3
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PARU
MANGUHARJO MADIUN
Madiun 63122
DITETAPKAN DI : MADIUN
PADATANGGAL :
KEBIJAKAN ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 5
BAB II LATAR BELAKANG............................................................................... 5
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ............................................
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ..................................
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ...................................................
BAB VI SASARAN ............................................................................................
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ......................................
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ............
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN ..............
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Melaksanakan kelola data yang dibutuhkan manajemen yang
bersifat akuntabel serta dapat menghasilkan informasi untuk
pengembangan kebijakan rumah sakit.
B. Tujuan Khusus
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan stok,
harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang dibutuhkan manajemen
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
4. Menyelenggarakan akses informasi manajemen yang akuntabel sehingga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Pelayanan Kefarmasian
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan,
dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian dan penghapusan.
a. Perencanaan
Perencanaan didasarkan pada pola konsumsi 3 bulan terakhir.
Perencanaan untuk kebutuhan obat tahun 2021 dilaksanakan pada
bulan September 2020.
b. Pemilihan
Pemilihan obat yang telah ditentukan oleh Komite Farmasi dan Terapi
menjadi dasar daftar obat yang harus tersedia di rumah sakit.
Pemilihan obat untuk tahun 2021 dilaksanakan pada bulan Oktober
2020 dengan dasar kebutuhan obat setahun sebelumnya.
c. Pengadaan
Pengadaan dilaksanakan untuk satu tahun ke depan dan pengadaan
tahun 2021 dilaksanakan pada bulan November 2020. Pengadaan
insidentil dapat dilaksanakan setiap hari oleh Pejabat Pengadaan
untuk menjaga ketersediaan obat dan BMHP.
d. Penerimaan
Penerimaan dilaksanakan setiap hari pada pukul 08.00-13.00 sesuai
dengan jam kerja petugas gudang.
e. Penyimpanan
Penyimpanan dilaksanakan setiap hari pada pukul 08.00-13.00 sesuai
dengan jam kerja dan dilakukan di gudang farmasi.
f. Pendistribusian
Pendistribusian dilaksanakan dari gudang farmasi ke instalasi farmasi
setiap pagi. Dari instalasi farmasi, pendistribusian dilaksanakan secara
UDD dan ODD ke pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan.
g. Pengendalian
Pengendalian stok obat dilaksanakan dengan pencatatan setiap hari
ketika obat keluar dari gudang farmasi maupun instalasi farmasi.
2. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan Kefarmasian adalah pendekatan profesional yang
bertanggung jawab dalam menjamin penggunaan obat dan alat kesehatan
sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien melalui
penerapan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan perilaku Apoteker
serta bekerjasama dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.
a. Pengkajian Resep
Pengakajian resep dilaksanakan setiap hari di Instalasi Farmasi RS
Paru Manguharjo. Pengkajian resep dilakukan baik untuk resep pasien
rawat jalan maupun resep pasien rawat inap. Pengkajian resep
digunakan untuk memastikan 7 benar yaitu, benar pasien, benar
indikasi, benar obat, benar cara penggunaan, benar dosis, benar
waktu penggunaan dan benar dokumentasi.
b. Dispensing
Dispensing dilaksanakan setiap hari di Instalasi Farmasi RS Paru
Manguharjo. Dispensing meliputi kegiatan pelayanan yang dimulai dari
tahap validasi, interpretasi, menyiapkan/meracik obat, memberikan
label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian informasi obat yang
memadai disertai sistem dokumentasi. Metode dispensing yang
digunakan ada 3 yaitu, individual prescribing untuk pasien rawat jalan,
one daily dose untuk obat injeksi pasien rawat inap dan unit dose
dispensing untuk obat enteral pasien rawat inap.
c. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi obat dilaksanakan setiap hari di Instalasi Farmasi RS
Paru Manguharjo ketika pasien Masuk Rumah Sakit (MRS). Terdapat
2 form yang diisi yaitu 1) form rekonsiliasi obat yang ada di IFRS Paru
Manguharjo dan 2) form rekonsiliasi obat yang terdapat di rekam
medis pasien.
d. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat (ESO)
Pemantauan dan pelaporan ESO dilaksanakan setiap ada kejadian
efek samping obat pada pasien.
e. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO) dilaksanakan setiap hari dan melayani
pemberian informasi kepada pasien maupun tenaga kesehatan yang
bertugas di RS Paru Manguharjo Madiun.
f. Konseling
Konseling dilaksanakan setiap hari selama jam pelayanan. Konseling
dilaksanakan pada pasien dan/atau keluarga pasien rawat jalan
maupun pasien rawat inap.
g. Visite Pasien
Visite pasien dilaksanakan pada pasien rawat inap. Seleksi pasien
untuk visite Apoteker adalah:
Pasien baru (dalam 24 jam pertama);
Pasien dalam perawatan intensif;
Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat;
Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ terutama hati dan
ginjal;
Pasien yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya mencapai nilai
kritis (critical value);
Pasien yang mendapatkan obat yang mempunyai indeks terapetik sempit,
berpotensi menimbulkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD)
yang fatal.
h. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
EPO dilaksanakan pada akhir bulan untuk mengevaluasi penggunaan
obat selama 1 bulan pelayanan.
D. Patient Safety
Upaya keselamatan pasien dapat dilaksanakan dengan:
1. Ketepatan identitas pasien.
Dilaksanakan verifikasi identitas pasien ketika penyerahan obat dengan
memastikan nama pasien, nomor rekam media, tanggal lahir pasien dan
NIK.
2. Penggunaan komunikasi efektif
Penjelasan obat kepada pasien dan/atau keluarga pasien menggunakan
bahasa yang mudah dipahami dengan meminimalkan istilah-istilah medis
yang tidak diketahui oleh masyarakat umum.
3. Peningkatan kewaspadaan penggunaan obat high alert
Pemberian obat high alert dilakukan double check oleh 2 oran yang
berbeda. Selain itu, semua obat yang termasuk obat high alert terdapat
stiker merah bertuliskan “high alert” hingga kemasan terkecilnya.
4. Pemastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien
Penyiapan obat untuk pasien yang melakukan tindakan operasi
dilaksanakan verifikasi untuk memastikan ketepatan pasien dan ketepatan
prosedur.
5. Penurunan kejadian infeksi
Usaha dalam penurunan kejadian infeksi dengan melaksanakan hand
hygiene sesuai dengan 5 momen yang dianjurkan oleh World Health
Organization (WHO)
6. Penurunan resiko jatuh pasien
Pasien yang datang dilakukan assesmen oleh petugas untuk mengetahui
resiko jatuh pasien. Pasien yang memiliki resiko jatuh akan diberikan
gelang kuning sebagai tanda.
E. Indikator Mutu
Indikator Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi adalah sebagai berikut:
1. Kepatuhan peresepan dokter terhadap Formularium Nasional adalah
80%.
2. Ketersediaan obat yang terdapat dalam Formularium Nasional adalah
80%.
3. Kelengkapan penulisan resep adalah 75%
4. Waktu tunggu obat racikan adalah 60 menit.
5. Waktu tunggu obat non racikan adalah 30 menit.
H. Rencana Pengembangan
Rencana pengembangan yang dilakukan Instalasi Farmasi RS Paru
Manguharjo selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan ruang konseling sehingga kegiatan konseling dapat
terlaksana secara maksimal dan rahasia pribadi pasien terjaga.
2. Pembangunan farmasi rawat inap.
3. Penambahan tenaga kefarmasian.
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Perencanaan
a. Melakukan pengambilan data pemakaian obat 1 tahun terakhir
b. Melakukan pengambilan data stok opname terakhir
c. Melakukan penyiapan referensi pemilihan obat ( Formularium Obat
terakhir)
d. Melakukan pengambilan data kebutuhan sarana penunjang kegiatan
instalasi farmasi
e. Melakukan penyusunan perencanaan obat dan bahan medis habis pakai
berdasarkan data
f. Penyusunan perencanaan sarana penunjang kegiatan instalasi farmasi
B. Penerimaan
a. Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai di gudang farmasi sesuai
pesanan
b. Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai di farmasi
c. Penerimaan sarana penunjang kegiatan instalasi farmasi
C. Penyimpanan
a. Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai ketentuan yang
berlaku di gudang farmasi
b. Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai ketentuan yang
berlaku di farmasi
D. Penyaluran
a. Penyaluran obat dan bahan medis habis pakai sesuai permintaan dari
gudang ke masing-masing unit.
b. Penyaluran obat dan bahan medis habis pakai sesuai resep dari farmasi
ke pasien
E. Pengecekan
a. Melakukan ceklist pemeriksaan
b. Melakukan stok opname setiap akhir bulan
F. Pelaksanaan indikator mutu
a. Menyusun review
b. Melaporkan hasil review
c. Menyusun Rencana Tindak Lanjut untuk perbaikan mutu
G. Pelaksanaan peningkatan kemampuan sumber daya manusia
a. Mengikuti seminar, workshop
b. Mengikuti pelatihan-pelatihan
BAB VI
SASARAN
BULAN KE-
NO PROGRAM KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembahasan Program Kerja Tahun 2020
2 Perencanaan
3 Pemilihan
4 Pengadaan
5 Penerimaan
6 Penyimpanan
7 Pendistribusian
8 Pengendalian
9 Pengkajian Resep
10 Dispensing
11 Rekonsiliasi
12 Pemantauan dan Pelaporan ESO
13 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
14 Konseling
15 Visite Pasien
16 Evaluasi Penggunaan Obat
17 Sumber Daya Manusia (SDM)
18 Fasilitas
19 Keselamatan Pasien
20 Indikator Mutu
21 K3 Farmasi
22 PPI
23 Rencana Pengembangan
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN