Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang

Menjaga kebersihan rongga mulut menjadi hal yang sangat penting, mengingat rongga mulut
berperan vital dalam berbagai hal. Selain itu, pada rongga mulut juga terdapat banyak bakteri dan
jamur sebagai flora resident yang ketika keadaan kurang baik, ketidakseimbangan flora tersebut
dapat menjadi pathogen. Karena banyaknya lingkungan luar yang mengekspos rongga mulut, hal
ini lantas menjadikan rongga mulut rentan terhadap munculnya infeksi.

Infeksi pada oromaksilofasial secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu infeksi odontogen
dan non-odontogen. Infeksi odontogen merupakan infeksi yang berasal dari gigi atau struktur
sekitarnya. Infeksi ini lebih sering ditemukan. Infeksi odontogen secara luas dibagi menjadi dua,
infeksi periapical yang berasal dari gigi non vital, dan infeksi periodontal yang berasal dari
struktur pendukung gigi. Sedangkan infeksi non odontogenic merupakan infeksi yang bukan
berasal dari gigi. Kasus ini lebih jarang terjadi namun dapat muncul sebagai abses jaringan lunak
yang terlokalisasi yang muncul dari trauma jaringan sekunder (contoh : luka gigitan) atau sebagai
necrotizing stomatitis (Flynn, 2011).
Infeksi pada rongga mulut juga dapat mengalami penyebaran ke jaringan sekitar. Perluasan
infeksi odontogenic dapat meluas mengenai pulpa dan periodontal, berlanjut ke periapical hingga
menembus lapisan periosteum dan menuju ke spasia wajah. Salah satu kasus yang timbul akibat
perluasan infeksi ke spasia wajah adalah selulitis fasialis.

Anda mungkin juga menyukai