Anda di halaman 1dari 38

1 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS PSDA
Halaman

DAFTAR ISI 1

1. PEKERJAAN PERSIAPAN 4
1.1. Pengukuran dan Pematokan 4
1.1.1 Umum 4
1.1.2 Pengujian Lapangan 4
1.1.3 Persiapan Pelaksanaan 5
1.1.4 Pelaksanaan Pengukuran dan Pematokan 6
1.1.5 Jaminan Kualitas 7
1.2 Pemasangan Papan Proyek 7
1.3 Dasar Pembayaran 7

2. PEKERJAAN TANAH 8
2.1 Galian Tanah Biasa (Alat) 8
2.1.1 Pemilihan dan Pemadatan Tanah Isian 9
2.1.2 Pelaksanaan 9
2.1.3 Jalan Masuk 10
2.1.4 Penambahan Luas Penggalian 10
2.1.5 Penggalian dan Pembuangan 11
2.2 Galian Tanah Biasa (Man) 11
2.3 Galian Sedimen (Alat) 11
2.3.1 Penggalian Saluran 11
2.3.2 Cela-Cela di Tanggul 12
2.3.3 Kelebihan Penggalian 12
2.4 Galian Sedimen (Man) 12
2.5 Galian Tanah Berbatu (Alat) 12
2.6 Timbunan Tanah Biasa (Alat) 13
2.6.1 Umum 13
2.6.2 Bahan-bahan 15
2 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

2.6.3 Pelaksanaan Pekerjaan 16


2.6.4 Tempat Pengambilan Bahan 17
2.6.5 Pengujian Bahan Timbunan 18
2.6.6 Pemadatan Timbunan 18
2.6.7 Penyiapan Tanah 18
2.6.8 Penurunan Tanah 19
2.7 Timbunan Tanah Biasa (Man) 19
2.8 Timbunan Tanah Pilihan 19
2.9 Timbrisan Tanah (Alat) 19
2.10 Timbrisan Tanah (Manual) 19

3. PEKERJAAN STRUKTUR 20
3.1 Pasangan Batu 20
3.1.1 Batu Kali/Gunung 20
3.1.2 Pasir 20
3.1.3 Penyimpanan dari Bahan-bahan 20
3.1.4 Ukuran Batu 21
3.1.5 Alas dan Sambungan 21
3.1.6 Pasangan Batu pada Permukaan 21
3.1.7 Plesteran 22
3.1.8 Siaran 22
3.1.9 Acian 22
3.1.10 Perlindungan Perawatan 22
3.1.11 Timbunan Kembali dan Timbunan Belakang Pas. Batu 23
3.2 Beton 23
3.2.1 Semen 23
3.2.2 Bahan Batuan 24
3.2.3 Air 24
3.2.4 Zat Tambahan 25
3.2.5 Tulangan 25
3.2.6 Penyimpanan Bahan-bahan Bangunan 25
3.2.7 Acuan Penyelesaian Kegiatan 26
3.2.8 Kegiatan Permukaan 27
3 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

3.3 Kelas – Kelas Beton 27


3.3.1 Perbandingan Campuran 28
3.3.2 Campuran Percobaan 29
3.3.3 Pengujian Beton 29
3.3.4 Mengawasi dan Mencampur Bahan-bahan 29
3.3.5 Beton, Menempatkan dan Memadatkan Beton 30
3.3.6 Sambungan Cor 30
3.3.7 Beton Pracetak 31
3.3.8 Pembetonan Diatas Permukaan yg Dapat di Tembus 31
3.3.9 Pembetonan dalam Cuaca yg tak Menguntungkan 31
3.3.10 Melindungi dan Merawat Beton 31
3.4 Bekisting 32
3.6.1 Lingkup Pekerjaan 32
3.6.2 Persyaratan Bahan 32
3.6.3 Rencana 33
3.6.4 Pembongkaran 33
3.5 Baja Tulangan / Pembesian 34
3.5.1 Daftar Bengkokan 34
3.5.2 Pemasangan 34
3.6 Pintu Air 35
3.7 Turap Bambu
3.8 Bronjong (Kawat Pabrikasi Mesin) 35
3.8.1 Uraian
3.8.2 Syarat-Syarat Teknis

4. PEKERJAAN LAIN-LAIN 36
4.1 Pembersihan 36
4.2 Administrasi dan Dokumentasi 37
4.2.1 Administrasi 37
4.2.2 Dokumentasi 37
4.3 Mobilisasi 37
4.4 Dasar Pembayaran 37
4 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS PSDA

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Pengukuran Dan Pematokan

1.1.1 Umum

Persiapan atau mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan kegiatan. Ini juga akan
mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pekerjaan yang memuaskan.
Penyedia barang/jasa harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk pejabat pelaksana teknis kegiatan. Penyedia barang/jasa
harus menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya
sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ketempat kegiatan.
Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan,
dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai
mendapat persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju kelapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu
lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.

1.1.2 Pengujian Lapangan

1.1.2.1. Umum
Penyedia barang/jasa harus menyelenggarakan pengujian bahan material yang akan di pakai di
lapangan untuk pengendalian mutu yang akan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis dan
menurut perintah pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Pengujian – pengujian akan dilaksanakan di laboratorium kabupaten atau propinsi terdekat yang sesuai
dengan pengaturan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan.adapun jenis pengujian yang di periksa
dilaboratarium meliputi bahan material pasir, batu pecah / bela dan pekerjaan beton untuk memenuhi
5 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

spesifikasi jenis untuk pengujian bahan material pasir kadar lumpur yang di persyaratkan maksimal
kandungan lumpurnya 5%, sedangkan bahan material batu pecah/belah daya tahan kausan yang di
persyaratkan maksimal 24% dan unntuk pengujian beton harus mendapatkan ukuran kalekos bahan
material dan krikil / split serta slump test yang di keluarkan oleh laboratorium penguji

Pengujian khusus di laboratorium pusat harus juga dilaksanakan bila di minta demikian oleh pejabat
pelaksana teknis kegiatan.

1.1.2.2. Pemenuhan Terhadap Spesifikasi


Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi. Bilamana hasil pengujian
tidak memuaskan, penyedia barang/jasa harus melakukan pekerjaan – pekerjaan perbaikan dan
peningkatan jika diperlukan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan, dan harus melengkapi pengujian
untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.

1.1.3. Persiapan Pelaksanaan

1.1.3.1. Umum
Untuk menjamin kualitas, ukuran–ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, penyedia barang/jasa harus
menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan pejabat
pelaksana teknis kegiatan. Staf teknik tersebut jika dan bilamana di minta harus mengatur pekerjaan
lapangan dan melakukan pengujian laboratorium terlebih dahulu untuk pengendalian mutu bahan bahan
material sebelum di mulai pekerjaan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga
kerja, penyedia barang/jasa dan memelihara catatan–catatan serta dokumentasi kegiatan.
1.1.3.2 Pemeriksaan Lapangan
Sebelum pematokan pengukuran di lapangan (setting out), penyedia barang/jasa harus mempelajari
gambar–gambar kontrak dan bersama–sama dengan pejabat pelaksana teknis kegiatan mengadakan
pemeriksaan daerah kegiatan, dan khususnya mengukur lebarnya sungai, panjang saluran sekunder dan
tersier beda tinggi antara persawahan dan tinggi air sungai serta melakukan suatu pemeriksaan yang
terinci semua. Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan tersebut harus dituangkan dalam Shop
Drawing yang mencakup gambar situasi, penampang melitang saluran, penampang memanjang saluran
serta ukuran dimensi saluran irigasi harus lengkap dan di penuhi oleh penyedia barang / jasa. dan ini
harus diserahkan dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditanda tangani dan diserahkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan untuk persetujuanya.
6 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

1.1.3.3. Pengendalian Lingkungan


Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhadap
pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat – syarat disain serta persyaratan
spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air
disekitarnya akan ditaati.
Penyedia barang/jasa tidak boleh menggunakan kendaraan – kendaraan yang memancarkan suara
sangat keras (gaduh) dan di dalam daerah pemukiman suatu peredam kebisingan harus dipasang serta
dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di bawah pengendalian
penyedia barang/jasa.
Penyedia barang/jasa harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan yang berisik
dalam daerah – daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah – daerah rawan seperti dekat
rumah sakit.

1.1.4 Pelaksanaan Pengukuran dan Pematokan


Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan kegiatan pengukuran diharuskan memakai alat ukur
theodolit dan watter pass untuk membuat titik – titik lain sehingga jarak antara kedua titik tersebut
dibangun pada lokasi kegiatan dan atas persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Penyedia barang/jasa harus memberikan pada pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam map rangkap
dua semua data dalam bentuk yang telah disetujui yang memberikan perincian lokasi dan ketinggian
masing-masing titik tetap yang ditetapkan dan digunakan oleh penyedia barang/jasa.
Ketinggian harus dicocokan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL mm, dengan penjelasan L
adalah jarak titik-titik (circuit) yang diambil ketinggiannya tersebut (dalam km).
Metode pengukuran yang dipakai atas persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan. Buku-buku
lapangan dan tabel data harus tersedia dan selalu dirawat dengan baik guna pemeriksaan pengecekan
oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan apabila diperintahkan.
Ketelitian pengukuran harus tidak melewati batas-batas keseksaman berikut :
 Titik untuk tampang lintang, harus terletak kurang dari 20 mm dari posisi yang ditentukan, baik
dalam arah tegak maupun mendatar.
 Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada titik tetap atau dibawa kembali ketitik pertama.
Kesalahan penutup harus kurang 10 VL mm, dimana L adalah panjang atau jarak circuit
pengukuran dalam km.
7 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

 Patok-patok yang menunjukkan titik tinggi akhir dari kegiatan - kegiatan tanah harus dipasang
dengan tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi permukaan yang sebenarnya.

 Garis singgung dari lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang dari 20 mm. Titik
untuk bangunan harus tidak lebih dari 2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali pada
pemasangan peralatan yang memerlukan ketelitian yang tinggi.

1.1.5 Jaminan Kualitas

(1) Selama Pengadaan


(2) Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan – bahan
yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan – bahan tersebut memenuhi atau
melebihi persyaratan yang telah ditentukan melalu hasil pengujian laboratorium
(3) Selama Pelaksanaan
Pejabat pelaksana teknis kegiatan mempunyai wewenang untuk menolak bahan – bahan, barang –
barang dan pekerjaan – pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan
tanpa konpensasi bagi penyedia barang/jasa.
(4) Tanggung Jawab Penyedia Barang/Jasa
Adalah tanggung jawab penyedia barang/jasa untuk melengkapi bukti yang diperlukan mengenai
bahan – bahan, kecakapan kerja atau kedua – duanya sebagaimana yang diminta oleh pejabat
pelaksana teknis kegiatan atau yang ditentukan dalam kontrak yang memenuhi atau melebihi yang
ditentukan dalam standar – standar yang diminta. Bukti – bukti tersebut harus dalam bentuk yang
dimintakan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan secara tertulis, dan harus termasuk satu copy
hasil – hasil pengujian yang resmi.

1.2 Pemasangan Papan Proyek


Penyedia barang/jasa harus membuat dan mendirikan papan nama pekerjaan, di mana bahan papan
nama pekerjaan terdiri dari Baliho Ukuran 1 X 0.8 M, Kayu Kelas III, Paku Campuran 5 – 7 cm dan
papan nama pekerjaan tersebut mencatumkan program kegiatan, nama satker/SKPD, nama pekerjaan
yg dilaksanakan, biaya, lokasi pekerjaan dan tahun anggaran yang dikerjakan.

1.3 Dasar Pembayaran


8 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Nomor Mata Pembayaran dan Uraian Satuan Pengukuran


1.1. Pengukuran dan Pematokan Meter
1.2 Pemasangan Papan Nama Pekerjaan Buah

2. PEKERJAAN TANAH

2.1 Galian Tanah Biasa (Alat)


Keseksamaan mengenai tinggi ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini, apabila rata–
rata luas basah aliran untuk kepanjangan 500 M dari saluran sama dengan ditujukan pada gambar atau
seperti diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Dasar saluran : 0.05 m atau 0.10 m Vertikal
Level puncak timbunan : 0.05 m atau 0.10 m Vertikal
Dasar kemiringan timbunan : 0.05 m horisontal
Puncak kemiringan timbunan : 0.10 m horisontal
Garis sumbu dari saluran – saluran, tanggul – tanggul dan jalan – jalan harus diletakkan secara teliti dan
tidak boleh dipengaruhi oleh keseksamaan tersebut diatas. Semua permukaan harus diselesaikan
dengan rapi dan halus.
Pada setiap perubahan tampang lintang, peralihan harus dibuat pada dasar dan talud saluran
sedemikian rupa, sehingga perubahan kearah tegak mendatar tidak lebih dari 1:10.
Jika selokan atau saluran digali atau tanggul dibentuk diluar ukuran yang disebutkan, pemborong harus
membuangnya kembali seperti ditentukan lain menurut petunjuk pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Penyedia barang/jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara
menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuagan air harus dengan cara yang dapat disetujui
oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan. Penyedia barang/jasa harus menjamin adanya peralatan yang
baik dan cukup dilapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya pengeringan air.
Penyedia barang/jasa harus menyampaikan usulnya mengenai cara – cara penggalian, termasuk
penjelasan dari penahan – penahan yang diperlukan untuk penggalian guna mendapat persetujuan
pejabat pelaksana teknis kegiatan secara tertulis, selambat – lambatnya 14 hari sebelum tanggal yang
dimaksudkan untuk memulai penggalian, sehingga menjamin keamanan penggalian.
Penggalian harus dilaksanakan sedemikan besar untuk memungkinkan pengeringan yang cukup, cukup
kuat bagi tebing galian, dan cukup ruangan pembuatan acuan, pengecoran beton, memasang pasangan
batu dan pekerjaan timbunan, termasuk pemadatan dan lain – lain kegiatan pembangunan apapun.
9 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Pembuatan galian harus akhirnya dirapikan dengan tangan, atau dengan cara lain yang mungkin akan
dibenarkan atau diperintahkan pejabat pelaksana teknis kegiatan, segera sebelum pipa diletakkan.
Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang diperintahkan harus diisi
kembali oleh penyedia barang/jasa dengan tanah yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki
pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Dimana dasar surat galian akan menerima beton, pasangan batu atau isian yang dipadatkan, 0.15 m
yang terakhir dari galian harus dirapikan dengan cara lain yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan
oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan. Hal ini dilakukan setelah pemindahan semua lumpur pada waktu
akan menempatkan beton, pasangan batu atau isian.

2.1.1 Pemilihan dan Pemadatan Tanah Isian


Dimana pengisian kembali dibawah muka tenaga dan dekat dengan bangunan diperlukan, bahan -
bahan yang dipakai dan pemadatan harus disetujui oleh Pejabat pelaksana teknis kegiatan

2.1.2 Pelaksanaan
Semua kegiatan tanah dari beberapa bagian kegiatan harus dilaksanakan menurut ukuran dan
ketinggian lainnya, sebagaimana mungkin akan diperintahkan oleh Pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian sebelum memulai kegiatan tanah pada
setiap tempat, yang dimaksud dengan „Ketinggian tanah‟ dalam spesifikasi adalah “Permukaan Tanah”,
sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
Sebelum kegiatan tanah dimulai pada suatu bagian kegiatan, penyedia barang/jasa harus menemukan
bentuk dan batas ukuran sesuai gambar rencana dengan bowplank menurut petunjuk pejabat pelaksana
teknis kegiatan.
Tanah galian yang tidak terpakai untuk timbunan tanggul serta material buangan lainnya, harus dibuang
pada tempat tertentu dan dirapikan sesuai petunjuk pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Pengerukan sungai/saluran dimulai dari hilir menuju hulu agar tidak mengganggu aliran air dengan
menggunakan alat excavator, jika tanggul tidak dapat dilewati oleh alat berat harus dikerjakan dengan
tenaga orang
Beban tanggul/timbunan tanah dapat diambil dari tanah hasil galian atau diambil dari tempat lain yang
memenuhi syarat bahan untuk timbunan tanggul, selanjutnya diratakan dan dipadatkan sesuai
spesifikasi atau sesuai petunjuk pejabat pelaksana teknis kegiatan.
10 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Penyelesaian kegiatan tanah harus sesuai profil dan nampak rapi sampai memuaskan pejabat
pelaksana teknis kegiatan.

2.1.3 Jalan Masuk


Penyedia barang/jasa harus membangun dan memelihara jalan masuk, termasuk jalan darurat dan
jembatan-jembatan yang cukup untuk keperluan pengukuran dan lapangan dan pemindahan dan
peralatan dalam masa pembangunan dan pemeliharaan sedemikian lama, sehingga pejabat pelaksana
teknis kegiatan menganggapnya sudah lewat dari masa pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan
kerja.
Untuk tujuan pengukuran dan penyidikan, jalan harus mempunyai ukuran dan keadaan, sehingga dapat
dilalui dengan mudah oleh kendaraan. Untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan-jalan itu sedemikian
sehingga bisa dilalui secara tetap oleh kendaraan kegiatan dan penyedia barang/jasa.
Tergantung pada persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan, jalan akan ditempatkan pada jalan-
jalan yang sudah ada dimulai dengan jalan raya, atau trase baru sementara dan dalam batas daerah
pekerjaan-pekerjaan tetap, sehingga dengan demikian dipersiapkan kalau bersambungan ke dan
sepanjang setiap bagian dari karya yang mana memerlukan pengukuran, penyidikan pembangunan atau
pemeliharaan.
Jalan yang sudah ada harus dibangun lagi, dibersihkan dan diperkuat sebagaimana diperlukan. Dimana
jalan merupakan jalan batu, maka pembetulan dan perbaikan harus menjadi jalan makadam ikat air
dengan lapisan batu dasar paling sedikit 20 cm diatas 10 cm, dengan lebarnya paling seidkit 4 cm. Jalan
masuk lainnya harus merupakan tanah yang dibentuk dan diadakan dengan baik, yang menggunakan
kerikil atau pasir atau kapur dengan bahan yang ada ditempat jika dikehendaki untuk memperoleh daya
dukung yang diperlukan.

2.1.4 Penambahan Luas Penggalian


Bertambah luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut pendapat Pejabat pelaksana teknis
kegiatan untuk pekerjaan bangunan. Penggalian dimulai pada permukaan tanah dengan keharusan
mengambil kelebaran cukup menurut ditunjukan pada gambar atau ditentukan oleh pejabat pelaksana
teknis kegiatan terus menurun kebawah sesuai dengan garis terakhir baru menambah luasnya.
Pembangunan-pembangunan saluran terbuka dan saluran pipa selalu harus dibatasi panjangnya dan
harus mendapat persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan lebih dahulu secara tertulis. Kecuali
persetujuan secara tertulis pejabat pelaksana teknis kegiatan, pekerjaan pada setiap panjang yang
11 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

sudah disetujui diselesaikan sampai memuaskan pejabat pelaksana teknis kegiatan sebelum kegiatan
selanjutnya dimulai.

2.1.5 Penggalian dan Pembuangan


Tanah galian dari saluran-saluran pengairan atau pembuangan harus ditempatkan disepanjang tanggul
bersama atau jika terdapat kelebihan galian, dan jika tidak disebutkan lain harus diletakkan ditanggul lain
yang memerlukan tambahan timbunan.
Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau tempat
keseimbangan galian dan timbunan disepanjang saluran, harus telah selesai. Tanggul buangan terpisah
diluar pekerjaan tanah yang ditunjuk dalam gambar atau menurut perintah Pejabat pelaksana teknis
kegiatan dan harus dibentuk sedemikian sehingga rapi dan stabil. Penyedia barang/jasa harus
menyiapkan rencana kegiatan tanah untuk setiap bagian dari suatu kegiatan pada suatu saat, detail
lokasi dan program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan.
Penyedia barang/jasa harus mengajukan usul pelaksanaan kegiatan selambat-lambatnya 14 hari
sebelum tanggal dimaksud untuk dimulai kegiatan tanah dari tiap-tiap bagian kegiatan, sebagai
pertimbangan pada pejabat pelaksana teknis kegiatan.

2.2 Galian Tanah Biasa (Man)


Sebagaimana halnya galian tanah yang menggunakan alat, galian tanah ini pelaksanaannya dilakukan
dengan cara manual yang menggunakan tenaga manusia, dan pelaksanaannya pada pekerjaan –
pekerjaan struktur dengan ruang gerak terbatas seperti pada pekerjaan pondasi/koforan pasangan batu.

2.3 Galian Sedimen (Alat)


Galian sedimen alat merupakan kegiatan pada saluran irigasi atau sungai dengan menggunakan alat
excavator atau peralatan yang memungkinkan sesuai ukuran lokasi yang dikerjakan. Pekerjaan ini dapat
mengangkat endapan lumpur, atau pasir yang sudah mengalami proses ketebalan pada permukaan
saluran atau sungai yang mengakibatkan terhambatnya arus air, endapan sedimen diangkat pada
tempat yang ditentukan atau persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan dengan memperhatikan
pemanfaatan lahan disekitarnya.
12 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

2.3.1 Penggalian Saluran


Tanah galian dari saluran-saluran pengairan atau pembuangan harus ditempatkan disepanjang tanggul
bersama atau jika terdapat kelebihan galian, dan jika tidak disebutkan lain harus diletakkan ditanggul lain
yang memerlukan tambahan timbunan.
Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau tempat
keseimbangan galian dan timbunan disepanjang saluran, harus telah selesai. Tanggul buangan terpisah
diluar pekerjaan tanah yang ditunjuk dalam gambar atau menurut perintah pejabat pelaksana teknis
kegiatan dan harus dibentuk sedemikian sehingga rapi dan stabil. Penyedia barang/jasa harus
menyiapkan rencana kegiatan tanah untuk setiap bagian dari suatu kegiatan pada suatu saat, detail
lokasi dan program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan.
Penyedia barang/jasa harus mengajukan usul pelaksanaan kegiatan selambat-lambatnya 14 hari
sebelum tanggal dimaksudnya untuk dimulai kegiatan tanah dari tiap-tiap bagian kegiatan, sebagai
pertimbangan pada pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Untuk penggalian tanah lunak/sedimen dapat digunakan alat-alat seperti excavator.

2.3.2 Cela-Cela ditanggul


Dimana perlu pada tempat bangunan atau pada tempat yang diperintahkan, pemborong harus
meninggalkan atau membuat celah – celah pada tanggul, kemudian membangun kembali seperti semula
setelah selesai bangunan landasan untuk jalan masuk sementara atau tetap seperti diperlukan.

2.3.3 Kelebihan Penggalian


Jika selokan atau saluran digali atau tanggul dibentuk diluar ukuran yang disebutkan, penyedia
barang/jasa harus membuangnya kembali seperti ditentukan lain menurut petunjuk pejabat pelaksana
teknis kegiatan.

2.4 Galian Sedimen (Man)


Sebagaimana halnya galian sedimen yang menggunakan alat, galian sedimen ini pelaksanaannya
dilakukan dengan cara manual yang menggunakan tenaga manusia.
13 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

2.5 Galian Tanah Berbatu (Alat)


Galian tanah berbatu atau tanah keras dapat menggunakan excavator, Jack Hammer atau alat
pembelah khusus yang dihubungkan dengan buldozer D8 atau peralatan sebanding atau bila diperlukan
dengan peledakan.

Dasar Pembayaran

Nomor Mata Pembayaran dan Uraian Satuan Pengukuran

2.1 Galian Tanah Biasa (Alat) Meter Kubik


2.2 Galian Tanah Biasa (Man) Meter Kubik
2.3 Galian Sedimen Tanah Berlumpur (Alat) Meter Kubik
2.4 Galian Sedimen Tanah Berlumpur (Man) Meter Kubik
2.5 Galian Tanah Berbatu (Alat) Meter Kubik

2.6 Timbunan Tanah Biasa (Alat)


2.6.1 Umum
(1) Uraian
a. Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan memadatkan tanah
atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembangunan pematang, penimbunan kembali parit-
parit atau galian di sekeliling pipa atau struktur serta pengurangan sampai kepada garis
batas, kemiringan dan ketinggian pemapang melintang yang ditentukan atau disetujui
b. Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasukan bahan filter pilihan sebagai atas dasar untuk
pipa-pipa atau saluran beton, atau sebagai bahan drainase porous yang disediakan untuk
drainase di bawah permukaan

(2) Definisi
a Timbunan yang dicakup oleh persyaratan – persyaratan bab ini klasifikasikan dalam satu atau
dua kategori
i. Timbunan biasa untuk pematang
ii. Timbunan pilihan untuk pematang
14 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

b Timbunan pilihan pematang di gunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa – rawa, tanah
payau dan tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan satu tanah timbunan dengan
plastisitas rendah (bahan berbutir), dan juga dimana stabilisasi tanggul, talud yang terjal dan
tanah dasar harus ditimbun sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu.

(3) Toleransi Umum


a. Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar dan bahu jalan, setelah pemadatan
tidak boleh ada dua sentimeter lebih tinggi atau tiga sentimeter lebih rendah dari yang
ditentukan atau disetujui.
b. Semua permukaan akhir timbunan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan
mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan air permukaan yang bebas
c. Permukaan akhir talud (timbunan) pematang tidak boleh berada dari garis profil yang
ditentukan lebih dari 10 cm.
(4) Contoh – Contoh Bahan
a. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan hal-hal
berikut ini paling sedikit 14 hari sebelum mulai digunakannya setiap bahan sebagai timbunan
:
i. Dua contoh bahan dengan berat masing–masing 50 Kg, salah satu dari padanya akan
ditahan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan sebagai acuan selama jangka waktu
kontrak
ii Satu pernyataan yang mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan
sebagai bahan timbunan pilihan, bersama-sama dengan hasil pemeriksaan yang
menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi spesifikasi.
(5) Penjadwalan Pekerjaan
a. Bagian baru (timbunan) pematang harus dibangun setengah lebar, kecuali disediakan satu
pengalihan sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu
b. Timbunan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau dibawah
kondisi basah dan pemadatan tidak dapat dikontrol.
(6) Perbaikan Timbunan yang tidak Memuaskan atau tidak stabil
a. Timbunan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau disetujui
atau dengan toleransi permukaan diatas, harus diperbaiki dengan membuat lepas-lepas
15 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan-bahan yang diperlukan diikuti
dengan pembentukan dan pemadatan kembali
b. Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kandungan
kelembaban seperti diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan harus diperbaiki
dengan menggaruk bahan tersebut sampai kedalaman 15 cm atau seperti yang diperintahkan
oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan yang diikuti dengan penyiraman air yang memadai
dan pencampuran secara menyeluruh dengan alat motor greder atau peralatan lain yang
disetujui.
c. Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yang ditetapkan oleh batas-batas
kandungan kelembaban atau seperti diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan,
harus diperbaiki dibawah kondisi cuaca kering dengan menggarukan bahan-bahan tersebut
diikuti dengan pengerjaan sebentar-sebentar alat greder atau peralatan lain yang disetujui
dengan waktu istrahat diantara pekerjaan–pekerjaan tersebut secara alternatif atau jika
pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan bahan lepas tersebut,
pejabat pelaksana teknis kegiatan dapat memerintahkan supaya bahan tersebut dibuang dari
tempat pekerjaan dan diganti dengan bahan yang cocok dan kering
d. Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat-sifat
bahan spesifikasi ini dapat meliputi persyaratan pencampuran dengan bahan lain yang cocok,
disertai dengan penambahan kebasahan, pemadatan yang lebih dan pembuangan serta
penggantian atas perintah pejabat pelaksana teknis kegiatan

2.6.2 Bahan – Bahan


(1) Sumber Pengadaan
Bahan–bahan timbunan harus dipilih dari sumber–sumber yang disetujui yang sesuai dengan
persyaratan. Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas perintah pejabat pelaksana
teknis kegiatan, yang sesuai dengan AAHSTO M145 untuk menentukan distribusi ukuran partikel
dan plastisitas.
(2) Syarat – Syarat kualitas
i. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa terdiri dari galian bahan tanah atau
bahan berbutir–butir yang disetujui oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan sebagai bahan
yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan permanen.
16 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

ii. Secara umum, timbunan biasa harus diperiksa secara khusus untuk menyingkirkan
penggunaan tanah expansif atau tanah dengan plastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai
A5 dan A7 dalam spesifikasi AASHTO M145 atau sebagai Ch dan OH dibawah sistem
Klasifikasi Casagrande atau Unified.
iii. Bilamana harus dilakukan pemadatan dibawah kondisi banjir atau kondisi jenuh timbunan
pilihan pematang akan berupa pasir atau kerikil atau bahan butiran bersih lainnya dengan
indeks plastisitas tidak lebih besar dari 6 %.
2.6.3 Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyiapan Lapangan
 Sebelum menempatkan timbunan diatas suatu lapangan, semua operasi pemotongan dan
pembersihan termasuk pengisian lubang - lubang disebabkan pembongkaran akar - akar
harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan – bahan yang tidak cocok
harus dibuang dari lapangan tersebut seperti yang diperintahkan oleh pejabat pelaksana
teknis kegiatan.
 Bilamana tingginya timbunan adalah satu meter atau kurang, tempat pondasi timbunan harus
dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas, mengeringkan atau
membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi
persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk timbunan yang ditempatkan.
 Jika timbunan tersebut harus dibuat diatas sisi bukit atau dipasang diatas timbunan baru atau
timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan
yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan.
(2) Penimbunan Tanah
 Timbunan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam lapisan
– lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal
lapisan spesifikasi ini bilamana lebih dari satu lapisan harus dipasang, lapisan–lapisan
tersebut sedapat mungkin harus sama ketebalannya.
 Timbunan Tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ketempat yang
sudah disiapkan dan hampar (dalam cuaca kering) pemupukan tanah pada umumnya tidak
diizinkan, khususnya selama musim hujan.
 Penimbunan di atas pipa – pipa dan dibelakang struktur harus dilakukan secara sistematis
serta sedapat mungkin segera sesudah pemasangan pipa dan struktur tersebut perhatian
17 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

harus diberikan untuk menjamin bahwa telah diberikan waktu yang cukup kepada sambungan
pipa dengan adukan dan struktur beton untuk mendapatkan kekuatan yang memadai sebelum
pengurangan.
Bahan–bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai Timbunan disekeliling pipa atau di dalam 30
cm Timbunan tanah dasar yang langsung dibawah permukaan formasi perkerasan atau bahu jalan
dan tidak ada bata dengan ukuran melebihi 10 cm akan dimasukkan dalam timbunan tersebut.
a. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapikan menurut sudut talud rencana dan bagi tebing
yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar rencana, serta dibuatkan pula
penyediaan untuk drainase yang memadai.
b. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput, dan disusun dalam
posisi di atas talud, atas petunjuk dan sampai memuaskan pejabat pelaksana teknis kegiatan.
(3) Pemadatan Timbunan
Segera setelah penempatan dan penebaran timbunan, masing – masing lapisan harus dipadatkan
menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai yang disetujui oleh pejabat
pelaksana teknis kegiatan sampai kepada persyaratan–persyaratan yang ditentukan.

2.6.4 Tempat Pengambilan Bahan (Borrow Area)


Dimana disebutkan atau diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan, bahan timbunan yang
diperlukan untuk kegiatan harus diambilkan dari Quari Sungai yang disetujui, setelah diuji untuk
mengetahui kecocokan bahan. Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaan harus dikupas dari
tanaman-tanaman termasuk akar-akarnya.
Apabila diperintahkan pejabat pelaksana teknis kegiatan permukaan tanah harus dikupas sampai 0.25
m. Untuk sementara ditimbun dan ditempatkan disekitarnya.
Setelah selesai penggalian pada tanah tersebut, penyedia barang/jasa harus meninggalkan daerah
tersebut dalam keadaan rapi, termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah
pengenangan air didaerah tersebut. Apabila tanah pinjaman pada sawah atau tanah tegalan, tanah yang
dipakai untuk timbunan tidak boleh melebihi kedalaman 0.5 m, kecuali ditentukan dan setelah penggalian
selesai, daerah tersebut harus ditinggalkan dalam keadaan sedemikian sehingga daerah tersebut bisa
dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal yang menyangkut pengairan dan drainase dari daerah
tersebut.
18 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Batas tanah pinjaman minimum harus 20 m diluar batas pekerjaan tetap. Pemborong harus menggali,
memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut
seperti yang diharuskan sampai dengan ukuran-ukuran yang tercantum didalam gambar.

2.6.5 Pengujian Bahan Timbunan


Bila diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan, bahan-bahan yang diusulkan untuk sebagai
bahan timbunan, harus diuji ditempat menurut petunjuk Pejabat pelaksana teknis kegiatan di
laboratorium yang telah disetujui oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan untuk menentukan karakteristik
dan sifat-sifat lainnya.

2.6.6 Pemadatan Timbunan


Pemadatan timbunan khusus harus terdiri dari bahan-bahan yang disetujui dihampar dan dipadatkan
tiap-tiap lapisan yang datar dan ketebalan merata dengan kemiringan diluar, dan kemudian dipadatkan
sehingga setelah padat tidak lebih dari 0.15 m. Kandungan air dari tanah harus dijaga sedemikian baik
secara pengeringan alat atau pembasahan dengan memakai alat semprot. Pemadatan harus memakai
mesin giling, alat pemadat, penggetar atau peralatan lain yang disetujui sehingga menghasilkan
kepadatan tidak kurang dari 95 % dari pemadatan kering yang dilaksanakan sesuai dengan test
pemadatan standart proktor. Kandungan air harus dijaga terus sebagai syarat test ini.
Apabila menurut pendapat pejabat pelaksana teknis kegiatan, hasil pemadatan kering dillaksanakan
sesuai dengan keadaan lapangan lebih kecil dari 95 % dari pemadatan kering yang sekali pun penyedia
barang/jasa telah mengikuti semua langkah yang tercantum dalam spesifikasi, maka pejabat pelaksana
teknis kegiatan diatas pendapatnya dapat menerima 100% dari pemadatan kering maksimum untuk
pemadatan khusus pada timbunan ini.

2.6.7 Penyiapan Tanah


Sebelum penggalian didalam saluran atau saluran pembuang yang dipakai untuk bahan timbunan dan
sebelumnya mengerjakan timbunan, permukaan dari tanah yang akan ditimbun, harus disiapkan.
Permukaan tanah tersebut diatas harus dibersihkan dari segala tumbuh - tumbuhan termasuk akar -
akarnya.
Sebelum memulai menimbun permukaan tanahnya harus digaruk sampai kedalam yang lebih dari retak -
retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalam 0.15 m dan kadar air dari tanah garukan harus
selalu dijaga baik dengan cara pengeringan alam atau pembasahan dengan alat semprot.
19 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penempatan dan pemadatan terhenti, permukaan dari
timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadatan
dilanjutan.

2.6.8 Penurunan Tanah


Penyedia barang/jasa harus memperhitungkan tambahan timbunan tanggul, pengisian untuk pemadatan
sendiri dan penurunan akibat pemadatan tanah timbunan dari tanggul, sedemikian rupa sehingga lebar
dan ukuran permukaan dari tanggul sedemikian rupa sehingga lebar dan ukuran permukaan yang telah
selesai pada akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi dan ukuran yang ditunjukan dalam
gambar - gambar atau diatas perintah pejabat pelaksana teknis kegiatan.

2.7 Timbunan Tanah Biasa (Man)


Sama halnya dengan timbunan tanah biasa alat, tetapi pelaksanaannya dilakukan dengan cara manual
yang menggunakan tenaga manusia dan pada pekerjaan struktur dengan ruang gerak terbatas seperti
pada pekerjaan dibelakang pasangan batu/bronjong.

2.8 Timbunan Tanah Pilihan


Sama halnya dengan timbunan tanah biasa tetapi material yang digunakan adalah material pilihan.

2.9 Timbrisan Tanah (Alat)


Pekerjaan timbrisan tanah sama dengan pekerjaan timbunan tetapi material yang digunakan adalah
material hasil galian yang telah disetujui oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan untuk digunakan
sebagai bahan timbunan dan menggunakan alat berat.

2.10 Timbrisan Tanah (Manual)


Sebagaimana halnya Timbrisan tanah yang menggunakan alat, timbrisan tanah ini pelaksanaannya
dilakukan dengan cara manual yang menggunakan tenaga manusia dan pelaksanaannya pada
pekerjaan struktur dengan ruang gerak terbatas seperti pada pekerjaan pondasi/koporan pasangan
batu/bronjong.
20 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Dasar Pembayaran

Nomor Mata Pembayaran dan Uraian Satuan Pengukuran

2.6 Timbunan Tanah Biasa (Alat) Meter Kubik


2.7 Timbunan Tanah Biasa (Man) Meter Kubik
2.8 Timbunan Tanah Pilihan Meter Kubik
2.9 Timbrisan Tanah (Alat) Meter Kubik
2.10 Timbrisan Tanah (Man) Meter Kubik

3. PEKERJAAN STRUKTUR

3.1 Pasangan Batu

3.1.1 Batu Kali/Gunung


Batu yang dipakai pada kegiatan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu atau
lapisan batu, haruslah batu yang keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Pejabat pelaksana
teknis kegiatan, bersih dari campuran besi, noda-noda lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidak-
sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui oleh pejabat pelaksana
teknis kegiatan.dan lolos tes laboratorium yang harus penuhi oleh penyedia barang / jasa
3.1.2 Pasir
Pasir pada umumnya merupakan bahan material yang halus dan kasar yang diambil dari quari tertentu
atas persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, dan harus memperhatikan kandungan kadar
lumpur pasir maksimal 5% menurut SNI 03-4428-1997 guna dapat memenuhi persyaratan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
3.1.3 Penyimpanan dari bahan-bahan
Semen dan pasir untuk diadukan disimpan seperti yang disyaratkan pada Pasal 3.1.6. Kapur dan semen
merah harus disimpan didalam kotak, diatas beton atau lembaran logam atau lantai kayu untuk
mencegah perasan dari air. Dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup yang tahan air lainnya.
3.1.4 Ukuran Batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran
sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran antara 20 - 30
cm akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Pejabat pelaksana teknis kegiatan,
21 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus pula memperhatikan batasan berat
seperti tercantum diatas.

3.1.5 Alas dan Sambungan


Tiap batu untuk pasangan harus keseluruhannya dibasahi dahulu sebelum dipakai dan harus diletakkan
dengan alasnya yang tegak lurus kepada alas tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan,
semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak
boleh lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya. Pasak tidak
boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang.

3.1.6 Pasangan Batu Pada Permukaan


Kegiatan muka pada permukaan yang kelihatan harus menyatukan batu-batu belah yang dipasang
dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap - tiap meter persegi. Kegiatan muka harus dinaikkan
bersama - sama dengan pasangan mengganjal atau mengisi, agar supaya batu pengikat dipasang
sepatutnya.
Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya tidak kurang dari rata - rata
20 mm. Adukan menggunakan campuran 1 PC : 4 pasir.
3.1.7 plesteran
kegiatan muka pada permukan pasang batu belah yang terpasang di tutup dengan adukan / spesi
menggunakan campuran 1 PC : 4 PP degan alat cetok / tropol yang berfungsi sebagai penutup
pasangan saluran agar terlihat halus dan rapi. dengan ketebalan plesteran 1,0 cm
3.1.8 siaran
kegiatan muka pada permukaan pasangan batu belah yang telah terpasang pada semua bidang terlebih
dahulu harus di tempel dengan adukan/spesi yang menggunakan campuran 1 PC : 3 PP dengan terlebih
dahulu permukaan basahi menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi
lama dengan spesi yang baru dan ketebalan siaran + 1,0 cm.
3.1.9 Acian
kegiatan muka pada pasangan batu belah yang sudah di plester di tutup dengan semen / PC di campuran
dengan air kemudian diratakan dengan alat cetok/tropol yang berfunsi untuk menutupi pori - pori pada
pasangan batu belah yang terpasang plesteran agar lebih halus, rapi dan kuat.
22 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

3.1.9 Contoh Kegiatan


Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, penyedia barang/jasa harus membangun contoh tampang
tembok, sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Pejabat pelaksana teknis kegiatan. Semua kegiatan
berikutnya harus sederajat dengan atau lebih baik dari contoh yang disetujui.

3.1.10 Perlindungan Perawatan


Dalam membangun kegiatan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam
melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, penyedia barang/jasa harus memenuhi
persyaratan - persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton. Kegiatan pasangan tidak
boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama sehingga karena hujan harus dibuang
dan diganti sebelum kegiatan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja - pekerja tidak boleh berdiri
diatas dan pasangan batu kosong yang belum mantap.

3.1.11 Timbunan Kembali dan Timbunan dibelakang Pasangan Batu


Sebelum menimbun kembali pada bagian bidang pasangan yang tidak kelihatan, pasangan batunya
harus dilepas kasar dengan adukan 1 : 4 (semen : pasir) setebal 20 mm (beraben).
Timbunan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan dari pejabat pelaksana teknis
kegiatan dan barang timbunan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur
ukurannya sehingga dapat mencegah kehilangan pasir yang dipasang pada akhir lubang pembuangan
air.

Dasar Pembayaran
Kuantitas harus dibayar dengan harga kontrak per satuan dari pengukuran untuk mata pembayaran yang
terdaftar dibawah dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga.

Nomor Mata
Uraian Satuan Pengukuran
Pembayaran
3.1.6. Pasangan batu pada permukaan M3
3.1.7. Plesteran M2
3.1.8. Siaran M2
3.1.9. acian M2
23 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

3.2 Beton
3.2.1 Semen
Semen yang dipergunakan dalam, kegiatan harus semen pada umumnya portland Cement dari
perusahaan yang disetujui pejabat pelaksana teknis kegiatan dan secarah umum memenuhi standart
Nasional Indonesia NI – 8 dan pasal 3.2.NI-2 dan SII. Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan untuk
tiap pesanan atau lainnya yang diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan. Tipe semen yang
lain dapat dipergunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis
kegiatan. penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan
atau dari pabrik yang dapat diusulkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan untuk dites semen lain
yang menurut pendapat pejabat pelaksana teknis kegiatan tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus
ditolak dan penyedia barang/jasa harus memindahkan keluar daerah kegiatan.

3.2.2 Bahan batuan


Bahan bantuan untuk beton dan adukannya memenuhi pasal 3.3. dan 3.4. standar Nasional Indonesia
N.I.-2 serta pasal 11 dan 12 dari PUBB.
(i) Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dan batu
pecah akan dizinkan, apabila menurut pendapat pejabat pelaksana teknis kegiatan pasir yang ada
tidak memenuhi gradasinya.
(ii) Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan gradasi dari ukuran nominal maximum yang
dipersyaratkan kelas oleh beton yang dikehendaki.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik maka bahan bantuan harus diambil
dari lokasi setempat yang menurut penilaian dari pejabat pelaksana teknis kegiatan adalah yang terbaik.
Penyedia barang/jasa harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan pejabat pelaksana teknis
kegiatan contoh dapat diambil atas perintah pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Penyedia barang/jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan permintaan
pejabat pelaksana teknis kegiatan secara rutin dan dengan frekwensi yang disetujui pejabat pelaksana
teknis kegiatan serta mengirimkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan setiap copy laporan test.
Apabila test abrasi dibutuhkan oleh Pejabat pelaksana teknis kegiatan, maka Penyedia barang/jasa
harus melakukan test sesuai dengan persyaratan untuk membandingkan dengan data – data dari
berbagai lokasi.
24 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

3.2.3 Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari sumber yang disetujui
oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan dan pada waktu pemakaian harus terhindar dari bahan – bahan
yang bisa mengotorkan air dalam jumlah apapun yang
(i) Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30 menit, atau
mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 persen, apabila dites sesuai standart
yang diminta oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan.
(ii) Mencegah tercapainya kekuatan dari percobaan kubus yang ditentukan dalam 28 hari beton kelas
tertentu.
(iii) Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam diatas permukaan semen yang sedang
mengeras.
(iv) Memperburuk atau memulai reaksi alkali bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon dan
larutan bubuk dari bahan organik. Larutan bahan dari bahan organik tidak boleh lebih dari 500
bagian untuk tiap juta dalam ukuran berat. Penyedia barang/jasa harus mengadakan percobaan
untuk air yang diusulkan untuk dipakai dan harus menyerahkan catatan – catatan mengenai
percobaan tersebut kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan sebelum melaksanakan pekerjaan
dari air oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan dan harus memberi kepada pejabat pelaksana
teknis kegiatan salinan catatan dari hasil tiap percobaan.

3.2.4 Zat Tambahan


Bahan beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana ditentukan. Tidak
boleh ada campuran bahan – bahan lain dengan beton atau adukan tanpa persetujuan pejabat
pelaksana teknis kegiatan. penyedia barang/jasa boleh memakai zat pelambat untuk mempermudah
persiapan pembuatan sambungan – sambungan cor, bagaimana susunannya zat pelambat dan cara
pemakaiannya harus mendapat persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan.
3.2.5 Tulangan
Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar- gambar dan memenuhi Pasal 3.7
Standart Nasional Indonesia NI-2.
Untuk tiap – tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ketempat kegiatan, Penyedia
barang/jasa menyediakan apabila ada permintaan pejabat pelaksana teknis kegiatan. Suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan.
25 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Untuk tiap – tiap kiriman tulangan anyaman baja yang diserahkan ketempat kegiatan, penyedia
barang/jasa harus menyediakan untuk tiap – tiap pembuatan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan
satu kutipan yang diakui dari catatan – catatan pemeriksaan dan pengujian yang berhubungan dengan
pembuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang lapangan, jika dibutuhkan oleh
pejabat pelaksana teknis kegiatan. Tulangan yang digunakan waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas kerusakan, sisik giliran yang lepas dan karat lepas batang - batang yang telah bengkok tidak
boleh diluruskan, atau dibengkokkan lagi untuk dipakai di kegiatan tanpa persetujuan pejabat pelaksana
teknis kegiatan.

3.2.6 Penyimpanan bahan – bahan bangunan


Semua semen harus dikirim ketempat pekerjaan dalam karung kertas yang ditandai, untuk dan ditutup
sepatutnya atau bungkusan lainnya yang disetujui. Semua semen harus disimpan dalam gudang tidak
terpengaruh oleh cuaca, dilengkapi khusus maksud - maksud tersebut. Lantai dari gundang harus
dinaikan diatas permukaan tanah untuk mencegah pengisapan air. Penempatan ditempat terbuka dapat
dizinkan pada pekerjaan kecil dengan penguasan tertulis dari pejabat pelaksana teknis kegiatan, dalam
hal mana selalu harus ditempatkan diatas yang harus dilindungi denganbeton tutup yang tahan air
menurut persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan. Masing - masing kiriman semen harus disimpan
terpisah sedemikian sehingga ada jalan masuk dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian.
Setelah disetujui pejabat pelaksana teknis kegiatan penggunaan semen harus menurut aturan
pengiriman.
Tiap-tiap jenis batu dan pasir dan kerikil maupun batu pecah harus keras, bersih, kering serta dilindungi
dari percampuran dengan tanah atau benda - benda lainnya yang merusak.
Tulangan baja harus disimpang jauh dari tanah dan diganjal untuk mencegah perubahan bentuknya.
3.2.7 Acuan Penyelesaian Kegiatan
Acuan harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk
memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan, penyedia barang/jasa harus menyerahkan rencana dan
penjelasan tentang acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk mendapat pengesahan
pejabat pelaksana teknis kegiatan. Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk -
bentuk dan ukuran yang benar dari kegiatan beton, yang ditunjukan dalam gambar. Cara pendukungnya
yang akan menghasilkan permukaan - permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh pejabat
pelaksana teknis kegiatan acuan untuk permukaan beton yang harus tanpa adanya garis atau kelihatan
26 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan dibersihkan.
Pembetonan hanya dicuaca panas atau kering, penyedia barang/jasa harus membuat rencana acuan
dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan
sesegera mungkin. Acuan hanya boleh dibuka dengan izin harus dilaksanakan dibawah pengawasan
seorang mandor yang berwenang, harus diberi perhatian yang benar pada waktu pembukaan acuan,
untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan dalam beton.
Dalam hal mana pejabat pelaksana teknis kegiatan berpendapat bahwa usul penyedia barang/jasa untuk
membuka acuan belum ada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya,
maka ia boleh memerintahkan penyedia barang/jasa untuk menunda pembukaan acuan dan penyedia
barang/jasa tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut.
Untuk beton dengan semen portland biasa waktu yang paling sedikit untuk pembukaan acuan harus
menurut daftar dibawah ini.
 Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
 Bagian bawah : 21 hari

3.2.8 Kegiatan Permukaan


Permukaan beton untuk jalan kendaraan atau jembatan-jembatan harus mempunyai penyelesaian akhir
sebagaimana keadaannya setelah diratakan dengan papan kayu keras yang digetarkan, apabila dipakai
untuk meratakan beton sampai ketinggian dan bentuk yang benar, segera setelah diletakkan.
Permukaan dari beton kedap air yang terbuka harus diratakan dengan alat lepas baja sampai halus.
Permukaan yang kelihataan lainnya harus diratakan dengan alat perata kayu secukupnya sehingga tidak
berakibat mengalirnya air membawa bahan halus kepermukaan. Permukaan beton yang kelihatan waktu
acuan dibuka, tidak boleh diperbaiki tanpa izin tertulis dari pejabat pelaksana teknis kegiatan. Kecuali
jika ditunjukan lain dalam gambar - gambar, sudut - sudut tajam harus dibuat tumpul dengan ukuran 20
mm x 20 mm.

3.3 Kelas - Kelas Beton


Kelas - kelas beton yang dipergunakan dalam kegiatan dan batas dari bahan - bahan pokok tiap kelas,
diberikan dalam daftar dibawah ini :
27 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Ukuran Berat Min. dari pc Berat Max. dari


Klas Max.dari tiang M3 beton air tiap Kg pc Pemakaian
kerikil (Kg) (Kg)
Beton bertulang 20 330 0.50
Permukaan dari
AR 20 350 0.50 bendung dan
spillway

C 40 260 0.52 Beton massa

D 40 200 - Lantai kerja

Bila dipandang perlu oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan, perbandingan campuran beton akan
ditentukan/diperbaiki selama pekerjaan berlangsung. Penyedia barang/jasa tidak boleh merubah
perbandingan campuran beton atau sumber dari bahan - bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari pejabat pelaksana teknis kegiatan.

3.3.1 Perbandingan campuran


Penyedia barang/jasa harus menentukan perbandingan bahan - bahan untuk beton sesuai dengan
kelasnya sampai mendapat persetujuan dari pejabat pelaksana teknis kegiatan. Penentuan
perbandingan diatas harus sesuai dengan petunjuk - petunjuk yang tercantum dalam pasal 3.5. Standart
Nasional Indonesia NI – 2, PBI 1971 kecuali ditentukan lain oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Kekuatan tekan minimum dari beton kubus pada umur 28 hari untuk setiap kelas dari beton adalah
sebagai berikut :
28 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Tabel 3.3.1

Kekuatan tekan Min. pada 28 hari (


Kubus campuran percobaan
Klas
N/mm) Kubus dibuat dilapangan

A 25 19.0
AR 40 34.0
C 25 15.0
D 10 6.5

Izin pejabat pelaksana teknis kegiatan tidak akan diberikan terhadap perbandingan bahan-bahan yang
diusulkan penyedia barang/jasa membuat dan menguji campuran percobaan seperti yang disyaratkan
untuk setiap kelas beton dan telah menyerahkan semua detail dari hasil pengujian dari kegiatan (work
capability, faktor kepadatan dan slump test) kekuatan dan berat jenis kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.
Penyedia barang/jasa tidak boleh memulai kegiatan beton permanen sampai mendapat izin Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan untuk campuran bahan-bahan yang disetujui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan.

3.3.2. Campuran Percobaan ( Trial Mixe )


Penyedia barang/jasa harus membuat campuran percobaan untuk setiap kelas beton dengan memakai
alat-alat yang sama yang akan dipakai di kegiatan. Campuran percobaan akan diizinkan bila kekuatan
dari setiap kubus dari tiga kubus percobaan, yang diambil dari setiap kotak dari tiga kotak pencampuran
beton pada hari yang sama dengan memakai perbandingan campuran yang sama, pada umur 28 hari
mempunyai kekuatan tekan yang lebih besar daripada tercantum pada tabel dipasal 3.3.1

3.3.3 Pengujian Beton


Penyedia barang/jasa harus melakukan tes beton sesuai prosedur yang disyaratkan oleh pejabat
pelaksana teknis kegiatan.
Bila pengecoran bangunan untuk bangunan permanen, pemborong harus melaksanakan “Slump Test”
pada waktu mulai menuangkan beton. “Slump Test“ harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur
standart. Kecuali diperintahkan lain, Slump harus lebih dari 50 mm dan tidak boleh lebih dari 100 mm.
29 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Percontohan (Sampling) dari percobaan beton, bahan batu (yang diatur pada pasal 3.3.3) dan
kandungan air harus dilakukan sesuai prosedur standart dan pada persetujuan pejabat pelaksana teknis
kegiatan.
Khususnya kubus beton yang harus dibentuk dengan ukuran 150 mm. Paling sedikit 3 kubus dibuat
masing-masing pengecoran beton untuk diuji pada umur 3 hari dan 7 hari dan umur 28 hari.
Penyedia barang/jasa harus membuat catatan tiap pengujian yang memberikan keterangan secukupnya
dalam sistim matriks.
Penyedia barang/jasa harus membuat laporan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan dalam rangkap 3 dan menyerahkan laporan tersebut hasil uji kubus beton
untuk mendapat persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

3.3.4. Mengawasi dan Mencampur Bahan – Bahan


Penyedia barang/jasa harus mencampur dengan hati-hati bahan dari setiap golongan beton dengan
perbandingan berdasarkan ukuran volume. Air harus ditambah pada bahan batuan, pasir dan semen
didalam besi pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk
memperoleh pemadatan penuh. Dan kemudian bahan-bahan beton seluruhnya harus benar-benar
tercampur.
Beton pencampur boleh digunakan dengan mendapat persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
lebih dahulu.
Apabila pencampuran beton kelas C yang diizinkan dilakukan dengan mesin molen. Bahan - bahan
harus diputar paling sedikit dua kali sesudah air telah dicampurkan, sampai campuran beton mencapai
warna dan kekentelan yang sama.
Penyedia barang/jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan untuk
ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapatkan persetujuan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan, sebelum alat pencampur dan bahan- bahan diletakkan

3.3.5. Beton, Menempatkan dan Memadatkan Beton


Beton harus dibawa sedemikan rupa sehingga sampai ditempat penuangan ia masih mempunyai mutu
yang ditentukan dan ketentuan yang dibenarkan, tak ada terjadi penambahan atau pengurangan apapun
sejak ia meninggalkan tempat adukan. Penyedia barang/jasa harus mendapat persetujuan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan atau pengaturan yang diusulkannya, sebelum pekerjaan pembetonan
30 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

dimulai. Beton harus tidak diizinkan untuk dijatuhkan atau digelincirikan secara tak terkendalikan dari
ketinggian lebih dari 1.5 m.
Pegecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan yang disediakan sebelum
permulaan pembetonan. Penyedia barang/jasa harus memperhatikan pemadatan dari beton sebagai
rapat air dengan kepadatan terbesar. Pemadatan harus dibantu dengan pemakai mesin penggetar dari
jenis menyelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat
getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan.

3.3.6. Sambungan Cor


Penjelasan dan kedudukan dan tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan untuk mendapat persetujuan sebelum ada satupun berlangsung. Tempat
sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat
diperkecil. Dimana pekerjaan beton memanjang atau meluas dan jika menurut pendapat Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan mungkin dilaksanakan, maka penyedia barang/jasa harus mengatur rencana
pelaksanaan sedemikian rupa, sehingga beton sudah mempunyai umur 4 minggu sebelum beton baru
diletakkan terhadapnya.
Sambunagn cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuan yang kaku
tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan, pada tempat gaya
lintang yang terkecil. Itu harus sambungan jenis pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain disetujui oleh
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Sebelum beton yang baru dicor disamping beton yang sudah
mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan - batuan diatas seluruh penampangnya dan
meninggalkan permukaan dasar yang sehat serta bebas dari buih semen. Ukuran dari beton yang
dituangkan satu kali pelaksanaan harus tidak lebih dari 1.5 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari
7 m tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

3.3.7 Beton Pracetak


Satuan-satuan beton pracetak harus sesuai dengan kebutuhan - kebutuhan lainnya dari perincian
dimana dapat dipergunakan. Semua beton pracetak harus diberi tanda dengan tanggal percetakan yang
tidak bisa hilang dan sesudah acuan dibuka tidak boleh diganggu selama 28 hari sesudahnya.
31 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

3.3.8 Pembetonan Diatas Permukaan Yang Dapat Ditembus


Penyedia barang/jasa tidak boleh menempatkan beton diatas permukaan yang dapat tembus air tanpa
menutupi permukaan itu lebih dahulu dengan kertas kulit kedap ait sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
dari BS 1521, untuk kertas bangunan kedap air klas N, atau lain bahan kedap air, semuanya harus
mendapat persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan.

3.3.9 Pembetonan Dalam Cuaca Yang Tak Menguntungkan


Penyedia barang/jasa tidak boleh mencor beton pada waktu hujan deras atau angin berdebu. Apabila
suhu udara melebihi 35 derajat Celcius, penyedia barang/jasa tidak mencor beton tanpa persetujuan
pejabat pelaksana teknis kegiatan dan tanpa mengambil tindakan pengecekan seperlunya untuk
menjaga supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan dibawah terlindung dari matahari
dan bahan-bahan bantuan dan acuan-acuan disemprotkan dengan air.

3.3.10 Melindungi dan Merawat Beton


Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, penyedia barang/jasa harus
melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, tinggi rendahnya suhu, pergantian atau
pembalikan derajat suhu, muatan sebelum waktunya,benturan atau tumbukan dan air tanah yang rusak.
dijaga supaya terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan beton portland
dan beton semen penahan sulffat, atau 3 hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras.
Permukaan-permukaan seperti itu segera setelah dibuka acuannya, maka harus segera ditutup dengan
kain tebal atau pasir atau lain - lain bahan yang mungkin disetujui oleh pejabat pelaksana teknis
kegiatan, yang harus terus menerus berhubungan dengan beton dan terus dijaga supaya dalam keadaan
basah menurut kehendak pejabat pelaksana teknis kegiatan. Penyedia barang/jasa harus membuat
perlengkapan khusus atas kehendak Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk pengawasan dan
pembahasan yang dimaksud sepanjang masa dari 6 sampai 24 jam sesudah dicor beton dengan yang
cepat mengeras.

Nomor Mata Pembayaran dan Uraian Satuan Pengukuran

3.3 Beton K - 275 Meter Kubik


Beton K - 225 Meter Kubik
32 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

3.4 Bekisting

3.4.1 Lingkup Pekerjaan


a. Bekisting atau cetakan harus digunakan bila diperlukan membatasi adukan beton dan membentuk
adukan beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. penyedia barang/jasa. harus
bertanggung jawab penuh atas perencanaan yang memadai untuk seluruh bidang.
b. Pada bagian – bagian tertentu Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen akan memerintahkan penyedia
barang/jasa untuk membuat shop drawing dari bekisting. Bila bekisting membahayakan atau tidak
memadai, maka bekisting tersebut dapat ditolak oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, Kontraktor
harus segera membongkar dan memindahkan bekisting yang ditolak itu dari lokasi pekerjaan dan
menggantinya dengan yang baru.

c. Bekisting harus kuat dan stabil menahan goyangan akibat pengaruh pipa–pipa concrete
pump/campuran beton pada waktu pengecoran.

3.4.2 Persyaratan Bahan

a. Semua bahan yang akan digunakan/dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.

b. Papanbekisting harus terbuat dari plywood/lumercore baru tebal 10 - 18 mm yang diletakkan diatas
balok – balok kayu baru. Sebagai penompang digunakan scaffolding dari besi.

3.4.3 Rencana
a. Toleransi
Toleransi yang diizinkan adalah ± 3 mm untuk garis dan permukaan. Bekisting harus demikian kuat
dan kaku terhadap beban adukan beton yang masih basah dan getaran terhadap beban konstruksi
dan angin. Bekisting harus tetap menurut garis dan permukaan yang disetujui oleh Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen sebelum pengecoran.

b. Kedap Air
Bekisting harus kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul skip atau adukan keluar pada
sambungan atau cairan keluar bubur beton.

c. Penanaman Pipa lain – lain


Pipa, saluran dan lain – lainnya yang akan ditanam dan perlengkapan lain untuk membuat lubang,
saluran dan lain – lain harus dipasang kokoh dalam bekisting, kecuali bilamana diperintahkan lain.

3.4.4 Pembongkaran
a. Umum
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton.
33 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

b. Saat Pembongkaran Bekisting


Saat untuk membongkar bekisting tergantung dari persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen,
akan tetapi berikut ini adalah waktu minimal pembongkaran bekisting dalam cuaca normal sebagai
pedoman :

Bagian Pengerasan Secara Normal

Kolom, dinding dan sisi balok 3 Hari


Plat 28 Hari
Balok 28 Hari

Adanya tabel ini tidak menghilangkan prasyarat persetujuan tertulis dari Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen untuk pembongkaran bekisting dan scaffolding.

Pembongkaran bekisting hanya dapat dilakukan bila telah mendapat persetujuah dari Insiyur Sipil,
Kontraktor dan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

3.5 Baja Tulangan/Pembesian

3.5.1 Daftar Bengkokan


Penyedia barang/jasa harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberi dalam gambar-gambar dan
perincian, kebutuhan - kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam kegiatan. Daftar
bengkokan yang mungkin diberikan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan kepada penyedia
barang/jasa tidak ada jaminan ketelitian. Tulangan baja harus dipotong dari batang - batang yang lurus,
yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin
oleh tukang yang berpengalaman. Batang - batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh pejabat
pelaksana teknis kegiatan. Ukuran ditentukan lain, atau diperintahkan oleh pejabat pelaksana teknis
kegiatan. Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung
tulangan tanpa persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan.
3.5.2 Pemasangan
Penyedia barang/jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tempat pada tempat
kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar - gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan
tepat pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel dengan adanya
persetujuan pejabat pelaksana teknis kegiatan dapat diijinkan untuk memasang dengan tepat barang -
34 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

barang bersilang dengan sudut tegak lurus, tetapi tidak akan dibolehkan ada pengelasan lainnya.
Pengganjalan alat peregang dari beton harus dibuat beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton
yang akan dicor. Perenggang tulangan dari besi beton dan kawat pengikat harus sepadan dengan bahan
- bahan tulangan dan selimut yang ditentukan harus dipakai.
Tulangan utama dari tulangan anyaman ex-pabrik yang berdampingan harus disambung dengan overlap
300 mm dan tulangan melintang dengan overlap 150 mm. Penyedia barang/jasa tidak boleh mencor
beton sekeliling tulang baja, sampai pejabat pelaksana teknis kegiatan memeriksa dan menyetujui.
Dasar Pembayaran

Nomor Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

3.5 Baja Tulangan / Pembesian Kilogram

3.6. Pintu Air


a. Pintu Sadap
Berfungsi untuk menyadap dan mengontrol air yang akan dialirkan ke saluran irigasi melalui kantong
lumpur. Bagian ini dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup, sehingga besar kecilnya air
yang disadap dapat dikontrol.
Dan bahan dasar yang digunakan pada pembuatan pintu bendung tersebut antara lain :
- Besi siku L. 80.80.8
- Brons diameter 3 inci dari kuningan
- Besi ulir diameter 2 inci
- Plat baja / plat Eiser ketebalan 3 mm dengan ukuran 0,80 meter x 1,00 meter
- Baut dan mur menyesuaikan ukuran
- Cat minyak

b. Pintu Bendung
Pintu bendung berfungsi untuk meninggikan muka air sungai pada bendung dan mengalirkan sebagian
aliran air sungai yang ada kearah pintu sadap untuk mengalirkannya kedalam saluran melalui sebuah
bangunan pengambilan jaringan irigasi.

Dan bahan dasar yang digunakan pada pembuatan pintu bendung tersebut antara lain :
- Besi siku L. 80.80.8
- Brons diameter 3 inci dari kuningan
- Besi ulir diameter 2 inci
- Plat baja / plat Eiser ketebalan 3 mm dengan ukuran 1,00 meter x 1,00 meter
- Baut dan mur menyesuaikan ukuran
- Cat minyak
35 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Dasar Pembayaran

Nomor Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

3.6.b Pintu Bendung Buah

3.7. Turap Bambu


Pekerjaan Turap Bambu digunakan pada tebing sungai yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
longsoran tebing akibat gerusan air dengan kondisi tanah yang tidak memungkinkan untuk dibuatkan
pasangan bronjong.
3.7.1 Syarat-syarat teknis
- Bambu air yang digunakan sudah cukup tua
- Tidak cacat
- Ukuran dimensi bamboo > 8,0 Cm
- Dalam pelaksanaan pekerjaan bamboo tidak boleh pecah pada pertengahan tiang.
- Kawat pengikat yang digunakan jenis kawat bronjong dengan diameter 1,8 mm - 2,0 mm
- Alat bantu yang untuk memancang digunakan palu yang terbuat dari kayu.

Nomor Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

3.7. Turap Bambu Meter

3.8. Bronjong (kawat pabrikasi mesin)


3.8.1. Uraian
Penyedia barang/jasa terlebih dahulu menyiapkan permukaan tanah yang akan digunakan sebagai
dudukan bronjong pabrikasi (kawat anyaman mesin) yang mengaju pada standar nasional indonesia
(SNI – 03 – 0090 – 1999) dan standar internasional serta menampakan dalam keadaan rata seperti yang
ditunjukkan oleh gambar atau sesuai petunjuk pejabat pelaksana teknik kegiatan.
Batu yang digunakan harus dengan ukuran lebih besar dari 200 mm. Bentuk batu yang dipakai sebaiknya
bulat, atau mengikuti standar nasional indonesia PUBB Pasal 79.
36 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Bronjong pabrikasi dan matras terbuat dari bahan baku kawat baja lunak bergalvanis tebal (anyaman
mesin) dengan tensile strength (kuat tarik) 41 – 53 Kgf/mm2 yang mengaju pada standar nasional
indonesia (SNI – 03 – 6154 – 1999) dan standar inggris (BS 1052 – 80 dan BS 443 – 82).

3.8.2. Syarat-syarat teknis


Bahan bronjong kawat pabrikasi terbuat dari kawat bajak lunak bervalganis tebal diameter 2,7 mm, Kawat
ikat diameter 2 mm, kawat anyaman diameter 2,7 mm.
Kekuatan kawat bronjong pabrikasi (kuat tarik) 41 – 53 Kgf/mm2 yang dikeluarkan oleh lembaga
sertifikasi produk pusat standarisasi nasional departeman perindustrian RI.
Ukuran batu yang digunakan untuk pekerjaan bronjong pabrikasi + 20 – 30 cm.
Anyaman bronjong pabrikasi berukuran 8 x 10 cm dengan lilitan ganda.
Ukuran bronjong kawat pabrikasi dan kemasan : 2x1x0.5 dalam 20 unit/bandel.

Nomor Uraian Satuan Pengukuran

3.8 Bronjong Pabrikasi Meter Kubik/lembar

4 PEKERJAAN LAIN-LAIN

4.1. Pembersihan
Penyedia barang/jasa harus membersihkan lapangan kerja untuk saluran dan bangunan yang ada
dari semua tumbuh - tumbuhan dan bambu, termasuk pohon - pohon sampai dengan ukuran keliling
0.75 m bila diukur 1.0 m diatas muka tanah dan semua rintangan-rintangan permukaan, kecuali gedung -
gedung dan bangunan-bangunan.
Jika diperintahkan secara tertulis oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan, penyedia barang/jasa harus
membersihkan lapangan dari pohon-pohon dengan ukuran keliling lebih dari 0.75 m, gedung - gedung
dan bangunan-bangunan. Penyedia barang/jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi
lubang - lubangnya dengan dipadatkan dan memindahkan dari tempat pekerjaan semua bahan yang
timbul akibat pembersihan lapangan.
Semua lokasi kegiatan yang dibersihkan seperti ditentukan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan harus
segera dibersihkan dari pohon - pohon, semak - semak, sampai dengan akar - akar serta bahan - bahan
lain yang mengganggu pelaksanaan kegiatan
37 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Penyedia barang/jasa wajib membersihkan seluruh lokasi akibat dari hasil pekerjaannya sebelum
diserahkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan.

4.2 Administrasi dan Dokumentasi


4.2.1 Administrasi
1. Sebelum pekerjaan dimulai penyedia barang/jasa menyiapkan gambar kerja yang akan dilaksanakan
(shop drawing) sebagai dasar untuk memulai kegiatan dan disetujui oleh pejabat pelaksana teknis
kegiatan dan penggambaran dengan CAD (File Autocad) Layout, tampak atas dan detail potongan
dengan ukuran skala.
Setelah pekerjaan selesai yaitu pada saat penyerahan I penyedia barang/jasa membuat gambar
terlaksana (Asbuilt Drawing) sebagai dasar untuk pembayaran fisik 100 % dan harus diserahkan
kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan.
Gambar kerja dan gambar terlaksana dibuat dalam rangkap 5 (lima). Asli diserahkan kepada pejabat
pelaksana teknis kegiatan.
2. Penyedia Barang/Jasa harus mengcopy laporan, menggandakan buku laporan termasuk buku
kontrak antara penyedia barang/jasa dengan pengguna anggaran termasuk isi kontrak didalamnya
rangkap 5 (lima) yang menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
4.2.2 Dokumentasi
Penyedia barang/jasa harus membuat dokumentasi kegiatan mulai dari tahap 0 %, 50 %, dan 100 %
dengan pengambilan gambar pada sudut pandang yang sama, minimal 4 (empat) rangkap dan disusun
rapi pada album sesuai urutan dan jenis kegiatan dan untuk fisik 100% dibuat ukuran 10R 4 (empat)
Rangkap.

4.3. Mobilisasi
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke tempat kegiatan menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa dan harus memperhatikan jalur tertentu sesuai dengan kelas jalan dalam pengangkutan ke
tempat kegiatan serta menghindari kerusakan jalan akibat muatan yang berlebihan dan penyedia
barang/jasa wajib memperbaiki kerusakan yang timbulkan.
4.4. Dasar Pembayaran
38 SPESIFIKASI TEKNIS_PSDA

Mobilisasi harus dibayar atas dasar Lump Sum menurut jadwal pembayaran yang diberikan seperti
dibawah, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan peralatan,
operator alat, Bahan Bakar Minyak (BBM), alat bantu dan biaya lainnya yang perlu dalam penyelesaian
pekerjaan yang diuraikan dalam Spesifikasi Teknis.
Pembayaran Mobilisasi biaya Lump Sum ini dilakukan dalam 3 (tiga) kali angsuran sebagai berikut :
a. 50 % (Lima Puluh Persen) bila mobilisasi 50% telah selesai dan pelayanan akan fasilitas pengujian
laboratorium telah lengkap dimobilisasi.
b. 20 % (Dua Puluh Persen) bila semua peralatan utama berada di Lapangan dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan.
c. 30 % (Tiga Puluh Persen) bila Demobilisasi telah selesai dilaksanakan.

Nomor Mata
Uraian Satuan Pengukuran
Pembayaran
4 Lain - Lain Lump Sum
4.3 Mobilisasi Lump Sum

Limboto, 31 Januari 2018

MENETAPKAN,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

AGUS SUPRAPTO, ST
NIP. 19740817 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai