Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PNDAHULUAN

TONSILITIS KRONIS

A. Defi
Defini
nissi
Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A
Streptococcus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain
atau oleh infeksi virus. (Hembing, 2!".
Tonsiliti
nsilitiss adalah
adalah suatu
suatu perada
peradanga
ngan
n pada
pada hasil
hasil tonsil
tonsil (amand
(amandel",
el", yang
yang
sangat sering ditemukan, terutama pada anak#anak. (Sriyono, 2$".
Tonsili
nsiliti
tiss %ron
%ronik
ik adal
adalah
ah tons
tonsil
ilit
itis
is akib
akibat
at dari
dari pera
perada
dang
ngan
an,, fakto
faktor 

 predisposisi & rangsangan kronik (rokok dan makanan", pengaruh cuaca,
 pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygien mulut yang tidak 
 baik'buruk.
Tonsiliti
nsilitiss kronik
kronik merupa
merupakan
kan hasil
hasil dari
dari seranga
serangan
n tonsil
tonsilliti
litiss akut
akut yang
yang
 berulang. Tonsil
Tonsil tidak mampu untuk mengalami resolusi lengkap dari suatu
serangan akut kripta mempertahankan bahan purulenta dan kelenjar regional tetap
membesar
membesar akhirnya
akhirnya tonsil memperlihatkan
memperlihatkan pembesaran
pembesaran permanen
permanen dan gambaran
gambaran
karet busa, bentuk jaringan fibrosa, mencegah pelepasan bahan infeksi (Sacharin,
.). *++".

B. Etiologi

-enye
-enyebab
bab tonsill
tonsilliti
itiss kronik
kronik sama
sama dengan
dengan tonsill
tonsilliti
itiss akut
akut yaitu
yaitu kuman
kuman
golongan
golongan atreptococcu
atreptococcuss hemolyticu
hemolyticuss viridans
viridans dan streptococcu
streptococcuss pyogenes,
pyogenes, tetapi
kadang#kadang kuman berubah menjadi kuman golongan gram negatif.
aktor
aktor predis
predispos
posisi
isi timbul
timbulny
nyaa radang
radang kronik
kronik ini ialah
ialah yang
yang menahu
menahun
n
(misaln
(misalnya
ya / makana
makanan",
n", pengar
pengaruh
uh cuaca,
cuaca, pengob
pengobata
atan
n radang
radang akut
akut yang
yang tidak 
tidak 
adekuat, serta hygiene yang buruk.

0tiologi menurut )ansjoer (2*" etiologi tonslitis adalah sebagai berikut

1. Str
Strept
eptoko
okokus
kus Bet
Bet
 He!ol
He!oliti
itikus
kus

1
Streptokokus beta hemolitikus adalah bakteri gram positif yang dapat
 berkembang biak ditenggorokan yang sehat dan bisa menyebabkan
infeksi saluran nafas akut.
". Str
Strept
eptoko
okokus
kus P#ogen
P#ogenesesis
is
Streptokok
Streptokokusus pyogenesi
pyogenesiss adalah bakteri gram positif bentuk
bentuk bundar 
bundar 
yang
ang tumb
tumbuh
uh dala
dalam
m rant
rantai
ai panj
panjan
ang
g dan
dan meny
enyebab
ebabka
kan
n infe
infeks
ksii
strepto
streptokok
kokus
us group
group A. Strept
Streptoko
okokus
kus -yog
-yogenes
enesis
is adalah
adalah penye
penyebab
bab
 banyak penyakit penting pada manusia berkisar dari infeksi khasnya
 bermula ditenggorakan dan kulit.
$. Str
Strept
eptoko
okokus
kus %iri&
iri&ns
ns
Streptokok
Streptokokus
us viridans
viridans adalah kelompok besar bakteri
bakteri streptokok
streptokokus
us
komensal yang baik a#hemolitik, menghasilkan 1arna hijau pekat agar 
darah. iridans memiliki kemampuan yang unik sintesis dekstran dari
glukosa yang memungkinkan mereka mematuhi agregat fibrin#platelet
dikatup jantung yang rusak.
'. %irus
irus Infl
Influe
uen(
n(

irus
irus influen3a adalah virus 4A dari famili 5rthomy6o viridae (virus
influen3a". irus ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin
 pada manusia gejala umum yang terjadi yaitu demam, sakit
tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat. 7alam kasus yang buruk 
influen3a juga dapat menyebabkan terjadinya
ter jadinya pneumonia.

). Anto
Anto!i
!i &n fisio
fisiolog
logii tonsil
tonsil
Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori.
8incin
8incin 9aldey
9aldeyer
er merupakan
merupakan jaringan limfoid
limfoid yang membentuk
membentuk lingkaran
lingkaran di
faring yang terdiri dari tonsil palatina, tonsil faringeal (adenoid", tonsil lingual,
dan tonsil tuba eustachius.

2
:ambar * anatomi tonsil

1. Tonsil pltin
Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di
dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar 
anterior (otot palatoglosus" dan pilar posterior (otot palatofaringeus".
Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2#; cm, masing#masing tonsil
mempunyai *# kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil.
Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong
diatasnya dikenal sebagai fosa supratonsilar. Tonsil terletak di lateral
orofaring. 7ibatasi oleh/
# <ateral = muskulus konstriktor faring superior
# Anterior = muskulus palatoglosus
# -osterior = muskulus palatofaringeus
# Superior = palatum mole
# >nferior = tonsil lingual

-ermukaan tonsil palatina ditutupi epitel berlapis gepeng yang juga


melapisi invaginasi atau kript i tonsila. ?anyak limfanodulus terletak 
di ba1ah jaringan ikat dan tersebar sepanjang kriptus. <imfonoduli
terbenam di dalam stroma jaringan ikat retikular dan jaringan limfatik 
difus. <imfonoduli merupakan bagian penting mekanisme pertahanan
tubuh yang tersebar di seluruh tubuh sepanjang jalur pembuluh
limfatik. 4oduli sering saling menyatu dan umumnya
memperlihatkan pusat germinal

*os Tonsil

osa tonsil dibatasi oleh otot#otot orofaring, yaitu batas anterior 


adalah otot palatoglosus, batas posterior adalah otot palatofaringeus
dan batas lateral atau dinding luarnya adalah otot konstriktor faring
superior. ?erla1anan dengan dinding otot yang tipis ini, pada bagian
luar dinding faring terdapat nervus ke >@ yaitu nervus glosofaringeal.

3
Pen&r+n

Tonsil mendapat pendarahan dari cabang#cabang arteri karotis


eksterna, yaitu *" arteri maksilaris eksterna (arteri fasialis" dengan
cabangnya arteri tonsilaris dan arteri palatina asenden& 2" arteri
maksilaris interna dengan cabangnya arteri palatina desenden& "
arteri lingualis dengan cabangnya arteri lingualis dorsal& !" arteri
faringeal asenden. %utub ba1ah tonsil bagian anterior diperdarahi
oleh arteri lingualis dorsal dan bagian posterior oleh arteri palatina
asenden, diantara kedua daerah tersebut diperdarahi oleh arteri
tonsilaris. %utub atas tonsil diperdarahi oleh arteri faringeal asenden
dan arteri palatina desenden. ena#vena dari tonsil membentuk 
 pleksus yang bergabung dengan pleksus dari faring. Aliran balik 
melalui pleksus vena di sekitar kapsul tonsil, vena lidah dan pleksus
faringeal.

Alirn get+ ,ening

Aliran getah bening dari daerah tonsil akan menuju rangkaian getah
 bening servikal profunda (deep jugular node" bagian superior di
 ba1ah muskulus sternokleidomastoideus, selanjutnya ke kelenjar 
toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus. Tonsil hanya
mempunyai pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah
 bening aferen tidak ada.

Persrfn

Tonsil bagian ba1ah mendapat sensasi dari cabang serabut saraf ke >@
(nervus glosofaringeal" dan juga dari cabang desenden lesser palatine
nerves.

I!unologi Tonsil

Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit.


<imfosit ? membentuk kira#kira ;#$ dari limfosit tonsilar.

4
Sedangkan limfosit T pada tonsil adalah ! dan  lagi adalah sel
 plasma yang matang (9iatrak ?B, 2;". <imfosit ? berproliferasi di
 pusat germinal. >mmunoglobulin (>g:, >gA, >g), >g7", komponen
komplemen, interferon, liso3im dan sitokin berakumulasi di jaringan
tonsilar (0ibling 70, 2". Sel limfoid yang immunoreaktif pada
tonsil dijumpai pada ! area yaitu epitel sel ret ikular, area
ekstrafolikular, mantle 3one pada folikel limfoid dan pusat germinal
 pada folikel limfoid.

Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk 


diferensiasi dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil
mempunyai 2 fungsi utama yaitu *" menangkap dan mengumpulkan
 bahan asing dengan efektif& 2" sebagai organ utama produksi antibodi
dan sensit isasi sel limfosit T dengan antigen spesifik.

". Tonsil fringel


Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari
 jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. <obus
atau segmen tersebut tersusun teratur seperti suatu segmen terpisah
dari sebuah ceruk dengan celah atau kantong diantaranya. <obus ini
tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian tengah,
dikenal sebagai bursa faringeus. Adenoid tidak mempunyai kriptus.
Adenoid terletak di dinding belakang nasofaring. Baringan adenoid di
nasofaring terutama ditemukan pada dinding atas dan posterior,
1alaupun dapat meluas ke fosa osenmuller dan orifisium tuba
eustachius. Ckuran adenoid bervariasi pada masing#masing anak.
-ada umumnya adenoid akan mencapai ukuran maksimal antara usia
#D tahun kemudian akan mengalami regresi.
. Tonsil lingual
Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh
ligamentum glosoepiglotika. 7i garis tengah, di sebelah anterior 
massa ini terdapat foramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang
terbentuk oleh papilla sirkumvalata

5
D. Ptofisiologi &n ptoflo-
Tonsilitis menurut 4urbaiti (2*" terjadi karena bakteri dan virus masuk 
ke dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas akan menyebabkan infeksi pada
hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limpa ke tonsil. Adanya
 bakteri virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan
infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara.
>nfeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta
ditemukannya eksudat ber1arna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan
timbulnya sakit tenggorokan, nyeri menelan, demam tinggi, bau mulut serta
otalgia yaitu nyeri yang menjalar ke telinga.

-at1ay

Tonsilitis berulang

0pitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis

-roses penyembuhan limfoid

8icatrik 

Tonsilitis kronik 

Hipertropi E cicatrik mengkerut dan


hiperemis

-elebaran kripta timbul lekukan

Tonsil membesar E tonsil tetap kecil


-erubahan fisik -engangkatan jaringan

%urang pengtahuan tonsilektomi

6
adenopati reginal
Takut akan di operasi
nyeri menelan luka insisi 4yeri
Ansietas

)% 4yeri akut )% / :g )enelan )% / isiko )% / 4yer 


  perdarahan akut

E. nifestsi klinik 
)enurut )egantara, >mam (2$" gejalanya berupa nyeri tenggorokan
(yang semakin parah jika penderita menelan" nyeri seringkali dirasakan ditelinga
(karena tenggorokan dan telinga memiliki persyarafan yang sama". Adapun gejala
lainnya /

*. 7emam

2. Sakit kepala

. )untah

Adapun menurut Hembing, (2!" adalah sebagai berikut /

*. 7imulai dengan sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit
saat menelan, kadang#kadang muntah.

2. Tonsil bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh
 badan, kedinginan, sakit kepala dan sakit pada telinga.

. -ada tonsilitis dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan


keluar nanah pada lekukan tonsil.

*. Pe!eriksn Penun/ng

• %ultur dan uji resistensi bila perlu.

• %ultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apus tonsil.

0. Pentlksnn !e&is &n keper-tn

7
• -enatalaksanaan medis

-enatalaksanaan menurut ?runnes dan Suddart (2*", tujuan dari


 penatalaksanaan tonsilitis adalah untuk membunuh kuman atau bakteri yang
menyerang tonsil dengan obat antibiotik diantaranya yaitu /

*. Antibiotik baik injeksi maupun otot seperti cefota6im, penisilin,


amoksilin, eritromisin dan lain#lain.

2. Antiperetik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.

. Apabila penyakit tonsil sudah kronis harus dilakukan tindakan operatif 


(tonsilektomi" karena penyakit tonsilitis yang sudah kronis akan terjadinya
 pembesaran pada tonsil sehingga dapat mengakibatkan sesak nafas karena
 jalan nafas yang tidak efektif sehingga harus dilakukan tindakan
tonsilektomi.

• -enatalaksanaan kepera1atan

*. Anjurkan pasien untuk makan dan minum $ jam setelah oprasi.

2. Cntuk sementara hindari makanan yang berminyak, manis, pedas, dan


lainnya yang dapat mengiritasi tenggorokan

. )emantau tanda#tanda pendarahan.

!. istirahat yang cukup.

;. )ena1arkan makan seperti es cream dingin dan hindari jus jeruk.

$. )engatasi ketidak nyamanan pada tenggorokan dengan ( komprs es " bila


mau.

D. pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.

F. )enghindari pasien untuk menghindari latihan berlbihan, batuk, bersin,


 berdahak dan menyisi hidung segera selama *#2 minggu.

8
H. Asu+n keper-tn  Teoritis 2

1. Pengk/in

. I&entits Psien
>dentitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama,
suku, pekerjaan, dan diagnosa medis.
,. Ri-#t Kese+tn
i. %eluhan utama
sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll

ii. i1ayat penyakit sekarang / serangan, karakteristik, insiden,


 perkembangan, efek terapi dll.

iii. i1ayat kesehatan masa lalu

# i1ayat imunisasi
# -enyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, >S-A, otitis
media "

# i1ayat hospitalisasi

# i1ayat alergi

3. Pe!eriksn fisik 
i. %eadaan umum
usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda = tanda vital dll

ii. -emeriksaan persistem ( ?*#?$ "

# ?* (?reathing" / -embesaran tonsil , kesulitan bernafas dan batuk.

# ?2 (?lood" / Takikardia, hiperfentilasi (respons terhadap aktivitas".

# ? (?rain" / depresi, gelisah, sakit tenggorokan kronis, penyebaran nyeri


ke telinga, nyeri pada daerah tenggorokan saat digunakan untuk menelan,
nyeri tekan pada daerah sub mandibula dan demam.

9
# ?! (?leader" / -erubahan pola berkemih dan 1arna urine pekat.

# ?;(?o1el" / %esulitan menelan, anoreksia, membran mukosa kering dan


mual.

# ?$ (?one" / kelemahan, Turgor kulit jelek dan pucat.

iii. Ckuran besarnya tonsil dinyatakan dengan /

# T / bila sudah dioperasi


# T* / ukuran yang normal ada
# T2 / pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
# T / pembesaran mencapai garis tengah
# T! / pembesaran mele1ati garis tengah
  4utrisi

sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan


dan minum, turgor kurang
 aktifitas ' istirahat

tampak lemah, letargi, iritabel, malaise


 keamanan ' kenyamanan

kecemasan anak terhadap hospitalisasi


iv. -emeriksaan penunjang
<aboratorium/ 7arah lengkap, bleeding time, cloting time.

". Anlis &t


# -re 5perasi'tonsilektomi

7ata 0tiologi )asalah %epera1atan

10
• 7S =  Tonsilitis kronik   4yeri akut
• 75 = 
Hipertropi E cicatrik 

-elebaran kripta

Tonsil membesar 
E-engangkatan
 jaringan

adenopati reginal

nyeri menelan

• 7S # Tonsilitis kronik  :g )enelan


• 75 = 
Hipertropi E cicatrik 

-elebaran kripta

Tonsil membesar 
E-engangkatan
 jaringan

• 7S =  Ansietas
• 75 =  adenopati reginal

nyeri menelan

11
Tonsil membesar E

-engangkatan jaringan

-erubahan fisik 

%urang pengetahuan

Takut akan di operasi

Ansieta

# -ost operasi' tonsilektomi

7ata 0tiologi )asalah %epera1atan


• 7S =  Tonsilitis kronik  isiko perdarahan
• 75 = 

mengkerut dan hiperemis

timbul lekukan

12
tonsil tetap kecil

tonsilektomi

luka insisi

• 7S =  Tonsilitis kronik   4yeri akut


• 75 = 

mengkerut dan hiperemis

timbul lekukan

tonsil tetap kecil

Tonsilektomi

 4yeri

$. sl+ keper-tn  Priorits 2

# -re operasi'tonsilektomi

a. 4yeri akut

 b. :angguan menelan

c. Ansietas

# -ost operasi'tonsilektomi

13
a. 4yeri akut

 b. isiko perdarahan

'. Disgnos keper-tn

# -re operasi'tonsilektomi

a. 4yeri akut b'd agen cidera fisik ( tonsillitis kronis "

 b. :angguan menelan b'd obsruksi mekanis ( pembesaran tonsil "

c. Ansietas b'd ancaman pada satatu kesehatan

# -ost operasi'tonsilektomi

a. 4yeri akut b'd agen cidera fisik ( tonsilektomi "

 b. isiko perdarahan

4. Nursing )re Pln  N)P 2 ter&iri &ri tu/un5Out3o!e  NO) 2 &n


inter6ensi  NI) 2

# -re operasi

 4o. 7iagnosa Tujuan ( 458 " >ntervensi ( 4>8 "


kepra1atan

*. 4yeri akut b'd NO) 7 NI) 7


agen cidera fisik
 -ain Pin nge!ent
(tonsillitis
<evel,  )onitor vital sign
kronis "
 -ain  <akukan pengkajian
control, nyeri secara
 8omf  komprehensif termasuk 
ort level lokasi, karakteristik,
kualitas dan faktor 

14
Kriteri Hsil 7  presipitasi
 :unakan teknik  
 )amp
komunikasi terapeutik 
u mengontrol
untuk mengetahui
nyeri (tahu
 pengalaman nyeri pasien
 penyebab nyeri,
 %aji kultur yang
mampu
mempengaruhi respon
menggunakan
nyeri
tehnik 
 %ontrol lingkungan yang
nonfarmakologi
dapat mempengaruhi
untuk 
nyeri seperti suhu
mengurangi
ruangan, pencahayaan
nyeri, mencari
dan kebisingan
 bantuan"
 %urangi faktor  
 )elap
 presipitasi nyeri
orkan bah1a
 %aji tipe dan sumber 
nyeri berkurang
nyeri untuk menentukan
dengan
intervensi
menggunakan
 Ajarkan tentang teknik 
manajemen
nyeri non farmakologi seperti

 )amp rileksasi, tarik nafas


dalam.
u mengenali
 0valuasi keefektifan
nyeri (skala,
intensitas, kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
frekuensi dan
tanda nyeri"  %olaborasi dengan doktr 

 )eny dalam pemberian

atakan rasa analgetik untuk  

nyaman setelah mengurangi nyeri

nyeri berkurang  %olaborasikan dengan

15
 Tanda dokter jika ada keluhan
vital dalam dan tindakan nyeri tidak 
rentang normal  berhasil
Anlgesi3 A&!inistrtion

 8ek instruksi dokter 


tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
 8ek ri1ayat alergi

 Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
 ?erikan analgesik tepat
1aktu terutama saat
nyeri hebat
 0valuasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping"

16
2. :angguan NO)7 NI) 7

menelan b'd  -encegahan  %aji tingkat kesadaran,


obsruksi mekanis aspirasi refleks batuk, refleks
( pembesaran  Status menelan muntah, dan
tonsil " kriteri +sil7 kemampuan menelan
 )enunjukkan  ?antu pasien untuk 
kemampuan mengatur posisi kepala
menelan fleksi ke depan untuk 
 )enunjukkan menyiapkan makanan
kemampuan  %olaborasi dengan ahli
mengosongkan gi3i tentang makanan
rongga mulut yang mudah ditelan
 )enunjukkan
kenyamanan
dengan menelan
 -eningkatan

upaya menelan
. Ansietas 458 /  458 /
 An6iety self# An6iety reduction
control • :unakan pendekatan yang
 An6iety level
menen
 8oping
• 7orong pasien untuk
Kriteri Hsil 7
mengungkapkan pikiran
 %oping pasien
dan perasaan.
adaptif  • 7engarkan dengan penuh
 ital sign dalam
 perhatian
 batas norma • ?erikan lingkungan
 Tampak rileks
terbuka dimana pasien
merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan
atau menolak untu bicara.

17
# -ost oprerasi'tonsilektomi

 4o. 7iagnosa Tujuan ( 458 " >ntervensi ( 4>8 "


kepra1atan

*. 4yeri akut b'd NO) 7 NI) 7


agen cidera fisik (
 -ain Pin nge!ent
tonsilektomi "
<evel,  )onitor vital sign
 -ain  <akukan pengkajian
control, nyeri secara
 8omf  komprehensif termasuk 
ort level lokasi, karakteristik,
Kriteri Hsil 7 kualitas dan faktor 
 presipitasi
 )amp
 :unakan teknik  
u mengontrol
komunikasi terapeutik 
nyeri (tahu
untuk mengetahui
 penyebab nyeri,
 pengalaman nyeri pasien
mampu
 %aji kultur yang
menggunakan
mempengaruhi respon
tehnik 
nyeri
nonfarmakologi
 %ontrol lingkungan yang
untuk 
dapat mempengaruhi
mengurangi
nyeri seperti suhu
nyeri, mencari
ruangan, pencahayaan
 bantuan"
dan kebisingan
 )elap
 %urangi faktor  
orkan bah1a
 presipitasi nyeri
nyeri berkurang
 %aji tipe dan sumber 
dengan
nyeri untuk menentukan
menggunakan
intervensi
manajemen

18
nyeri  Ajarkan tentang teknik 
 )amp non farmakologi seperti
u mengenali rileksasi, tarik nafas
nyeri (skala, dalam.
intensitas,  0valuasi keefektifan
frekuensi dan kontrol nyeri
tanda nyeri"  Tingkatkan istirahat
 )eny  %olaborasi dengan doktr 
atakan rasa dalam pemberian
nyaman setelah analgetik untuk  
nyeri berkurang mengurangi nyeri
 Tanda  %olaborasikan dengan
vital dalam dokter jika ada keluhan
rentang normal dan tindakan nyeri tidak 
 berhasil
Anlgesi3 A&!inistrtion

 8ek instruksi dokter 

tentang jenis obat, dosis,


dan frekuensi
 8ek ri1ayat alergi

 Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
 ?erikan analgesik tepat

1aktu terutama saat


nyeri hebat
 0valuasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping"

19
2. isiko perdarahan 458  4>8

 ?lood lose  )onitor ketat tanda#


severity tanda perddarahan

 ?lood  )onitor vital sign


koagulation
 >dentifikasi penyebab
%riterial hasil /  pendarahan

 Tidak ada  )onitor status cairan


hematuria dan yang meliputi intake dan
hematemesisi output

 %ehilanngan  >nstruksi pasien untuk


membatasi aktivitas
 Tekanan darah

dalam batas
normal sistol dan
diastol

20
7aftar -ustaka

 NANDA International. 2012.  4ursing 7iagnoses / 7efinitions E 8lassifications


2*2#2*!. Jakarta : EGC

)ansjoer, Arif. 2. %apita Selekta %edokteran. 0disi . %C>. Bakarta.

 4A47A 4>8#458.Bilid 2. Gogyakarta / )edication -ublishing 2*

9ilkinson,Budith ),2D. Buku saku Diagnosa Keperawatn dengan Interensi


 NIC N!C dan Kriteria "asil N!C. Edisi #. Bakarta / 0:8

http/''111.medicastore.com diakses tanggal *F 7isember 2*;

http/''fkui.firmansriyono.org.com diakses tanggal *F 7isember 2*; .

http/''asuhan#kepera1atan#patriani.blogspot.com'2F'*2'tonsilitis.html  diakses
tanggal *F 7isember 2*;

21

Anda mungkin juga menyukai