“Dia-lahyang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya
di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik
(Ash-Shaff : 9)
”Tiga perkara bagi siapa yang mendapatkan hal it iman. Pertama, Allah dan Rasulnya lebih ia cintai dari pada yang
lainnya; Kedua, tidak mencintai
seseorang kecuali karena Allah; Ketiga, ia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan ia dari kekufuran
itu, sebagaimana ia benci apabila
(HR. Muttafaqun’alaihik) dari Anas bin M
Adapun keimanan kita kepada Rasulullah merupakan konsekuensi dari keyakinan kepada Allah. Tidak
mungkin seseorang meyakini adanya Rasulullah, apabila mereka tidak beriman kepada Allah. Demikian
juga, keimanan kepada kitab-kitab dan adanya hari akhir, berdiri di atas pondasi keimanan kepada Allah.
Tidak dibenarkan secara logika bahwa seseorang mengingkari Allah tetapi meyakini kitab-kitab Allah.
Keseluruhan rukun keimanan berdiri di atas landasan iman kepada Allah. Begitu banyak kehancuran
melanda masyarakat paganis yang mengagung-agungkan berhala. Karena kehidupan manusia hanya akan
bisa berjalan lurus dan benar apabila berada dalam bimbingan iman kepada Allah swt.
Tauhidullah
Pengenalan kepada Allah menuntutu pengetahuan tentang tauhid. At-tauhid berasal dari kata kerja
wahhada-yuwahhidu yang berarti sikap mengesakan. Tauhidullah dibagi menjadi 3 macam tauhid pokok.
1) Tauhid Rububiyah (Allah sebagai Rabb)
Kata rububiyah berasal dari akar rabb, yaitu zat yang menghidupkan, mematikan, menciptakan,
memberi rezeki, mengelola, mengatur, dan menguasai alam semesta. Tauhid rububiyah menunjukkan
sebuah keyakinan terhadap keesaan Allah, bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang melakukan
perbuatan (af‟al) tersebut. Didalam Al Qu rububiyah yang meliputi fenomena penciptaan, pemberian
rejeki, juga pengelolan dan penguasaan alam semesta ini. Seseorang yang mempunyai tauhid yang
matang, maka tidak akan terjerumus dalam perbuatan syirik, misalnya menganggap suatu benda
memiliki kekuatan gaib, atau meyakini dukun, meyakini hari-hari tertentu, atau isyarat-isyarat
tertentu (dari binatang, burung, cuaca) sebagai pertanda terjadinya sesuatu. Tauhid rububiyah
Allah SWT (1:2, 7:54), menurut fungsinya terbagi atas 3: