KONSEP PERSEPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Disusun Oleh :
ADINDA PUTRI.A.
AGUS SETIAWAN
AJENG ANDINA.E.P
ANGGA DWI .A
ANGGITA DWI.R.
ANGGUN PUSPITA.D.
ANISA SEPTI
ANNISA SABILA
ANUGRAH TEGAR
AQILLA SALSA.P.
BERLIYANA DIANI
BIMA PRIHATMOKO
0
KATA PENGANTAR
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
3
sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita
terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
1.3 TUJUAN
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN PERSEPSI
Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali
obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera. Sebagai cara pandang, persepsi
timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang
5
sangat kompleks, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan
serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi
B. MACAM-MACAM PERSEPSI
• Kondisi factual alat-alat panca indera di mana informasi yang sampai kepada
orang itu adalah lewat pintu itu
6
b) Persepsi terhadap manusia
C. FUNGSI PERSEPSI
Penelitian tentang persepsi mencakup dua fungsi utama sistem persepsi, yaitu
lokalisasi atau menentukan letak suatu objek, dan pengnalan, ,menentukan jenus
objek tersebut (Artkinson et al., t.t). lokalisasi dan pengenalan dilakukan oleh
daerah korteks yang berbeda. penelitian persepsi juga menggurusi cara sistem
perseptual mempertahankan bentuk objek tetap konstan, walaupun citra (bayangan)
objek diretina.
Persepsi terdiri atas : perhatian dan stimulus. Syarat Terjadinya Persepsi yaitu :
1. Adanya objek yang di persepsi (fisik/kealaman)
7
2. Alat indera atau reseptor (fisiologis)
3. Perhatian (psikologis)
Perhatian :
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan objek. Perhatian merupakan
penyeleksian terhadap stimulus. Perhatian dan kesadaran mempunyai korelasi
positif. Makin di perhatikan suatu objek akan makin disadari objek itu dan makin
jelas bagi individu.
Daerah perhatian :
1. Daerah pusat perhatian (disadari sepenuhnya)
2. Daerah peralihan (samar-samar)
3. Daerah tidak diperhatikan (tidak disadari)
Perhatian menurut timbulnya
1. Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya.
Berhubungan dengan minat individu. Mis : minat music, secara spontan
perhatiannya tertuju pada music walaupun lagi mengerjakan sesuatu.
2. Perhatian tidak spontan yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja
karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya. Mis : mahasiswa
mau tidak mau harus memperhatikan mata kuliah tertentu, walaupun ia tidak
menyukainya.
Perhatian menurut banyaknya objek
1. Perhatian sempit yaitu individu pada suatu waktu hanya dapat
memperhatikan sedikit objek
2. Perhatian luas yaitu individu pada suatu waktu dapat memperhatikan
banyak objek pada suatu waktu sekaligus. Mis : kepasar malam, ada orang
yang dapat menangkap banyak objek sekaligus, tetapi sebaliknya ada orang
tidak dapat berbuat demikian.
Perhatian menurut focus objek
1. Perhatian terpusat yaitu individu pada suatu waktu hanya dapat memusatkan
perhatiannya pada satu objek. Sejalan dengan perhatian sempit.
2. Perhatian terbagi-bagi yaitu individu pada suatu waktu dapat memperhatikan
banyak hal/objek. Sejalan dengan perhatian luas.
8
Perhatian menurut fluktuasinya
1. Perhatian statis yaitu individu dalam waktu tertentu dapat dengan statis atau tetap
perhatiannya tertuju pada objek tertentu.
Perhatian semacam ini sukar memindahkan perhatiannya dari satu objek ke objek
lainnya.
2. Perhatian dinamis yaitu individu dapat memindahkan perhatiannya secara lincah
dari suatu objek ke objek lainnya.
Tes perhatian
Ø Tes bourdon berwujud sekumpulan titik-titik yang tertentu jumlahnya.
Ø Tes kraepelirr berwujud sederetan angka-angka, dan tesete ditugaskan untuk
menjumlahkan angka-angka yang berdekatan.
9
E. PROSES TERJADINYA PERSEPSI
1.Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman
atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera
manusia.
2.Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan
proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui
saraf-saraf sensoris.
3.Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik,
merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima
reseptor.
4.Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu
berupa tanggapan dan perilaku.
1. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui
alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan
pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.
10
2. Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian
informasi.
Menurut Tagiuri (dalam Harvey dan Smith, 1977) ada 3 faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu
(1) keadaan stimulus yang diamati;
(2) situasi sosial tempat pengamatan itu terjadi dan
(3) karakteristikm pengamatan.
11
(a) mengenai stimulus, agar dapat dipersepsi, stimulus harus cukup kuat, melampui
ambang batas, berwujud manusia atau tidak (bila tidak berwujud manusia,
ketepatan persepsi ada pada individu.
(b) keadaan individu dari segi fisiologis dan psikologis, di mana dari segi fisiologis
sistem syaraf harus dalam keadaan baik, sedangkan secara psikologis, pengalaman,
kerangka acuan, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi akan berpengaruh
dalam persepsi seseorang, dan terakhir.
(c) lingkungan atau situasi, di mana bila objeknya manusia, maka objek dengan
lingkungan yang melatar belakanginya merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan.
Demikian ini maka, dapat disimpulkan bahwa persepsi itu sangat subyektif karena
disamping dipengaruhi oleh stimulus dan situasi pengamatan juga dipengaruhi oleh
pengalaman, harapan, motif, kepribadian, dan keadaan fisik individu
G.CONTOH PERSEPSI
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
http://academia.edu.id
14
15
16
17