Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN

TEKNOKRATIK
RENCANA STRATEGIS
2015-2019
DITJEN BINA MARGA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
D I R E K T O R AT B I N A P R O G R A M
ARAHAN DAN SASARAN
KONSEP RPJMN 2015-2019
Arah Kebijakan
1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda.
2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional.
3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan
transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.
4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk
mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional,
Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi.

Sasaran Konsep RPJMN 2015-2019


Outcome KPI Input KPI

Jalan Isu Indikator


Strategis
• Ketimpangan Kondisi mantap
Jalan Nasional • Jalan Nasional • Meningkatkan jalan
dan Daerah (%) Nasional
• Jalan Propinsi
(%) • Meningkatnya
• Jalan Kabupaten Jalan Sub Nasional
• Kapasitas Jalan /Kota (%)

Waktu rata-rata
(no./100 km)
VISI DAN MISI DITJEN. BINA MARGA
RENSTRA 2010 - 2014

• Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan


Visi: berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial

• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan


dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang
memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,
wilayah dan kawasan strategis nasional
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan
Misi: antar-perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki
intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan
dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional
• Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah
meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang
berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan
keselamatan yang memadai
EVALUASI
RENSTRA 2010 - 2014

O
U
T
P
U
T

OUTCOME UTILISASI JALAN NASIONAL


JALAN MANTAP (%) PENINGKATAN KAPASITAS (Km)
5,000 (Milyar Kend.Km)
96% 92.0
94% 4,676 4,641 91.5
94% 4,000 4.134 90.0 90.7
92%
92.95% 88.0
90% 3,000 3,292 87.7
90.82% 86.0
2,808
88% 2,000
87.72% 84.0 84.6
86% 87%
1,000 82.0 83.3
84%
82% 80.0
0
2010 2011 2012 2013 2014
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
ISU STRATEGIS SEKTOR JALAN
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019
•Jaringan Jalan sesuai RTRWN dan dukungan pengembangan kawasan (40 KSN prioritas)
Mendukung Pertumbuhan •Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama Nasional 2,6 jam/100 km menjadi 2,2
Ekonomi jam/100 km mendukung Sistem logistik nasional
•Mendukung jalur utama angkutan barang

Meningkatkan Kualitas • Menerapkan skema berbasis kinerja


Infrastruktur jalan • Meningkatkan standar kualitas dan kinerja jalan

• Jalan yang handal (Reliable)


Meningkatkan efisiensi
• Jaringan Jalan mendukung Domestic Connectivity, transportasi antar moda dan antar pulau
pelayanan infrastruktur jalan
(Sistranas dan Sislognas)

Menangani Kemacetan • Mendukung layanan jalan nasional perkotaan untuk transportasi massal
Perkotaan • Peningkatan kapasitas jalan perkotaan (Jalan Tol dalam kota, FO/UP dan jalan By Pass)

Mengurangi kesenjangan antar • Untuk jalan sub nasional menerapkan sistem hibah berbasis kinerja / bersyarat
daerah (Jalan sub nasional
• Jaringan Jalan mendukung Direktif Presiden
dengan jalan nasional)

• Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi APBN


Alternatif Pembiayaan
• Partisipasi sektor swasta untuk mendukung skema KPS

• Meningkatkan standar keamanan jalan


Jalan Berkeselamatan dan
• Mengurangi Black spot
Berwawasan Lingkungan
• Jalan yang berwawasan lingkungan
KONSEP STRUKTUR OUTPUT RENCANA STRATEGIS
DITJEN. BINA MARGA 2015-2019
Tujuan Sasaran Outcome Output
Panjang Peningkatan Kapasitas
Jalan Nasional (Peningkatan
Menurunnya Waktu Tempuh Struktur / Pelebaran)
Pada Lintas Utama/Antar
Pusat Kegiatan (Jam/100KM)
Panjang Pembangunan Jalan Baru
Meningkatnya / Jalan Bebas Hambatan / Jalan
Konektivitas Jaringan yang Strategis
Handal, Berkeselamatan
dan Berwawasan
Lingkungan Panjang Pemeliharan
Berkala/Rehabilitasi Jalan dan
Jembatan
Meningkatnya Kemantapan
Peningkatan Jalan Nasional (%)
Penyelenggaraan Jalan
untuk Mendukung Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan
Pertumbuhan dan Jembatan
Ekonomi, Peningkatan
Kesejahteraan dan Meningkatnya Layanan Menurunkan Waktu Tempuh
Peningkatan Kualitas Panjang Pembangunan
Jalan Perkotaan pada Jalan Perkotaan
Lingkungan Hidup FO/UP/Jalan Baru /Jalan tol dalam
Metropolitan dan Kota Metropolitan dan Kota Besar
kota
Besar (jam/100km)

Meningkatnya kemantapan Jumlah Provinsi yang


Meningkatnya Jalan Daerah Mendapatkan Skema TP / PRIM
Kemantapan Jalan
Daerah Meningkatnya Fasilitasi
Dokumen Dukungan
Penyelenggaraan Jalan
Penyelenggaraan Jalan Daerah
Daerah
Peta Renstra
Bina Marga
Meningkatnya Konektivitas Jaringan Jalan, Daya Saing
dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekspektasi Publik

Proses Internal
Peningkatan Peningkatan
Kapasitas Jalan Kemantapan Jalan

Pembangunan dan Pembangunan dan Pembangunan dan Pembangunan dan Pembangunan dan
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Expressway Jalan Nasional Jembatan Jalan Perkotaan Jalan Sub Nasional

Proses Administrasi Pengelolaan Anggaran


Pengadaan Tanah Penerapan Tata Kelola
Pelelangan yang secara Efektif dan
yang Cepat dan (good governance)
Transparan dan Tepat Sasaran
Tuntas secara Optimal
Berkinerja Tinggi

Anggaran dan Tata Kelola 7


Mendorong Pertumbuhan Mendorong Pemerataan Mendukung Keamanan dan
Ekonomi yang Berkelanjutan Ekonomi yang Berkeadlian Pertahanan Nasional

8
Meningkatkan
Keamanan dan
Kelayakan Jalan

Mendukung
Lingkungan
(green and
sustainable road )

Teknologi yang
Andal dan Efisien
(reliable and
efficient road
technology)

9
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

Peningkatan penyelenggaraan jalan untuk meningkatkan daya


Tujuan: saing melalui pertumbuhan ekonomi, industri pariwisata, dan
mobilitas antar moda yang mendukung logistik.

Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal,


Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan
Sasaran
Strategis : Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan
dan Kota Besar

Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah


STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

Sasaran Indikator Indikator


Tujuan Sub Output
Strategis Outcome Output
Peningkatan Meningkatnya Menurunnya Peningkatan Panjang jalan & jembatan nasional
Penyelenggar Konektivitas Waktu Tempuh Kapasitas Jalan baru yang dibangun (KM / M)
aan Jalan Jaringan yang Pada Lintas (KM) Panjang jalan bebas hambatan baru
untuk Handal, Utama/Antar yang dibangun (KM)
Mendukung Berkeselamat Pusat Kegiatan
Pertumbuha an dan (Jam/100KM) Panjang jembatan bentang panjang
n Ekonomi, Berwawasan baru yang dibangun (M)
Peningkatan Lingkungan Panjang peningkatan
Kesejahteraa Struktur/Pelebaran jalan Nasional
n dan (substandar menuju kelas kecil)(KM)
Peningkatan Panjang jalan & jembatan nasional
Peningkatan
Kualitas yang mendapatkan pemeliharaan
Kemantapan
Lingkungan berkala (KM / M)
Jalan Nasional
Hidup Panjang jalan & jembatan nasional
(%)
yang mendapatkan pemeliharaan
rutin (KM / M)
STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019 Lanjutan
Sasaran Indikator Indikator
Tujuan Sub Output
Strategis Outcome Output
Peningkatan Meningkatnya Menurunkan Peningkatan Panjang Pembangunan FO/UP
Penyelenggar Layanan Jalan Waktu Tempuh Kapasitas Jalan dalam Perkotaan (M)
aan Jalan Perkotaan pada Jalan Perkotaan (KM) Panjang Pembangunan Jalan
untuk Metropolitan Perkotaan Baru (Ring-Radial) dalam
Mendukung dan Kota Besar Metropolitan dan Perkotaan (KM)
Pertumbuha Kota Besar Panjang Pembangunan Jalan
n Ekonomi, (jam/100km) Bebas Hambatan dalam
Peningkatan Perkotaan (KM)
Kesejahteraa Peningkatan
Pemeliharaan Rutin jalan &
n dan Kemantapan
jembatan Perkotaan (KM / M)
Peningkatan Jalan Perkotaan
Kualitas (%) Pemeliharaan Berkala jalan &
Lingkungan jembatan Perkotaan (KM / M)
Hidup Meningkatnya Meningkatnya Panjang Panjang Pemeliharaan Berkala
Kemantapan Kemantapan Jalan Pemeliharaan Jalan Sub Nasional yang
Jalan Daerah Sub Nasional yang Berkala dan mendukung KPI (KM)
mendukung KPI Peningkatan Panjang Peningkatan Struktur
(%) Struktur Jalan Jalan Sub Nasional yang
Sub Nasional mendukung KPI (KM)
yang
mendukung KPI
(KM)
PROGRAM PENANGANAN JALAN
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

PROGRAM PENANGANAN JALAN


2015 - 2019

 Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan PENINGKATAN KONEKTIVITAS
nasional MENDUKUNG
 Preservasi: PERTUMBUHAN EKONOMI
(46 KPI)
• Rutin Jalan 168.288 KM
• Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M
• Berkala Jalan 14.813 KM
• Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M DUKUNGAN KAWASAN
 Peningkatan Kapasitas: STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
• Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM
(29 KSPN)
• Pelebaran 11.487 KM
• Penggantian Jembatan 346,24 M
 Pembangunan Baru:
• Jalan Baru 1.094 KM DUKUNGAN TRANSPORTASI
• Ringroad 172 KM ANTAR MODA
• Flyover 10.205 M (79 PELABUHAN)
• Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM
 Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI
sepanjang 2.554 KM
TEMATIK
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

PENINGKATAN KONEKTIVITAS DUKUNGAN KAWASAN DUKUNGAN TRANSPORTASI


MENDUKUNG STRATEGIS ANTAR MODA
PERTUMBUHAN EKONOMI PARIWISATA NASIONAL (PELABUHAN)

 Peningkatan konektivitas melalui  Dukungan Akses ke Kawasan Pariwisata  Dukungan Akses ke Pelabuhan dengan
peningkatan kemantapan dan kapasitas difokuskan pada KSPN yang masuk dalam skala utama dan pengumpul
jalan nasional KSN  Pemeliharaan Rutin Jalan 769,07 KM
 Preservasi:  Pemeliharaan Rutin Jalan 1.351 KM  Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50
- Rutin 168.288 KM  Pemeliharaan Rutin Jembatan 18.193 M M
- Berkala 14.813 KM  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan
46 KM 21,53 KM
 Peningkatan Kapasitas:
 Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi  Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi
- Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM
Jembatan 62 M Jembatan 10.835,64 M
- Pelebaran 11.487 KM
 Rekonstruksi/Pening. Struktur Jalan 63  Penggantian Jembatan 346,24 M
 Pembangunan Baru: KM  Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan
- Jalan Baru 1.094 KM (belum ditetapkan  Pelebaran Jalan 29 KM 287,22 KM
prioritas)
 Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw.  Pelebaran Jalan 91,00 KM
- Ringroad 172 KM Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar &  Pembangunan Jalan Baru 12,63 Km
- Flyover 10.205 M Terdepan 13 KM
 Pembangunan Jembatan Baru 485,92 M
- Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM
 Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw.
 Dukungan terhadap jalan sub-nasional Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar &
terutama yang mendukung KPI sepanjang Terdepan 13 KM
2.554 KM
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN JALAN
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

• Penyiapan dan penyempurnaan peraturan untuk penyelenggaraan


Peraturan
jalan berorientasi pada peningkatan konektivitas.

• Penyesuaian organisasi dan kelembagaan, termasuk sumber daya


Kelembagaan manusia dalam mengantisipasi program percepatan pengembangan
jaringan jalan

• Pengembangan kapasitas jaringan jalan untuk mendukung


Perencanaan peningkatan konektivitas, aksesibilitas, kinerja logistik, dan integrasi
sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah

• Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program


Operasional pembangunan dan preservasi jalan, untuk meningkatkan nilai untuk
uang (value for money) dan percepatan pengadaan tanah

• Peningkatan ketersediaan sumber dana, termasuk penyiapan


Pendanaan mekanisme pembiayaan yang dapat menjaring investasi swasta dan
peran serta masyarakat.
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

Berkeselamatan Pertumbuhan Pemerataan Ketahanan


Ekonomi Pembangunan Nasional
Teknologi Tepat Handal
Guna Pantura, Pengembangan Perbatasan,
Efisien MP3EI, KPI Baru Terdepan,
Jalan Nasional Lintas Selatan Jawa, Terluar
Lintas Barat
Sulawesi
Berwawasan
LIngkungan Trans Jawa HGH Sulawesi
Jalan Bebas HGH Kalimantan
Hambatan Trans Sumatera

Jembatan Selat
Sunda, Musi III,
Batam Bintan, P
Jembatan Bentang
Balang, Loa Kulu,
Panjang
Kapuas III
Holtekamp

Metropolitan, Kota Sedang


Jalan Perkotaan
Kota Besar

Peningkatan Peningkatan
Jalan Sub Nasional
Struktur 30% Struktur 70%
PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019
JALAN BEBAS HAMBATAN
Tahun Total
Panjang
Panjang Panjang
No Pulau Terbangun
(KM)
s.d 2014 (KM) 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019
(KM)
1 Sumatera 384,00 - 25,32 16,88 24,00 106.00 164,00 294,00

2 Jawa 1.450,97 188,80 115,31 155,74 155,00 157,62 62,32 645,98


90,49
- Trans 479,79 161,90 70,53 30,27 83,42 45,68 320,39
24,82
- Non-Trans 485,59 26,90 85,20 124,73 74,20 16,64 325,59
3 Kalimantan 84,00 - - 40,00 48,00 84,00

4 Sulawesi 39,00 - 20,00 19,00 - - - 39,00

Total 2923,35 377,6 231 311,47 310 315,2 124,6 1291,96


 HGH Sumatera Fase 1 beroperasi pada tahun 2019, sedangkan fase lainnya pada tahap
persiapan penyusunan dokumen FS/Basic Design/ROW Plan, AMDAL, LARAP, DED dan
pengadaan tanah
 Trans Jawa dan Non-Trans Jawa beroperasi pada tahun 2019
 Persiapan pembangunan jalan bebas hambatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali
berupa penyusunan studi jaringan jalan dan dokumen kesiapan lainnya.
KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI

1. Kementerian Perhubungan
Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama
pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)
2. Kementerian Kehutanan
Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh
ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo -
Kalimantan)
3. Pemerintah Daerah
Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan
daerah untuk menjaga kinerja jalan
4. Ditjen Sumber Daya Air
Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan
nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu
dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim
5. Ditjen Cipta Karya
Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way
(ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase
kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
Tahapan Persiapan 2015-2019
Khusus untuk Road Renewal dan expressway

No activities 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pre Design (40% 700 700 700 700 700


total length)
2 Detail design - 700 700 700 700

3 Land Acquisition - - 700 700 700

4 Construction - - 200 200 300


UU JALAN DAN UNDANG-UNDANG TERKAIT

UU Perencanaan
No UU Jalan No. 38/2004 UU No.22/2009 UU lain terkait
pembgnn

1 PP No. 34/2006 tentang PP No. 32/2011 tentang UU No. 25/2004 tentang UU No. 17/2004 tentang
jalan MRLL sistem perencnaan keuangan
pembangunaan

2 PP No. 15/2005 tentang PP No.37/2011 tntang UU No.17/2007 tentang UU No. 1 ttg


jalan tol Forum transportasi pembangunan jangka perbendaharaan negara
panjang nasional

PP NO. 79/2013 tntang


sistem jaringaan lalulintas

3 PERMEN 14 jalan PERMEN PERMEN PERMEN


PERMEN 17 jln tol
KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI

1. Kementerian Perhubungan
Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama
pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)
2. Kementerian Kehutanan
Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh
ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo -
Kalimantan)
3. Pemerintah Daerah
Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan
daerah untuk menjaga kinerja jalan
4. Ditjen Sumber Daya Air
Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan
nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu
dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim
5. Ditjen Cipta Karya
Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way
(ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase
kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
BATASAN PELABARAN JALAN BERDASARKAN AADT
RANCANGAN RENSTRA 2015-2019

AADT (Kend/Hr)
1000 3000 8000 10,000 >20,000

Lebar Perk (Meter) 4.5


6.0
7.0 2x7.0
Lebar Bahu (Meter)
1.0 1.5 2.0 2.0

Lebar Perk/Bahu (Dlm meter)

AADT
Lebar
>3,000 >8,000 >20,000
6m v
7m v
2x7m v
KONDISI JALAN PROVINSI SESUAI DATA DAK 2013
Total Panjang Kemantapan
Kebutuhan Penanganan
No Daerah Jalan Jalan Kondisi Mantap
(km) (km) % (km)
1 Provinsi Aceh 1,702 539 32 Rekonstruksi 1,162
2 Provinsi Sumatera Utara 3,049 2,224 73
3 Provinsi Sumatera Barat 1,154 934 81
4 Provinsi Riau 3,033 1,867 62 Rekonstruksi 1,166
5 Provinsi Kepulauan Riau 679 571 84
6 Provinsi Jambi 1,505 1,096 73
7 Provinsi Sumatera Selatan 1,620 1,410 87
8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 899 605 67 Rekonstruksi 294
9 Provinsi Bengkulu 1,563 920 59 Rekonstruksi 643
10 Provinsi Lampung 1,703 1,234 72
11 Provinsi DKI Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat 2,191 2,082 95
13 Provinsi Banten 853 691 81
14 Provinsi Jawa Tengah 2,566 1,910 74
15 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 690 579 84
16 Provinsi Jawa Timur 1,761 1,510 86
17 Provinsi Kalimantan Barat 1,562 1,185 76
18 Provinsi Kalimantan Tengah 1,100 887 81
19 Provinsi Kalimantan Selatan 852 364 43 Rekonstruksi 488
20 Provinsi Kalimantan Timur 1,640 1,329 81
21 Provinsi Kalimantan Utara
21 Provinsi Sulawesi Utara 940 676 72
22 Provinsi Gorontalo 404 282 70
23 Provinsi Sulawesi Tengah 1,619 891 55 Rekonstruksi 728
24 Provinsi Sulawesi Selatan 1,148 970 85
25 Provinsi Sulawesi Barat 722 297 41 Rekonstruksi 426
26 Provinsi Sulawesi Tenggara 1,151 288 25 Rekonstruksi 863
27 Provinsi Bali 861 767 89
28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,772 1,170 66 Rekonstruksi 602
29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1,737 1,028 59 Rekonstruksi 710
30 Provinsi Maluku 1,297.4 446.9 34 Rekonstruksi 851
31 Provinsi Maluku Utara 1,867 779 42 Rekonstruksi 1,088
32 Provinsi Papua 1,199 1,076 90
33 Provinsi Papua Barat 1,025 1,007 98

Anda mungkin juga menyukai