Anda di halaman 1dari 2

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan adalah beaker glass, cawan petri, gelas ukur, lampu, microplate, pipet
tetes, pipes volume, vial, dan wadah. Adapun bahan yang digunakan adalah air suling, DMSO 1%,
garam laut, ragi kering, Simplisia daun kembang sono dan telur Artemia salina.

METODE

Penyiapan Air Laut Buatan Dan Medium Penetasan

Dilarutkan 40 gram garam laut dalam 1 L air suling kemudian disaring. Setelah itu
disiapkan medium penetasan dengan ditambahkan 6 mg/L ragi kering ke dalam air laut buatan.

Penyiapan Larutan Infus Ekstrak

Simplisia daun kembangsono dihaluskan kemudian ditimbang sebanyak 10 gram dan


dilarutkan dalam 150mL aquades bersuhu 90oC dan diaduk rata. Lalu dimasukkan ke dalam
penangas selama 15 menit lalu disaring dan diambil 10 mL filtart ke cawan penguap untuk
diuapkan di oven, filtart lainnya ditampung dan dihitung jumlah filtart yang didapat. Setelah
kering, cawan ditimbang hingga didapat bobot yang konstan. Dari hasil tersebut, dapat ditentukan
konsentrasi awal larutan stok ekstrak.

Dari larutan stok dibuat variasi konsentrasi yaitu 2000 ppm, 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm,
125 ppm, 62,5ppm, 31,25ppm. Kemudian setiap variasi konsentrasi tersebut diujikan pada setiap
suspense ekstrak baik pada metode vial maupun microplet.

Penyiapan Suspensi Larva Artemia salina

Dilakukan penetasan larva dalam 3 L medium penetasan yang ditempatkan dalam wadah
bersekat yang memiliki dua bagian, satu bagian diberi penutp gelap dan bagian lainnya dibiarkan
terbuka kemudia dimasukkan 100 mg telur ke bagian wadah yang diberi tutup gelap dan biarkan
telur menetas menjadi larva pada suhu kamar selama 2x24 jam dengan aerasi menggunakan pompa
akuarium. Setelah menetas, larva akan bergerak menuju bagian wadah yang terbuka yang diberi
cahaya lampu. Kemudian untuk pengujian, larva dipindahkan dengan cara memipet kemudian
memasukkannya ke dalam vial yang sudah ditara dan berisi air laut buatan. Jumlah larva yang
dituju yaitu 15 ekor larva per vial
Tahap Pengujian

Vial

Ditambahkan 5 mL air laut buatan pada 5 mL larutan ekstrak pada konsentrasi tertentu.
Larva dalam vial dibiarkan terpapar larutan ekstrak atau sampel pada suhu kamar dibawah cahaya
lampu selama 24 jam. Selain itu dibuat blanko berupa air laut buatan yang ditambah DMSO 1 %
dan mengandung suspensi larva. Amati dan catat kematian larva dalam vial dan hitung persentase
kematian menggunakan rumus (1) dan jika pada blanko ada larva yang mati, maka prosentasi
ditentukan dengan rumus (2). Kemudian dibuat grafik dari data dosis-respon untuk memperoleh
nilai LC50.

Microplet

Ditambahkan 100 µL ekstrak ke dalam microplet kemudian ditambahkan 100 µL suspensi


larva Artemia salina disimpan pada suhu kamar dibawah cahaya lampu selama 24 jam. Kemudian
dilihat pada mikroskop dengan perbesaran 10x4 untuk dilihat berapa jumlah larva yang masih
hidup. Kemudian ditambahkan methanol pada saat dilihat pada mikroskop untuk mengetahui
jumlah total populasi dalam 1 well. Rumus perhitungan yang digunakan sama dengan metode
vial.

Anda mungkin juga menyukai