PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan adalah sumber daya alam yang merupakan salah satu potensi
ekonomi nasional yang perlu dikelola untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal
namun lestari sebagai modal dasar dalam pembangunan nasional. Peningkatan nilai
ekonomi sumber daya alam berupa hasil hutan tersebut perlu ditingkatkan melalui
pengembangan industri hasil hutan.
Pengembangan Industri hasil hutan bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah hasil hutan, menggunakan bahan baku secara efisien, menciptakan
lapangan kerja,mewujudkan industri yang efisien, produktif yang berdayasaing
tinggi, mencegah timbulnya kerusakan sumber daya hutan dan pencemaran
lingkungan hidup serta mengamankan sumber bahan baku dalam rangka
pengelolaan hutan lestari.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 jo. PP Nomor 3 tahun
2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta
Pemanfaatan Hutandisebutkan bahwa Kementerian Kehutanan berwenang
mengatur, membina dan mengembangkan industri primer hasil hutan yang meliputi
seluruh industri, baik industri yang mengolah kayu bulat menjadi kayu gergajian,
ataupun industri yang mengolah kayu bulat menjadi serpih kayu, veneer, kayu lapis,
dan laminated veneer lumber.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengelolaan Hutan Produksi menyebutkan bahwa Balai Pengelolaan Hutan Produksi
mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi perencanaan dan pelaksanaan kesatuan
pengelolaan hutan produksi, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan usaha
hutan produksi dan industri primer hasil hutan.
Kegiatan Pemantauan dan evaluasi terhadap industri hasil hutan diperlukan
untuk memperoleh data dan informasi. Data dan informasi tentang industri hasil
hutan mutlak diperlukan untuk mendukung pengelolaan hutan lestari, peningkatan
kinerja industri hasil hutan serta bahan pembinaan terhadap industri hasil hutan.
1
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa
kegiatan industri hasil hutan sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Adapun tujuannya adalah diperolehnya:
1. Data Sertifikat Awal VLK dan Sertifikat Survillance VLK;
2. Dokumen S-LK/SPHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DPK dari pemasok;
3. Data investasi dan tenaga kerja;
4. Data Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahan terakhir;
5. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin Perdagangan yang tercantum
dalam izin industry;
6. Izin HO;
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
8. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP);
9. Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL/UKL-SPPL/DPHL/SIL/DELH/dokumen
lingkungan hidup lain yang setara);
10. SK IU-IPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT);
11. Buku Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri dan perubahannya:
12. Dokumen Kontrak Supplay bahan baku dan/atau dokumen jual beli;
13. Laporan realisasi pemenuhan bahan baku;
14. Laporan efesiensi penggunaan bahan baku dan pemanfaatan kayu limbah
proses produksi IPHHK;
15. Data GanisPHPL berdasarkan jenis produk yang dihasilkan;
16. Surat penugasan GANISPHPL sebagai P3KB dan Penerbit Dokumen SKSHHK
oleh pimpinan perusahaan;
17. Dokumen SKSHHK yang diterima maupun dokumen SKSHHK yang telah
diterbitkan;
18. Dokumen penggunaan bahan baku kayu bulat;
19. Dokumen LMHH-KB dan LMHH-KO;
20. Upah tenaga bongkar/terima kayu bulat;
21. Upah produksi kayu olahan;
22. Upah harian/bulanan kerja;
23. Data pemasaran hasil hutan dalam negeri;
24. Data pemasaran hasil exspor.
2
C. Dasar Pelaksanaan
3
14. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor
P.17/PHPL-SET/2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Informasi
Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Dari Hutan Alam;
15. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor
P.18/PHPL-SET/2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Informasi
Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;
16. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
17. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.15/VI-
BPPHH/2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Kayu (LVLK)
Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemantauan dan evaluasi industri hasil hutan adalah
pemantauan administrasi dan fisik lapangan, meliputi pelaksanaan : Izin Usaha
Industri, RPBBI dan realisasinya serta efisiensi penggunaan bahan baku, SVLK,
PUHH, pemasaran, Harga Kayu Bulat dan Olahan, investasi dan serapan tenaga
kerja.
4
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
Obyek dalam rangka pemantauan dan evaluasi di bidang industri hasil hutan ini yaitu
pada IU-IPHHK Henrison Iriana dan IU-IPHHK CV. Anugerah Rimba Papua di
Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.
2. Anggaran
Biaya perjalanan dinas dalam rangka pemantauan dan evaluasi di bidang industri
hasil hutan ini seluruhnya berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
BPHP Wilayah XVI Tahun 2019.
C. Tim Pelaksana
Pelaksana kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang industri hasil hutan ini yaitu
pada IU-IPHHK CV. Sorong Timber Irian II di Kabupaten Sorong Provinsi Papua
Barat adalah :
1. Nama : Bakri, S.Hut., M.Si
NIP : 19730629 199403 1 001
Jabatan : Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi Hutan Prosuksi
2. Nama : Inayati, S.Hut
NIP : 19840328 200901 2 002
Jabatan : Pengendali Ekosistem Hutan Pertama
3. Nama : Christian Moai, S.Hut
NIP : 19831204 200901 1 005
Jabatan : Pengendali Ekosistem Hutan Muda
D. Metode Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengumpulkan bahan, alat dan keterangan terkait IPHHK.
b. Ekspose internal balai dengan tim pelaksana penyampaian juknis
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, obyek dan pengarahan kepada tim
oleh Kepala Balai.
5
c. Berkoordinasi dengan pemegang IPHHK sesuai surat penugasan dari
Kepala BPHP Wilayah XVI. Menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan
kegiatan serta permintaan data yang diperlukan serta meminta penunjukan
secara tertulis kepada wakil perusahaan untuk bertugas mendampingi tim
dan menandatangani kertas kerja/berita acara.
2. Pelaksanaan
a. Menyampaikan daftar dokumen yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan ini antara lain :
1) Data industri (Industri primer yang telah memiliki SLK)
- Data pokok perusahaan, sesuai format yang telah disediakan;
- Sertifikat Awal VLK dan Sertifikat Surveillance VLK;
- Dokumen S-LK/SPHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari
pemasok;
- Data investasi dan tenaga kerja
2) Industri primer yang belum memiliki SLK
- Akta pendirian perusahaan dan/atau perubahan terakhir;
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan
yang tercantum dalam izin industri;
- Izin HO;
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Keterangan Terdaftar
(SKT) dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP);
- Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKL–UPL/SPPL /DPLH/SIL
/DELH /dokumen lingkungan hidup lain yang setara);
- SK IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap
(IUT);
3) Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)
- Buku Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri dan
Perubahannya;
- Dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli;
- Laporan Realisasi pemenuhan bahan baku;
- Laporan efisiensi penggunaan bahan baku dan pemanfaatan
kayu limbah proses produksi IPHHK.
6
4) Penatausahaan Hasil Hutan
- Data GANISPHPL berdasarkan jenis produk yang dihasilkan;
- Surat penugasan GANISPHPL sebagai P3KB dan penerbit
Dokumen SKSHHK oleh pimpinan perusahaan;
- Dokumen SKSHHK yang diterima maupun dokumen SKSHHK
yang telah diterbitkan;
- Dokumen Penggunaan Bahan Baku Kayu Bulat;
- Dokumen LMHH-KB dan LMHH-OK.
5) Data Honor/Upah Kerja
- Upah Tenaga Bongkar/Terima Kayu Bulat;
- Upah Produksi Kayu Olahan;
- Upah Harian/Bulanan Kerja
6) Pemasaran Hasil Hutan
- Data Pemasaran Hasil Hutan Dalam Negeri
- Data Pemasaran Hasil Hutan Exspor
7) Melakukan pengambilan koordinat lokasi industri serta
foto/dokumentasi keadaan industri.
8) Mengumpulkan informasi tentang harga kayu bulat dan nilai
investasi di industri.
9) Melakukan verifikasi terhadap dokumen yang ada sesuai dengan
kertas kerja kegiatan pemantauan kinerja industri hasil
sebagaimana terlampir.
10) Membuat Catatan Hasil Pemantauan (CHP) kegiatan pemantauan
dan evaluasi industri hasil hutan sebagaimana terlampir.
11) Apabila hasil pemeriksaan administrasi dan fisik terdapat
ketidaksesuaian yang tidak mengakibatkan kerugian negara maka
kepada pihak industri langsung diberikan pembinaan oleh tim untuk
segera memperbaiki atas ketidaksesuaian tersebut dan dimasukan
kedalam laporan tim. (Dilampirkan surat pembinaan/teguran dari
tim dan surat pernyataan dari pihak perusahaan apabila
perbaikannnya memerlukan waktu setelah pelaksanaan kegiatan).
12) Apabila hasil pemeriksaan administrasi dan fisik terdapat
ketidaksesuaian yang mengakibatkan kerugian negara maka agar
dibuatkan Berita Acara ditandatangani oleh Tim Pelaksana dan
Petugas Perusahaan sebagai dasar untuk proses selanjutnya.
7
3. Exit meeting
Setelah melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi industri hasil hutan,
tim melakukan exit meeting dengan pihak perusahaan dan menyampaikan
hasil kegiatan, penandatanganan KK dan BAP (apabila ada).
4. Presentasi di Pejabat Struktural
Tim melakukan ekspose hasil kegiatan pemantauan dan evaluasi kepada
pejabat struktural.
E. Hasil Pelaksanaan
1. IU-IPHHK PT. Henrison Iriana
A. Data Industri Primer Hasil Hutan Kayu
Pemeriksaan Administrasi
Hasil
Nomor SK
Pemeriksaan
No Dokumen Tanggal Penerbitan
Ada TA Masa Berlaku
1. SK IUIPHHK atau Izin Usaha Industri √ - Nomor: SK.61/Menhut-VI/BPPHH/2006
(IUI) Tanggal : 12 Januari 2018
2. Akta pendirian perusahaan dan/atau - √
perubahan terakhir
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) √ - Nomor: 03/26-04/PB/II/2018
atau Izin Perdagangan yang tercantum Tanggal : 15 Februari 2018
dalam izin industri Masa berlaku s.d : 5 tahun
4. Ijin Tempat Usaha (ITU) √ - Nomor: 503/125/II/ITU/BSRG/2018
Tanggal: 23 Februari 2018
Masa Berlaku s.d : 31-Des-2018
5. Izin HO (izin gangguan lingkungan √ - Nomor: 102/115/HO/DISPENDA/2016
sekitar industri) Tanggal : -
Masa berlaku s.d : 5 tahun
6. Surat Pengakuan Sebagai Pedagang √ - Nomor: 388/UPP/PKAPT/Perpanjangan-
Antara Pulau Terdaftar (PKAPT) 2/4/2013
Tanggal : 2 April 2013
Berlaku s.d : 1 April 2018
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) √ - Nomor: 260411600002
Tanggal: 15 Februari 2018
Masa Berlaku s.d : 15 Februari 2023
8. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) √ - Nomor: 01.060.604.4-951.000
Terdaftar: 26 - 04 - 2006
9. Pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar √ - Nomor: 034/DJ-DGLU/EPTIK/II/2009
Produk Industri Kehutanan (EPTIK) Tanggal: 25 Februari 2003
10.- Dokumen lingkungan hidup √ -
(AMDAL/UKL–UPL / SPPL / DPLH / SIL
/ DELH
11. Sertifikat Awal VLK √ - Nomor : 0017/MHI-VLK
Tanggal Penetapan Awal 25 Januari 2013
Tanggal Perubahan : 25 Januari 2016
Berlaku s.d 24 Januari 2019
8
B. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)
1. Pemeriksaan Buku Manual RPBBI
Hasil
No Dokumen Kesesuaian Format
Pemeriksaan
A. Pemeriksaan Buku Manual RPBBI Ada TA S TS
1. Buku Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri dan √ √
Perubahannya;
2. Laporan Realisasi pemenuhan bahan baku; √ √
3. Laporan efisiensi penggunaan bahan baku dan √
pemanfaatan kayu limbah proses produksi IPHHK.
4. Dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau √ √
dokumen jual beli;
9
6. Laporan Realisasi Produksi Kayu Olahan b. LMKB SIPUHH tidak sesuai dengan
dokumen LMKB Manual pada
7. Laporan Realisasi Penggunaan Bahan Baku
penambahan dan pengurangan kayu
bulat pada beberapa bulan pada tahun
2018
c. LMKO SIPUHH memiliki stok awal
yang tidak sama dengan stok awal
pada dokumen LMKO manual
d. Tidak ada mutasi Plywood pada
LMKO SIPUHH, sedangkan pada LMKO
manual terdapat mutasi jenis Plywood
e. Bulan juni 2018, penambahan veneer
dan kayu gergajian pada SIPUHH,
jumlahnya berbeda dengan data
manual
f. Kesalahan pada stok akhir bulan
Agustus 2018, sehingga nilai stok awal
dan persediaan akhir bulan selanjutnya
menjadi salah.
10
o Rimba C : 10.000 m3
11
a. Kebutuhan KB :
188.451,69 m3
b. Sumber B Baku Stok tahun lalu : 8.693,15 m3
IUPHHK Bina balantak : 60.000,00 m3
IUPHHK Diadyani Timber : 44.000,00 m3
IUPHHK PT. Kurniatama S : 2.009,00 m3
IUPHHK PT. Mondialindo : 13.950,00 m3
IUPHHK PT. Yotefa ST : 42.000,00 m3
IPK CV. Alco TI : 9.800,00 m3
IPK CV. Prima Papua : 8.000,00 m3
12
limbah proses produksi
IPHHK
2. Hasil Penggunaan Bahan PT. Henrison Iriana tahun 2018 telah
Baku melakukan penggunaan / pemanfaatan
bahan baku kayu bulat sebesar 68,191.15
m3, dengan perolehan Kayu Olahan sebesar
48,001.7657 m3. Prosentasi Rendemen
sebesar 70.39 %
3. Produksi Kayu Olahan Terdapat beberapa jenis produksi kayu
olahan pada PT. Henrison Iriana dengan
Kapasitas Izin Produksi sesuai dengan Surat
Direktorat Jenderal Bina Produksi
Kehutanan Nomor : S. 137/BPPHH-I/2009
tanggal 17 Maret 2009 tentang
Pemberitahuan Perubahan komposisi Jenis
Produksi PT. Henrison Iriana yaitu:
Sawn Timber : 81.000 m3/thn
Veneer : 180.000 m3/thn
Playwood : 612.00 m3/thn
4. Realisasi Produksi Kayu PT. Henrison Iriana tahun 2018 telah
Olahan merealisasikan produksi kayu olahan
sebesar 48,001.7657 m3, dengan rincian :
a) Jenis Sawn Timber :
40,977.8410 m3
b) Jenis Veneer :
7,023.9246 m3
c) Jenis Playwood :
0 m3
5. Laporan Produksi IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah
membuat dan menyampaikan laporan
bulanan produksi kayu olahan
4. Ralisasi Pemiliran/Pemasaran
No Pemeriksaan Hasil Kelemahan/Saran
Dokumen Tindak Lanjut
1. Dokumen SKSHHK-KO Setiap pengangkutan kayu olahan keluar dari IU-
IPHHK PT. Henrison Iriana telah dilengkapi dengan
dokumen SKSHHK-KO dan terlampir Dafatar Kayu
Olahan (DKO)
Penerbitan dokumen SKSHHK melalui SI-PUHH dan
dokumen SKSHHK-KO beserta Lampiran DKO telah
di arsibkan dengan baik.
2. Penerbit SKSHHK-KO Sesuai SK Plant Manager IU-IPHHK PT. Henrison P2SKSHH atas nama La Ua
Iriana telah mengangkat P2SKSHHK untuk Kayu Nasrum sudah mutasi ke
Gergajian Nomor: 07/PM/-HI/III/2017 tanggal 16 perusahaan lain, namun
Juni 2017 an. sdr. Justamin Moita nomor register belum ada pembaharuan
00392-16/PKG-R/XXVIII/2017, berlaku s.d. 24 April SK dari Plant Manajer.
2020; P2SKSHH untuk Veneer Nomor: 01/PM-
HI/I/2017 A.N. Ashar, ST nomor reg: 000001-
16/PKL/XXXIII/2016 Berlaku sampai dengan 5
Januari 2020 dan a.n. La Ua Nasrum nomor
register 00194-16/PKL/XXXIII/2016 berlaku s.d. 5
Januari 2020
3. LMKB & LMHHOK IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah membuat
Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan laporan
Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) setiap
bulan .
Tata cara pengisian dan penerbitan dokumen telah
sesuai dengan ketentuan.
13
b. KEGIATAN INDUSTRI TAHUN 2019
1. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)
No Pemeriksaan Hasil Kelemahan/Saran
Dokumen Tindak Lanjut
1. Dokumen RPBBI 2019 Perusahaan pemegang IU-IPHHK PT. Henrison Dokumen pendukung yang
Iriana telah menyusun RPBBI Tahun 2019 dan dipersyaratkan dalam
telah disampaikan secara online kepada Pejabat penyusunan RPBBI yaitu
berwenang dengan bukti penyampaian Nomor : dengan melampiri dokumen
0000541522 tanggal 14 Januari 2019 LMKB bulan terakhir tahun
lalu atau Desember 2017.
3. Dokumen Kontrak PT. Henrison Iriana melaksanakan Penyusunan Surat perjanjian kontrak
Suplay BB RPBBI yang menggunakan sumber bahan baku kerjasama suplai/pasokan
yang berasal dari IUPHHK-HA dan IPK/ILS bahan baku serta prasyarat
sebagaimana kontrak suplay dibawah ini: kotrak telah sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
1. IUPHHK-HA PT. Mondialindo / 01/MSP-
1.1/II/2019 / 1 Februari 2019 / berlaku s.d.
28 Februari 2019
Volume : 700 m3, Jenis Merbau
2. IUPHHK-HA PT. Yotefa Sara Timber /
004/Dir-E/YST-HI/I/2019 / 10 Januari 2019 /
berlaku s.d. 31 Des 2017, dengan volume:
Meranti : 30.000 m3
Rimba C : 6.000 m3
K. Indah : 500 m3
Total : 36.500 m3.
3. IUPHHK-HA PT. Diadyani Timber / 005/Dir-
E/DDY/I/2019 / 10 Januari 2019 / berlaku
s.d. 31 Des 2017
Meranti : 35.000 m3
Rimba C : 10.000 m3
Total : 45.000 m3
4. IPK PT. Agro Papua Inti Utama /
017/PBBKB/APIU-HI/II/2019 / 11 Februari
2019/ berlaku s.d. 31 Mei 2019
Meranti : ± 400 m3
Rimba C : ± 600 m3
Jenis lainnya : ± 1.600 m3
total : ± 2.600 m3
5. IUPHHK-HA PT. Kurniatama Sejahtera
/009/KTS-HI/KS/III/2009 / 15 Maret 2019 /
berlaku s.d. 31 Des 2019
: Volume : 5.000 m3, jenis Merbau
6. IUPHHK-HA PT. Bina Balantak Utama /
006/DIR-E/BBU-HI/I/2019 / 10 Januari 2019
/ berlaku s.d. 31 Des 2019
Meranti : 52.000 m3
Rimba C : 2.000 m3
Total : 54.000 m3
4. Perubahan RPBBI Terdapat Perubahan RPBBI tahun 2019 sebanyak a) PT. Henrison Irianan
3 kali, yaitu: menyampaikan
- Perubahan ke-1 / 0000556546 / 11 Feb Perubahan RPBBI dari
2019 penyampaian RPBBI
- Perubahan ke-2 / 0000562519 / 06 Maret sebelumnya dan telah
2019 melengkapi
- Perubahan ke-3 / 0000568262 / 20 Maret persyaratan
2019 b) PT. Henrison Iriana
menyampaikan
perubahaan RPBBI
2019 dilakukan
sebelum realisasi
14
pemenuhan bahan
baku di industri di
terima di tpk industri,
akan tetapi telah
dikirim sebelum ada
perjanjian kontrak
supply.
5. Rencana Pemenuhan Rencana Pemenuhan bahan baku dan Perubahan
Bahan Baku Industri tahun 2019 sebagaimana berikut:
a. Kebutuhan KB
: 155.168,23 m3
b. Sumber B Baku : Stok tahun lalu
: 11.368,23 m3
IUPHHK Bina balantak : 54.000,00 m3
IUPHHK Diadyani Timber : 45.000,00 m3
IUPHHK PT Mondialindo : 700,00 m3
IUPHHK PT. Kurnia.Sj : 5.000,00 m3
IUPHHK PT. Yotefa ST : 36.500,00 m3
ILS/IPK PT. Agro Papua IU : 2.600,00 m3
15
BAP tidak tercantum
kayu indah sebanyak
3 btg/16.33 m3
seperti yang tertera
pada dokumen SKSHH
KB nomor :
KB.B.4699687
4. Dokumen SKSHHK-KB PT. Henrison Iriana telah mengarsipkan dokumen
SKSHHK-KB dengan baik
5. Penerima Kayu Sesuai SK Plant Manager IU-IPHHK PT. Henrison
Bulat/P3KB Iriana telah mengangkat P3KB P3KB Nomor: 04/PM/-
HI/III/2016 tanggal 22 April 2016 an. sdr. Edwin
Michael Sipasulta,S.Hut nomor register 00332-
16/PKB-R/XXVIII/2016, berlaku s.d. 12 April 2019
dan Rohmat nomor register 00396-16/PKB-
R/XXVIII/2017 berlaku s.d. 24 April 2020
3. Ralisasi Pemiliran/Pemasaran
No Pemeriksaan Hasil Kelemahan/Saran
Dokumen Tindak Lanjut
1. Dokumen SKSHHK-KO Setiap pengangkutan kayu olahan keluar dari IU-
IPHHK PT. Henrison Iriana telah dilengkapi dengan
dokumen SKSHHK-KO dan terlampir Dafatar Kayu
Olahan (DKO)
Penerbitan dokumen SKSHHK melalui SI-PUHH dan
dokumen SKSHHK-KO beserta Lampiran DKO telah di
arsibkan dengan baik.
2. Penerbit SKSHHK-KO Sesuai SK Plant Manager IU-IPHHK PT. Henrison
Iriana telah mengangkat P2SKSHHK Nomor: 05/PM/-
HI/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 an. sdr. Iswandi
nomor register 00141-18/PKG-R/XXVIII/2016,
berlaku s.d. 14 Maret 2019
3. LMKB & LMHHOK IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah membuat
Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan laporan
Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) setiap
bulan secara teratur.
Tata cara pengisian dan penerbitan dokumen telah
sesuai dengan ketentuan.
16
2. 1. Dokumen Kontrak 1. Terdapat pemenuhan/penerimaan bahan baku
Supply sebanyak 87 batang dengan volume 264,18 m3
2. Laporan Realisasi Jenis Merbau, yang berasal dari IPK CV. Alco
Pemenuhan Bahan Timber Irian berdasarkan dokumen SKSHHK-
Baku KB.B.3652822 tanggal terbit 7-7-2018 yang di
3. SKSHHK-KB Juli terima di industri PT. Henrison Iriana tanggal 10-07-
2018 2018 oleh P3KB an. Sdr. Edwin Michael
Sipasulta,S.Hut nomor register 00332-16/PKB-
R/XXVIII/2016.
2. Jenis merbau tidak dicantumkan dalam dokumen
kontrak supply antara PT. Henrison Iriana dengan
CV. Alco timber Irian nomor: 01/ATI-
HI/RPBBI/IV/2018 tanggal 4 April 2018 (Meranti :
600 m3; Rimba C : 1.400 m3)
3. Perubahan kontrak supply dilakukan setelah terjadi
penerimaan bahan baku merbau (bulan Juli, yaitu
pada bulan agustus dengan nomor : 02/ATI-
HI/RPBBI/VIII/2018 tanggal 10 Agustus 2018
o Merbau : 1.500 m3
o Meranti : 2.000 m3
o Rimba C : 4.300 m3
17
Oktober 10,910.55 10,870.08 m3
m3
November 1,643.71 m3 1,517.57 m3
D. TPK IU-IPHHK
Lokasi : Jalan Petrochina RT.17/VI Kelurahan Malawili Distrik Aimas
Koordinat : 01017’19,7” LS dan 131018’50,2” BT
(Berdasarkan Surat Keputusan Direktur CV. Sorong Timber Irian II)
18
2. IU-IPHHK CV. ANUGERAH RIMBA PAPUA
Hasil
Nomor SK
Pemeriksaan
No Dokumen Tanggal Penerbitan
Ada TA Masa Berlaku
1. SK IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) √ - SK Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor: 6/1/IUIPHHK/PMDH/2017
Tanggal : 25 Juli 2017
2. Akta pendirian perusahaan dan/atau √ - Notaris Retna Purbawati, SH., SE., M.Kn
perubahan terakhir Nomor : 07
Tanggal 05 Oktober 2016
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau √ - Nomor: 85/26-04/PM/XI/2016
Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin Tanggal : 29 September 2016
industri Masa berlaku s.d : 5 tahun
4. Surat Keterangan Tempat Usaha (SITU) Dinas Perindustrian dan Perdagangan
SK Nomor : 504/267/2016
Proses Penerbitan Sertifikat SITU
5. Surat Keterangan Terdaftar √ - Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak
Nomor: S-15273KT/PJ.18/KP.0203/2017
Tanggal: 18 Desember 2017
6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) √ - Nomor: 260431600073
Tanggal: 29 November 2016
Masa Berlaku s.d : 29 November
2021
7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) √ - Nomor: 80.637.718.0-951.000
Terdaftar: -
8. Pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar - √
Produk Industri Kehutanan (EPTIK)
9. - Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKL– √ - Dinas Lingkungan Hidup
UPL / SPPL / DPLH / SIL / DELH SK Nomor : 660.1/92/2018
Tanggal 10 Januari 2018
10. Sertifikat Awal VLK √ - Nomor : GMP/2018/30011
Tanggal : 04 Januari 2018
Berlaku s.d 03 Januari 2021
19
3. Laporan Realisasi pemenuhan bahan baku; √
4. Laporan efisiensi penggunaan bahan baku dan pemanfaatan √
kayu limbah proses produksi IPHHK.
5. Dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual √
beli;
20
6. Laporan Realisasi Produksi Kayu Olahan
7. Laporan Realisasi Penggunaan Bahan Baku
2. Dokumen Stock Stock Kayu Bulat dan Kayu Olahan per 31 BAP SO, tidak ada
Opname Desember 2017, dengan rincian sebagai berikut: (berdasarkan RPBBI)
Per 31 Desember a) Kayu Bulat : 0 m3
2017 b) Kayu Olahan, terdiri : 0 m3
5. Rencana Rencana Pemenuhan bahan baku dan Perubahan Bahan baku berdasarkan
Pemenuhan Industri tahun 2018 sebagaimana berikut: ke-3 kontrak suplay adalah
Bahan Baku merbau
a. Kebutuhan KB (RPBBI 2018) : 300 m3
b. Sumber B Baku :
Stok tahun lalu : 0 m3
IUPHHK-HA PT. Mondialindo : 2.600 m3
IUPHHK-HA CV. Marijdo : 500 m3
IUPHHK-HA PT. TBMAK : 2.500 m3
21
2. Realisasi Pemenuhan Bahan Baku
No Pemeriksaan Hasil
Kelemahan/Saran
Dokumen
Tindak Lanjut
1. Laporan Realisasi IU-IPHHK CV. Anugerah Rimba Papua belum membuat dan
pemenuhan bahan menyampaikan Laporan Bulanan Realisasi Pemenuhan
baku Bahan Baku IPHHK ke Direktur secara elektronik
22
4. Ralisasi Pemiliran/Pemasaran
No Pemeriksaan Hasil Kelemahan/Sar
Dokumen an Tindak
Lanjut
1. Dokumen SKSHHK-KO Setiap pengangkutan kayu olahan keluar dari IU-IPHHK CV.
Anugerah Rimba Papua telah dilengkapi dengan dokumen
SKSHHK-KO dan terlampir Daftar Kayu Olahan (DKO)
2. Penerbit SKSHHK-KO Sesuai SK Direktur IU-IPHHK CV. Anugerah Rimba Papua telah
mengangkat P2SKSHHKO an. sdr. Novalita A. Malaiholo
nomor register 00195-16/PKG-R/XXXIII/217, berlaku s.d. 14
April 2020
3. LMKB & LMHHOK IU-IPHHK CV. Anugerah Rimba Papua telah membuat
Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan laporan Mutasi Hasil
Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) setiap bulan secara teratur.
5. Stock Kayu Bulat per Neraca Persediaan bulat per 31 Desember 2018 sebanyak 341
31 Desember 2018 btg volume 1.811,81 m3, dengan rician sebagai berikut:
Merbau : 341 btg = 1.811,81 m3
Meranti Lain : 0 btg = 0 m
3
R. Campuran : 0 btg = 0 m
3
K. Indah : 0 btg = 0 m
3
6. Stock Kayu Olahan per Neraca Persediaan Olahan per 31 Desember 2018 sebanyak
31 Desember 2018 62.936 pcs volume 603,8209 m3
2. Stock Opname Stock kayu bulat berdasarkan SIPUHHper 31 Desember LMKO/LMKO dan
Per 31 Desember 2018 sebanyak 341 btg volume 1.811,81 m3 SIPUHH, telah
2018 Neraca Persediaan Olahan per 31 Desember 2018 sesuai
sebanyak 62.936 pcs volume 603,8209 m3
23
2. Realisasi Pemenuhan Bahan Baku
4. Ralisasi Pemiliran/Pemasaran
No Pemeriksaan Dokumen Hasil Kelemahan/Saran
Tindak Lanjut
1. Dokumen SKSHHK-KO Setiap pengangkutan kayu olahan keluar dari
IU-IPHHK CV. Anugerah Rimba Papua telah
dilengkapi dengan dokumen SKSHHK-KO dan
terlampir Dafatar Kayu Olahan (DKO)
24
Tata cara pengisian dan penerbitan dokumen
telah sesuai dengan ketentuan.
5. Stock Kayu Bulat s.d Februari Neraca Persediaan bulat per Februari 2019
2019 sebanyak 198 btg volume 1.115,36 m3
6. Stock Kayu Olahan s.d Neraca Persediaan Olahan per Februari 2019
Februari 2019 sebanyak 63.870 pcs volume 765,0147 m3
25
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
IU-IPHHK PT. Henrison Iriana
a. SK IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) PT. Henrison Iriana Nomor:
SK.61/Menhut-VI/BPPHH/2006 tanggal 12 Januari 2018.
b. Perusahaan pemegang IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah menyusun RPBBI
Tahun 2018 dan telah disampaikan secara online dengan bukti penyampaian
Nomor : 0000433825 / 22 Januari 2018.
c. Berdasarkan hasil evaluasi dokumen kontrak suplay realisasi pemenuhan bahan
baku tidak sesuai dengan RPBBI.
Evaluasi terhadap dokumen kontrak supply tahun 2018 adalah:
1. Pada dokumen kontrak supply a.n. PT. Bina Balantak dan PT. Yotefa Sarana
Timber adalah jenis Meranti dan Rimba Campuran , namun dalam realisasi
pemenuhan bahan bakunya terdapat jenis Merbau.
2. Dokumen kontrak supply a.n. CV Alco Timber Irian dibuat pada tanggal 10
agustus, namun bahan baku telah diterima pada tanggal 10 Juli 2018 atau
sebelum adanya dokumen kontrak supply.
3. Sesuai dokumen RPBBI perubahan ke-5 tanggal 9 Mei 2018 CV. Alco timber
Irian adalah memenuhi kebutuhan bahan baku PT. Henrison Iriana sebesar
2.000 m3, akan tetapi pada bulan Juli 2018 telah melebihi volume pada
RPBBI, yaitu sebesar 883.96 m3. perubahan jumlah volume RPBBI a.n. CV
alco Timber Irian baru dilakukan pada perubahan ke-7 nomor 0000496776
tanggal 15 Agustus 2018
d. Penyampaian Perubahan RPBBI tahun 2018 dan tahun 2019 tidak memedomani
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.9/Menhut-II/2012, yaitu:
1. Penyampaian Perubahan RPBBI 2019 dilakukan setelah realisasi bahan
baku dikirim dari pihak supplier ;
2. PT. Henrison Iriana menyampaikan Perubahan RPBBI dari penyampaian
RPBBI sebelumnya dan telah melengkapi persyaratan;
e. Berdasarkan Hasil cross check dokumen antara dokumen LMKB 2018 dan
realisasi pemenuhan bahan baku SI-RPBBI 2018 ditemukan adanya perbedaan
volume.
f. Berdasarkan hasil crosscek antara dokumen LMHHOK manual (bagian
penambahan KO) dengan produksi kayu olahan pada aplikasi Si-PUHH online,
terdapat perbedaan volume.
g. Stok awal pada LMHHOK SI-PUHH dan LMHHOK manual memiliki nilai yang
tidak sama.
h. Perusahaan pemegang IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah menyusun RPBBI
Tahun 2019 dan telah disampaikan secara online kepada Pejabat berwenang
dengan bukti penyampaian Nomor : 0000541522 tanggal 14 Januari 2019.
i. Sesuai SK Plant Manager IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah mengangkat P3KB
Nomor: 08/PM/-HI/III/2016 tanggal 16 Juni 2017 an. sdr. Rohmat nomor
register 00396-16/PKB-R/XXVIII/2017, berlaku s.d. 24 April 2020 dan Nomor:
04/PM/-HI/IV/2016 tanggal 22 April 2017 an. sdr. Edwin M. Sipasulta, S.Hut
nomor register 00332-16/PKB-R/XXXIII/2016, berlaku s.d. 12 April 2019.
26
j. PT. Henrison Iriana tahun 2018 telah melakukan penggunaan / pemanfaatan
bahan baku kayu bulat sebesar 68,191.15 m3, dengan perolehan Kayu Olahan
sebesar 48,001.7657 m3. Prosentasi Rendemen sebesar 70.39 %.
k. PT. Henrison Iriana tahun 2018 telah merealisasikan produksi kayu olahan
sebesar 48,001.7657 m³.
l. Sesuai SK Plant Manager IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah mengangkat
P2SKSHHK untuk Kayu Gergajian Nomor: 07/PM/-HI/III/2017 tanggal 16 Juni
2017 an. sdr. Justamin Moita nomor register 00392-16/PKG-R/XXVIII/2017,
berlaku s.d. 24 April 2020; P2SKSHH untuk Veneer Nomor: 01/PM-HI/I/2017
A.N. Ashar, ST nomor reg: 000001-16/PKL/XXXIII/2016 Berlaku sampai dengan
5 Januari 2020 dan a.n. La Ua Nasrum nomor register 00194-
16/PKL/XXXIII/2016 berlaku s.d. 5 Januari 2020.
m. Perusahaan pemegang IU-IPHHK PT. Henrison Iriana telah menyusun RPBBI
Tahun 2019 dan telah disampaikan secara online kepada Pejabat berwenang
dengan bukti penyampaian Nomor : 0000541522 tanggal 14 Januari
2019.
n. Realisasi pemenuhan bahan baku industri berdasarkan penerimaan kayu bulat
sesuai dokumen SKSHHK, bulan Januari s/d 30 Maret 2019 sebesar 1.093
batang dan volume 5.259,18 m3 atau mencapai 3,39 %.
27
B. Saran
1. IUPHHK PT. Henrison Iriana
a. Perusahaan agar segera melakukan klarifikasi terhadap perbedaan jumlah
kubikasi dan perbedaan jenis berdasarkan hasil cross check dokumen LMKB,
RPBBI dan dokumen kontrak suplay bahan baku dengan pihak lain.
b. Mengklarifikasi stok awal pada LMHHOK SI-PUHH dan LMHHOK manual
memiliki nilai yang tidak sama.
28