 Desil untuk data :


Letak Ds1
Ds1 data ke-1 + data 0,3 (data ke-2 – data ke-1)

 Persentil : 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 9
Letak Ps10
Ps10 = data ke-1 + data 0,3 (data ke-2 – data ke-1)

 
Data kelompok
No. Nilai Interval Titik Tengah Frekuensi fk Jumlah
(ti) (fi) (ti . fi)

1. 60 – 64 62 2 2 124
2. 65 – 69 67 6 8 402
3. 70 – 74 72 15 23 1.080
4. 75 – 79 77 20 43 1.540
5. 80 – 84 82 16 59 1.312
6. 85 – 89 87 7 66 609
7. 90 – 94 92 4 70 368

    i i = 70   i .fi) = 5.435
 Mean ()
 Median ( :
Letak kelas Me
Kelas Me = 75 – 79
L2 = Batas bawah kelas median = 74,5
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 23
i = panjang kelas = 5
fm = frekuensi kelas median = 20
 Me

.5
Modus ( :

 Kelas modus = 75 – 79
L = Batas bawah kelas modus = 74,5
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelumnya
=20 – 15 = 5
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sesudahnya
= 20 – 16 = 4
 i = panjang kelas = 5
 Mo
Kuartil
 Letak Q1 =
 Kelas Q1 = 70-74
L1 = batas bawah kelas Q1 = 69,5
fk1 = frekuensi kumulatif sebelum kelas Q1 = 8
f1 = frekuensi kelas Q1 = 15
i = panjang kelas = 5

 Q1 . i
Desil

 Rumus : Letak Dsm =


Ket : m = 1,2,……,9
n = banyak data
 Letak Ds1 =
 Kelas Ds1 = 65 – 69
 L1 = Batas bawah kelas Ds1 = 64,5
fk Ds1 = 2
f Ds1 = 6
i=5
 Dm = Lm + . i
 D1 = 64,5 + . 5
 = 64,5 + 4,167
 = 68,667
Persentil :
Rumus : Letak Pm=
 Ket : m = 1,2,…..99
 Letak P10 =
 Kelas P10 = 65 – 69
 L10 = 64,5
 fk10 = 2
 f10 = 6
 i=5
 Pm = Lm + . i

 = 64,5 + 4,167
 = 68,67
UKURAN PENYEBARAN
Data Tunggal
Untuk memahami ukuran penyebaran, berikut diberikan data hasil
ujian statistika mahasiswa (skala 0-10): 9, 7, 6, 5, 5, 6, 4, 7, 8, 8, 7.
Selanjutnya dari data ini akan ditentukan ukuran variabilitasnya

a. Rentang (R)
Rentang adalah selisih data terbesar (DB) dan data terkecil (DK), atau R .
Untuk contoh data hasil ujian di atas, maka Rentang (R) adalah

b. Rentang Antar Quartil (RAQ)


Rentang antar quartil adalah nilai quartil ke-3 dikurangi nilai quartil ke-1, atau
RAQ =Q3- Q1 . untuk contoh di atas, penentuan rentang sebagai berikut:

4,5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8,

Q1 Q2 Q3
c. Simpangan Quartil (SQ)
Simpangan quartil atau rentang semi antar quartil adalah setengah dari rentang
antar quartil atau . Untuk contoh data di atas, maka  
d. Rata-rata Simpangan (RS)
Rata-rata simpangan adalah jumlah harga mutlak dari jarak setiap data terhadap
rata-rata dibagi banyaknya data atau dirumuskan dengan formula , dimana nilai .
Sehingga
e. Standar Deviasi dan Varians
Standar deviasi untuk sampel diberi symbol dan standar deviasi untuk populasi
diberi symbol σ. Pangkat dua dari standar deviasi disebut varians. Sehingga varians
sampel adalah dan untuk populasi adalah σ2.

 Statistik standar deviasi untuk sampel dalam bentuk distribusi frekuensi


dirumuskan sebagai berikut:
 dan
Standar deviasi untuk contoh data di atas dapat dihitung menggunakan
table sebagai berikut:
xi fi xi2 fixi fixi2
4 1 16 4 16
5 2 25 10 50
6 2 36 12 72
7 3 49 21 147
8 2 64 16 128
9 1 81 9 81

Jumlah 11 - 72 494

Sehingga simpangan standar deviasi sampel dan populasi:


s=494-7221111-1=2.2727=1.508, dan
σ=494-722/1111= 2.0611=1.437
Sedangkan varians sampel dan varians populasi masing-masing
s2=2.2727 dan σ2=2.0611
Koefisien Varians (KV)

 Perbandingan antara standar deviasi dengan harga


mean yang dinyatakan dengan %. Gunanya untuk
mengamati variasi data atau sebaran data dari
meannya, artinya semakin kecil koefisien variasinya
maka data semakin seragam (homogen). Sebaliknya,
semakin besar koefisien variasinya maka data
semakin heterogen.

 Sehingga koefisien varians (sampel) untuk contoh di


atas adalah . Artinya, jarak atau kedekatan variasi
data ke rata-rata sebesar 23.02%.
Koefisien Kemiringan (α3)
Distribusi yang tidak simetris disebut miring (skewness). Distribusi
miring ada dua yaitu miring positif dan miring negatif. Distribusi miring
positif atau landai kanan bila ekor kanan lebih panjang dari ekor kiri.
Sedangkan distribusi miring negatif atau landai kiri bila ekor kiri lebih
panjang dari ekor kanan.

RUMUS:
didapatkan hubungan antara nilai pusat :
Koefisien Kemiringan (α3)
Untuk contoh data di atas, telah diperoleh rata-rata =
6.55 dan mo = 7, sehingga didapatkan:
 

Karena berharga negatif, maka distribusi data miring


negatif atau landai kiri (mo > me > µ). Dengan kata lain
kecenderungan data mengumpul (modusnya) diatas
rata-rata.
Koefisien Kurtosis (α4)
 Ukuran keruncingan dari distribusi data. Makin runcing
suatu kurva makin kecil simpangan baku sehingga data
makin mengelompok atau homogeny. Ukuran
keruncingan suatu distribusi dinyatakan dengan
koefisien kurtosis, dengan rumus sebagai berikut:

 Untuk contoh data di atas diperoleh nilai Q1=5, Q3 = 8,


P90= 8.8, P10= 4.2, sehingga:
> 0.263, maka model kurvanya adalah runcing (leptokurtis)
Skor Baku (Z) dan Skor T
 Setiap data mentah dapat ditransformasi ke skor baku. Skor
baku atau nilai baku data ditentukan dengan rumus:
sedangkan skor T ditentukan dengan rumus: .
 Dari contoh data di atas, misalkan akan dicari skor baku untuk
data (Xi) = 7, maka . Selanjutnya, skor
Data Berkelompok
DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW Tahun 2001

Nilai Interval f (frekuensi)

60 – 64 2
65 – 69 6
70 – 74 15
75 – 79 20
80 – 84 16
85 – 89 7
90 – 94 4
Rentangan (Range)
R =Data Terbesar (DB) - Data Terkecil(DK)

Contoh:
Diketahui : data seperti (tabel)
R = 93 -61 = 32

Rentangan Antar Quartil (RAQ)

RAQ = Q3 – Q1
Contoh:
Diketahui : data seperti (tabel)
Q1 = 72,67 ; Q3 = 82,47
RAQ = 72,67 – 82, 47 = 9,8
Maka dapat disimpulkan bahwa 50% nilai tersebut paling rendah
72,67 dan paling tinggi 82,47 dengan perbedaan paling tinggi 9,8.
Simpangan Quartil (SQ)

 SQ = RAQ atau SQ =
 Contoh:
Diketahui data seperti (tabel)
Q1 = 72,67 ; Q2 = 82,47
RAQ = 72,67 – 82, 47 = 9,8
SK = RAQ = 9,8 = 4,9
Simpangan Rata-rata (SR)
Simpangan Rata-rata adalah nilai rata-rata dari harga mutlak semua simpangan
terhadap rata-rata (mean) kelompoknya. Maksud harga mutlak disini semua nilai
simpangan negatif dianggap positif.
Nilai simpangan diberi simbol (x), sedangkan harga mutlak bersimbol sehingga
ditulis rumus:
Rumus Simpangan Rata-rata (SR) data kelompok:
 atau

Jadi, rata-rata nilai statistika dari 70 mahasiswa sebesar 77,64 dengan


simpangan baku rata-rata 5,5.
Simpangan Baku (Standar Deviasi)
 Standar Deviasi (s) sampel untuk data distribusi
(dikelompokkan): 

 Standar Deviasi (s) populasi untuk data distribusi


(dikelompokkan):
Simpangan Baku (Standar Deviasi)


Variasi (Varians)
 Varians (S) sampel untuk data distribusi (dikelompokkan):
  

 Varians (S) populasi untuk data distribusi (dikelompokkan):

 Contoh : data berkelompok


 Jika Standar Deviasi
 Maka Variasi (Varians)
Koefisien Varians (KV)

KV =
 Keterangan:
 KV = Koefisien Varians (%)
 S = Standar Deviasi
 = Rata-rata

 Contoh:

Koefisien Kemiringan
RUMUS:

Keterangan:

 Contoh:

Jadi, distribusi data miring positif atau landai di sebelah kanan,


sehingga kecenderungan data mengumpul di bawah rata-rata.
Koefisien Kurtosis ()

 
Quartil pertama
Quartil Ketiga
Persentil ke 90
persentil ke 10
 Contoh:
Skor Baku (Z) dan Skor T

 Setiap data mentah dapt ditransformasi ke skir


baku. Skor baku atau nilai baku data
ditentukan dengan rumus: . Sedangkan Skor T
ditentukan dengan rumus: .

Contoh:

Anda mungkin juga menyukai