Anda di halaman 1dari 9

PANDANGAN REMAJA TERHADAP

PERAWAT DAN PROFESI KEPERAWATAN

Kelompok Tutor E

Dosen Pengawas : Ibu Dyah Setyorini, S.Kp., M.H

Anggota :

Sally Syamima 220110170058 Siti Nuraidah 220110170065

Esrha Theresya S. 220110170059 Aulia Sugianti 220110170066

Ayuni Putri K. 220110170060 Inggit Annisa N. G. 220110170067

Dhea Clara Nindya 220110170061 Risma Dwi Nur P. 220110170068

Mira Juliya 220110170062 Nanda Amilia 220110170069

M. Haerul Anwar 220110170063 Shintia 220110170070

Cici Siti Widya Astuti 220110170064

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2018
i

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Pandangan Remaja terhadap Perawat dan Profesi
Keperawatan" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi Mata
Kuliah Konsep Dasar Keperawatan dengan judul “Pandangan Remaja terhadap Perawat dan
Profesi Keperawatan". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi diri kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dihati para pembaca.

Jatinangor,18 Mei 2018

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

2.1 Definisi remaja, perawat, dan keperawatanError! Bookmark not defined.

2.2 Analisis Jurnal ......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................4

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................4

4.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 4

4.2 SARAN .....................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 6

LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi caring sendiri?
2. Bagaimana pandangan anda saat mendengar kata tukang ojek ?
3. Bagaimana sikap tidak care yang ditunjukkan tukang ojek disekitar unpad ?
4. Bagaimana mahasiswa keperawatan menyikapi hal tersebut ?
5. Bagaimana pengaruh ketidak caringan tukang ojek terhadap kenyamanan
penumpang?
6. Bagaimana cara memupuk sikap caring dalam jiwa tukang ojek di sekitar unpad ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi caring sendiri menurut para ahli.
2. Untuk mengidentifikasi sikap tidak caring dari tukang ojek unpad
3. Untuk mengetahui bagaimana mahasiswa UNPAD, terutama kelompok kami dalam
menyikapi hal tersebut.
4. Untuk mengetahui pengaruh ketidak caring an tukang ojek terhadap kenyamanan
penumpangnya.
5. Untuk mengetahui cara memupuk sikap caring dalam jiwa tukang ojek unpad

1.4 Manfaat
1. Memahami sikap caring dari tukang ojek unpad
2. Memahami sikap tidak caring dari tukang ojek unpad
3. Menganalisis sikap yang harus dilakukan oleh mahasiswa keperawatan
4. Memahami pengaruh ketidak caringan tukang ojek terhadap kenyamanan penumpang
5. Memahami dan menerapkan cara memupuk sikap caring dalam jiwa tukang ojek
unpad
2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Caring

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk


berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian,
perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan
kehendak keperawatan (Potter & Perry, 2005). Selain itu, caring mempengaruhi cara
berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang.

Caring dan keperawatan merupakan hubungan yang saling terjalin, dimana


keperawatan tidak akan menjadi suatu profesi keperawatan tanpa perilaku caring.
Caring merupakan perasaan yang ditunjukkan dalam bentuk empati kepada orang
lain; menunjukkan rasa kasih sayang terhadap sesama (The Free Dictionary, 2015).
The American Association of Colleges of Nursing (2008) dan The National League for
Nursing (2007) mengidentifikasi caring sebagai nilai yang fundamental.

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan


terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti
juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui
kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring
yang konsentrik individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet
Bumi, pada alam semseta (Watson, 2004).

2. Pandangan terhadap Tukang Ojek

Pandangan seseorang terhadap tukang ojek tentunya berbeda-beda karena


setiap orang mempunyai persepsinya masing-masing. Pandangan terhadap tukang
ojek itu sendiri muncul berdasarkan pengalaman seseorang. Ketika seorang
penumpang mempunyai pengalaman yang baik terhadap tukang ojek maka pandangan
terhadap tukang ojek itu sendiri pun akan baik, dan sebaliknya ketika seorang
penumpang mempunyai pengalaman buruk terhadap tukang ojek maka pandangan
terhadap tukang ojek itu sendiri pun akan terkesan kurang baik. Pandangan tersebut
muncul bukan hanya dari kita saja namun juga dari sikap tukang ojek yang ditunjukan
terhadap kita.

3. Sikap Tidak Caring yang Ditunjukkan Tukang Ojek

Semua orang pasti memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada yang
bersifat baik namun tidak peduli dengan lingkungan sekitar, ada pula yang ceroboh
namun sangat peduli dengan sesama. Begitupun tukang ojek, pasti dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan ingin supaya pelanggan merasa nyaman dan aman saat
naik ojek. Kenyamanan tersebut bisa dari beberapa factor, misalnya sang tukang ojek
mencoba berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan, dan keamanan pun bisa
dirasakan juga oleh pelanggan ketika tukang ojek membawa motornya dengan hati-
hati atau mengingatkan kepada khususnya pelanggan perempuan yang memakai rok
3

atau kerudung panjang untuk sedikit diangkat. Namun siapa sangka, tidak sedikit
pula pelanggan merasa tidak nyaman dengan sikap tukang ojek yang bisa dibilang
kurang caring.
Berdasarkan hasil kuesioner kelompok kami yang berjudul “Penerapan Sikap
Caring Pada Ojek Unpad Non-Online” yang respondennya seluruh mahasiswa
UNPAD, sebagian besar belum pernah merasakan sikap tidak caring dari tukang ojek,
tetapi ada beberapa mahasiswa yang pernah punya pengalaman tidak enak saat naik
ojek. Dari 70 responden ada 14 orang yang pernah mempunyai pengalaman yang
kurang enak terhadap tukang ojek, 5 orang diantaranya disebabkan karena tarif ojek
yang terlalu mahal, dan sebagian lainnya karena tukang ojek yang mengendarai
motornya dengan kebut-kebutan.

4. Sikap Mahasiswa Keperawatan dalam Menyikapi Perilaku Caring di Kalangan


Tukang Ojek

Sebagai mahasiswa keperawatan pasti mengetahui apa yang dimaksud caring.


Definisi Caring sendiri masih abstrak bagi setiap individu. Sikap caring yang paling
melekat di masyarakat yaitu peduli, resfek terhadap lingkungan, membantu sesama, dll.
Setiap profesi pasti memiliki caring, dalam hal ini bagaimana sikap kita sebagai
mahasiswa keperawatan menyikapi perilaku caring dikalangan tukang ojek yang rata-rata
menurut responden dari yang telah kami kumpulkan menyebutkan bahwa tingkat caring
dikalangan tukang ojek masih minim. Untuk itu sebagai mahasiswa keperawatan
hendaknya kita melakukan pendekatan secara interpersonal yang bertujuan untuk
menyampaikan perlunya sikap caring dikehidupan sehari-hari pada tukang ojek
khususnya masyarakat.
Sikap lain yang bisa kita tunjukan yaitu dengan memulai percakapan atau
pmbicaraan terlebih dahulu sehingga menimbulkan suatu suasana yang akan mendukung
kita dalam menyampaikan caring itu sendiri.
5.
6. Cara Memupuk Sikap Caring Dalam Jiwa Tukang Ojek Unpad

Sikap caring sangat penting bagi makhluk sosial, tidak hanya dalam lingkup
keperawatan namun juga penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik
itu petani, guru, kuli, dan bahkan pekerjaan tukang ojek sekalipun yang merupakan
pekerjaan berbasis pelayanan. Maka sikap caring juga diperlukan untuk tujuan
kenyamanan penumpangnya. Sebagai mahasiswa keperawatan yang sudah menerima
dan seharusnya sudah memahami materi caring maka sudah sepatutnya untuk
menerapkan caring kepada siapapun termasuk di dalamnya tukang ojek khususnya
tukang ojek unpad. Sikap caring harus dikembangkan oleh diri sendiri sehingga
tukang ojek harus menyadari bahwa sikap caring itu penting.
Cara untuk memupuk sikap caring kepada tukang ojek pun dapat dilakukan
dengan berbagai cara dan harus sekreatif mungkin agar dapat tersampaikan dengan
baik dan terkesan tidak menggurui. Cara tersebut dapat berupa memberikan contoh
secara langsung dan terus-menerus kepada tukang ojek unpad mengenai perilaku
caring dan secara perlahan-lahan menceritakan mengenai pentingnya caring dan
contoh-contoh perilaku caring yang dapat dilakukan sehari-hari. ketika mendapat
perlakuan tidak baik dari tukang ojek yang harus dilakukan adalah menegurnya dan
memberitahukan yang seharusnya dilakukan oleh tukang ojek tersebut. Cara lainnya
adalah menerapkan perilaku caring kepada siapapun dan dimanapun. Karna perbuatan
baik akan menyebar dan bisa jadi sampai kepada tukang ojek khususnya tukang ojek
4

di unpad, hati mereka terketuk dan mereka dapat melakukan perilaku caring kepada
orang lain dan penumpang.
Setelah melakukan hal-hal untuk memupuk caring kepada tukang ojek unpad,
sikap tersebut kembali pada masing-masing diri dari tukang ojek apakah mereka mau
untuk terus melakukannya atau tidak. Namun, proses untuk berubah tidak sebentar
sehingga yang harus dilakukan adalah terus melakukan hal-hal untuk memupuk
caring sampai kapanpun.

BAB III

HASIL

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

4.2 SARAN
5
6

DAFTAR PUSTAKA
Muhlisin, A. 2017. Aplikasi Model Konseptual Caring dari Jean Watson. Dari
journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/download/3752/2421 (diakses pada tanggal 17 Mei
2018)

Nindya, D. Tanpa Tahun. Pengertian Caring Secara Umum. Dari


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40425/Chapter%20II.pdf;jsessionid=
F7EFAD344E52F355E5A4799D404F4AB7?sequence=3 (diakses pada tanggal 17 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai