Anda di halaman 1dari 2

A.

Hasil
Tabel analisa Kadar Serat Kasar
Kode Berat Sampel Berat Setelah Berat setelah Kadar
(A) dioven (B) ditanur (C) Lemak Kasar
(%)
A8 1,3321 1,5978 1,5791 1,3587
B8 1,0068 1,2940 1,2798 1,4104

B. Pembahasan
Pada praktikum penentuan Kadar lemak kasar pada sampel sagu pertama-
tama yang dilakukan adalah timbang sampel. Sampel ini kami timbang sebanyak
1,3321 gr untuk sampel dengan kode A8 dan 1,0068 gr untuk sampel dengan kode
B8 (A) kemudian membungkusnya menggunakan kertas saring, selanjutnya
mengoven sampel pada suhu 105oC selama 8 jam, lalu dimasukkan kedalam
desikator selama 30 menit, dan menimbangnya. Dari proses ini didapatkan berat
sampel A8 sebesar 1,5978 gr dan B8 sebesar 1,2940 gr (B). Lalu masukkan
sampel ke dalam alat soxhlet yang telah terpasang dalam waterbath. Melakukan
penyarian dengan petroleum Benzene selama ± 3 – 4 jam. Mengeluarkan sampel
dari alat soxhlet dan mengangin-anginkan sampai tidak berbau petroleum
Benzene. Mengeringkan sampel yang terbungkus kertas saring dalam oven pada
suhu 105oC selama 8 jam, lalu mendinginkannya dalam desikator selama 30 menit
dan menimbangnya. Setelah sampel ditimbang didapatkan hasil A8 sebesar
1,5791 gr dan B8 sebesar 1,2798 gr (C). Lalu dihitung kadar lemak kasar nya
dengan rumus :
𝐵−𝐶
Kadar Lemak Kasar A8 = x 100%
𝐴
1,5978 −1,5791
= 1,3321
𝑥 100%
0,0181
= 𝑥 100% = 1,3587%
1,3321
𝐵−𝐶
Kadar Lemak Kasar A8 = x 100%
𝐴
1,2940−1,2798
= 𝑥 100%
1,0068
0.0142
= 1,0068 𝑥 100% = 1,4104%

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil kadar lemak kasar dari sampel sagu
adalah Sampel A8 sebesar 1,3587% dan B8 sebesar 1,4104%. Hal ini tidak sesuai
dengan Haryanto dan Pangloli (1992) yang menyatakan bahwa kadar lemak kasar pada
sagu sebesar 0,20%. Perbedaan kadar kemak kasar dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti kandungan minyak, kadar air, umur sagu pada saat dipanen serta metode pada saat
praktikum yang menggabungkan semua sampel dari kelompok lain didalam sebuah
soxhlet sehingga sampel kami terpengaruh dengan kadar lemak dari sampel kelompok
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia, Jakarta.

Hafes. E. S. E.2000. Metode Analisis Proksimat. Jakarta : Erlangga.

Haryanto, B. Dan Pangloli, P. 1992. Potensi Pemanfaatan Sagu. Kanisius.


Yogyakarta.

Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas


Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1996. Analisis Bahan Makanan dan
Pertanian. PAU Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai