PENDAHULUAN
gejala polidipsi, poliuri dan polifagi yang dapat meningkatkan kadar glukosa
didalam darah. Peningkatan kadar glukosa didalam darah disebabkan sel beta
pankreas dalam memproduksi insulin berkurang dan adanya reseptor insulin yang
tidak peka. Insulin berfungsi untuk mengatur kadar glukosa didalam darah
dengan cara mengantar glukosa masuk ke sel untuk dimetabolisme menjadi energi
penderita penyakit diabetes mellitus sebanyak 10,7 juta orang, predikisi pada
mellitus menjadi 16,9 juta orang. Berdasarkan data tersebut Indonesia akan
yaitu antibetika oral dan insulin. Pada pengobatan ini memilik efek samping
muntah, diare, reaksi alergi dan resistensi (Gunawan sulistia edisi 5,2012).
Pada terapi penggunaan obat sintetis memiliki efek samping, maka dicari
kandidat obat dari bahan lain berupa bahan alam yang dapat memberikan khasiat
aktivitas penurunan kadar glukosa didalam darah. Bahan alam yang dapat
memberikan aktivitas penurunan kadar glukosa didalam darah yaitu daun kersen.
Daun kersen telah dimanfaatkan oleh masyarakat Peru yang dapat mengurangi
(siddqua et all,2010).
Calabura L). Salah satu kandungan metabolite sekunder yang diduga dapat
dengan dosis 0,2 g, 0,4 g, 0,8 g Kg/BB tikus yang diinduksi alkosan, pada dosis
ekstrak etanol 0,4 g efektif dalam menurunkan kadar glukosa didalam darah
Erna, 2016) ekstrak etanol daun kersen dengan dosis 0,1875 g, 0,25 g, 0,3125 g
/kgBB tikus diberi glukosa monohidrat 6,75 mg/kg. pada dosis ekstrak etanol
0,25 g, 0,3125 g /kgBB efektif dalam menurunkan kadar glukosa didalam darah
daun kersen memiliki efektivitas penurunan kadar glukosa didalam darah pada
mencit putih jantan swiss webster dengan metode toleransi glukosa dan
berapakah varian dosis ekstrak daun kersen yang lebih efektif untuk menurunkan
daun kersen dan dosis yang lebih efektif yang dapat menurunkan kadar glukosa
didalam darah pada mencit putih jantan swiss webster dengan metode toleransi
glukosa.
berpotensi sebagai menurunkan kadar glukosa didalam darah dan secara praktis
TINJAUAN PUSTAKA
tanaman pelindung yang indah, biasa ditanam di taman-taman atau kebun yang
besar. Tanaman ini dikenal pula dengan nama Buah Singapur dan Japanse Kers
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Family : Malvales
Ordo : Elaeocarpaceae
Genus : Muntingia
halis dan rambut kelenjar. Daun terletak pada cabang dan daun berseling, daun
bergerigi dan ujungnya runcing. Bunga tanaman kersen berada pada ketika daun,
bunga berwarna putih, buah berbentuk buah buni warna hijau dan akan berwarna
steroid dan tanin. Berdasarkan penelitian (Fitriana Avida, 2019), ekstrak etanol
daun kersen pada dosis ekstrak etanol 0,4 g efektif dalam menurunkan kadar
Dan pada penelitian (Apriyanti Erna, 2016), ekstrak etanol daun kersen pada
dosis ekstrak etanol 0,25 g, 0,3125g/kgBB efektif dalam menurunkan kadar
1.2.2 Patofisiologi
Diabetes mellitus tipe 1 terjadi pada anak anak atau remaja akibat
hancurnya sel beta pankreas yang disebabkan oleh autoimun, dan mengakibatkan
defisiensi insulin absolut. Proses terjadi ketika autoimun dimediasi oleh makrofag
dan limfosi T dengan auto antibodi terhadap antigen sel B ditandai kekurangan
lipolisis, terjadi produksi asam lemak dan peningkatan produksi glukosa dihepatik
dan adanya penurunan absorbi glukosa dijaringan perifer. Diabetes tipe 1 gejala
dapat didiagnosis dengan cara tes darah. Pada diabetes mellitus tipe 2 sering
makan dan kesehatan jasmani, pengobatan diabetes mellitus memiliki dua terapi
pengobatan diantaranya:
a. Terapi insulin
secara subkutan atau SC. Terapi insulin diinjeksikan 30 menit sebelum makan
agar memperoleh kontrol glukosa postprandial yang optimal dan mencegah terjadi
kadar glukosa didalam tubuh target organ utamanya hepar, otot dan adiposa
yaitu selama 10 menit setelah makan dari pada 30 menit sebelum makan.
dilakukan injeksi dan memiliki durasi kerja obat 3 sampai 6 jam. Contoh
dilakukan injeksi dan memiliki durasi kerja obat 8 sampai 12 jam. Contoh
dalam satu kali sehari, onset kerja obat 2 sampai 5 jam tergantung obat
b. Antidiabetika oral
a) Sulfonilurea
a) Biguanida
5,2012:491).
b) Thiazolidindion
a) α-Glukosidase inhibitor
5,2012:900).
DAFTAR PUSTAKA