Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN FACO IOL

DI RUANG OK SENTRAL / IBS


RSUD ULIN BANJARMASIN

OLEH :
NAMA : SILVA NIAR KATAMSI
NIM : P07120217081

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN DIV KEPERAWATAN
BANJARBARU
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA MAHASISWA : SILVA NIAR KATAMSI


NIM : P07120217081
JUDUL KASUS : FACO IOL

Banjarmasin, Juli 2019

Mengetahui,

Pembiming Akademik Pembimbing Klinik

Marwansyah, S.Kep, Ns, M.kep Khairul Islah, S.Kep, Ns


Laporan Pendahuluan
Debridement

A. Definisi
Pengertian debridemen adalah menghilangkan jaringan mati juga membersihkan luka dari
kotoran yang berasal dari luar yang termasuk benda asing bagi tubuh.Caranya yaitu
dengan mengompres luka menggunakan cairan atau beberapa material perwatan luka
yang fungsinya utuk menyerap dan mengangkat bagian-bagian luka yang nekrotik.
B. Tujuan
Menurut OTA(2010) tujuan dilakukan tindakan debridement yaitu :
1. Ekstensi dari luka akibat trauma untuk identifikasi zona cidera (injury zone)
2. Deteksi dan membuang benda-benda asing terutama yang organik
3. Deteksi dan membuang jaringan yang tidak viable
4. Reduksi kontaminasi bakteri
5. Membuat luka baru yang resisten terhadap kontaminasibakteri
C. Indikasi dan Kontrindikasi
1. Indikasi
Indikasi dilakukannya tindakan debridement menurut Majid (2011) sebagai berikut :
a. Luka dengan proses pemulihan lambat disertai fraktur tulang akibat
kecelakaan atau trauma. Jenis fraktur ini biasanya merusak kulit sehingga
luka terus mengeluarkan darah dan hematoma. Jika kondisi fraktur sangat
parah dan memerlukan pencangkokan tulang, debridemen akan dilakukan
untuk membersihkan dan mempersiapkan area fraktur untuk prosedur
cangkok.
b. Pasien yang terdiagnosis osteomielitis. Kondisi ini ditandai dengan tulang
yang meradang akibat infeksi. Kondisi ini jarang terjadi di negara maju dan
umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang dapat
menyebar hingga sumsum tulang.
c. Pasien yang terdiagnosis pertumbuhan lesi jinak pada tulang. Dalam kasus
tertentu, pencangkokan tulang diperlukan untuk menyempurnakan
pengobatan, dan debridemen tulang merupakan salah satu proses yang harus
dijalani.
d. Pasien diabetes dengan luka terbuka pada tangan atau kaki yang beresiko
mengalami infeksi. Infeksi kaki cukup umum di antara pasien diabetes,
umumnya memerlukan perawatan khusus dan agresif untuk menyelamatkan
anggota tubuh dari amputasi total.
e. Korban kebakaran, terutama dengan cedera yang agak dalam
2. Kontraindikasi
Kontraindikasi dilakukannya tindakan debridement menurut Majid (2011) sebagai
berikut :
a. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan
b. Gangguan pada proses pembekuan darah
c. Tidak tersedia donor yang cukup untuk menutup permukaan terbuka (raw surface)
yang timbul

D. Penatalaksanaan/Jenis-jenis tindakan
Tabel 1. Jenis- jenis debridement (Vowden and Vowden, 2011)
Tipe Mekanisme kelebihan kekurangan Siapa Tindakan
kerja
Autolytic Proses alami Dapat Prosesnya General Debride
dimana digunakan lambat, is dan menggunaka
enzim dan sebelum atau meningkatk spesiali n dressing
kelembaban di antara an potensi s yang tepat
tubuh metode infeksi dan untuk
merehidrasi, debridemen maserasi penyembuha
melembutkan lainnya n luka yang
dan (misalnya lembab
melarutkan hidrogel
eschar dan dapat
slough keras. diterapkan
Dressing untuk
oklusif atau melembutkan
semi- jaringan
occlusive sebelum
(hidrogel, terapi larva),
hidrokoloid, bila ada
alginat atau sejumlah
Hydrofiber®) kecil jaringan
membantu yang tidak
mencapai layak di luka,
keseimbanga yaitu
n debridemen
kelembaban, perawatan
dengan
menyerap
kelebihan
eksudat atau
menyumbang
kelembaban.
Mekanis Metode Menggunakan Tidak cocok General Debride
basah-ke- Debrisoft® untuk is dan menggunaka
kering bisa lebih digunakan spesiali n Debrisoft®
tradisional selektif, cepat pada eschar s OR
tidak dan mudah. keras dan Autolytically
disarankan di Hal ini dapat kering. debride dan
Inggris. mencapai Dapat mengatur
Metode yang penghapusan digunakan Debrisoft®
lebih baru hiperkeratosis sebagai untuk waktu
termasuk yang efektif. prekursor berikutnya.
menghilangk Nyeri sedikit atau tindak
an jaringan dialami. lanjut terapi
yang tidak Pasien bisa larva atau
layak dari menggunakan debridement
luka nya di bawah tajam.
menggunaka pengawasan Tidak cocok
n bantalan untuk luka
lembut yang sudah
monofilamen terasa sakit.
(Debrisoft®,
Activa
Healthcare)
Terapi Larva lalat Sangat Biaya unit General Debride jika
larva botol hijau selektif dan lebih tinggi is dan peralatan
(biosurgi (Lucilia cepat daripada spesiali tersedia, atau
s) sericata) debridemen s rencanakan
mengeluarka autolitik untuk
n jaringan namun memiliki
devitalised waktu peralatan dan
yang basah pengobatan debride
dari luka. nya singkat. secara
Larva juga Perlu autolitik
mampu direncanaka untuk
menelan n terlebih sementara
organisme dahulu. waktu, atau
patogen yang Tidak cocok rujuk jika
ada. Larva untuk sensitif
tersedia semua terhadap
longgar atau pasien atau waktu
dalam saus luka.
'dikantongi' Misalnya,
lesi ganas;
luka yang
mudah
berdarah;
Mereka
yang
berkomunik
asi dengan
rongga
tubuh organ
atau berada
di dekat
pembuluh
darah
utama; luka
dengan
jaringan
devitalised
kering; luka
dengan
eksudat
berlebihan
atau dimana
larva tidak
dapat
terlindung
dari
kerusakan.
Hati-hati
dengan
antikoagula
n
ultrasoni Perangkat Segera dan Ketersediaa spesiali Rujuk jika
k mengirimkan selektif. n terbatas s tidak ada
ultrasound Dapat karena spesialis
baik secara digunakan biaya dan
langsung untuk kebutuhan
dengan debridemen peralatan
tempat tidur excisional khusus yang
luka atau dan / atau lebih tinggi.
melalui debridemen Membutuhk
larutan yang perawatan an waktu
terionisasi selama penyiapan
(MIST®; beberapa sesi.dan
Celleration). Memiliki pembersiha
Sebagian beberapa n yang lebih
besar aktivitas lama
mencakup antimikroba (melibatkan
sistem irigasi sterilisasi
built-in dan potongan
dilengkapi tangan)
dengan daripada
berbagai debridemen
probe untuk tajam.
jenis luka Mungkin
yang berbeda memerlukan
beberapa
perawatan
hydrosur Penghapusan Waktu Membutuhk spesiali Rujuk jika
gical jaringan mati pengobatan an peralatan s tidak ada
menggunaka singkat dan dan spesialis
n sinar garam selektif. pelatihan
berenergi Mampu khusus.
tinggi sebagai menghapus Potensi
alat sebagian penyebaran
pemotong besar, jika infeksi
tidak semua, aerosol.
jaringan Bisa
devitalised menyakitka
dari luka tidur n. Tidak
tanpa selalu
mengorbanka tersedia dan
n jaringan dikaitkan
sehat. Bisa dengan
juga biaya yang
menghilangka lebih tinggi,
n jaringan meski
hiperkeratotik seringkali
dari pinggir hemat biaya
luka bila
dibandingka
n dengan
debridemen
bedah,
karena tidak
memerlukan
waktu
teater.
Tajam Penghapusan Selektif dan Praktisi Praktisi Rujuk jika
jaringan mati cepat. Tidak harus dapat terlatih tidak ada
atau jaringan ada analgesia membedaka (ahli spesialis
devitalised yang biasanya n jenis penyaki
menggunaka dibutuhkan. jaringan dan t kaki,
n pisau Bekerja memahami perawat
bedah, paling baik anatomi spesiali
gunting dan / pada eschar karena s)
atau forsep yang lebih prosedur dengan
tepat di atas keras yang membawa pelatiha
tingkat bisa risiko n
jaringan yang digenggam kerusakan spesiali
layak. dengan pada s. Bisa
Dilaksanakan forceps pembuluh dilakuk
bersamaan darah, saraf an di
dengan terapi dan tendon. sampin
lain Tidak g
(misalnya seefektif tempat
debridemen peleburan tidur
autolitik). empuk atau di
Bentuk lembut. klinik
debridemen Tidak
yang paling menghasilk
umum an
digunakan debridemen
dalam total dari
mengelola semua
kaki diabetic jaringan
yang tidak
layak
bedah Eksisi atau Selektif dan Terkait Harus Lihat
reseksi yang paling baik dengan dilakuk
lebih luas digunakan biaya yang an oleh
dari jaringan pada area lebih tinggi ahli
yang tidak yang luas terkait bedah,
layak, dimana dengan podiatri
termasuk diperlukan waktu st atau
pengangkatan pemindahan perawat
jaringan sehat yang cepat spesiali
dari celah Hal ini dapat s
luka, sampai menyakitkan dengan
tempat tidur bagi pasien pelatiha
luka berdarah dan anestesi n yang
yang sehat biasanya sesuai,
tercapai. diperlukan. di ruang
operasi

E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebelum tindakan debridement menurut Majid
(2011) sebagai berikut :
1. Rontgen
2. Laboratorium: darah lengkap, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, analisa gas darah
(untuk penderita luka bakar dengan kecurigaan trauma inhalasi), serum elektrolit,
serum albumin.
F. Pathway

Pre Intra Post


opera
si
Kurang terpapar Pembiusan Pembedahan Insisi bedah
tentang promosi
kesehatan dan
Kesadaran di Insisi Terputusny
pengobatan
turunkan a jaringan

Terputusnya
Kurang Informasi Salah posisi mobilitas jaringan
pembuluh darah Hamabatan
mobilasi fisik
Resiko cidera
Tidak mengerti Resiko
tentang penyakit perdarahan
Merangsan
dan pengobatan Penurunan fungsi g area
otot pernapasan sensorik
Syok
hipovolemik

Penurunan tekanan
Kurang Nyeri
inspirasi dan
Pengetahuan Hb
ekspirasi

Suplai O2
Ancaman Pola nafas tidak
perubahan efektif
status kesehatan Sianosis

Krisis situasi Gangguan


dalam diri perfusi
ansietas
jaringan
G. Gambar
H. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan menurut NANDA (2012)
1. Pre operasi
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Kerusakan Tissue integrity : skin Pressure Management
and mucous 1. Anjurkan pasien
integritas kulit
membranes pasien untuk
berhubungan Setelah dilakukan menggunakan pakaian
tindakan keperawatan yang longgar
dengan
masalah teratasi dengan 2. Hindari kerutan pada
penurunan kriteria hasil : tempat tidur
1. Tidak ada luka/lesi 3. Jaga kebersihan kulit
sirkulasi
pada kulit agar tetap bersih dan
2. Perfusi jaringan baik kering
3. Mampu 4. Mobilisasi (ubah posisi
mempertahankan pasien) setiap 2 jam
kelembaban kulit sekali
4. Menunjukan 5. Monitor kulit akan
pemahaman dalam adanya kemerahan
proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
Ansietas Anxiety self-control Anxiety reduction
Setelah dilakukan 1. kaji tingkat kecemasan
berhubungan
tindakan keperawatan klien
dengan kecemasan teratasi 2. observasi TTV
dengankriteria hasil : (TD,N,S,R)
tindakan
1. Vital sign dalam 3. Gunakan pendekatan
invasive batas normal (TD,N, yang menenangkan
S,RR) 4. Jelaskan semua
2. Klien mampu prosedur dan apa
mengidentifikasi yang dirasakan selama
dan mengungkapkan prosedur
gejela cemas 5. Anjurkan kepada
3. Mengidentifikasi, keluarga untuk selalu
mengungkapkan dan mendampingi klien
menunjukkan teknik 6. Instruksikan pada
untuk mengontrol pasien untuk
cemas menggunakan tehnik
4. Cemas berkurang relaksasi seperti nafas
dalam.

2.Intra Operasi
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Resiko Blood lose severity Bleeding precautions
Setelah dilakukan 1. Monitor vital sign
perdarahan
tindakan keperawatan 2. Monitor perdarahan
dengan faktor selama proses pada daerah
keperawatan pembedahan
resiko proses
diharapkan masalah 3. Ingatkan operator dan
pembedahan risiko perdarahan tidak asisten bila terjadi
terjadi dengan kriteria perdarahan hebat
hasil: 4. Pertahankan patensi IV
1. Tidak terjadi line
perdarahan 5. Monitor status intake
2. TTV dalam batas dan output cairan
normal
3. Hb dan Hmt dalam
batas normal
4. Tidak ada distensi
abdominal

3. Post Operasi
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Nyeri akut Pain control Pain management
Setelah dilakukan 1. Pertahankan tirah
berhubungan
tindakan keperawatan baring dan posisi
dengan agen diharapkan masalah yangnyaman
nyeri berkurang atau 2. Kaji nyeri menggunkan
injury fisik
hilang dengan kriteria
hasil: metode (PQRST)
1. Melaporkan nyeri meliputi skala, frekuensi
berkurang
2. Menyatakan rasa nyeri,dll
nyaman 3. Ajarkan teknik relaksasi
3. Mampu mengenali napas dalam
nyeri (skala, 4. Monitor Tanda –
intensitas, frekuensi, tandavital
dan tanda nyeri) 5. Kolaborasi untuk
4. pasien mampu pemberiananalgetik
mengontrol nyeri
Resiko infeksi Risk control Infection control
dengan faktor setelah dilakukan 1. Pertahankan teknik
aseptic
resiko prosedur asuhan keperawatan 2. Observasi tanda-tanda
infeksi
invasive diharapkan resiko
3. Meningkatkan intake
infeksi dapat dicegah nutrisi
4. Berikan perawatan luka
dan teratasi dengan
5. Inspeksi kondisi
kriteria hasil : luka/insisi bedah
1. Pasien bebas dari 6. Kolaborasi pemberian
tanda gejalainfeksi antibiotic
2. Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
3. Jumlah leukosit
dalam batasnormal
4. Menunjukkan
perilaku hidup sehat
Daftar Pustaka

Majid, A. 2011.Buku Asuhan Keperawatan Perioperatif Edisi Pertama. Yogyakarta: Gosyen

Publising

NANDA.alih bahasa Made Sumarwati dan Nike Budhi Subekti. 2012. NANDAInternational

Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.

Jakarta : EGC.

Sidarta Ilyas. 2011. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI

Smeltzer, Suzanne C. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih

bahasa : Agung Waluyo. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif.2011. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1.Jakarta, Media Aesculapius.

FakultasKedokteran UI

Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/62302767/askep-katarak

Anda mungkin juga menyukai