Anda di halaman 1dari 19

I.

Judul Percobaan : Identifikasi Jenis Bahan Pewarna


II. Hari/tanggal Percobaan: Kamis,17 Oktober 2019
III. Selesai Percobaan : Kamis,17 Oktober 2019
IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis bahan pewarna yang
dipakai pada tahu kuning dan beberapa jenis makanan lain.

V. Dasar Teori

Zat pewarana makanan adalah zat yang sering digunakan untuk


memberikan efek warna pada makanan sehingga makanan terlihat lebih
menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk mencicipinya. Menurut
Winarno (1995), yang dimaksud dengan zat pewarna adalah bahan tambahan
makanan yang dapat memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi
pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan
yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik.Warna pada makanan
merupakan indikator kesegaran atau kematangan. Zat pewarna makanan dapat
diperoleh dari bahan alami atau dari bahan buatan.
Penampilan makanan, termasuk warnanya, sangat berpengaruh untuk
menggugah selera.Penambahan zat pewarna pada makanan bertujuan agar
makanan lebih menarik.Zat pewarna sendiri secara luas digunakan di seluruh
dunia. Di Indonesia, sejak dahulu orang banyak menggunakan pewarna
makanan tradisional yang berasal dari bahan alami, misalnya kunyit untuk
warna kuning, daun suji untuk warna hijau dan daun jambu untuk warna merah.
Pewarna alami ini aman dikonsumsi namun mempunyai kelemahan, yakni
ketersediaannya terbatas dan warnanya tidak homogen sehingga tidak cocok
digunakan untuk industri makanan dan minuman. Penggunaan bahan alami
untuk produk massal akan meningkatkan biaya produksi menjadi lebih mahal
dan lebih sulit karena sifat pewarna alami tidak homogen sehingga sulit
menghasilkan warna yang stabil. Kemajuan teknologi pangan pangan
memungkinkan zat pewarna dibuat secara sintetis.Dalam jumlah yang sedikit,
suatu zat kimia bisa memberi warna yang stabil pada produk pangan.Dengan
demikian produsen bisa menggunakan lebih banyak pilihan warna untuk
menarik perhatian konsumen.
Pewarna makanan dibagi menjadi 2 yaitu :
 Pewarna alami adalah zat pewarna alami (pigmen) yang diperoleh dari
tumbuhan,hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Biasanya zat pewarna ini
telah digunakan sejak dulu dan umumnya dianggap lebih aman daripada zat
pewarna sintesis, seperti kunyit sebagai pewarna kuning alami bagi berbagai
jenis makanan.
a. Kandungan Pewarna Alami

Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai
makanan dikutip “dari buku membuat pewarna alami karya Nur Hidayat dan
Elfi Anis Saati terbitan Trubus Agrisarana 2006”.

 Karoten, menghasilkan warna jingga sampai merah.Biasanya digunakan


untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng
dan margarin.Dapat diperoleh dari wortel dan pepaya.
 Biksin, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari
biji pohon bixa orelana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan
untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung, dan salad dressing.
 Karamel , berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis
(pemecahan) karbohidrat, gula pasir, dan laktosa serta sirup malt. Karamel
terdiri atas tiga jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk
minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti dan biskuit, serta karamel
kering.Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan
warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa atau pun es cendol.
 Klorofil, menghasilkan warna hijau diperoleh dari daun banyak digunakan
untuk makanan. Saat ini mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan.
Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji,pandan,dan
katuk).
 Antosianin, penyebab warna orange,ung,merah, dan biru. Banyak terdapat
pada bunga dan buah-buahan, seperti bunga mawar,pacar air, kembang
sepatu,aster cina, buah apel, chery, anggur, strawberry, juga terdapat pada
buah manggis dan umbi ubi jalar. Biasanya pigmen antosianin masih
terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman, sari buah,
dan jus.

b. Kelebihan dan kekurangan pewarna alami

Kelebihan :
 Aman dikonsumsi.
 Warna lebih menarik.
 Terdapat zat gizi.
 Mudah didapat dari alam.

Kekurangan
 Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan.
 Tidak stabil pada saat proses pemasakan.
 Konsentrasi pigmen rendah.
 Stabilitas pigmen rendah.
 Keseragaman warna kurang baik.
 Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.
 Susah dalam penggunaannya.
 Pilihan warna sedikit atau terbatas.
 Kurang tahan lama.

Contoh beberapa bahan- bahan yang menghasilkan warna alami adalah


sebagai berikut:
1. Daun Suji
Daun suji bisa dipakai untuk warna hijau. Biasanya daun suji
dicampur dengan daun pandan, sehingga juga memberikan aroma harum
pada makanan , kue atau minuman Anda. Cara membuatnya, iris halus
daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau
diblender, kemudian saring dan peras, tambahkan Ba(OH)2 sirih sebagai
pengawet, masukkan ke dalam botol tertutup dan simpan di lemari es.
2. Kunyit
Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, parut kunyit hingga
halus,kemudian peras atau campurkan langsung ke makanan. Senyawa
yang terdapat dalam kunyit ialah kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
desmetoksikumin dan bisdestoksikukumin.
3. Kluwek, Abu Merang, tinta cumi, dan daun pisang kering
Kluwek, abu merang dan tinta cumi serta daun pisang yang sudah
kering dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk makanan.
Misalnya untuk membuat kue yang berwarna hitam,bisa menggunakan
abu merang dengan cara abu merang dibakar kemudian diayak, atau
kluwak yang berkualitas baik dipecahkan, kemudian ambil daging
buahnya, kemudian haluskan dan dicampur dengan bumbu lainnya. Bisa
juga dengan tinta cumi yang dilarutkan dengan air.
4. Daun Pandan
Daun pandan bisa menghasilkan warna hijau pada makanan, cara
pembuatannya daun pandan cukup diblender sampai hancur lalu disaring
atau diremas dengan air secukupnya.
5. Buah Stoberi
Stoberi dapat menghasilkan warna merah pada makanan, cara
pembuatannya stoberi cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau
diremas dengan air secukupnya.
6. Anggur
Untuk mendapatkan warna ungu, dapat dibuat dari kulit buah
anggur yang dihaluskan, dan diperas airnya.
7.Wortel
Untuk mendapatkan warna orange dapat menggunakan sari
wortel.Wortel diparut kemudian diperas airnya.
 Pewarna Buatan

Pewarna buatan adalah pewarna yang dihasilkan dari proses sintesis


melalui rekayasa kimiawi. Pewarna buatan terbuat dari bahan kimia seperti
tartazin untuk warna kuning, bliliant blue untuk warna biru, alurared untuk
warna merah. Adapun kelebihan dari bahan pewarna buatan antara lain :
 Aman di konsumsi (dalam takaran tertentu)
 Warna yang dihasilkan baik/terang.
Beberapa contoh zat warna buatan antara lain amaranth (merah), violet g.b
(ungu), tarerozin (kuning), fast green FCF (hijau), dan brilliant blue FCF (biru).
Penggunaan zat warna sintesis harus diatur untuk menjaga kesehatan konsumen
serta untuk menghindari timbulnya penyalahgunaan karena ketidaktahuan atau
disengaja untuk menekan biaya produksi.
Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia
buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang
mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi. Beberapa contoh
pewarna buatan yaitu :
Warna kuning : tartrazin, sunset yellow, quinoline yellow
Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, ponceau
Warna biru : biru berlian
 Tartrazine (E102 atau Yellow 5)

Pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan.


Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak , pada sekitar 1-10 dari
10.000 orang, Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti
urtikaria (ruam kulit). Rhinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit
lebam).Intoleransi ini lebih umum pada penderita asma atau orang yang
sensitive terhadap aspirin.

 Sunset Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)

Pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim,
ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan.Untuk
sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna adiktif ini dapat menimbulkan
urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.

 Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)

Pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk


selai, kue, agar-agar dan minuman ringan.Selain berpotensi memicu
hiperaktivitas pada anak, pewarna ini dianggap karsinogenik (penyebab
kanker) di beberapa Negara.

 Allura Red (E129)

Pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan
minuman.Pewarna ini sudah banyak dilarang di banyak Negara.

 Quinoline Yellow (E104)


Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan
minuman energy.Zat ini sudah dilarang di banyak Negara karena dianggap
maningkatkan resiko hiperaktivitas dan serangan asma.

Kelebihan pewarna buatan dibanding pewarna alami adalah dapat


menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang
digunakan hanya sedikit. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan
tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan,
sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada
saat diolah dan disimpan. Misalnya kerupuk yang menggunakan pewarna
alami, maka warna tersebut akan segera pudar ketika mengalami proses
penggorengan.
VI. Alatdan Bahan

Alat Jumlah

 Mortal alu 1 buah


 Spatula 1 buah
 Gelas Kimia 1 buah
 Pepet 4 buah
 Cutter 1 buah

Bahan Jumlah
 Ca(OH)2
 Tahu kuning
 Kunyit
 Daun suji
 Nasi kuning Secukupnya
 Cendol
 HCl
 CH3COOH
 NaOH
VII. Alur

1. Pembuatan indikator alami, kunyit sebagai pembanding

Kunyit

 Dikupas dan dipotong kecil-kecil


 Ditumbuk sampai halus
 Disaring di letakkan di gelas kimia

Ekstrak Residu

- Diambil 4 tetes ekstraksi


larutan kunyit

Plat A Plat B Plat C Plat D

 Diberi NaOH  Diberi HCl  Diberi


 Diberi Ca(OH)2
CH3COOH
Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna

2. Uji pewarna kunyit pada bahan makanan

Tahu Kuning

 Dikupas dan dipotong kecil-kecil


 Ditumbuk sampai halus
 Dimasukkan ke 4 lubang plat tetes

Plat A Plat B Plat C Plat D

 Diberi NaOH  Diberi HCl  Diberi


 Diberi Ca(OH)2
CH3COOH
Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna

Hasil perbandingan
3. Uji pewarna kunyit pada bahan makanan

Nasi kuning

 Ditumbuk sampai halus


 Dimasukkan ke 4 lubang plat tetes

Plat A Plat B Plat C Plat D

 Diberi NaOH  Diberi HCl  Diberi


 Diberi Ca(OH)2
CH3COOH
Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna

Hasil perbandingan

4. Pembuatan indicator alami pandan suji sebagai larutan pembanding

Daun Suji

 Dikupas dan dipotong kecil-kecil


 Ditumbuk sampai halus
 Disaring di letakkan di gelas kimia

Ekstrak Residu

- Diambil 4 tetes ekstraksi


larutan Daun Suji

Plat A Plat B Plat C Plat D

 Diberi NaOH  Diberi HCl  Diberi


 Diberi Ca(OH)2
CH3COOH
Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna
5. uji pewarna pandan suji pada bahan makanan

Dawet

 Ditumbuk sampai halus


 Dimasukkan ke 4 lubang plat tetes

Plat A Plat B Plat C Plat D

 Diberi NaOH  Diberi HCl  Diberi


 Diberi Ca(OH)2
CH3COOH
Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna

Hasil perbandingan
VIII. ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
Analisis

Sampel makanan yang kami gunakan adalah nasi kuning, tahu kuning, dan
cendol. Sebelumnya kita membuat filtrat kunyit yang diperoleh dengan
menumbuk kunyit sampai halus kemudian menambahkan 10 ml ethanol
.Setelah itu diperas dan diperolehlah filtrate kunyit. Hal ini bertujuan untuk
membandingkan pewarna alami kunyit dengan pewarna pada sampel. Sampel
nasi kuning yang ditambahkan 1 tetes NaOH 1M warnanya berubah menjadi
merah kehitaman. Hal ini membuktikan bahwasampel nasi kuning
menggunakan bahan pewarna alami. Karena perubahan warna yang terjadi
pada nasi kuning sama seperti indikator yang telah kami buat dari ekstraksi
larutan kunyit.hal serupa terjadi pada tahu kuning. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa tahu kuning dan nasi kuning, sama-sama menggunakan bahan pewarna
alami..
Pada sampel cendol yang ditambahkan 3 tetes larutan HCL berwarna
Hijau . Hal ini membuktikan bahwa cendol tersebut menggunakan pewarna
sintetis karena warnanya tidak sama dengan ekstrak pandan suji.

Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, untuk percobaan 1,kunyit yang
telah dihaluskan ditambah dengan etanol warnanya tetap kuning. Fungsi dari
etanol adalah sebagai mengikat partikel warna yang terdapat pada kunyit.
Setelah menjadi larutan kunyit diambil beberapa tetes dan ditambahkan 1 tetes
larutan HCL 1M warnanya tetap yaitu kuning. Kemudian mengambil beberapa
tetes ekstrak kunyit lagi dan ditambah 3 tetes larutan NaOH warnanya berubah
menjadi merah kehitaman.Hal ini mebuktikan bahwa larutan kunyit bersifat
asam karena setelah di tambahlarutan HCL warna larutan kunyit tetap
sedangkan setelah ditambah NaOH warna larutan kunyit berubah menjadi
merah kecoklatan.
Untuk percobaan ke-2 yaitu pembuatan ekstraksi larutan kunyit yang
berasal dari larutan kunyit ditambah Ca(OH)2 , warnanya berubah menjadi
merah. Membandingkan ekstrak larutan kunyit dengan yaitu sampel tahu
kuning ditambah 3 tetes NaOH 1M warnanya berubah menjadi merah. Hal ini
membuktikan bahwa pewarna pada sampel nasi kuning dalam percobaan kami
menggunakan bahan pewarna alami karena perubahan warna yang terjadi pada
nasi kuning sama dengan warna indicator dari ekstraksi larutan kunyit. Hal
serupa sama dengan pada saat dilakukan perlakuan yang sama pada nasi kuning
warnanya berubah menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa nasi kuning
juga mengunakan pewarna alami.
Pada percobaan ke-3 yaitu hasil tumbukan daun pandan suji ditambah
etanol, warnanya yaitu hijau tua. Fungsi etanol disini adalah untuk mengikat
zat hijau(klorofil) yang terdapat pada pandan suji .Setelah itu pandan suji
ditambahkan 3 tetes larutan HCL 1M warnanya berubah menjadi
kuning.Sedangkan ketika larutan pandan suji ditambah 3 tetes NaOH warnanya
tetap hijau muda. Hal ini membuktikan bahwa larutan pandan suji bersifat
basa.Karena setelah ditetesi dengan HCL larutan pandan suji berubah warna
menjadi kuning sedangkan setelah ditetesi dengan NaOH larutan tersebut tetap
berwarna hijau muda.
Pada percobaan ke-4. Pembuatan ekstraksi larutan pandan suji yang
berasal dari larutan pandan suji ditambah HCL 1M , warnanya berubah menjadi
kuning. Membandingkan ekstrak larutan pandan suji dengan sampel makanan.
cendol yang ditambah 3 tetes larutan HCL, warna cendol tetap yaitu hijau.
Saat ditambah dengan larutan CH3COOH juga tetap hijau. Hal ini
membuktikan cendol yang diuji tidak menggunakan pewarna alami. Karena
tidak sama dengan indikator alami pada daun suji.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan,dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
 Kunyit dan pandan suji berhasil digunakan sebagai indicator alami dalam
percobaan identifikasi zat pewarna.
 Nasi kuning dan tahu kuning menggunakan pewarna alami karena
perubahan warna dari hasil percobaan sesuai dengan warna indikator dari
ekstraksi larutan kunyit..
 Cendol memakai pewarna sintesis karena perubahan warna dari hasil
percobaan sesuai dengan warna indicator dari ekstraksi daun pabdan suji.

X. Jawaban pertanyaan
1. Dari kedua jenis tahu yang telah anda uji, manakah yang memakai
pewarna kunyit?
2. Dari kedua jenis tahu yang telah anda uji, manakah yang memakai
pewarna bukan kunyit(sintetis)?

Jawab :

1. dari jenis tahu yang kami uji menggunakan pewarna alami atau kunyit
2. dari jenus tahu yang kami uji tidak ada yang menggunakan pewarna
sintetis
XIII. Daftar Pustaka
Anonim.2013.pewarna alami pada makanan dan
minuman.http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/07/pew
arna alami pada makanan dan minuman.html.

Rahayu,imam.2009.praktis belajar kimia.jakarta:visindo media


persada.

Anonim,2012.Daun Suji.http://id.wikipedia.org/wiki/suji.
Lampiran

Percobaan 1 Kunyit
Sebelum ditambah larutan asam basa

Setelah ditambah larutan asam basa


Percobaan 2 Tahu kuning
Sebelum ditambah larutan asam basa

Setelah ditambah larutan asam basa


Percobaan 3 Nasi kuning
Sebelum ditambah larutan asam basa

Setelah ditambah larutan asam basa


Percobaan 4 Daun suji
Sebelum ditambah larutan asam basa

Setelah ditambah larutan asam basa


Percobaan 5 Cendol
Sebelum ditambah laruutan asam basa

Sesudah ditambah larutan asam basa

Anda mungkin juga menyukai