Anda di halaman 1dari 2

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN

UANG DI LUAR NEGERI (TRANSNASIONAL CRIME)

Latar belakang

Tindak pidana pencucian uang merupakan suatu tindakan memproses sejumlah uang kotor

(illegal) dari hasil tindak pidana menjadi uang yang kelihatannya bersih legal) dan sah

menurut hukum dengan menggunakan metode yang canggih, kreatif, dan komples, yang

biasanya membutuhkan metode penelusuran yang rumit dari pemerintah untuk membongkarb

sindikasi pencucian uang tertentu. Pencucian uang bisa dilakukan dari berbagai aktivitas

illegal misalnya mencuri, jual senjata, narkoba, korupsi, prostitusi sampai berjudi.

Praktek kejahatan pencucian uang diindonesia juga dapat disebabkan karena Indonesia

menganut sistem devisa bebas. Sistem devisa bebas memungkinkan setiap orang

memasukkan atau menganut keluar valuta asing dari wilayah yuridiksi Indonesia. Devisa

memang dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan dana bagi pembangunan nasional, hal

ini mengundang masuk nya investor asing menanamkan modalnya di Indonesia, namun disisi

lain timbul dampak negatif yaitu kejahatan pencucian uang.

Pencucian uang sebagai suatau kejahatan yang berdimensi internasional merupakan hal yang

baru di banayk negara termasuk Indonesia. Besarnya dampak negatif yang ditimbulkan

terhadap perekonomian negara., hal ini tidak lain karena kejahatan pencucian uang (money

laundering) tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi

perekonomian, dan pengaruh tersebut merupakan dampak negatif bagi perekonomian itu

sendiri.
Dalam praktek money laundering banyak cara yang dapat dilakukan oleh pelaku untuk

membuat uang hasil tindak pidana itu menjadi uang bersih, misalnya dengan bentuk investasi

di bidang properti pada negara-negara yang mereka anggap aman atau dengan

membelanjakan uang tersebut dalam bentuk aset seperti tanah, ruko dan lainnya.

Perkembangan teknologi yang semakin maju, membawa pengaruh terhadap perkembangan di

berbagai sektor, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, ssalah satu yang tutut

berkembang adalah masalah kriminalitas. Salah satunya adalah system teknologi perbankan

secara elektronik yang biasa disebut dengan electronic money atau E-money. Sistem ini

merupakan suatu sistem yang secra digital ditanda tangani oleh lembaga penerbit melalui

kunci enkripsi pribadi (private encyption key) dan dapat ditransmisikan kepihak lain ssecara

rahasia. E-money bertransaksi dengan sistem internet cyberpayment yang kemudian

dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan pencucian uang. Sistem kerahasiaan bank yang dianut

suatu negara juga merupakan salah satu faktor sarana pencucian uang, semakin ketat

kerahasiaan bank suatu negara, maka semakin intens pula dipergunakan sebagai sarana

pencucian uang.

Namun perangkat hukum untuk mencegah dan memberantas kriminalitas tersebut belum

memadai, sehingga berbagai jenis kejahatan bisa dengan mudah terjadi. Kejahatan-kejahatan

tersebut tidak hanya dilakukan di dalam negeri saja, tetapi meluas sampai ke luar negeri atau

yang disebut sebagai transnational crime, dalam kejahatan transnasional harta kekayaan hasil

kejahatan biasa nya disembunyikan, kemudian dikeluarkan lagi seolah-olah itu legal.

Anda mungkin juga menyukai