0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan1 halaman
Beberapa faktor penyebab kegagalan penyatuan kembali flap mukosa setelah bedah implan gigi antara lain: tebal mukosa yang tidak memadai, kesalahan dalam desain flap, kegagalan menyatukan tepi flap sehingga flap tidak mampu menahan tekanan mekanik, edema atau hematom besar, infeksi, suturing yang terlalu longgar atau terlalu kencang, gerakan fungsional seperti mastikasi, serta faktor lain seperti
Beberapa faktor penyebab kegagalan penyatuan kembali flap mukosa setelah bedah implan gigi antara lain: tebal mukosa yang tidak memadai, kesalahan dalam desain flap, kegagalan menyatukan tepi flap sehingga flap tidak mampu menahan tekanan mekanik, edema atau hematom besar, infeksi, suturing yang terlalu longgar atau terlalu kencang, gerakan fungsional seperti mastikasi, serta faktor lain seperti
Beberapa faktor penyebab kegagalan penyatuan kembali flap mukosa setelah bedah implan gigi antara lain: tebal mukosa yang tidak memadai, kesalahan dalam desain flap, kegagalan menyatukan tepi flap sehingga flap tidak mampu menahan tekanan mekanik, edema atau hematom besar, infeksi, suturing yang terlalu longgar atau terlalu kencang, gerakan fungsional seperti mastikasi, serta faktor lain seperti
1. Mukosa terlalu tipis, kesalahan dalam pemilihan desain flap
2. Gagalnya menyatukan tepi flap, menyebabkan gagalnya flap untul menahan tekanan mekanik akibat interaksi tulang/otot 3. Adanya edema/hematom yang besar 4. Infeksi 5. Suturing terlalu longgar, suturing yang terlalu kencang juga dapat menyebabkan nekrosis karena suplai darah yang tidak adekuat 6. Gerakan fungsional seperti mastikasi, fonasi, deglutasi 7. Pembedahan prostodontik sebelumnya atau terapi radiasi di daerah dekat flap (kepala- leher), dapat mempengaruhi vaskularisasi flap 8. Trauma tiba tiba pada area flap karena gigi antagonis 9. Penggunaan gigi tiruan terlalu dini 10. Merokok, efek local nikotin dapat berpengaruh terhadap adanya substansi sitotoksik dan vasoaktif, sedangkan efek sistemik dapat berupa gangguan granulosit, sel T, antibody, substansi vasomotor.
Annibali, S. et al. 2008. Local Complications in Dental Implant Surgery: Prevention and Treatment. Oral & Implantology. 1(2008) : 21-33.