Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

DEBRIDEMENT

A. Definisi
Debridement merupakan suatu tindakan eksisi yang bertujuan untuk
membuang jaringan nekrosis maupun debris yang menghalangi proses
penyembuhan luka dan potensial terjadi atau berkembangnya infeksi sehingga
merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik dan maupun
sepsis (Chadwick, 2012).

B. Tujuan
Menurut OTA (2010) tujuan dilakukan tindakan debridement yaitu :
1. Ekstensi dari luka akibat trauma untuk identifikasi zona cidera (injury
zone)
2. Deteksi dan membuang benda-benda asing terutama yang organik
3. Deteksi dan membuang jaringan yang tidak viable
4. Reduksi kontaminasi bakteri
5. Membuat luka baru yang resisten terhadap kontaminasi bakteri

C. Indikasi dan Kontrindikasi


1. Indikasi
Indikasi dilakukannya tindakan debridement menurut Majid (2011)
sebagai berikut :
a. Luka dengan proses pemulihan lambat disertai fraktur tulang akibat
kecelakaan atau trauma. Jenis fraktur ini biasanya merusak kulit
sehingga luka terus mengeluarkan darah dan hematoma. Jika
kondisi fraktur sangat parah dan memerlukan pencangkokan
tulang, debridemen akan dilakukan untuk membersihkan dan
mempersiapkan area fraktur untuk prosedur cangkok.
b. Pasien yang terdiagnosis osteomielitis. Kondisi ini ditandai dengan
tulang yang meradang akibat infeksi. Kondisi ini jarang terjadi di
negara maju dan umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
aureus yang dapat menyebar hingga sumsum tulang.
c. Pasien yang terdiagnosis pertumbuhan lesi jinak pada tulang.
Dalam kasus tertentu, pencangkokan tulang diperlukan untuk
menyempurnakan pengobatan, dan debridemen tulang merupakan
salah satu proses yang harus dijalani.
d. Pasien diabetes dengan luka terbuka pada tangan atau kaki yang
beresiko mengalami infeksi. Infeksi kaki cukup umum di antara
pasien diabetes, umumnya memerlukan perawatan khusus dan
agresif untuk menyelamatkan anggota tubuh dari amputasi total.
e. Korban kebakaran, terutama dengan cedera yang agak dalam
2. Kontraindikasi
Kontraindikasi dilakukannya tindakan debridement menurut Majid (2011)
sebagai berikut :
a. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan
b. Gangguan pada proses pembekuan darah
c. Tidak tersedia donor yang cukup untuk menutup permukaan terbuka
(raw surface) yang timbul

D. Penatalaksanaan/Jenis-jenis tindakan
Tabel 1. Jenis- jenis debridement (Vowden and Vowden, 2011)
Tipe Mekanisme kelebihan kekurangan Siapa Tindakan
kerja
autolytic Proses alami Dapat Prosesnya General Debride
dimana digunakan lambat, is dan menggunaka
enzim dan sebelum atau meningkatk spesiali n dressing
kelembaban di antara an potensi s yang tepat
tubuh metode infeksi dan untuk
merehidrasi, debridemen maserasi penyembuha
melembutkan lainnya n luka yang
dan (misalnya lembab
melarutkan hidrogel
eschar dan dapat
slough keras. diterapkan
Dressing untuk
oklusif atau melembutkan
semi- jaringan
occlusive sebelum
(hidrogel, terapi larva),
hidrokoloid, bila ada
alginat atau sejumlah
Hydrofiber®) kecil jaringan
membantu yang tidak
mencapai layak di luka,
keseimbanga yaitu
n debridemen
kelembaban, perawatan
dengan
menyerap
kelebihan
eksudat atau
menyumbang
kelembaban.
Mekanis Metode Menggunakan Tidak cocok General Debride
basah-ke- Debrisoft® untuk is dan menggunaka
kering bisa lebih digunakan spesiali n Debrisoft®
tradisional selektif, cepat pada eschar s OR
tidak dan mudah. keras dan Autolytically
disarankan di Hal ini dapat kering. debride dan
Inggris. mencapai Dapat mengatur
Metode yang penghapusan digunakan Debrisoft®
lebih baru hiperkeratosis sebagai untuk waktu
termasuk yang efektif. prekursor berikutnya.
menghilangk Nyeri sedikit atau tindak
an jaringan dialami. lanjut terapi
yang tidak Pasien bisa larva atau
layak dari menggunakan debridement
luka nya di bawah tajam.
menggunaka pengawasan Tidak cocok
n bantalan untuk luka
lembut yang sudah
monofilamen terasa sakit.
(Debrisoft®,
Activa
Healthcare)
Terapi Larva lalat Sangat Biaya unit General Debride jika
larva botol hijau selektif dan lebih tinggi is dan peralatan
(biosurgi (Lucilia cepat daripada spesiali tersedia, atau
s) sericata) debridemen s rencanakan
mengeluarka autolitik untuk
n jaringan namun memiliki
devitalised waktu peralatan dan
yang basah pengobatan debride
dari luka. nya singkat. secara
Larva juga Perlu autolitik
mampu direncanaka untuk
menelan n terlebih sementara
organisme dahulu. waktu, atau
patogen yang Tidak cocok rujuk jika
ada. Larva untuk sensitif
tersedia semua terhadap
longgar atau pasien atau waktu
dalam saus luka.
'dikantongi' Misalnya,
lesi ganas;
luka yang
mudah
berdarah;
Mereka
yang
berkomunik
asi dengan
rongga
tubuh organ
atau berada
di dekat
pembuluh
darah
utama; luka
dengan
jaringan
devitalised
kering; luka
dengan
eksudat
berlebihan
atau dimana
larva tidak
dapat
terlindung
dari
kerusakan.
Hati-hati
dengan
antikoagula
n
ultrasoni Perangkat Segera dan Ketersediaa spesiali Rujuk jika
k mengirimkan selektif. n terbatas s tidak ada
ultrasound Dapat karena spesialis
baik secara digunakan biaya dan
langsung untuk kebutuhan
dengan debridemen peralatan
tempat tidur excisional khusus yang
luka atau dan / atau lebih tinggi.
melalui debridemen Membutuhk
larutan yang perawatan an waktu
terionisasi selama penyiapan
(MIST®; beberapa sesi. dan
Celleration). Memiliki pembersiha
Sebagian beberapa n yang lebih
besar aktivitas lama
mencakup antimikroba (melibatkan
sistem irigasi sterilisasi
built-in dan potongan
dilengkapi tangan)
dengan daripada
berbagai debridemen
probe untuk tajam.
jenis luka Mungkin
yang berbeda memerlukan
beberapa
perawatan
hydrosur Penghapusan Waktu Membutuhk spesiali Rujuk jika
gical jaringan mati pengobatan an peralatan s tidak ada
menggunaka singkat dan dan spesialis
n sinar garam selektif. pelatihan
berenergi Mampu khusus.
tinggi sebagai menghapus Potensi
alat sebagian penyebaran
pemotong besar, jika infeksi
tidak semua, aerosol.
jaringan Bisa
devitalised menyakitka
dari luka tidur
n. Tidak
tanpa selalu
mengorbanka tersedia dan
n jaringan dikaitkan
sehat. Bisa dengan
juga biaya yang
menghilangka lebih tinggi,
n jaringan meski
hiperkeratotikseringkali
dari pinggir hemat biaya
luka bila
dibandingka
n dengan
debridemen
bedah,
karena tidak
memerlukan
waktu
teater.
Tajam Penghapusan Selektif dan Praktisi Praktisi Rujuk jika
jaringan mati cepat. Tidak harus dapat terlatih tidak ada
atau jaringan ada analgesia membedaka (ahli spesialis
devitalised yang biasanya n jenis penyaki
menggunaka dibutuhkan. jaringan dan t kaki,
n pisau Bekerja memahami perawat
bedah, paling baik anatomi spesiali
gunting dan / pada eschar karena s)
atau forsep yang lebih prosedur dengan
tepat di atas keras yang membawa pelatiha
tingkat bisa risiko n
jaringan yang digenggam kerusakan spesiali
layak. dengan pada s. Bisa
Dilaksanakan forceps pembuluh dilakuk
bersamaan darah, saraf an di
dengan terapi dan tendon. sampin
lain Tidak g
(misalnya seefektif tempat
debridemen peleburan tidur
autolitik). empuk atau di
Bentuk lembut. klinik
debridemen Tidak
yang paling menghasilk
umum an
digunakan debridemen
dalam total dari
mengelola semua
kaki diabetic jaringan
yang tidak
layak
Bedah Eksisi atau Selektif dan Terkait Harus Lihat
reseksi yang paling baik dengan dilakuk
lebih luas digunakan biaya yang an oleh
dari jaringan pada area lebih tinggi ahli
yang tidak yang luas terkait bedah,
layak, dimana dengan podiatri
termasuk diperlukan waktu st atau
pengangkatan pemindahan perawat
jaringan sehat yang cepat spesiali
dari celah Hal ini dapat s
luka, sampai menyakitkan dengan
tempat tidur bagi pasien pelatiha
luka berdarah dan anestesi n yang
yang sehat biasanya sesuai,
tercapai. diperlukan. di ruang
operasi

E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebelum tindakan debridement
menurut Majid (2011) sebagai berikut :
1. Rontgen
2. Laboratorium: darah lengkap, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, analisa gas
darah (untuk penderita luka bakar dengan kecurigaan trauma inhalasi),
serum elektrolit, serum albumin.
F. Pahtway Keperawatan

Ulkus, luka bakar, jaringan nekrotik

Pembedahan debridement

Pre operasi Intra operasi Post operasi

Ulkus, luka Kurangnya


bakar,
Tindakan pembedahan Jaringan Jaringan
informasi
jaringan terputus terbuka
nekrotik

ansietas Luka insisi


Merangsang Proteksi
area sensorik kurang
Kerusakan Integritas kulit

Resiko perdarahan
Pengeluaran Masuknya
histamine dan mikroorganisme
prostaglandin

Resiko Infeksi
Nyeri
Akut

Sumber : (Mutaqqin, 2008)


G. Gambar
H. Diagnosis Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
Diagnosis Keperawatan dan Intervensi Keperawatan menurut NANDA (2012)
1. Pre operasi
Diagnosis NOC NIC
Keperawatan
Kerusakan Tissue integrity : skin Pressure Management
and mucous 1. Anjurkan pasien
integritas kulit
membranes pasien untuk
Setelah dilakukan menggunakan pakaian
tindakan keperawatan yang longgar
masalah teratasi dengan 2. Hindari kerutan pada
kriteria hasil : tempat tidur
1. Tidak ada luka/lesi 3. Jaga kebersihan kulit
pada kulit 4. Mobilisasi pasien
2. Perfusi jaringan baik setiap 2 jam sekali
3. Mampu 5. Monitor kulit akan
mempertahankan adanya kemerahan
kelembaban kulit
4. Menunjukan
pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
Ansietas Anxiety self-control Anxiety reduction
Setelah dilakukan 1. kaji tingkat kecemasan
tindakan keperawatan klien
kecemasan teratasi 2. observasi TTV
dengan kriteria hasil : (TD,N,S,R)
1. Vital sign dalam 3. Gunakan pendekatan
batas normal (TD,N, yang menenangkan
S,RR) 4. Jelaskan semua prosed
2. Klien mampu ur dan apa yang diras
mengidentifikasi akan selama prosedur
dan mengungkapkan 5. Anjurkan
gejela cemas kepada keluarga untuk
3. Mengidentifikasi, selalu mendampingi
mengungkapkan dan klien
menunjukkan teknik 6. Instruksikan pada pasi
untuk mengontrol en untuk menggunaka
cemas n tehnik relaksasi
4. Cemas berkurang seperti nafas dalam.

2. Intra Operasi
Diagnosis NOC NIC
Keperawatan
Resiko Blood lose severity Bleeding precautions
Setelah dilakukan 1. Monitor vital sign
perdarahan
tindakan keperawatan 2. Monitor perdarahan
selama proses pada
keperawatan daerah pembedahan
diharapkan masalah 3. Ingatkan operator dan
risiko perdarahan tidak asisten bila terjadi
terjadi dengan kriteria perdarahan hebat
hasil: 4. Pertahankan patensi IV
1. Tidak terjadi line
perdarahan 5. Monitor status intake
2. TTV dalam batas dan output cairan
normal
3. Hb dan Hmt dalam
batas normal
4. Tidak ada distensi
abdominal

3. Post Operasi
Diagnosis NOC NIC
Keperawatan
Nyeri akut Pain control Pain management
Setelah dilakukan 1. Pertahankan tirah
tindakan keperawatan baring dan posisi yang
diharapkan masalah nyaman
nyeri berkurang atau 2. Kaji nyeri menggunkan
hilang dengan kriteria
hasil: metode (PQRST)
1. Melaporkan nyeri meliputi skala, frekuensi
berkurang
2. Menyatakan rasa nyeri, dll
nyaman 3. Ajarkan teknik relaksasi
3. Mampu mengenali napas dalam
nyeri (skala, 4. Monitor Tanda – tanda
intensitas, frekuensi, vital
dan tanda nyeri) 5. Kolaborasi untuk
4. pasien mampu pemberian analgetik
mengontrol nyeri
Resiko infeksi Risk control Infection control
setelah dilakukan 1. Pertahankan teknik
aseptic
asuhan keperawatan 2. Observasi tanda-tanda
diharapkan resiko infeksi
3. Meningkatkan intake
infeksi dapat dicegah nutrisi
dan teratasi dengan 4. Berikan perawatan luka
5. Inspeksi kondisi
kriteria hasil : luka/insisi bedah
1. Pasien bebas dari 6. Kolaborasi pemberian
tanda gejala infeksi antibiotik
2. Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
3. Jumlah leukosit
dalam batas normal
4. Menunjukkan
perilaku hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA

Chadwick, H, S. 2012. Debridement of diabetic foot wounds. Nursing standard/RCN


Publishing. 26 (24). 51-58
Majid, A. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Perioperatif Edisi Pertama. Yogyakarta:
Gosyen Publising

Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan


Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika

NANDA. alih bahasa Made Sumarwati dan Nike Budhi Subekti. 2012. NANDA
International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC.
OTA Open Fracture Study Group. A New Classification Scheme for Open Fractures.
J Orthop Trauma. 2010; 24 (8) 457-65
Vowden, K & Vowden, P. 2011. Debridement made easy. Wounds UK. 7 (4).1-4.

Anda mungkin juga menyukai