Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

MANAJEMEN KERJASAMA SEKOLAH DAN MASYARAKAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020
dengan dosen pengampu Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Willyani Dwi Lestari 1804220/ 07


Devana Afriani Dewi 1805408/ 26
Eva Fauziah 1805867/ 33
Septi Ega 1806968/46
Mentari Putri Chaerunnisa 1808618/47

Kelas 3B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2019
PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
Yang Maha Penyayang. Tanpa karunia- Nya, mustahillah naskah makalah ini terselesaikan tepat
waktu mengingat tugas dan kewajiban lain yang bersamaan hadir. Penulis benar-benar merasa
tertantang untuk mewujudkan naskah makalah ini sebagai bagian untuk pemenuhan salah satu tugas
makalah Pengelolaan Pendidikan yang diampu oleh Ibu Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd. Makalah
ini ditulis berdasarkan keinginan penulis untuk mengamati Manajemen Kerjasama Sekolah dengan
Masyarakat. Antara sekolah dengan masyarakat memiliki hubungan baik dalam proses pemajuan
pendidikan seperti hal nya di salah satu SD yang penulis melakukan penelitian terkait dengan
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakatnya. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis
berusaha menyusun makalah ini dengan memuat beragam isi dan teknik cerita didalamnya.
Terselesainya penulisan makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah pengelolahan pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Sumedang, Bapak Kepala Sekolah SDN Jambu serta jajaran guru yang telah berbaik hati menerima
kami penulis untuk mengadakan penelitian disana serta dukungan dari rekan-rekan penulis. Dengan
kepercayaan tersebut, penulis berkeyakinan bahwa itu dapat mendukung penulis dalam upaya
meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat di waktu mendatang.
Penulis berterima kasih kepada dosen pengampu atas bantuan, motivasi serta saran-sarannya.
Meski telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis menyadari juga bahwa makalah ini
masih mempunyai sebagai kekurangan. Karena itu, penulis berharap agar pembaca berkenan
menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, penulis menyampaikan rasa
terima kasih dengan setulus-tulus nya. Kritik merupakan perhatian agar dapat menuju
kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat membawa manfaat kepada
pembaca. Secara khusus, penulis berharap semoga makalah ini dapat menginspirasi generasi bangsa
agar menjadi generasi yang tanggap dan tangguh. Jadilah generasi yang bermanfaat, bermartabat,
kreatif dan mandiri.

Sumedang, 12 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
PRAKATA ..................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 2
E. Struktur Organisasi .............................................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI, PEMBAHASAN DAN RANGKUMAN ................................... 4
A. Landasan Teori .................................................................................................................... 4
2.1 Definisi Manajemen Kerjasama Sekolah dan Masyarakat ........................................... 4
2.2 Tujuan Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ............................................. 4
2.3 Ruang Lingkup Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ................................ 5
2.4 Teknik-Teknik Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat .................................. 7
2.5 Fungsi Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ............................................... 9
2.6 Pengaruh Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ......................................... 10
2.7 Peranan Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ........................................... 11
2.8 Tugas Pokok Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ................................... 11
2.9 Bentuk Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ............................................ 12
2.10 Jenis Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat .............................................. 13
B. Pembahasan ........................................................................................................................ 14
C. Rangkuman.......................................................................................................................... 15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 16
A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17
GLOSARIUM ............................................................................................................................... 18
INDEKS ........................................................................................................................................ 21
LAMPIRAN ................................................................................................................................... 23

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses
pendidikan itu berlangsung, (Manusia dan lingkungan fisik). Semua keadaan lingkungan tersebut
berperan dan memberikan kontribusi terhadap proses peningkatan kualitas pendidikan dan atau
kualitas lulusan pendidikan. Perhatian Top Manajemen (Kepala Sekolah) seharusnya berupaya
untuk mengintegrasikan sumbersumber pendidikan dan memanfaatkannya seoptimal mungkin,
sehingga semua sumber tersebut memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas. Salah satu sumber yang perlu dikelola adalah lingkungan masyarakat atau orang tua
murid, termasuk stakeholders. Manajemen pendidikan perlu menangani masyarakat (perlu
hubungan sekolah dan masyarakat). Kepala sekolah merupakan pejabat formal yang memiliki tugas
dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
pembinaan terhadap tenaga kependidikan dan mendayagunakan, serta pemeliharaan terhadap sarana
dan prasarana. Sebagai kepala sekolah profesional dalam paradigma baru manajemen dan
desentralisasi pendidikan akan memberikan dampak positif dan perubahan yang mendasar dalam
pembaruan sistem pendidikan disekolah. Dampak tersebut antara lain terhadap efektifitas
pendidikan, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, budaya mutu, teamwork yang kompak,
kemandirian, partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan sekolah dan meningkatkan
produktifitas sekolah, kepala sekolah memiliki peran yang sangat kuat untuk mengkoordinasikan,
menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia disekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong warga sekolah
untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program yang dilaksanakan terencana dan
bertahap. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajerial dan
kepemimpinan yang memadai, sehingga mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk
meningkatkan efektifitas sekolah.
Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
adalah keberhasilan dalam mempengaruhi, menggerakkan, membimbing dan mendorong warga
sekolah, baik tenaga pendidik guru, tenaga staf, siswa, masyarakat, dan seluruh stakeholder.
Pendidikan tanpa melibatkan peran serta masyarakat tentu akan berjalan dengan timpang, karena
perwujudan pendidikan jelas, diperuntukan bagi rakyat dan tentunya akan dilaksanakan oleh
masyarakat itu sendiri. Untuk mencapai tujuan kerja sama sekolah dengan masyarakat, ada
beberapa prinsip sebagai pedoman untuk melaksana-kannya. Masyarakat sekolah hendaknya benar-
benar mengetahui keadaan masyarakat di daerah itu, baik sifat dan problemnya maupun sumber-
2

sumber yang ada dalam masyarakat tersebut. Adakan survey mengenai masyarakat di daerah
tertentu. Survey itu perlu untuk menghimpun informasi yang meliputi aspek kehidupan masyarakat
dan kondisinya. Pengenalan dalam masyarakat merupakan bahan dalam penyusunan hasil survey
yang membantu anak-anak dalam meningkatkan keingintahuan tentang orangorang yang ada di
sana, kejadian-kejadian, masa depan masyarakat, dan membangkitkan minat anak-anak untuk
mengadakan penelitian tentang kesejahteraan masyarakat tersebut dan juga akan terbukanya pintu
untuk kerjasama antara sekolah, wali siswa danmasyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah definisi manajemen kerjasama sekolah dan masyarakat?
2. Bagaimanakah tujuan manajemen kerjasama sekolah dan masyarakat?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen kerjasama sekolah dan masyarakat?
4. Bagaimana teknik pelaksanaan manajemen kerjasama sekolah dan masyarakat?
5. Bagaimana fungsi manajemen kerjasama sekolah dan masyarakat?
6. Bagaimana pengaruh hubungan sekolah dan masyarakat?
7. Bagaimana peranan hubungan sekolah dan masyarakat?
8. Bagaimana tugas pokok hubungan sekolah dan masyarakat?
9. Bagaimana bentuk-bentuk implementasi hubungan sekolah dan masyarakat?
10. Bagaimana jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui manajemen kepala Humas di SDN Jambu.
2. Untuk mendeskripsikan bentuk hubungan sekolah dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat.
5. Untuk mengetahui teknik pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat.
6. Untuk mengetahui fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat.
7. Untuk mengetahui pengaruh hubungan skolah dengan masyarakat.
8. Untuk mengetahui tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat.
9. Untuk mengetahui bentuk-bentuk implementasi hubungan sekolah dan masyarakat.
10. Untuk mengetahui jenis-jenis hubungan sekolah dengan masyarakat.

D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui manajemen kepala Humas di SDN Jambu.
2. Mengetahui definisi hubungan sekolah dengan masyarakat.
3

3. Mengetahui tujuan adanya hubungan sekolah dengan masyarakat.


4. Mengetahui ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat.
5. Mengetahui teknik pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat.
6. Mengetahui fungsi manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.
7. Mengetahui pengaruh hubungan sekolah dengan masyarakat.
8. Mengetahui tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat.
9. Mengetahui bentuk-bentuk perencanaan hubungan sekolah dan masyarakat.
10. Mengetahui prinsip penerapan hubungan sekolah dan masyarakat.
11. Mengetahui jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat.
12. Mengetahui implementasi hubungan sekolah dan masyarakat.

E. Struktur Organisasi Laporan Penelitian


Ketua Peneliti : Wilyani Dwi Lestari
Wakil Peneliti : Septi Ega
Anggota Peneliti : Devana Afriliani Dewi
Eva Fauziah
Mentari Putri Chaerunnisa
4

BAB II
LANDASAN TEORI, PEMBAHASAN DAN RANGKUMAN

A. Landasan Teori
2.1 Definisi Manajemen Kerjasama Sekolah dan Masyarakat
Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu sarana yang mempunyai
peranan dalam menentukan kerangka pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di
sekolah untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan
untuk mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan
sekolah serta merupakan komponen penting dan terpadu dalam layanan atau kebijakan publik.
Secara etimologis manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah hubungan timbal
balik antara sekolah dengan masyarakat.
Sedangkan menurut para Ahli adalah sebagai berikut:
a) Menurut Arthur B. Mochlan dikatakan bahwa manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b) Kinder Leslia mengatakan bahwa manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
suatu proses komunikasi anatara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong minat
dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.
c) U. Effendi mengemukakan bahwa manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
kegiatan berencana untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang
menyenangkan bagi organisasi di satu pihak dan publik dilain tempat. Sedangkan, untuk
mencapainya adalah dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik.

2.2 Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas)


Tujuan husemas dimaksudkan untuk menciptakan hubungan seklah secara harmonis,
meningkatkan kemajuan pendidikan disekolah dan memberi manfaat masyarakat akan kemajuan
sekolah.
Menurut Elsbree seperti yang dikutip Tim jurusan Administrasi Pendidikan (2003:52)
mengemukakan tujuan-tujuan husemas yaitu sebagai berikut, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak
Makin maju konsep-konsep pendidikan menunjukkan kepada para pendidik, terutama guru-
guru disekolah, agar pendidikan dan pengajaran tidak lagi subject matter centered, tetapi
hendaknya community life centered, tidak lagi berpusat pada buku tetapi berorientasi pada
5

kebutuhan kehidupan dimasyarakat. Konsep pendidikan yang demikian mengandung


implikasi yang berhubungan dengan masyarakat, seperti:
a. Personel sekolah, terutama guru, perlu mengetahui benar-benar masyarakat lingkungan
hidup anak-anak sangat penting bagi program pendidikan.
b. Kepala sekolah dan guru hendaknya selalu berusaha untuk bekerjasama dan memanfaatkan
sumber-sumber di masyarakat yang diperlukan untuk memperkaya program sekolah.
c. Sekolah hendaknya dapat bekerjasama dengan instansi-instansi lain dimasyarakat yang
mempunyai tugas dan kepentingan yang sama terhadap pendidikan.
d. Guru-guru hendaknya selalu mengikuti perkembangan masyarakat dan selalu siap
memahami dan mengkaji sumber-sumber masyarakat yang dapat dimasukan kedalam
rencana pengembangan pendidikan.
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat. Di dalam masyarakat yang demokratis, seyogyanya dapat
menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan bagi perubahan masyarakat
disemua bidang kehidupan masyarakat.
3. Mengembangkan antusiasme/semangat saling bantu antara sekolah dengan masyarakat demi
kemajuan keduabelah pihak.
4. Meningkatkan kualitas pembeljaran dan pertumbuhan peserta didik.
5. Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
6. Mengembangkan program-program sekolah ke arah yang lebih maju.
7. Mampu menumbuhkan kreatifitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan
dapat bersifat aktif dan dinamis.

2.3 Ruang Lingkup Hubungan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat


Adapun ruang lingkup hubungan kerjasama sekolah dengan masyarakat yaitu meliputi
aktivitas sebagai berikut:
2.3.1 Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Hubungan
Masyarakat Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan
masyarakat suatu badan atau lembaga. Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai:
a) Press Relations. Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan mass
media seperti pers, radio, film dan televisi yang utama adalah pers.
6

b) Government Relations. Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik


pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang berhubungan dengan
kegiatan sekolah.
c) Community Relations. Mengatur dan memelihara hubungandengan masyarakat setempat.
d) Customer Relations. Mengatur dan memelihara hubungandengan para langganan
(masyarakat), sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah (masyarakat)
yang sangat membutuhkan pendidikan, bukan sebaliknya.
2.3.2 Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Menurut Ruslan (2010:23) yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi
bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Tujuan hubungan masyarakat ke
dalam ialah pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan bekerja para, guru, tenaga akademik,
karyawan lembaga atau instansi yang bersangkutan. Sebagai garis besar dapat disimpulkan sebagai
berikut, Internal public meliputi:
a) Employee Relations. Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan guru dalam
kepegawaian secara formal. Misalnya mengenai penempatan, pemindahan, kenaikan pangkat,
pemberhentian, pensiun dan sebagainya.
b) Human Relations. Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam sekolah secara
informal, sebagai manusia (secara manusiawi). Pergaulan antara manusia, bukan sebagai
hubungan manusia secara formal.
c) Labour Relations. Memelihara hubungan antara kepala sekolah dengan komite serta turut
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Mengadakan tindakan-tindakan preventif
mencegah kesulitan-kesulitan yang timbul, karenanya turut 6melancarkan rkan hubungan
yang harmonis antara kedua belah pihak.
Ruang Lingkup bidang kerja hubungan sekolah dengan masyarakat di sekolah ini adalah
dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang yang meliputi:
1) Koordinasi dengan Kepala sekolah dan unsur pimpinan lain.
2) Kerjasama dengan BP/BK dalam menangani masalah kemampuan, minat dan kekeluargaan.
3) Kerjasama dengan warga sekolah
4) Kerjasama dengan tokoh masyarakat
5) Kerja sama dengan aparat pemerintahan Kelurahan
6) Menjalin silaturahmi antar Alumni
7) Kerjasama dengan perguruan tinggi tentang kemajuan pendidikan
8) Mengembangkan persaudaraan dengan lingkungan yang harmonis.
9) Menjalin kerjasama dengan Kantin sekolah, pengurus OSIS tentang kebersihan lingkungan.
7

Disamping hal-hal tersebut diatas waka/PP Humas melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai


berikut:
1) Melakukan Koordinasi secara Kontinue dengan semua unsur pimpinan dan Tata Usaha.
2) Menerima tamu umum yang berkaitan dengan tugas kehumasan.
3) Penyampaian informasi terkai tdengan Sertifikasi, Libur Sekolah dan informasi-informasi lain
yang ada kaitannya dengan guru dan persekolahan.
4) Menuliskan berbagai informasi dipapan pengumuman guru kaitannya dengan rapat dinas,
rapat awal tahun, rapat kelulusan, rapat akhir tahun dan kenaikan kelas.7
5) Mempersiapkan agenda rapat, dan menyampaikan guru yang tidak hadir pada saat belajar
kepada guru piket.
6) Mempersiapkan pertemuan-pertemuan dengan pengurus komite, jika ada hal yang perlu
dibicarakan
7) Melakukan Home visit bersama BP/BK, Wali Kelas, jika ada siswa yang sakit, atau siswa
yang jarang masuk sekolah.

2.4 Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)


Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan baik.
Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain: komunikasi yang terhambat dan tidak
professional, tindak lanjut program yang tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur. Untuk
mengatasi berbagai kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala
mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang
mengakrabkan seperti open house kunjungan timbal balik dan program kegiatan bersama seperti
pentas seni, perpisahan.
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik
tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik
peragaan, teknik elektronik.
2.4.1 Teknik Tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang
dapat digunakan meliputi:
a. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-
syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada
orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).

b. Pamflet
8

Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan
tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di
bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk
menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
c. Berita kegiatan murid
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat
tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren. Dengan membacanya
orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya
kegiatan yang dilakukan murid.
d. Catatan berita gembira
Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan
disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan
seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid
atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
e. Buku kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau
guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing
anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.
2.4.2 Teknik Lisan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
a. Kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan
kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah
ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui
problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk
disesuaikan dengan minatnya.
b. Panggilan orang tua
Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua
murid datang ke sekolah. Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan
pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang
perkembangan pendidikan anaknya.
c. Pertemuan
Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus
untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya
diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum
9

pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan
mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
2.4.3 Teknik Peragaan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat
melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa
pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi
dan menari. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru TK tersebut dapat menyampaikan
program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi
dalam merealisasikan program-program itu.
2.4.4 Teknik Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah
dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik,
misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.

2.5 Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Sebelum membahas fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat, perlu dibahas terlebih
dahulu bagaimana fungsi sekolah dalam masyarakat dan fungsi masyarakat dalam pendidikan di
sekolah.
2.5.1 Fungsi Sekolah dalam Masyarakat:
a. Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang mengintrodaksi perubahan
pengetahuan, cara berfikir, pola hidup, kebiasaan, tata cara pergaulan, dan sebagainya.
b. Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang memilih/membeda-bedakan
anggota masyarakat menurut kemampuan dan potensinya dalam memberikan pembinaan
sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individu/anggota masyarakat dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin.
c. Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency), yang membantu meningkatkan
taraf sosial warga negara dan dengan demikian mengurangi/ menghilangkan perbedaan
“kelas” dalam masyarakat.
d. Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang berusaha
mengurangi/menghilangkan perbedaan-perbedaan atas tradisi, adat dan kebudayaan, sehingga
terdapat usaha penyesuaian diri yang lebih besar dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of preservation), yang memelihara
dan meneruskan sifat-sifat budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.
10

2.5.2 Fungsi Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah


Sekolah adalah dari dan untuk masyarakat, merupakan lembaga sosial yang diselenggarakan
dan dimiliki oleh masyarakat itu baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
pemerintahnya. Karena itu sekolah merupakan satu bagian/komponen dari keseluruhan sistem
kehidupan masyarakat. Dalam keseluruhan ini, masyarakat merupakan:
a. Sumber yang menyediakan peserta didik, guru, sarana, dan prasarana penyelenggaraan
sekolah.
b. Konsumen hasil pendidikan sekolah, yang menerima kembali dan menyediakan lapangan
pekerjaan bagi lulusan selokolah itu.
c. Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus menerus mengikuti dan turut
mempengaruhi proses pendidikan di sekolah.
2.5.3 Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Dari pembahasan mengenai fungsi sekolah dalam masyarakat dan fungsi masyarakat dalam
pendidikan di sekolah tadi, maka fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program
pendidikan di sekolah.
b. Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapan-
harapannya mengenai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
c. Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik finansial, material,
maupun moril.
d. Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap kualitas
pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
e. Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh fasilitas dalam
merealisasikan perubahan-perubahan itu.
f. Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan persoalan
pendidikan.
g. Meningkatkan semangat kerjasama antara sekolah dengan masyarakat, dan meningkatkan
partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam masyarakat.

2.6 Pengaruh Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


2.6.1 Pengaruh sekolah terhadap masyarakat antara lain adalah:
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat.
b. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
11

c. Menciptakan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan
masyarakat.
d. Memunculkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta
integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.
2.6.2 Pengaruh masyarakat terhadap sekolah:
a. Terhadap orientasi dan tujuan pendidikan yaitu sebagai pemerataan mutu pendidikan.
b. Terhadap proses pendidikan di persekolahan yaitu pengaruh dalam proses pendidikan di
sekolah.

2.7 Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


a. Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam
konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat
pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.
b. Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki
ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
c. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
d. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan
mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
e. Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung museum,
perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.
f. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
g. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti aspek alami,
industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan sebagainya.

2.8 Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan


a. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-
pihak lain yang membutuhkannya.
b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan
informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang
akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan.
e. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
12

f. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan


pendidikan.

2.9 Bentuk-bentuk Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Ada beberapa bentuk manajemen hubugan sekolah dengan masyaraka, dibawah ini
merupakan bentuk dalam hal partisipasi orang tua siswa;
1. Mengawasi/membimbing kebiasaan anak belajar di rumah dan di sekolah
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam memberikan bimbingan kebiasaan anak
belajar di rumah adalah sebagai berikut:
a) Mendorong anak dalam belajar secara teratur di rumah, termasuk dalam hal ini peranan
orang tua membimbing dan memberikan pengawasan terhadap kegiatan belajar anak di
rumah.
b) Mendorong anak dalam menyusun jadwal dan struktur waktu belajar serta menetapkan
prioritas kegiatan di rumah, pengawasan pelaksanaan jadwal belajar dirumah menjadi
sangat penting bagi orang tua murid. Hal ini harus mendapat perhatian bagi sekolah untuk
diberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang apa dan bagaimana mereka bisa
melakukan kegiatan tersebut.
c) Membimbing dan mengarahkan anak dalam penggunaan waktu belajar, bermain dan
istirahat.
d) Membimbing dan mengarahkan anak melakukan sesuatu kegiatan yang menunjang
pelajaran di sekolah. Orang tua diharapkan berperan aktif dalam membimbing anak dan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
menunjang pembentukan dirinya kearah kedewasaan.
2. Membimbing dan Mendukung Kegiatan Akademik anak
a) Mendorong dan menumbuhkan minat anak untuk rajin membaca dan rajin belajar (minat
baca). Penciptaan situasi yang kondusif iklim yang menumbuhkan minat baca sangat
diperlukan di lingkungan keluarga agar ada kesamaan antara iklim yang tercipta di
sekolah dengan di rumah. Hal ini akan mempercepat peningkatan mutu belajar anak
b) Memberikan penguatan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi
dirinya. Pemberian hadiah, pujian dan lain-lain sangat diperlukan untuk memperkuat
perilaku positif anak.
c) Menyediakan bahan yang tepat serta fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak dalam
belajar
d) Mengetahui kekuatan dan kelemahan anak serta problem belajar dan berusaha untuk
memberikan bimbingan
13

e) Mengawasi pekerjaan rumah, aktivitas belajar anak


f) Menciptakan suasana rumah yang mendukung kegiatan akademik anak
g) Membantu anak secara fungsional dalam belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah
tepat waktu.
3. Memberikan dorongan untuk meneliti, berdiskusi tentang gagasan dan atau kejadian-kejadian
actual
a) Mendorong anak untuk suka meneliti serta memiliki motivasi menulis analitis/ilmiah
b) Menyediakan fasilitas bagi anak-anak untuk melakukan penelitian
c) Mendorong anak untuk melakukan kegiatan ilmiah
d) Berdiskusi dan berdialog dengan anak tentang ide-ide, gagasan atau tentang bahan
pelajaran yang baru, aktivitas yang bermanfaat, masalah-masalah aktual dan sebagainya.
4. Mengarahkan aspirasi dan harapan akademik anak
a) Memberikan motivasi kepada anak untuk belajar dengan baik sebagai bekal masa depan.
b) Mendorong dan mendukung aspirasi anak dalam belajar
c) Mengetahui aktivitas sekolah dan aktivitas anak dalam mempelajari sesuatu.
d) Mengetahui standar dan harapan sekolah terhadap anak dalam belajar
e) Hadir pada pertemuan guru dengan orang tua murid yang diselenggarakan oleh sekolah
f) Memberikan ganjaran positif terhadap performen anak di rumah atau di sekolah yang
mendukung belajar anak.

2.10 Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di
sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak
terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan
pendirian dan sikap pada diri anak.
b) Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat
sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah
dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan
dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran
dan metode-metode pengajarannya.
c) Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga
atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara
sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun
14

perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan


pendidikan pada umumnya.

B. Pembahasan
Berdasarkan data yang telah kami kumpulkan, kami melakukan analisis mengenai data yang
telah kami dapatkan di lapangan sebagai berikut:
1) Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari hubungan kerjasama sekolah dengan masyarakat di sekolah ini sudah
cukup baik, karena sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kemajuan kedua belah
pihak memelihara kelangsungan hidup sekolah, meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
yang bersangkutan dan memperlancar proses belajar mengajar. Selain itu, Masyarakat sering
memberikan aspirasi dan simpati kepada sekolah.
Keduanya sering melakukan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di
sekolah dan orang tua di dalam keluarga, sehingga tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan
pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
Program kerja hubungan sekolah dan masyarakat di SD Negeri Jambu cukup terarah, terpadu
dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan
2) Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari manajemen kerjasama sekolah dengan masyarakat di sekolah ini yaitu
kemampuan manajerial hubungan dengan masyarakat belum ditingkatkan, publikasi dan
promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan sekolah belum
dilaksanakan secara maksimal.
Selain itu, peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah dengan
masyarakat serta meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban berbagai
kegiatan kepada masyarakat belum dilaksanakan secara maksimal.
3) Opportunity (Peluang)
Dari manajemen kerjasama sekolah dengan masyarakat di sekolah ini juga memberikan
peluang secara luas pada masyarakat dalam bidang pendidikan sekaligus menunjukkan bahwa
Negara bukan satu-satunya penyelenggara pendidikan. Selain itu, Partisipasi dari masyarakat
(komite sekolah atau orang tua siswa) merupakan bagian terpenting bagi keberhasilan sekolah
dalam meningkatkan mutu.
4) Threat (Ancaman)
Ancaman dari manajemen kerjasama sekolah dengan masyarakat di sekolah ini yaitu
persaingan masuk SMP dan setingkatnya banyak memperoleh persaingan dengan SD-SD
yang lebih berkwalitas dalam tes masuk SMP Negeri. Sehingga para orang tua siswa sering
15

mengalami rasa khawatir terhadap anaknya karena takut tidak bisa melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi.

C. Rangkuman
Manajemen kerjasama sekolah dengan masyarakat adalah suatu sarana yang mempunyai
peranan dalam menentukan kerangka pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di
sekolah untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan
untuk mendorong minat dan kerjasama.
Kerjasama sekolah dengan masyarakat di sekolah yang telah kami observasi sudah cukup
baik, karena sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kemajuan kedua belah pihak
memelihara kelangsungan hidup sekolah, meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang
bersangkutan dan memperlancar proses belajar mengajar.
Kelemahannya yaitu kemampuan manajerial hubungan dengan masyarakat belum
ditingkatkan, publikasi dan promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan
sekolah belum dilaksanakan secara maksimal.
Dari manajemen kerjasama sekolah dengan masyarakat di sekolah ini juga memberikan
peluang secara luas pada masyarakat dalam bidang pendidikan sekaligus menunjukkan bahwa
Negara bukan satu-satunya penyelenggara pendidikan.
Ancamannya yaitu ketika persaingan masuk SMP dan setingkatnya banyak memperoleh
persaingan dengan SD-SD yang lebih berkwalitas dalam tes masuk SMP Negeri. Sehingga para
orang tua siswa sering mengalami rasa khawatir terhadap anaknya karena takut tidak bisa
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
16

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat sangat penting adany dalam suatu lembaga
pendidikan dalam proses pemajuan prestasi peserta didik dengan adanya kerjasama sekolah dengan
masyarakat. Seperti halnya berdasarkan pada hasil penelitian kami selaku penulis di SDN Jambu
diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Dalam menjalankan kerjasama sekolah dan masyarakat merupakan harapan untuk
mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan secara khusus bagi sekolah menjalin
hubungan tersebut adalah untuk menyukseskan program-program sekolah yang bersangkutan
sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis, misalnya orang tua siswa mengikut sertakan
anaknya untuk mengikuti belajar tambahan diluar jam sekolah seperti les.
2. Mengikut sertakan tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung, contohnya sebagai narasumber dari
acara-acara maulid Nabi, pembagian rapot adanya dialog antara guru dan orang tua murid
mengenai perkembangan anak dalam belajar di sekolah.
3. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak
mengganggu kelancaran pembelajaran di sekolah, misalnya menggunakan lapangan sekolah
untuk olahraga atau kegiatan masyarakat.

B. SARAN
Menurut kami selaku penulis, terkait dengan penelitian di SDN Jambu, maka saran dari
penelitian ini,sebaiknya sekolah lebih menginformasikan lagi kepada masyarakat terkait dengan
pentingnya kerja sama melalui hubungan anatara sekolah dengan masyarakat sekitar agar
terciptanya hubungan sekolah dengan masyarakat yang harmonis demi kemajuan bersama.
17

DAFTAR PUSTAKA

Fadilla. Hubungan Sekolah dan Masyarakat. https://fadillawekay.wordpress.com/ pendidikan/


administrasi-pendidikan/ hubungan-sekolah-dan-masyarakat/. Diakses 10 Desember 2019.

Handoko, T. Hani. 1991. Manajemen. Edisi II. Yogyakarta: BPFE.

Mahmud. Hubungan Sekolah dan Masyarakat. https://mahmud09.blogspot.com/ pendidikan/


administrasi-pendidikan/ hubungan-sekolah-dan-masyarakat/. Diakses 10 Desember 2019.

Mulyono, MA. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz Media.

Rahmat,Abdul. 2016. Manajemen Humas Sekolah. Yogyakarta :media academi https://kbbi.web.id


http://nurfaistiqomah.blogspot.com/2014/01/manajemen-hubunghan-sekolah-
dengan.html?m=1/. Diakses 10 Desember 2019.

Saud, Udin Syaefudin. 2018. Bunga Rampai Administrasi Pendidikan Teori dan Praktik. Bandung:
Alfabeta.

Silfia, Ika. (2013). Hubungan Sekolah dengan Masyarakat: Fungsi, Unsur-Unsur, Tekni-Teknik,
Pemberdayaan, Partisipasi, Jenis-Jenis dan Usaha Mengenal Masyarakat.
https://mahmud09kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/10/hubungan-sekolah-dengan
masyarakat_29.html?m=1. Diakses 9 Desember 2019.

Tim Dosen AP UPI.2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


18

GLOSARIUM

Asimilasi Pembaruan dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
Community Relations Mengatur dan memelihara hubungandengan masyarakat setempat.
Community Life Centered Berpusat pada kehidupan komunitas atau kelompok.
Customer Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan
(masyarakat), sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa
langgananlah (masyarakat) yang sangat membutuhkan pendidikan,
bukan sebaliknya.
Demokratis Negara yang bersifat mengutamakan persamaan hak, kewajiban, dan
perlakuan sama bagi semua warga Negara.
Edukatif Segala sesuatu yang bersifat mendidik, memberikan pembelajaran dan
amanat.
Efektif Dapat membawa hasil atau berguna
Eksternal Menyangkut bagian luar bisa benda maupun bagian tubuh.
Elektronik Alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika serta hal atau benda
yang menggunakan alat tersebut.
Employee Relations Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan guru dalam
kepegawaian secara formal.
Etimologis Cabang ilmu linguistik yang mempelajari bentukan kata.
Finansial Segala aspek yang berkaitan dengan uang.
Fleksibel Kelenturan atau mudah diatur.
Formal Sesuai dengan peraturan yang sah.
Government Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang
berhubungan dengan kegiatan sekolah.
Harmonis Menunjukkan kebaikan dalam melakukan hal.
Human Relations Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam sekolah
secara informal, sebagai manusia (secara manusiawi).
Informal Tidak resmi atau tidak sesuai dengan peraturan yg sah.
Instansi Sebutan kolektif meliputi satuan kerja/satuan organisasi
kementerian/departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen,
kesekretariatan lembaga tinggi negara, dan instansi pemerintah
19

lainnya, baik pusat maupun daerah, termasuk Badan Usaha Milik


Negara, Badan Hukum Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah.
Institusional Mengenai lembaga atau bersifat kelembagaan.
Intergritas Proses perubahan menuju sesuatu yang utuh atau lebih baik.
Internal Menyangkut bagian dalam bisa benda maupun bagian tubuh.
Konsep Abstrak, Entitas mental yang mencakup Universal merujuk pada
kategori kelas dari kejadian atau hubungan.
Komunikasi Proses untuk mendapatkan informasi atau menyampaikan informasi.
Konstruktif Bersifat membangun dalam suatu proses.
Kooperatif Bersifat kerja sama.
Koordinasi Perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan
dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau
simpang siur.
Kultural Sesuatu yang berhubungan dengan kebudayaan.
Kreativitas Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Labour Relations Memelihara hubungan antara kepala sekolah dengan komite serta turut
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.
Material Bahan mentah yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses
sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut.
Merealisasikan Menerapkan (mengusahakan/melaksanakan).
Mengkaji Suatu tindakan, keberadaan, pengalaman dengan mempertimbangkan,
menguji, menelaah baik buruk.
Mutu Tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Istilah ini
banyak digunakan dalam dalam bisnis, rekayasa, dan manufaktur.
Museum Lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum berfungsi
mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan
budaya, studi, penelitian, dan hiburan.
Moril Bantuan yang berupa sokongan batin (yang bukan berupa uang atau
benda).
Orientasi Peninjauan untuk menentukan sikap yang tepat dan benar yang
mendasari pikiran, perhatian, atau kecenderungan melakukan sesuatu.
Partner Pasangan, pendamping.
Pelopor Berjalan terdahulu, berjalan di depan.
Pembaharuan Perubahan menjadi lebih baik.
Potensial Memiliki kemampuan namun belum belum direalisasikan.
20

Press Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan
mass media seperti pers, radio, film dan televisi yang utama adalah
pers.
Promosi Upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada
dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya.
Prosedur Langkah-langkah yang harus ditempuh.
Publik Seseorang yakni masyarakat yang berhungan dengan atau
mempengaruhi masyarakat.
Rasional Hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada atau masuk akal.
Terpadu Suatu tindakan menyatukan agar menjadi satu kesatuan.
Timbal Balik Bersifat pertukaran satu sama lain antara respon dengan jawaban.
21

INDEKS

Community Relations
Community Life Centered
Customer Relations
Edukatif
Efektif
Eksternal
Elektronik
Employee Relations
Etimologis
Fadilla
Fasilitas
Fleksibel
Formal
Government Relations
Harmonis
Human Relations
Ika Santika
Informal
Institusional
Intansi
Integritas
Internal
Komunikasi
Konstruktif
Kooperatif
Koordinasi
Kultural
Labour Relations
Lembaga asimilasi
Lembaga pembaharu
Lembaga pemeliharaan kelestarian
Lembaga peningkat
Lembaga seleksi
22

Mahmud
Merealisasikan
Mutu
Museum
Nurfaistiqomah
Orientasi
Partner
Pelopor
Pembaharuan
Pemerataan mutu
Perusahaan
Publik
Press Relations
Promosi
Prosedur
Ruang lingkup
Ruslan
Sosial
Sumber
Syaefudin
Terpadu
Timbal balik
23

LAMPIRAN

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang dianggap benar!
1. Definisi hubungan kerjasama sekolah dengan masyarakat menurut Arthur B. Mochlan,
kecuali...
a. Kegiatan yang dilakukan sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Penunjang kebutuhan masyarakat.
c. Proses pemenuhan kebutuhan masyarakat.
d. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
2. Siapa yang menyatakan definisi manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
kegiatan berencana untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang
menyenangkan bagi organisasi di satu pihak dan publik dilain tempat, yaitu...
a. Arthur B. Mochlan
b. Kinder Leslia
c. Effendi
d. Joy Marthine
3. Apa saja pengaruh sekolah terhadap masyarakat, kecuali...
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat.
b. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
c. Tidak membawa dampak baik atau buruk.
d. Menciptakan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di
lingkungan masyarakat.
4. Apa yang mendasari pengertian manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat...
a. Hubungan timbal balik.
b. Acuh tak acuh.
c. Tidak peduli.
d. Egois.
5. Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang…
a. Harmonis
b. Individualis
c. Komunikatif
d. Tidak peduli
6. Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah….
a. Mencari uang
b. Agar terkenal
24

\ c. Menarik simpati masyarakat


d. Mengharapkan sumbangan
7. Publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang
positif terhadap lembaga yang diwakilinya, merupakan pengertian dari...
a. Publik internal c. Publik ekternal
b. Supplier Relations d. Employee Relations
8. Memelihara hubungan antara kepala sekolah dengan komite serta turut menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul. Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah
kesulitan-kesulitan yang timbul, karenanya turut 24melancarkan rkan hubungan yang
harmonis antara kedua belah pihak, merupakan pengertian dari..
a. Labour Relations c. Stockholder Relations
b. Employee Relations d. Community Relations
9. 1. Publik Eksternal
2. Memberikan informasi pembelajaran
3. Membantu kepala sekolah mengatur ekstrakulikuler
4. publik internal
5. Community Relations
Manakah yang merupakan ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat....
a. 1&2 c. 3&4
b. 2&4 d. 1&5
10. Publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri yaitu...
a. Publik internal c. Publik ekternal
b. Supplier Relations d. Employee Relations
11. Publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri yaitu...
c. Publik internal c. Publik ekternal
d. Supplier Relations d. Employee Relations
12. Dibawah ini yang termasuk cara tertulis untuk teknik tertulis dalam teknik manajemen
hubungan sekolah dan masyarakat, kecuali...
a. Buku krcil
b. Pamflet
c. Berita kegiatan
d. Poster
13. Yang termasuk hubungan sekolah dengan masyarakat dalam teknik lisan ialah...
a. Kunjungan rumah
b. Buku kecil
25

c. Pamflet
d. Berita kegiatan
14. Pertemuan sebaiknya diadakan...
a. Sebisanya kepala sekolah
b. Sebisanya orang tua murid
c. Dihadiri oleh semua pihak yang terundang
d. Saat sekolah libur
15. Keuntungan hubungan sekolah dengan masyarakat secara formal, kecuali...
a. Penyebaran informasi dapat segera sampai kepada tujuan karena tidak perlu melalui
prosedur tertentu.
b. Tidak mengenal batas-batas organisasi, sehingga lebih fleksibel.
c. Komunikasi berlangsung dalam suasana yang akrab dan dapat bermanfaat bagi
kelancaran komunikasi formal.
d. Tidak mengenal batas waktu, artinya dapat dilakukan sewaktu-waktu.
16. Fungsi sekolah dalam masyarakat yang mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara
berfikir, pola hidup, kebiasaan, tata cara pergaulan, dan sebagainya merupakan fungsi
sekolah sebagai….
a. Lembaga peningkat
b. Lembaga asimilasi
c. Lembaga pemeliharaan kelestarian
d. Lembaga pembaharu
17. class leveling agency disebut juga dengan….
a. Sekolah sebagai lembaga pembaharu
b. Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan
c. Sekolah sebagai lembaga peningkat
d. Sekolah sebagai lembaga seleksi
18. Berikut ini merupakan jenis hubungan sekolah dan masyarakat, kecuali….
a. Hubungan kultural
b. Hubungan internasional
c. Hubungan edukatif
d. Hubungan institusional
19. Hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di
dalam keluarga merupakan jenis hubungan sekolah dan masyarakat, yaitu….
a. Edukatif
b. Interaktif
26

c. Institusional
d. Kultur
20. Siapa yang berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan
mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat…
a. Masyarakat
b. Guru
c. Kepala sekolah
d. Siswa

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat!
2. Jelaskan maksud dari komunikasi internal dan berikan contohnya!
3. Sebutkan dan jelaskan apa saja tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat!
4. Sebutkan dan jelaskan 2 pengaruh masyarakat terhadap sekolah!
5. Sebutkan dan jelaskan Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat!
27

LAPORAN HASIL DISKUSI

Kelompok : 11
Program Stusi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kelas : 3B
Anggota : Willyani Dwi Lestari 1804220/ 07
Devana Afriani Dewi 1805408/ 26
Eva Fauziah 1805867/ 33
Septi Ega 1806968/46
Mentari Putri Chaerunnisa 1808618/47

A. Waktu
Hari : Senin
Tanggal : 16 Desember 2019
Tempat : UPI Kampus Sumedang (Gedung F 02)
Pukul : 09.30-11.10

B. Tujuan
1. Untuk mempresentasikan tugas Pengelolaan Pendidikan
2. Untuk memberikan materi kepada Audients tentang Manajemen Kerjasama Sekolah dan
Masyarakat.

C. Topik Pembahasan
Topik pembahasan yang kami ambil adalah tentang Manajemen Kerjasama Sekolah dan
Masyarakat. Selain itu juga kami membahas bagaimana Manajemen Kerjasama Sekolah dan
Masyarakat di Sekolah Negeri Jambu.

D. Hasil Diskusi
Pertanyaan:
1. ….
2. …..
3. ….

Menambahkan:
1. ..
2. ..

Anda mungkin juga menyukai