Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
pengerjaannya terdapat beberapa kendala teknis dan non teknis, namun dapat
kami atasi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
membentuk sebuah pantai. Pantai merupakan tempat pasir berada, pasir yang
berada di pantai bisa berasal dari pecahan terumbu karang atau juga bisa dari
atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan atau akumulasi dari
umumnya terjadi pada daerah pantai yang mengalami erosi karena material
pembentuk pantai terbawa arus ke tempat lain dan tidak kembali ke lokasi
dinamis antara masukan air dari lautan (ocean waters) dan air tawar
PEMBAHASAN
air, angin dan gaya gravitasi, serta pengendapan atau terkumpul oleh proses
yang padat atau tidak terkonsolidasi (Bates dan Jackson, 1987). Sedimen
berasal dari organisma; material autigenik hasil proses kimiawi laut (seperti
sebelumnya, dan material detritus sebagai hasil erosi asal daratan (seperti
batuan dan pada umumnya ukuran butir ini dapat diamati dengan
batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka dari organisme
kimia dan biologi sedimen ini lebih bervariasi dibandingkan dengan deep-
sea sediment.
500 m dan banyak faktor seperti jauhnya dari daratan, reaksi antara
bagian yaitu:
1. Sedimen Terrigenous
Jenis sedimen ini berasal dari erosi yang berasal dari benua atau
pulau, letusan gunung berapi dan segumpalan debu. Sedimen ini lebih
dikenal dengan batuan yang berasal dari gunung berapi seperti granit yang
bersumber dari tanah liat dan batuan kwarsa yang menjadi dua komponen
2. Sedimen Lithogenous
Sedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu-batuan di darat. Hal ini
diakibatkan karena adanya suatu kondisi fisik yang ekstrim, seperti adanya
besar cenderung untuk lebih cepat tenggelam dan menetap dari yang
dihitung, dimana jenis partikel pasir hanya memerlukan waktu kira-kira 1,8
hari untuk tenggelam dan menetap di atas lapisan atas dasar laut yang
berukuran lebih kecil membutuhkan waktu kira-kira 185 hari dan jenis
kolom air yang sama. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jikalau pasir
akan segera diendapkan begitu sampai di laut dan cenderung untuk
3. Sedimen Biogenous
sedimen ini digolongkan ke dalam dua tipe utama yaitu calcareous dan
siliceous ooze. Material siliceous dan calcareous pada waktu itu di ekstrak
dari laut dengan aktivitas normal dari tanaman dan hewan untuk
dekat continental margin dan area upwelling. Thurman dan Trujillo (2004)
tersusun dari mineral calcite) dan silica (SiO2). Seringkali silica secara
4. Sedimen Hydrogenous
presipitasi dari laut. Jenis partikel ini dibentuk sebagai hasil reaksi kimia
dalam air laut. Reaksi kimia yang terjadi disini bersifat sangat lambat,
selama berjuta-juta tahun dan proses ini kemudian akan berhenti sama
sekali jika nodule telah terkubur di dalam sedimen. Di pusat perputaran,
2006).
yang terklasifikasi pada pantai Sindulang Satu yaitu: pasir halus, pasir
sedang, pasir sangat halus, pasir kasar dan kerikil, selain itu didapati juga
debu dan batu. Rataan empirik dari distribusi granulometri sedimen yang
transport sedimen pada daerah pantai Sindulang Satu adalah arus pasut.
lempungan, lanau, pasir lempungan, pasir lanauan, pasir (sangat halus sampai
sangat kasar), pasir kerakalan dan kerakal. Sedimen berbutir kasar dengan
atau gamping meningkat pada sedimen sekitar pulau karang dan terumbu
karang. Mineral ini juga dijumpai pada sedimen laut terbuka dan pantai
dan pelapukan oleh air, angin, atau gletser ke suatu wilayah kemudian
diendapkan. Semua batuan dan material hasil pelapukan dan pengikisan yang
kelamaan akan menjadi suatu bentuk bentang alam di bumi. Bentuk bentang
alam yang dihasilkan dari proses pengendapan ini akan berbeda disuatu
2. Pengendapan oleh air laut. Pengendapan ini biasa terjadi karena adanya
pengaruh arus dan gelombang di daerah pesisir laut. Batuan sedimen hasil
terjadi apabila material (pasir) disuatu tempat terkikis oleh angin dan
Sedimen laut terdiri dari bahan organic dan anorganic, sedimen dari bahan
organic biasanya berasal dari sisa-sisa mahluk hidup yang mati dari tumbuhan
maupun hewan laut. Biasanya sedimen organic ini dimanfaatkan oleh hewan laut
dalam untuk sumber makannya. Ada pula sedimen laut dimanfaat untuk tempat
perlindungan dari bahaya predator, dengan demikian sedimen di dasar laut dalam
sebagai ekosistem baru bagi hewan laut dalam. Sedimen organic juga dapat
dioksida yang dihasilkan dari kegiatan manusia, yang mana kini semakin
dalam sedimen yang ada di dasar lautan. Hal ini dilakukan karena telah ditemukan
bahwa sedimen di laut dalam dapat menyediakan tempat yang permanen dan tak
terbatas untuk menyimpan gas rumah kaca dan diperkirakan bahwa sedimen yang
berada di lantai samudera wilayah Amerika cukup luas untuk menyimpan emisi
yaitu:
1. Settling tipe I: merupakan pengendapan partikel diskret, partikel
persamaan:
F1 = (S - ) g V
V = volume partikel
g = percepatan gravitasi
Gaya drag diyatakan dalam persamaan:
FD = CD Ac (Vs2/2) (3.2)
CD = koefisien drag
Vs = kecepatan pengendapan
persamaan: (S - ) g V = CD Ac (Vs2/2)
kecepatan pengendapannya.
transisi
ports
point / port
jernih.
oleh sungai dan diendapkan disepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau
muara sungai. Hasil bentuknya antara lain delta dan bantaran sungai.
materi yang diangkut oleh angin. Bentuknya antara lainberupa gugus pasir
pasir (bar), dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo).
sungai dan ukuran partikel sedimen. Partikel sedimen ukuran kecil seperti
tanah liat dan debu dapat diangkut aliran air dalam bentuk terlarut (wash
load). Pasir halus bergerak dengan cara melayang (suspended load), sedang
partikel yang lebih besar antara lain, pasir kasar cenderung bergerak dengan
cara melompat (saltation load). Partikel yang lebih besar dari pasir, misalnya
sungai (bed load). Karena bed load senantiasa bergerak, maka permukaan
(degradasi) dan naik turunnya dasar sungai disebut alterasi dasar sungai (river
bed alterasion). Wash load dan suspended load tidak berpengaruh pada
lereng pegunungan, erosi sungai (dasar dan tebing alur sungai) dan bahan-
bahan hasil letusan gunung berapi yang masih aktif (Azizah, 2014)
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air, antara lain, meander, dataran banjir, tanggul
1. Meander
sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat
dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik
bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang alirannya cepat
2. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan
sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap
terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pengendapan. Tekstur sedimen yaitu hubungan antara ukuran butir dalam batuan
dan pada umumnya ukuran butir ini dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
pada
American Geological
dan William J.
Company
Belmart. California.
Sumberdaya Wilayah
Fahmi, Ahmad. 2009. Tingkat pencemaran Logam Berat Dalam Air Laut dan
Sedimen Perairan.