Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PSIKOLOGI

KONSEP PERSEPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi

Dosen Pengampu : Ns.Nanang Khosim Azhari,S.Kep.

Disusun Oleh :

ADINDA PUTRI.A.

AGUS SETIAWAN

AJENG ANDINA.E.P

ANDRY ADI .P.

ANGGA DWI .A

ANGGITA DWI.R.

ANGGUN PUSPITA.D.

ANISA SEPTI

ANNISA SABILA

ANUGRAH TEGAR

AQILLA SALSA.P.

BERLIYANA DIANI

BIMA PRIHATMOKO

CAHYO ADHI NUGROHO

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO
TA 2019/2020

0
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PROSES PERSEPSI”

Dalam pembuatan makalah ini penulis dapat bantuan dari berbagai


pihak, maka pada kesempatan kali ini kita mengucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan
kepada pemakalah dan tak lupa ucapan terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Psikologi yaitu bapak Ns.Nanang Khosim Azhari,S.Kep.

Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan baik dari penyusunan maupun materinya. Oleh sebab itu
pemakalah mengharapkan saran dan keritik dari Bapak Ns.Nanang Khosim
Azhari,S.Kep.. Atas kesalahan dan kekurangannya dalam penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan menjadi amal sholih bagi kami Aamiin.

Semarang,06 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................. 1


DAFTAR ISI................................................................. 2
BAB I ............................................................................. 3
PENDAHULUAN ........................................................ 3
1.1LATARBELAKANG ............................................. 3
1.2RUMUSAN MASALAH ........................................ 4
1.3TUJUAN .................................................................. 4
1.4TUJUAN PENELITIAN ........................................ 4
1.5METODE PENYUSUNAN MAKALAH ............. 4
BAB II ........................................................................... 5
PEMBAHASAN ............. Error! Bookmark not defined.
2.1TEORI ........................ Error! Bookmark not defined.
A. PENGERTIAN PERSEPSI .................................... 5
B.MACAM-MACAM PERSEPSI .............................. 6
C. FUNGSI PERSEPSI ............................................... 7
D. SYARAT TERJADINYA PERSEPSI................... 7
E.PROSES TERJADINYA ....................................... 10
F. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPERNGARUHI PERSEPSI............................ 11
BAB III ........................................................................ 13
PENUTUP ................................................................... 13
3.1 KESIMPULAN ...................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia


memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari
lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi
terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi
apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal
yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat
intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada
manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan
berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada
kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi
perubahan pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami
kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga
mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu
untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini
maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam
meraba, mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang
dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis
pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang
menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita,
termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar
maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal
dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita

3
sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita
terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian dan macam-macam persepsi


2. Ciri-Ciri umam persepsi
3. Faktor yang mempengaruhi persepsi

1.3 TUJUAN

Setelah memperoleh materi ini, pembaca diharapkan memahami dan


menjelaskan kembali tentang pengertian persepsi, jenis-jenis persepsi,faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi


perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai karakter
kepedulian dan sikap tolong menolong di dalam kehidupan
bermasyarakat
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan
penelitian yang sejenis.

1.5 METODE PENYUSUNAN MAKALAH

Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data


dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di
internal

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PERSEPSI

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman


terhadap suatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialami. Proses pemaknaan
yang bersifat psikologis sangat dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan dan
lingkungan sosial secara umum. Sarwono mengemukakan bahwa persepsi juga
dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan cara berpikir serta keadaan perasaan
atau minat tiap-tiap orang sehingga persepsi seringkali dipandang bersifat subjektif.
Karena itu tidak mengherankan jika seringkali terjadi perbedaan paham yang
disebabkan oleh perbedaan persepsi antara 2 orang terhadap 1 objek. Persepsi tidak
sekedar pengenalan atau pemahaman tetapi juga evaluasi bahkan persepsi juga
bersifat inferensional (menarik kesimpulan) (Sarwono).

Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin, adalah pengalaman tentang objek,


peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafslrkan pesan. Sedangkan Menurut Ruch, persepsi adalah suatu
proses tentang petunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang
relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur
dan bermakna pada suatu situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson dan
Hilgard mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan
dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan Donely
menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh
seorang individu. Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan
pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi
kapan saja stimulus menggerakkan indera.

Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali
obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera. Sebagai cara pandang, persepsi
timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang

5
sangat kompleks, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan
serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi

Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs),


pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah
diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap,
sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan
keadaannya sendiri.

Sehingga dapat disimpulkan :

Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu


informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses
oleh otak.Proses kognisi dimulai dari persepsi.

B. MACAM-MACAM PERSEPSI

Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek


(lingkungan fisik) dan persepai terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia sering
juga disebut persepsi sosial.

a) Persepsi terhadap lingkungan fisik

Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti


berbeda-beda., karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

• Latar belakang pengalaman

• Latar belakang budaya

• Latar belakang psikologis

• Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan

• Kondisi factual alat-alat panca indera di mana informasi yang sampai kepada
orang itu adalah lewat pintu itu

6
b) Persepsi terhadap manusia

persepsi terhadap manusia atau persepai sosial adalah proses menangkap


arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan
kita. Setiap orang memilki gambaran yang berbeda mengenai realitas di
sekelilingnya. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda
terhadap lingkungan sosialnya.

C. FUNGSI PERSEPSI

Penelitian tentang persepsi mencakup dua fungsi utama sistem persepsi, yaitu
lokalisasi atau menentukan letak suatu objek, dan pengnalan, ,menentukan jenus
objek tersebut (Artkinson et al., t.t). lokalisasi dan pengenalan dilakukan oleh
daerah korteks yang berbeda. penelitian persepsi juga menggurusi cara sistem
perseptual mempertahankan bentuk objek tetap konstan, walaupun citra (bayangan)
objek diretina.

Menurut Artkonson dan kwan kawanya, untuk melokalisasi (menentukan


lokasi), kita terlebih dahulu harus menyegregasikan objek kemudian
mengorganisasikan objek menjadi keelompok.Pengenalan suatu benda
mengharuskan penggolongnya dalam katagori dan pendasaranya terutama pada
bentuk benda. Dalam stadium awal pengenalan, sistem visual menggunakan
informasi diretina untuk mendeskripsikan objek dalam pengertian ciri, seperti garis
dan sudut ; sel yang mendeteeksi ciri tersebut (detektor ciri) telah ditemukan di
korteks visual. Dalam stadium lanjut, pengenalan, sistem mencocokkan deskripsi
bentuk yang disimpan dimemori untuk ditemukan yang paling cocok

D. SYARAT TERJADINYA PERSEPSI

Persepsi terdiri atas : perhatian dan stimulus. Syarat Terjadinya Persepsi yaitu :
1. Adanya objek yang di persepsi (fisik/kealaman)

7
2. Alat indera atau reseptor (fisiologis)
3. Perhatian (psikologis)

 Perhatian :
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan objek. Perhatian merupakan
penyeleksian terhadap stimulus. Perhatian dan kesadaran mempunyai korelasi
positif. Makin di perhatikan suatu objek akan makin disadari objek itu dan makin
jelas bagi individu.
 Daerah perhatian :
1. Daerah pusat perhatian (disadari sepenuhnya)
2. Daerah peralihan (samar-samar)
3. Daerah tidak diperhatikan (tidak disadari)
 Perhatian menurut timbulnya
1. Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya.
Berhubungan dengan minat individu. Mis : minat music, secara spontan
perhatiannya tertuju pada music walaupun lagi mengerjakan sesuatu.
2. Perhatian tidak spontan yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja
karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya. Mis : mahasiswa
mau tidak mau harus memperhatikan mata kuliah tertentu, walaupun ia tidak
menyukainya.
 Perhatian menurut banyaknya objek
1. Perhatian sempit yaitu individu pada suatu waktu hanya dapat
memperhatikan sedikit objek
2. Perhatian luas yaitu individu pada suatu waktu dapat memperhatikan
banyak objek pada suatu waktu sekaligus. Mis : kepasar malam, ada orang
yang dapat menangkap banyak objek sekaligus, tetapi sebaliknya ada orang
tidak dapat berbuat demikian.
 Perhatian menurut focus objek
1. Perhatian terpusat yaitu individu pada suatu waktu hanya dapat memusatkan
perhatiannya pada satu objek. Sejalan dengan perhatian sempit.
2. Perhatian terbagi-bagi yaitu individu pada suatu waktu dapat memperhatikan
banyak hal/objek. Sejalan dengan perhatian luas.

8
Perhatian menurut fluktuasinya
1. Perhatian statis yaitu individu dalam waktu tertentu dapat dengan statis atau tetap
perhatiannya tertuju pada objek tertentu.
Perhatian semacam ini sukar memindahkan perhatiannya dari satu objek ke objek
lainnya.
2. Perhatian dinamis yaitu individu dapat memindahkan perhatiannya secara lincah
dari suatu objek ke objek lainnya.

 Tes perhatian
Ø Tes bourdon berwujud sekumpulan titik-titik yang tertentu jumlahnya.
Ø Tes kraepelirr berwujud sederetan angka-angka, dan tesete ditugaskan untuk
menjumlahkan angka-angka yang berdekatan.

 Kedua tes ini untuk mengetahui :


1. Pengaruh gangguan terhadap perhatian.
2. Macam perhatian apa yang ada pada individu
3. Ritme dan tempo individu bekerja
4. Ketelitian individu bekerja.

 Informasi Lain yang Berkaitan:


* Aplikasi teknologi fisioterapi dan efek fisiologis teknologi fisioterapi pada
hemiparese dextra oleh karena stroke non haemorhagik
* Good Postur and Poor Postur
* Komunikasi Teraupetik Pada Usia Akhir
* Perkembangan Otak dan Susunan Saraf Pusat
* Konsep Penyebab Penyakit.

9
E. PROSES TERJADINYA PERSEPSI

Alport (dalam Mar’at, 1991) proses persepsi merupakan suatu proses


kognitif yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, dan pengetahuan individu.
Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek
yang ditangkap panca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan
memberikan arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya komponen
individu akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang berupa sikap
dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada.

Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi


merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:

1.Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman
atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera
manusia.

2.Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan
proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui
saraf-saraf sensoris.

3.Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik,
merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima
reseptor.

4.Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu
berupa tanggapan dan perilaku.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses


persepsi melalui tiga tahap, yaitu:

1. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui
alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan
pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.

10
2. Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian
informasi.

3. Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan


melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta
pengetahuan individu.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI PERSEPSI

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses


penginderaan saja, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Perhatian yang
selektif: pemusatan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu saja. Ciri-ciri
rangsang: rangsang yang bergerak di antara rangsang-rangsang yang diam akan
lebih menarik perhatian. Nilai-nilai dan kebutuhan individu: seorang seniman
mempunyai pengamatan yang berbeda dengan yang bukan seorang seniman dalam
mengamati objek tertentu. Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsi dunianya.
Ahli psikologi sosial yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa di
dunia ini terdapat 2 macam realitas, yaitu realitas obyektif dan realitas subyektif.
Setiap obyek adalah sama, tetapi bila diamati oleh orang yang berbeda maka akan
terjadi interpretasi yang berbeda terhadap obyek tersebut. (Ancok, dkk., 1988).

Menurut Tagiuri (dalam Harvey dan Smith, 1977) ada 3 faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu
(1) keadaan stimulus yang diamati;
(2) situasi sosial tempat pengamatan itu terjadi dan
(3) karakteristikm pengamatan.

Lebih jauh Walgito (1991) menjelaskan bahwa :

11
(a) mengenai stimulus, agar dapat dipersepsi, stimulus harus cukup kuat, melampui
ambang batas, berwujud manusia atau tidak (bila tidak berwujud manusia,
ketepatan persepsi ada pada individu.
(b) keadaan individu dari segi fisiologis dan psikologis, di mana dari segi fisiologis
sistem syaraf harus dalam keadaan baik, sedangkan secara psikologis, pengalaman,
kerangka acuan, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi akan berpengaruh
dalam persepsi seseorang, dan terakhir.
(c) lingkungan atau situasi, di mana bila objeknya manusia, maka objek dengan
lingkungan yang melatar belakanginya merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan.
Demikian ini maka, dapat disimpulkan bahwa persepsi itu sangat subyektif karena
disamping dipengaruhi oleh stimulus dan situasi pengamatan juga dipengaruhi oleh
pengalaman, harapan, motif, kepribadian, dan keadaan fisik individu

G.CONTOH PERSEPSI

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kegiatan


komunikasi. Komunikasi digunakan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan
dan manusia lainnya. Dalam berkomunikasi, manusia menerima stimulus dari yang
lain, sehingga ia dapat memberikan respon dari stimulus tersebut melalui panca
indera yang dimilikinya. Namun dari stimulus-stimulus yang sama mungkin akan
ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Alat-alat indera yang dimiliki
manusia menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, dan memiliki persepsi
tertentu mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Prasyarat terjadinya persepsi
adalah penangkapan stimulus oleh alat-alat indera, sehingga peranan alat-alat
indera sangat penting.

3.2 SARAN

13
DAFTAR PUSTAKA

http://academia.edu.id

Donsu Tine,Doli Jenita,2017.Psikologi Keperawatan.Klaten.Pustaka Baru Pres

14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai