Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT serta shalawat dan salam
kami sampaikan bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak
nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah
dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Leasing baik konvensional maupun syariah.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik,
oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
1.2 Tujuan................................................................................................................................. 1
3.1 Simpulan............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk menambah pengetahuan tentang hukum bisnis dalam mata kuliah ekonomi dan
bisnis . Diharapkan juga agar dapat bermanfaat bagi kita semua.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Leasing berasal dari bahasa Inggris to Lease yang berarti menyewakan.
Pengertian sewa guna usaha sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
1169/KMK.01/1991 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (financial lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan dalam perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dalam jangka waktu berdasarkan
pembayaran-pembayaran berkala yang disertai dengan hak pilih (opsi) bagi perusahaan, untuk
membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing
berdasarkan nila sisa yang disepakati bersama.
Sewa guna usaha syari’ah adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun tanpa hak opsi yang akan digunakan oleh
penyewa selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran dimana
menggunakan prinsip ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.
2
2.2 Penggolongan Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing)
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah sebagai berikut:
1. Lessor : Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk
memperoleh barang-barang modal.
2. Lessee : Nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh
barang modal yang diinginkan.
3. Supplier : Pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing sesuai perjanjian
antara lessors dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.
4. Asuransi : Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian
antara lessor dengan lessee.
3
2.3.1 Mekanisme Leasing Konvensional
4
2.4 Jenis-Jenis Leasing
2.4.1 Jenis-Jenis Leasing Konvensional
1. Finance Leasing (Sewa Guna Usaha Pembiayaan)
Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lesse pada akhir masa kontrak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati. Finance lease bisa dibedakan menjadi 2, yaitu :
3. Sales – Typed Lease Atau Vendor Program (Sewa Guna Usaha Penjualan)
Suatu transaksi sewa guna usaha, dimana produsen atau pabrikan juga berperan sebagai
perusahaan sewa guna usaha sehingga jumlah traksaksi termasuk bagian laba sudah
diperhitungkan oleh produsen atau pabrikan.
5
4. Leveraged Lease
Suatu transaksi sewa guna usaha, selain melibatkan lessor dan lessee juga melibatkan bank atau
kreditor jangka panjang yang membiayai bagian terbesar transaksi.
6
2. Lebih Fleksibel Dipandang dari segi perjanjiannya
Leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee
dibandingkan dengan perbankan.
3. Sumber Pembiayaan Alternatif
Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa menggangu jalur kredit yang
telah dimiliki.
4. Off Balance Sheet
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca.
5. Arus Dana
Pesyaratan pembayaran dimuka yang relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana.
6. Kapitalisasi Biaya
Adanya biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan
dan lain sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam
leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya masa leasing.
7. Resiko Keusangan
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, leasing yang berjangka waktu relatif singkat dapat
mengatasi kekhawatiran lessee terhadap resiko keusangan sehingga lessee tidak perlu
mempertimbangkan resiko pada tahap dini yang mungkin terjadi.
Selain manfaat, sistem sewa guna usaha ini juga memiliki beberapa kerugian antara lain :
1. Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiban lease telah diselesaikan dan
hak opsi digunakan.
2. Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka kemungkinan biaya
yang ditimbulkan cukup besar.
3. Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh
kredit.
4. Resiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri.
5. Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga bagi perusahaan sewa
guna usaha, karena antara investasi dalam barang yang disewa guna usaha dengan sumber dana
pembelanjaan tidak sesuai.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan semakin berkembangya dunia bisnis, maka semakin banyak perusahaan yang terjun ke dunia
bisnis. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang terjun ke dunia bisnis, maka semakin banyak
kebutuhan dana dan modal yang harus dipenuhi oleh berbagai perusahaan. Hal tersebut mendorong
industry bisnis yang bergerak dalam bidangpembiayaan yang disebut lembaga pembiayaan.
Leasing termasuk ke dalam salah satu bentuk lembaga pembiayaan karena yang dikatakan dengan
lembaga pembiayaan adalah suatu badan usaha yang di dalam melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Sedangkan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang –
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan
pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih opsi bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang
– barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang
telah disepakati bersama. Oleh karena itu, leasing termasuk salah satu jenis lembaga pembiayaan karena
leasing membiayai perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://ariearsipkuliah.blogspot.com/2013/01/leasing-syariah.html
http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/08/03/leasing/
Arthesa, Ade. Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: Gramedia.
2006
Burhanuddin. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010
Muhamad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2002