V. Dasar Teori
Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai
makanan dikutip “dari buku membuat pewarna alami karya Nur Hidayat dan
Elfi Anis Saati terbitan Trubus Agrisarana 2006”.
Kelebihan :
Aman dikonsumsi.
Warna lebih menarik.
Terdapat zat gizi.
Mudah didapat dari alam.
Kekurangan
Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan.
Tidak stabil pada saat proses pemasakan.
Konsentrasi pigmen rendah.
Stabilitas pigmen rendah.
Keseragaman warna kurang baik.
Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.
Susah dalam penggunaannya.
Pilihan warna sedikit atau terbatas.
Kurang tahan lama.
Pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim,
ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan.Untuk
sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna adiktif ini dapat menimbulkan
urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.
Pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan
minuman.Pewarna ini sudah banyak dilarang di banyak Negara.
Alat Jumlah
Bahan Jumlah
Ca(OH)2
Tahu kuning
Kunyit
Daun suji
Nasi kuning Secukupnya
Cendol
HCl
CH3COOH
NaOH
VII. Alur
Kunyit
Ekstrak Residu
Tahu Kuning
Hasil perbandingan
3. Uji pewarna kunyit pada bahan makanan
Nasi kuning
Hasil perbandingan
Daun Suji
Ekstrak Residu
Dawet
Hasil perbandingan
VIII. ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
Analisis
Sampel makanan yang kami gunakan adalah nasi kuning, tahu kuning, dan
cendol. Sebelumnya kita membuat filtrat kunyit yang diperoleh dengan
menumbuk kunyit sampai halus kemudian menambahkan 10 ml ethanol
.Setelah itu diperas dan diperolehlah filtrate kunyit. Hal ini bertujuan untuk
membandingkan pewarna alami kunyit dengan pewarna pada sampel. Sampel
nasi kuning yang ditambahkan 1 tetes NaOH 1M warnanya berubah menjadi
merah kehitaman. Hal ini membuktikan bahwasampel nasi kuning
menggunakan bahan pewarna alami. Karena perubahan warna yang terjadi
pada nasi kuning sama seperti indikator yang telah kami buat dari ekstraksi
larutan kunyit.hal serupa terjadi pada tahu kuning. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa tahu kuning dan nasi kuning, sama-sama menggunakan bahan pewarna
alami..
Pada sampel cendol yang ditambahkan 3 tetes larutan HCL berwarna
Hijau . Hal ini membuktikan bahwa cendol tersebut menggunakan pewarna
sintetis karena warnanya tidak sama dengan ekstrak pandan suji.
Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, untuk percobaan 1,kunyit yang
telah dihaluskan ditambah dengan etanol warnanya tetap kuning. Fungsi dari
etanol adalah sebagai mengikat partikel warna yang terdapat pada kunyit.
Setelah menjadi larutan kunyit diambil beberapa tetes dan ditambahkan 1 tetes
larutan HCL 1M warnanya tetap yaitu kuning. Kemudian mengambil beberapa
tetes ekstrak kunyit lagi dan ditambah 3 tetes larutan NaOH warnanya berubah
menjadi merah kehitaman.Hal ini mebuktikan bahwa larutan kunyit bersifat
asam karena setelah di tambahlarutan HCL warna larutan kunyit tetap
sedangkan setelah ditambah NaOH warna larutan kunyit berubah menjadi
merah kecoklatan.
Untuk percobaan ke-2 yaitu pembuatan ekstraksi larutan kunyit yang
berasal dari larutan kunyit ditambah Ca(OH)2 , warnanya berubah menjadi
merah. Membandingkan ekstrak larutan kunyit dengan yaitu sampel tahu
kuning ditambah 3 tetes NaOH 1M warnanya berubah menjadi merah. Hal ini
membuktikan bahwa pewarna pada sampel nasi kuning dalam percobaan kami
menggunakan bahan pewarna alami karena perubahan warna yang terjadi pada
nasi kuning sama dengan warna indicator dari ekstraksi larutan kunyit. Hal
serupa sama dengan pada saat dilakukan perlakuan yang sama pada nasi kuning
warnanya berubah menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa nasi kuning
juga mengunakan pewarna alami.
Pada percobaan ke-3 yaitu hasil tumbukan daun pandan suji ditambah
etanol, warnanya yaitu hijau tua. Fungsi etanol disini adalah untuk mengikat
zat hijau(klorofil) yang terdapat pada pandan suji .Setelah itu pandan suji
ditambahkan 3 tetes larutan HCL 1M warnanya berubah menjadi
kuning.Sedangkan ketika larutan pandan suji ditambah 3 tetes NaOH warnanya
tetap hijau muda. Hal ini membuktikan bahwa larutan pandan suji bersifat
basa.Karena setelah ditetesi dengan HCL larutan pandan suji berubah warna
menjadi kuning sedangkan setelah ditetesi dengan NaOH larutan tersebut tetap
berwarna hijau muda.
Pada percobaan ke-4. Pembuatan ekstraksi larutan pandan suji yang
berasal dari larutan pandan suji ditambah HCL 1M , warnanya berubah menjadi
kuning. Membandingkan ekstrak larutan pandan suji dengan sampel makanan.
cendol yang ditambah 3 tetes larutan HCL, warna cendol tetap yaitu hijau.
Saat ditambah dengan larutan CH3COOH juga tetap hijau. Hal ini
membuktikan cendol yang diuji tidak menggunakan pewarna alami. Karena
tidak sama dengan indikator alami pada daun suji.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan,dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
Kunyit dan pandan suji berhasil digunakan sebagai indicator alami dalam
percobaan identifikasi zat pewarna.
Nasi kuning dan tahu kuning menggunakan pewarna alami karena
perubahan warna dari hasil percobaan sesuai dengan warna indikator dari
ekstraksi larutan kunyit..
Cendol memakai pewarna sintesis karena perubahan warna dari hasil
percobaan sesuai dengan warna indicator dari ekstraksi daun pabdan suji.
X. Jawaban pertanyaan
1. Dari kedua jenis tahu yang telah anda uji, manakah yang memakai
pewarna kunyit?
2. Dari kedua jenis tahu yang telah anda uji, manakah yang memakai
pewarna bukan kunyit(sintetis)?
Jawab :
1. dari jenis tahu yang kami uji menggunakan pewarna alami atau kunyit
2. dari jenus tahu yang kami uji tidak ada yang menggunakan pewarna
sintetis
XIII. Daftar Pustaka
Anonim.2013.pewarna alami pada makanan dan
minuman.http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/07/pew
arna alami pada makanan dan minuman.html.
Anonim,2012.Daun Suji.http://id.wikipedia.org/wiki/suji.
Lampiran
Percobaan 1 Kunyit
Sebelum ditambah larutan asam basa