Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

FITOKIMIA TEORI

Disusun Oleh :

Isabella Ramdha Y.P.M

33178K17022

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


KUNINGAN

Jl. Raya Cigugur-Cirendang No. D4 Kelurahan Cipari Rt/Rw 09/03


Blok Cisumur, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan
Telp : (0232) 871279
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini
masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir semeter 4 mata kuliah Fitokimia Teori.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata kuliah
Fitokimia. Pada makalah ini akan dibahas mengenai Isolasi Minyak Atsiri.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis
juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan
kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk kemudian kami akan
merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Kuningan, 8 Juli 2019

Penyusun

Isabella Ramdha
TUGAS 1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara dengan biodiversitas tinggi yang menyimpan


berbagai jenis minyak atsiri yang kemudian banyak dikembangkan dan akan menjadi
komoditas khas negara Indonesia. Seorang pakar aromaterapi bahkan menyatakan bahwa
di Indonesia terdapat 900 jenis tanaman potensial sebagai penghasil minyak atsiri. Oleh
karena itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa masih banyak jenis atsiri baru khas
Indonesia yang bisa digali dan dikomersilkan. Dari 150 jenis minyak atsiri yang selama
ini diperdagangkan didalam pasar internasional, 40 jenis diantaranya dapat diproduksi di
Indonesia. Di Indonesia jenis minyak atsiri dikatagorikan menjadi 3 kondisi yaitu sudah
berkembang, sedang berkembang dan potensial dikembangkan. Tanaman penghasil
minyak atsiri yang sudah berkembang seperti nilam, akar wangi, seraiwangi dan kenanga
yang pengembangannya diarahkan pada peningkatan volume produksi dan peningkatan
mutunya dengan menggunakan benih-benih yang unggul dan cara pengolahan
(penanganan bahan tanaman dan penyulingan) yang tepat. Selain itu dukungan teknologi
budidaya yang direkomendasikan dengan SOP dan efisiensi usahatani yang tepat akan
meningkatkan usahatani minyak atsiri yang pada gilirannya akan meningkatkan daya
saing minyak atsiri Indonesia di pasaran dunia (Gusmailina dan Kusmiati, 2015).

Minyak atsiri lazim juga dikenal dengan nama minyak mudah menguap atau
minyak terbang. Minyak atsiri merupakan senyawa, yang pada umumnya berwujud
cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun
dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun kenyataan untuk memperoleh
minyak atsiri dapat juga diperoleh dengan cara lain seperti dengan cara ekstraksi dengan
menggunakan pelarut organik maupun dengan cara dipres atau dikempa dan secara
enzimatik (Sastrohamidjojo, 2004).

Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan komoditas


ekspor nonmigas yang dibutuhkan di berbagai industri seperti dalam industri parfum,
kosmetika, farmasi atau obat-obatan, serta industri makanan dan minuman-minuman.
Dalam dunia perdagangan, komoditas ini dapat dipandang memiliki peran strategis dalam
menghasilkan produk primer maupun sekunder, baik untuk kebutuhan domestik maupun
ekspor. Komoditas ini masih tetap eksis walaupun selalu terjadi fluktuasi harga. Dengan
begitu, petani maupun produsen masih tetap diuntungkan. Apalagi saat ini dikembangkan
jenis-jenis minyak atsiri baru yang harganya lumayan tinggi. Untuk minyak dari bunga-
bungaan, harga minyak dapat mencapai puluhan juta rupiah. Sementara minyak dari
tumbuhan terna (tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu), baik
daun, ranting, dan biji dihargai ratusan ribu rupiah per kilogramnya (Armando, 2009).

Setiap tahunnya konsumsi minyak atsiri atau minyak terbang dunia beserta
turunannya naik sekitar 8 – 10 %. Itu tak hanya terjadi di Indonesia, salah satu sumber
minyak atsiri dunia, tetapi berlaku pula di negara-negara produsen lain seperti India,
Thailand, dan Haiti. Pemicu kenaikan itu antara lain meningkatnya kebutuhan minyak
asiri untuk industri parfum, kosmetik, dan kesehatan. Selain itu kecendrungan konsumen
untuk berpindah dari pola mengkonsumsi bahanbahan mengandung senyawa sintetik ke
bahan alami turut mendongkrak permintaan minyak asiri. Apalagi produk-produk olahan
minyak asiri belum dapat digantikan oleh bahan sintetis (Trubus Info Kit, 2009).

Minyak atsiri ini selain memberikan aroma wangi yang sangat menyenangkan
juga dapat membantu pencernaan dengan merangsang sistem saraf, sehingga akan
meningkatkan sekresi getah lambung yang mengandung enzim hanya oleh stimulus
aroma dan rasa bahan pangan. Selain itu juga dapat merangsang keluar cairan getah
sehingga rongga mulut dan lambung menjadi basah. Beberapa jenis minyak atsiri
digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, bahan analgesik, haelitik atau
sebagai antizimatik sebagai sedative dan stimulan untuk obat sakit perut. Minyak atsiri
mempunyai sifat membius, merangsang atau memuakkan (Guenther, 1987). Aplikasi
minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari salah satu contohnya yaitu menurut penelitian
Juniarti, dkk (2015) menyatakan bahwa minyak atsiri dapat digunakan sebagai krim
pencegah gigitan nyamuk Aedes Aegypty L dengan memanfaatkan minyak atsiri dari
daun surian.

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder
dalam tumbuhan. Tumbuhan penghasil minyak atsiri antara lain termasuk dalam family
Pinaceae, Labiatae, Myrataceae, rutaceae, Piperaceae, Zingiberaceae, Umbelliferae, dan
Gramineae. Minyak atsiri terdapat pada setiap bagian tumbuhan yaitu di daun, bunga,
buah, biji, batang, kulit, akar dan rhizome (Ketaren, 1985). Pada percobaan ini minyak
atsiri yang akan diambil adalah minyak atsiri dari daun sirih hijau.

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode destilasi. Metode ini


didasarkan pada perbedaan titik didih dari berbagai komponen dalam campuran. Pada
metode ini akan terjadi penguapan dan pendinginan larutan hingga diperoleh destilat
yang kemudian akan dipisahkan melalui metode ekstraksi. Metode ekstraksi didasarkan
pada perbedaan distribusi antara sampel dan pelarut yang disebabkan oleh perbedaan
kepolaran senyawa. Melalui dua metode ini maka akan diperoleh minyak atsiri murni
yang akan diukur massa, massa jenis dan indeks biasnya.

Macam-Macam Isolasi Minyak Atsiri :


Penyulingan dengan Uap langsung (Steam Distilation)
a. Tanaman apa saja
Beberapa jenis bahan baku yang tidak perlu dikeringkan yaitu seperti jahe, lajagoan
dan bahan lainnya yang disuling dalam keadaan segar untuk mencegah kehilangan
aroma yang diinginkan. Pencucian biasanya dilakukan untuk bahan yang berasal dari
tanah seperti akar wangi dan rimpang.
b. Perbedaan
Umumnya, Penyullingan terdapat 3 cara yaitu : Penyulingan dengan air (water
distilation), penyulingan dengan uap air (steam and steam distilation) dan
penyullingan dengan uap (steam distilation). Pada dasarnya prinsip ketiga proses
penyulingan sama, hanya berbeda pada cara penyulingannya saja.
Untuk penyulingan dengan air, distilat dengan kontak langsung antara bahan dengan
air. Bahan yang disuling direbus dengan air kemudian air pendingin dialirkan melalui
celah pipa sehingga uap yang terbentuk berubah menjadi air kembali.
Sedangkan untuk penyulingan dengan menggunakan air dan uap dianalogikan dengan
proses mengukus atau memasak. Karena pada cara ini bahan baku tidak berhubungan
langsung dengan air. Bahan diletakan diatas piringan yang bentuknya menyerupai
ayakan kemudian dimasukan kedalam ketel yang berisi air 0,25 bagian dari ketel uap.
Uap air yang berasal dari air yang telah mendidih dan keluar dari lubang piringan
serta mengalir melalui sela bahan akan membawa minyak sereh wangi yang
dikandung oleh bahan dan kemudian dialiran kedalam corong pisah melalui pipa yang
terhubung dengan kondensor.
Dan yang ketiga yaitu penyullingan dengan uap langsung. Pada dasarnya penyulingan
dengan uap langsung ini mirip dengan penyulingan dengan air dan uap. Perbedannya
adalah pada destilasi ini antara ketel bahan dan ketel tempat air terpisah. Uap yang
digunakan adalah uap jenuh atau lewat jenuh pada tekanan 1 atmosfer dimana uap
tersebut dialirkan melalui pipa ke tangki bahan baku. Minyak yang ada pada bahan
baku akan terbawa bersama uap dan dialirkan ke alat pendingin yang kemudian
selanjutnya dialirkan ke alat pemisah.
c. Mekanisme Kerja
- Sampel yang akan digunakan ditimbang kurang lebih sebanyak 5 kg
- Masukan air kedalm ketel suling sambil mengatur suhu hingga mencapai 100
- Sampel dimasukan kedalam ketel suling yang telah diisi air
- Kran uap dibuka dan dialirkan kedalam ketel penyulingan (ketel bahan) , atur
suhu dan tekepan pada ketel suling selama proses.
- Tetesan kondensat pertama diamati dan dicatat (penyukingan dilakukan kurang
lebih 2 kali)
- Distilat dipisahkan dan disimpan dalam botol
- Rendemen minyak dihitung
Metode Enfluerensi
a. Tanaman apa saja
Enfluerasi adalah cara penyekatan minyak atsiri dengan menggunakan lemak. Cara
ini biasanya digunakan untuk simplisia dari bunga tertentu, misal nya bunga sedap
malam dan melati, yang setelah dipetik masih meneruskan aktivitas fisiologisny
sehingga minyak mengeluarkan bau wangi.
b. Mekanisme kerja
- Sampel atau bahan disiapkan terlebih dahulu
- Kemudian sampel ditimbang untuk mengetahui bobot awal bahan
- Kaca enfluerensi dilapisi menggunakan lemak
- Kemudian bahan disusun dalam kaca enluerasi yang telah dilapisi lemak
- Tutup dan biarkan selama beberapa jam untuk proses pengeluaran minyak oleh
lemak
- Setelah minyak terserap pada lemak, lalu diekstraksi dengan alkohol
- Minyak dan alkohol dipisahkan
- Hitung rendemen minyak nya

Metode Ekstraksi dengan Pelarut atau gas superkritik


a. Tanaman apa saja
Simplisia diekstraksi dengan menggunakan pelarut yang cocok dalam suatu
ekstraktor pada suhu kamar. Pelarut yang ideal adalah yang mempunyai sifat tidak
toksik, tidak bersifat eksplosif, mempunyai interval titik didih yang sempit, daya
melarut, mudah dalam penggunaannya dan murah.
b. Mekanisme kerja
- sampel atau bahan (contohnya bunga sedap malam
- Bahan dimasukan kedalam ekstraktor
- Masukn pelarut organik murni kedalam ekstraktor
- Didiamkan beberapa jam untuk proses pengeluaran minyak
- Pisahkan minyak dari zat pengotor dengan penyulingan pada suhu
- Pemurnian concrete (minyak + pelarut) dengan melarutkan dalam alkohol
- Pisahkan alkohol dari minyak dengan penyulingan pada shuh
- Kemudian jadilah minyak atsiri
- Hitung rendemen

Steam Distilation by microwaves under vaccum


a. Tanaman apa saja
Daun nilai yang diproses dengan menggunakan destilasi uap air, destilasi uap dan air,
destilasi uap yang dilakukan dengan memanfaatkan gelombang mikro (Micowave)
b. Mekanisme Kerja
- Daun Nilai ditimbang sebanyak 100 gram ditambahkan pelarut atau steam untuk
variabel daun kering
- Daun kerinng yang berada di labu Destilasi II diberi steam
- Dari labu destilasi I yang bersuhu 100 dn tekanannya ditambahkan kurang lebih
1 atm yang dialirkan ke labu destilasi II
- Untuk daun kering dengan penambahan pelarut kemudian memanaskan labu
setilasi yang berisi daun nilam dengan mengatur daya pemanas dan suhu pada
proses distilasi sesuai dengan variabel yang ditentukan.
- Kemudian menampung destilat dan memisahkan air dengan minyak
menggunakan corong pemisah
- Kemudian minyak disimpan kedalam freezer
- Kemuadian menganalisa minyak yang dihasilkan

TUGAS 2

Tanaman yang mempengaruhi kinerja jantung?

Jawaban :
Mengobati penyakit jantung, selain memerlukan biaya yang mahal, juga beresiko.
Bahkan jika seseorang sudah terjangkit penyakit mematikan ini, tidak ada jalan keluar
kecuali memasang sent atau operasi jantung by-pass.

Ibarat jalan raya yang sudah kusut harus dibuatkan jalan layang atau malah terowongan
agar kendaraan bisa berjalan dengan normal. Oleh sebab itu, sangat penting untuk
memberi kasih sayang kepada sistem pembuluh darah kkta. Bagi kita yang belum
mempunyai gejala terserang penyakit jantung, sebaiknya menerapkan pola hidup sehat,
serta menghindari faktor resiko pemcetus serangan jantung seperti merokok, makanan
berlemak, begadang, serta malas bergerak.

Masalahnya bagaimana bila plak sudah terlanjur menghalangi kendaraam atau darah
dalam sistem perlalu-lintas tubuh kita? Tak perlu khawatir dan sedih. Masih bisa diatasi,
asalkan belum parah. Dengan pengobatan yang telaten dan terukur, beberapa tanaman
atau herbal memiliki kemampuan mengeyahkan plak.

Tanaman herbal berkhasiat karena memiliki senyawa kimia bioaktif dan menghasilkan
efek farmakologi. “Efek farmakologinya itulah yang sering dimanfaatkan sebagai
suplemen yang membantu kesehatan manusia.”. Di antara tanaman yang berkhasiat
adalah :

a. Crataegus oxycantha (hawthorn)

b. Melissa officinalis

c. Ginkgo biloba

d. bawang putih

e. mengkudu

f. Dan tanaman penghasil vitamin E.

Bagian tanaman Crataegus oxyacantha yang bisa digunakan adalah daun, buah, dan
bunganya. Tanaman ini mengandung flavonoid (vitexin, quercetin ,hyperoside, rutin, dan
procyanidin). Semua itu berguna untuk tonikum jantung, hipotensiva (menurunkan
tekanan darah), meningkatkan aliran darah ke jantung, vasodilator koroner dan perifer,
serta memperbaiki denyut jantung.

TUGAS 3

Jawaban :
Judul : ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID DARI DAUN DEWANDARU
(Eugenia uniflora L.)
Disusun Oleh : Andi Suhendi*, Landyyun Rahmawan Sjahid, Dedi Hanwar

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta


andfa@yahoo.com
Jenis Flavonoid :
Salah satu senyawa flavonoid yang terdapat dalam daun dewan daru (Eugeniauniflora
L.) adalah 5,7,3’,4’-tetra hidroksi flavonol atau kuersetin.

Cara identifikasi : entifikasi Isolat Flavonoid (Mabry et al, 1970; Markham, 1988)
Tahap I
Larutan isolat dalam metanol dituang ke kuvet (2-3 ml larutan sampel) direkam
spektranya pada λ 200-500 nm.
Tahap II :
Larutan isolat dalam metanol ditambah 3 tetes larutan NaOH 2N, dicampur, direkam
spektranya. Setelah 5 menit dilakukan perekaman kembali untuk mengetahui
kemungkinan terjadinya dekomposisi flavonoid.
Tahap III :
Larutan isolat flavonoid dalam metanol ditambah 3 tetes AlCl3, dicampur, direkam
spektranya.
Tahap IV :
Larutan tahap III ditambah 3 tetes HCl, dicampur, direkam spektranya.
Tahap V :
Larutan isolat dalam metanol ditambah NaOAc, dicampur, direkam spektranya.
Tahap VI :
Larutan tahap V ditambah asam borat (H3BO3), dicampur, direkam spektranya.Larutan
isolat dalam metanol diuapkan hingga volume 2 ml dan dihidrolisis dengan HCl
2N, direfluks pada suhu 100 oC selama 1 jam. Setelah dingin, difraksinasi dengan etil
asetat. Hasil fraksinasi diuapkan, dilarutkan dalam metanol dan digunakan untuk uji
aglikon dengan ditotolkan pada plat KLT fase diam selulosa dan dilakukan kromatografi
dengan fase gerak BAW disamping larutan isolat yang belum dihidrolisis. Selanjutnya
bercak dideteksi menggunakan UV366 nm sebelum dan sesudah diuapi ammonia
(Markham, 1988).Data berupa Rf, warna bercak kromatografi lapis tipis dan spektra
pergeseran panjang gelombang dengan spektrofotometer UV-Vis dianalisis berdasarkan
pustaka acuan.

Struktur :
Jenis Senyawa Flavonoid yang tekandung adalah 5,7,3’,4’ – Tetra Hidroksi Flavonol atau
Kuerstein

TUGAS 4
Khasiat dan contoh Alkaloid tanaman dan hewan ?

Jawaban :

SUMBER ALKALOID :

sumber alkaloid adalah pada tanaman berbunga, angiosperma (Familia Leguminoceae,


Papaveraceae, Ranunculaceae, Rubiaceae, Solanaceae,Berberidaceae) dan juga pada
tumbuhan monokotil (Familia Solanaceae dan Liliaceae). Berikutnya penemuan alkaloid
yang terdapat pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme dan tanaman
rendah.

Contoh isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa; kastoramin dari sejenis musang Kanada ;
turunan Pirrol-Feromon seks serangga

FUNGSI ALKALOID

untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang sebagai hasil akhir dari reaksi
detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari komponen yang membahayakan
bagi tanaman sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.

TUGAS 5
Tanaman apa saja yang mengandung Iridoid ?

Iridoid adalah komponen penting dari tumbuh-tumbuhan obat. Morinda Citrifolia


mengandung banyak senyawa yang telah terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan. Yang
paling terkemuka adalah kandungan senyawa bioaktif penting yang disebut iridoid.

Iridoid adalah golongan monoterpens yang terlibat dalam biosintesis alkaloid. Ditemukan
dalam berbagai tanaman obat termasuk tanaman obat dari China yang telah terbukti
khasiatnya. Iridoid memiliki aktifitas terapetik yang luas, termasuk untuk kardiovaskuler,
kloretik, penurunan gula darah, penghilang nyeri, anti radang, anti tumor, anti virus, dan
kemampuan imunomodulator.Tumbuhan memproduksi iridoid teiridoidrutama sebagai
pertahanan terhadap infeksi oleh patogen dan juga dari herbivora, dengan menghasilkan
rasa pahit.

Iridoid tidak umum dijumpai dalam buah-buahan. Iridoid bukanlah flavonoid maupun
karotenoid dan mereka secara ekstrim stabil terhadap panas maupun waktu. Buah noni
mengandung zat bio aktif yang dinamakan Iridoid. Zat inilah yang menyebabkan jus
Tahitian Noni mempunyai khasiat yang sangat mengagumkan. Sebenarnya, banyak buah
lainnya yang juga mempunyai zat-zat bio aktif yang juga mempunyai efek yang sangat
bagus bagi tubuh. Tapi, kebanyakan buah mengandung flavanoid dan polyphenol.
Flavanoid dan polyphenolmemang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Tapi, flavanoid
dan polyphenol tidak stabil, sehingga, saat proses pemetikan, pasteurisasi dan
pengolahan, zat ini mengalami perubahan dan menyebabkan khasiatnya turun, tidak sama
dengan khasiat aslinya.

Berbeda dengan Iridoid yang terdapat dalam Tahitian Noni. Iridoid cenderung lebih stabil
dan hanya mengalami perubahan yang sangat kecil sekali saat buah noni diproses.
Sehingga, khasiat bioaktif yang dibawanya akan tetap terjaga. Dan itu pula yang
menyebabkan jus Tahitian Noni mempunyai khasiat yang lebih dibandingkan dengan jus
buah yang lainnya.

Iridoid sebagai metabolit sekunder ternyata ada kaitannya dengan banyak bioaktif yang
diungkapkan di atas. Para ahli botani memandang istimewa keberadaan iridoid pada
tanaman obat, yang diduga berfungsi sebagai perangkat pertahanan alami suatu tanaman
terhadap ancaman herbivora atau infeksi mikroorganisme. Wajarlah bila iridoid di dalam
noni diyakini berkhasiat bagi manusia, mengingat eksistensinya pada tanaman saja sangat
menentukan kelangsungan hidupnya dalam kondisi ekstrim atau terancam. Iridoid adalah
kompenen bioaktif yang mampu melawan AGEs.

Ratusan penelitian tentang Iridoid bisa ditemukan pada jurnal dan publikasi ilmiah,
kebanyakan dari penelitian itu mengungkapkan bahwa Iridoids ini sudah dipelajari
selama bertahun-tahun untuk berbagai macam masalah kesehatan, termasuk di antaranya
masalah jantung dan pembuluh darah, stabilitas kolesterol LDL dan HDL, triglycerides,
fungsi imunitas, kesehatan sendi/oesteoarthritis, menopouse, kemampuan atletis, energi,
kesehatan DNA, diabetes, antioksidan/anti radikal bebas, kualitas hidup dan kesehatan
secara menyeluruh.

Pada tanaman obat , Iridoid paling banyak ditemukan pada buah Morinda Citrifolia
(noni). Penelitian yang di lakukan oleh Dr. De Lu Ma dari China yang menunjukkan
bagaimana Maxidoid, salah satu produk inovatif dari Morinda Bioactives, mampu
membantu mengendalikan kadar gula darah pada pasien Diebetes Melitus Type II dengan
hasil yang sangat signifikan.

Manfaat Bioaktif Iridoid:

a. perlindungan syaraf

b. anti tumor

c. anti radang antioksidan

d. manfaat kardiovaskular

e. perlindungan hati

f. anti mulas

g. anti virus

h. anti mikroba

i. penurun gula darah

j. anti demam

k. obat batuk

l. penyembuhan luka

m. imunomodulator

n. anti alergi

o. anti parasit

p. pereda nyeri

q. penurun tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai