http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/portal/id/data-publikasi/publikasi-cetak/treasury-policy-brief.html Halaman 1
Treasury Policy Brief Oktober 2017
diharapkan bisa terealisasi yaitu peningkatan layanan dihadapi pengelola keuangan pada Kantor Pusat
dan efektivitas pekerjaan khususnya pada kantor DJPb antara lain: permasalahan aplikasi yang
vertikal DJPb. belum mengakomodasi hal-hal detail dan
konfirmasi/rekonsiliasi validitas data gaji kantor
Dalam tahapan pelaksanaannya, piloting sentralisasi
vertikal yang memerlukan waktu yang cukup lama.
pembayaran gaji diatur dalam Surat Direktur Jenderal
Adapun, penyebab utama permasalahan tersebut
Perbendaharaan No. S-8569/PB/2016 mengenai
adalah belum adanya single database gaji yang
Tahapan Pelaksanaan Piloting Sentralisasi
menjadi dasar pembayaran gaji.
Pembayaran Gaji. Surat tersebut kemudian direvisi
dengan terbitnya Surat Direktur Jenderal Di samping itu, kemudahan pelaksanaan piloting
Perbendaharaan No. S-4232/PB/2017 mengenai sentralisasi pembayaran gaji lebih dirasakan oleh
Pelaksanaan Piloting Sentralisasi Pembayaran Gaji pengelola keuangan di kantor vertikal. Beberapa
Untuk Pegawai Lingkup Direkorat Jenderal kemudahan tersebut antara lain tidak ada
Perbendaharaan Tahap II, III, dan IV. Atas dasar Surat pembuatan SPP Gaji dan SPM Gaji dan tidak perlu
Dirjen tersebut, sebanyak 214 Satker Kantor adanya revisi DIPA akibat pagu minus pembayaran
vertikal/Daerah dan 1 Satker Kantor Pusat DJPb, gaji.
secara bertahap akan terlibat dalam piloting
2. Kejelasan Regulasi dan Standard Operating
sentralisasi pembayaran gaji, yakni: Tahap I telah
Procedures (SOP)
dilaksanakan pada Desember 2016, Tahap II pada
bulan Agustus 2017, Tahap III pada Bulan Oktober Pelaksanaan piloting sentralisasi pembayaran gaji
2017, dan tahap IV pada Desember 2017. diatur dalam Perdirjen Perbendaharaan Nomor
Per-41/PB/2016 tentang Pelaksanaan Piloting
Hasil Kajian Subdit Litbang dan Kerjasama
Sentralisasi Pembayaran Gaji untuk pegawai
Kelembagaan atas Implementasi Piloting
lingkup Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Sentralisasi Pembayaran Gaji
Perdirjen tersebut cukup mudah untuk dimengerti
Pada pelaksanaan piloting sentralisasi pembayaran dan dipahami. Namun sayangnya, sosialisasi
gaji tahap II, Direktorat Sistem Perbendaharaan c.q aturan tersebut belum dilakukan. Aturan lebih
Subdit Penelitian dan Pengembangan, dan Kerjasama mendetail dalam bentuk SOP juga belum ada.
Kelembagaan melakukan kajian atas pelaksanaan
3. Manfaat
piloting dimaksud. Kajian ini bertujuan
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan Pelaksanaan piloting sentralisasi pembayaran
dalam rangka memberikan rekomendasi terkait memberikan manfaat baik sisi efisiensi anggaran,
pelaksanaan piloting sentralisasi pembayaran gaji efisiensi waktu proses pembayaran gaji, dan
tahap II tersebut. efisiensi SDM. Dari sisi anggaran, terdapat potensi
efisiensi anggaran jika sentralisasi penerapan gaji
Berdasarkan survei atas implementasi piloting dan
diterapkan pada seluruh Satker dalam bentuk
sentralisasi pembayaran gaji tahap II pada KPA, PPK,
pengurangan honorarium pengelola keuangan
PPSPM, Bendahara Pengeluaran, dan PPABP Kantor
pada pagu anggaran belanja gaji. Proyeksi
Pusat DJPb, Kanwil DJPb Jabar, KPPN Bandung I, KPPN
pergeseran pagu belanja pegawai dari kantor
Bandung II, KPPN Purwakarta, dan KPPN Bogor,
vertikal ke kantor pusat mencapai Rp389 miliar.
terdapat enam aspek penilaian, yaitu: Kemudahan
Akibatnya, sampai dengan piloting tahap IV,
Pelaksanaan, Kejelasan Regulasi dan Standard
potensi penghematan anggaran dari pembayaran
Operating Procedures (SOP), Manfaat, Aplikasi,
honorarium PPABP saja diperkirakan mencapai
Kewenangan dan Tanggung Jawab Pengelola
Rp359 juta per tahun.
Perbendaharaan, dan Pertanggungjawaban dan
Akuntabilitas. Secara ringkas, penjelasan hasil survei Selain itu, dari sisi efisiensi waktu, pelaksanaan
atas enam aspek penilaian tersebut adalah sebagai piloting sentralisasi pembayaran gaji memberikan
berikut: kemudahan dalam proses pembayaran gaji yang
lebih cepat dan sederhana (simplifikasi) dan
1. Kemudahan Pelaksanaan
efisiensi biaya percetakan (printing) pada kantor
Implementasi piloting sentralisasi pembayaran gaji vertikal. Dari sisi efisiensi SDM, kemudahan dalam
belum memberikan kemudahan secara proses bisnis tersebut dapat diikuti dengan
keseluruhan. Beberapa permasalahan yang efisiensi SDM dalam jangka panjang.
Halaman 2 http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/portal/id/data-publikasi/publikasi-cetak/treasury-policy-brief.html
Treasury Policy Brief Oktober 2017
http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/portal/id/data-publikasi/publikasi-cetak/treasury-policy-brief.html Halaman 3
Treasury Policy Brief Oktober 2017
5. Pelaksanaan piloting sentralisasi pembayaran 4. Proses revisi DIPA perlu segera dilakukan agar
gaji membutuhkan pegawai dengan kompetensi efisiensi berupa pengurangan honorarium
IT yang baik, baik itu pada kantor daerah pengelola perbendaharaan pada piloting
maupun pada kantor pusat. sentralisasi pembayaran gaji dapat segera
terlihat.
6. Pelaksanaan sentralisasi pembayaran gaji belum
memiliki service level agreement yang memuat 5. Kuantitas dan kualitas SDM perlu ditingkatkan
Key Performance Indicator (KPI) dari pihak-pihak termasuk dengan pemberian tambahan insentif.
yang terkait dengan sentralisasi pembayaran Di samping itu, diperlukan juga penyediaan
gaji. infrastruktur berupa sarana komunikasi,
komputer, dan server bagi pengelola keuangan
Rekomendasi
instansi pusat.
1. Mengingat akan semakin meningkatnya beban
6. Diperlukan kajian lebih lanjut terkait
kerja pembayaran gaji pada kantor pusat, dan
penganggaran, pergeseran kewenangan dan
rencana perluasan Shared Services pada bidang
tanggung jawab KPA, PPK, PPSPM, Bendahara
pembayaran selain gaji, diperlukan
Pengeluaran, khususnya pada kantor vertikal,
pengembangan aplikasi pembayaran gaji yang
dan aspek keuangan publik seusai dengan paket
memiliki single data base, sehingga kompleksitas
UU Keungan Negara.
beban kerja yang dialami kantor pusat dapat
terurai dengan kehadiran aplikasi tersebut. Dalam rangka pelaksanaan lanjutan piloting
sentralisasi gaji yang lebih baik, maka rekomendasi di
2. Diperlukannya pembentukan unit terpisah untuk
atas perlu ditindaklanjuti sebagai prasyarat yang
melaksanakan fungsi Shared Services, sehingga
harus dipenuhi.
seluruh kantor DJPb dapat merasakan manfaat
dari implementasi Shared Services. Referensi:
3. Perlu dilakukan konsolidasi antara pihak-pihak Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (2017). Kajian
terkait dan Kantor Pusat DJPb sebagai Piloting Sentralisasi Pembayaran Gaji Ditjen
Perbendaharaan. Jakarta
koordinator dalam sentralisasi pembayaran gaji,
dalam menentukan service level agreement atas
upaya peningkatan akuntabilitas.
Pengarah
RM Wiwieng Handayaningsih Direktur Sistem Perbendaharaan
Pemimpin Redaksi
Windraty Ariane Siallagan Kasubdit Penelitian dan Pengembangan, dan Kerjasama Kelembagaan
Redaksi
Moch. Abdul Kobir Kasi Penelitian dan Pengembangan Sistem Perbendaharaan I
Agung Hartoyo Kasi Penelitian dan Pengembangan Sistem Perbendaharaan II
Laurentius Ade Wida Kurniawan Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Yanstenly Yudhistira Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Agus Triyono Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Pringadi Abdi Surya Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Faruq Al Amin Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Luqman Elhakim Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Heru Prabowo Pelaksana Direktorat Sistem Perbendaharaan
Halaman 4 http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/portal/id/data-publikasi/publikasi-cetak/treasury-policy-brief.html