Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN
EKSPLORASI AIR TANAH
MELALUI PENGEBORAN AIR TANAH DALAM
PAKET – SB.27

PUSAT AIR TANAH DAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN


BADAN GEOLOGI
Tahun Anggaran 2020
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN EKSPLORASI AIR TANAH MELALUI PENGEBORAN AIR TANAH DALAM PAKET SB.27

A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Penentuan Titik Lokasi Pengeboran (Uji Potensi Air)
Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan
a) Persiapan (alat, personel, dan data sekunder);
b) Mobilisasi/transportasi (alat dan personel);
c) Koordinasi;
d) Pengumpulan data awal
e) Pengukuran geofisika dengan alat yang sudah terkalibrasi
f) Pengolahan data;
g) Konsultasi
h) Penyiapan laporan.
i) Demobilisasi/transportasi (alat dan personel)

Personalia yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah:


a) Ahli Geologi/Hidrogeologi/Geofisika
b) Teknisi geofisika

2. Pengeboran Air Tanah


Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan
a) Persiapan (bahan, alat, personel, dan lokasi pengeboran)
b) Mobilisasi/transportasi (bahan, alat, dan personel)
c) Pembuatan lubang bor (pilot hole)
d) Pengambilan Data Geofisika Sumur (geophysical well logging)
e) Pembesaran lubang bor (reaming hole)
f) Konstruksi
g) Pengembangan sumur (well development)
h) Pemompaan Uji (pumping test)
i) Analisis laboratorium conto air tanah
j) Pemulihan kondisi lokasi pengeboran
k) Demobilisasi/transportasi (alat dan personel)

Personalia yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah:


a) Site Manager
b) Ahli Geologi/Hidrogeologi/Geofisika
c) Juru Bor
d) Teknisi Bor
e) Teknisi Geofisika
f) Petugas K3
3. Pekerjaan Bangunan Sipil
Pekerjaan ini meliputi pembangunan/pemasangan alat dan sarana kelengkapan sumur bor yaitu :
a) Bak penampung air kapasitas 5000 Liter,
b) Rumah Genset dan panel listrik
c) Rumah Sumur Bor

Personalia yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah:


a) Site Manager
b) Teknisi Sipil
c) Teknisi Elektrikal/Mekanikal
d) Petugas K3

4. Pengadaan Bahan/Material dan Personalia


Jenis barang-barang untuk pekerjaan Pengadaan Bahan dan Material Untuk Eksplorasi Dan Pelayanan Air
Bersih melalui Pengeboran Air Tanah Dalam meliputi pengadaan :

a) Genset
b) Pompa Submersible dan panel listrik berikut aksesorisnya
c) Pipa Galvanis
d) Pipa Screen Low Carbon
e) Gravel-pack
f) Rumah Genset
g) Bak Penampung
h) Rumah Sumur Bor

Personalia yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah:


a) Site Manager
b) Ahli Geologi/Hidrogeologi/Geofisika
c) Teknisi Geologi/Geofisika
d) Juru Bor (Master Bor)
e) Teknisi Pengeboran
f) Teknisi Elektrikal/Mekanikal
g) Teknisi Sipil
h) Administrasi
i) Petugas K3

5. Pelaporan
Merupakan pembuatan laporan hasil kegiatan sesuai dengan format yang diberikan dan dilengkapi foto – foto
yang menunjukkan seluruh aktifitas kegiatan di lapangan. Laporan yang disusun dan disampaikan terdiri atas :
a) Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
b) Laporan Akhir Kegiatan
Personalia yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah:
a) Ahli Geologi/Hidrogeologi/Geofisika
b) Teknisi Geologi/Geofisika
c) Administrasi

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN
1. Penentuan Titik Lokasi Pengeboran (Uji Potensi Air)
Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan
a) Persiapan (alat, personel, dan data sekunder)
b) Koordinasi secara langsung dengan Pemerintah Daerah setempat (propinsi dan kabupaten) dan perangkat
desa sekaligus survei pada titik rencana lokasi pengeboran. Koordinasi tersebut di tuangkan dalam Berita
Acara Koordinasi Awal
c) Melakukan pengumpulan dan pengukuran data penunjang sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah untuk
mendapatkan data (kependudukan, klimatologi, geologi, dan hidrogeologi) yang dibutuhkan untuk dapat
membantu proses penentuan titik lokasi pengeboran.
d) Melaksanakan kegiatan pengukuran geofisika (geolistrik atau minimal yang setara) pada titik rencana dengan
jumlah titik duga 5 titik per lokasi dan minimal bentangan sesuai dengan target kedalaman yang diinginkan
(mis AB/2 = 300m), plotting koordinat yang jelas dan digambarkan dalam peta topografi/lapangan.
e) Melakukan pengolahan data hasil pengukuran geolistrik dan melakukan interpretasi hasil pengolahan data
tersebut dalam bentuk penampang hidrogeologi untuk mengetahui potensi serta sebaran vertikal dan lateral
akuifer.
f) Selanjutnya setelah kegiatan berakhir untuk dibuatkan Berita Acara Uji Potensi Air yang ditanda tangani oleh
para pihak
g) Hasil evaluasi dan analisis data tersebut harus dikonsultasikan/dipresentasikan kepada pengawas pekerjaan
yang ditugaskan pada kegiatan tersebut.
h) Apabila dari hasil pendugaan geofisika tidak ditemukan potensi air tanah yang memadai maka harus
dilakukan koordinasi dengan pihak Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) dan pemerintah
daerah setempat untuk pencarian alternatif lokasi lainnya dengan mengulangi langkah c) hingga f) di atas.
i) Merangkum semua data yang diperoleh untuk pembuatan laporan sebagai bagian dari Laporan Akhir
kegiatan pengeboran.

2. Pengeboran Air Tanah


2.1 Persiapan dan mobilisasi
Tahapan ini meliputi :
- Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat dan pemerintah desa perihal tempat dan waktu
pelaksanaan pengeboran. Koordinasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara Persiapan dan Mobilisasi yang
ditanda tangani oleh para pihak.
- Melakukan pengurusan surat ijin pengeboran air tanah (Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan dapat
membantu menyiapkan surat-surat resminya).
- Persiapan peralatan pengeboran dan rencana mobilisasi dilaporkan kepada Pengawas Pekerjaan.
- Mempersiapkan jalur atau rute mobilisasi.
- Bila kondisi jalan masuk ke lokasi titik pengeboran belum memadai untuk transportasi kegiatan pengeboran,
Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk kelancaran pekerjaan
yang akan dilaksanakan setelah berkoordinasi dengan pengawas pekerjaan dan diketahui oleh PPK.

2.2 Persiapan Instalasi Pengeboran


Tahapan ini meliputi :
- Sebelum melakukan pengeboran. Penyedia Barang/Jasa perlu mempersiapkan pangkalan kerja (base
camp), lokasi, bahan, alat dan personalia yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
- Memposisikan mesin bor dalam keadaan horisontal supaya dalam pengeboran nanti mendapatkan lubang
bor yang tegak lurus (tidak miring).
- Membuat bak lumpur pembilas (spoel bak/spooling pond) yang terdiri dari bak pengendap dan bak pembilas
yang dihubungkan oleh saluran pada pengeboran sistem sirkulasi lumpur langsung (direct circulation-mud
flush). Bak pengendap lumpur dimensinya lebih kecil (1x1x1 m) dari bak lumpur pembilas (2x2x2 m).
- Menyediakan air yang cukup untuk pembuatan lumpur pembilas, terutama pada daerah-daerah yang
berpotensi terjadi water loss (daerah batugamping berongga/karst dan batuan vulkanik muda/Kuarter).

2.3 Pembuatan Lubang Bor (Pilot Hole)


Metode pengeboran yang akan digunakan adalah metode ”Direct Circulation Mud Flush” kecuali bila pengawas
pekerjaan mengintruksikan untuk menggunakan metode lain dengan keadaan lapangan yang dihadapi.
Beberapa hal utama yang perlu dilakukan Penyedia barang/jasa adalah sebagai berikut :
a) Lubang bor harus vertikal dengan kemiringan/deviasiradial dari pusat lubang bor secara teoritis adalah tidak
lebih dari 0,5 % selaras dengan kedalaman. Kemiringan ini dapat di tes dengan sistem plumbness.
- Untuk jenis tanah atau batuan yang mudah runtuh, maka perlu dilakukan pembuatan lubang bor 14 inci
sedalam ≥ 6 m atau sebatas pelapukan batuan/tanah yang mudah runtuh untuk dipasang pipa lindung
permukaan/pipa konduktor (surface casing).
- Pembuatan lubang bor 12 inci (diawali dengan pilot hole ≥ 6 inci) sampai pada kedalaman yang
direncanakan. Selama pembuatan lubang ini penyedia barang/jasa perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut.
 Mendeskripsikan rempah pengeboran (cutting).
 Mengambil contoh cutting secukupnya pada setiap kemajuan pengeboran1 m, dimasukkan ke
dalam cutting box plastik yang diberi tanda kedalaman yang disusun secara berurutan.
 Mencatat ke dalam log book kecepatan penetrasi yang diukur dalam m/menit.
 Mengamati sifat lumpur terutama mengenai warna, kekentalan, volume, dan daya hantar listrik/DHL.
 Mencatat semua permasalahan berikut upaya pemecahannya.
 Mempersiapkan kondisi lubang bor dalam keadaan cukup bersih dari cutting pada akhir pengeboran
untuk persiapan penampangan geofisika sumur.
 Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
 Selanjutnya setelah kegiatan berakhir untuk dibuatkan Berita Acara Kegiatan Pengeboran (Pilot
Hole) yang ditanda tangani oleh para pihak
 Hasil kegiatan untuk dikonsultasikan/dipresentasikan kepada pengawas pekerjaan
b) Kedalaman Pengeboran
Kedalaman sumur bor yang direncanakan sebagai berikut :

No Provinsi Kabupaten / Kota Kedalaman (m)


1 Kalimantan Utara Bulungan 125
2 Kalimantan Utara Bulungan 125
3 Kalimantan Utara Bulungan 125
4 Kalimantan Utara Bulungan 125
5 Kalimantan Utara Bulungan 125
6 Kalimantan Utara Bulungan 125
7 Kalimantan Utara Malinau 125
8 Kalimantan Utara Malinau 125
9 Kalimantan Utara Malinau 125
10 Kalimantan Utara Malinau 125
11 Kalimantan Utara Nunukan 125
12 Kalimantan Utara Nunukan 125
13 Kalimantan Utara Tana Tidung 125
14 Kalimantan Utara Tana Tidung 125
15 Kalimantan Utara Tana Tidung 125
16 Kalimantan Utara Tana Tidung 125
TOTAL RENCANA KEDALAMAN SUMUR 2000

2.4 Penampangan Geofisika Sumur (Geophysical Well Logging)


Pelaksanaan kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Penampangan geofisika sumur minimal menggunakan dua metode, yakni metode tahanan
jenis (resistivity) dan potensial diri (self potential). Bila memungkinkan dilengkapi dengan metoda sinar
gamma (gamma ray).
b) Menganalisis data logging lapangan untuk menentukan kedudukan lapisan akuifer dan rencana
pemasangan screen pada lapisan-lapisan akuifer yang produktif.
c) Merancang konstruksi sumur sesuai dengan hasil analisis logging dan data pendukung deskripsi cutting
pengeboran (cutting dikumpulkan menggunakan cutting box)
d) Data pengamatan dituangkan dalam laporan
e) Sedapat mungkin memakai alat dengan sistem automatic graphic recorder sampai kedalaman pengeboran.
f) Selanjutnya setelah kegiatan berakhir untuk dibuatkan Berita Acara Kegiatan Pengukuran Logging (Well
Logging) yang ditanda tangani oleh para pihak
g) Hasil evaluasi dan analisis data tersebut harus dikonsultasikan/dipresentasikan kepada pengawas
pekerjaan yang ditugaskan.

2.5 Konstruksi Sumur


Konstruksi sumur berdiameter 6 inci lurus dan pemasangannya diawasi oleh Pengawas Pekerjaan, Pihak
Dinas/Aparat Desa terkait dengan pemberitahuan minimal 5 hari sebelum pelaksanaan konstruksi. Penyedia
Barang/Jasa perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menyediakan/menyiapkan bahan-bahan konstruksi dengan kualifikasi seperti yang disebutkan dalam
Spesifikasi Bahan/Peralatan. Pipa-pipa konstruksi diberi nomor urut sesuai dengan rancangan untuk
memastikan pemasangan screen pada posisi yang benar. Sebelum konstruksi dilaksanakan gambar
rencana konstruksi harus dikonsultasikan kepada Pengawas.
b) Pada batuan yang berongga (contoh: batu gamping karst) konstruksi dapat dilakukan dengan lubang
terbuka (open hole) tanpa gravel pack, setelah berkonsultasi dengan pengawas pekerjaan.
c) Pemasangan Pipa Ukur MAT diperuntukkan untuk mengetahui kedalaman dan kondisi muka air tanah.
Pipa Ukur MAT ini berdiameter . 1 inci dan dipasang di samping luar pipa 6 inci (pipa konstruksi) sampai
pada posisi screen paling bawah, apabila tidak memungkinkan maka Pipa Ukur MAT dapat dipasang di
dalam pipa 6 inchi setelah berkonsultasi dengan pengawas pekerjaan dan diketahui oleh PPK.
d) Hasil akhir pelaksanaan konstruksi dituangkan dalam Berita Acara Pengawasan Konstruksi yang
ditandatangani oleh para pihak.

2.6 Pengembangan Sumur (Well Development)


Pengembangan sumur dapat dilakukan dengan air lift pumping, air jetting, dan water jetting sehingga sumur
bersih dari sisa-sisa lumpur pengeboran dan partikel-partikel halus (pasir halus). Bila dianggap perlu ke dalam
sumur dimasukkan cairan sodium tripolyphosphate (STP) secukupnya dan didiamkan selama 24 jam untuk
menghancurkan kerak lumpur (mud cake) yang menempel pada pipa-pipa konstruksi. Pada saat pengembangan
sumur dengan metoda air lift pumping perlu mengamati/mengukur penurunan kerikil dan menambahnya hingga
mencapai kedudukan yang direncanakan, serta mengukur/memperkirakan debit sumur.

2.7 Penyemenan (Cement Grouting)


Penyemenan dilakukan sampai dengan kedalaman 1 m di atas saringan teratas

2.8 Uji Pemompaan dan Analisis Kualitas Air


Di dalam pelaksanaan uji pemompaan, Penyedia Barang/Jasa perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Menyiapkan pengukur debit (drum 200 liter atau “V Notch” atau alat ukur lain yang umum dipakai dalam
kegiatan pengeboran air tanah), pengukur muka air tanah elektrik (waterlevel meter), pengukur waktu (stop
watch), pengukur daya hantar listrik (EC-meter), pengukur TDS, pengukur pH dan kelengkapan yang lain.
b) Menentukan debit pemompaan dengan mempertimbangkan estimasi debit sumur yang diperoleh pada
pelaksanaan pengembangan sumur (air lift pumping).
c) Melakukan uji pemompaan dengan mempertimbangkan estimasi debit sumur untuk mengetahui parameter
akuifer (terutama mengenai kelulusan/permeabilitas, keterusan/transmisivitas, dan debit jenis).
d) Pada akhir Uji Debit Tetap diambil contoh air secukupnya untuk analisis standar air minum di laboratorium.
e) Selanjutnya setelah kegiatan berakhir untuk dibuatkan Berita Acara Uji Pemompaan dan Analisis Kualitas
Air yang ditanda tangani oleh para pihak
f) Hasil evaluasi dan analisis data tersebut harus dikonsultasikan/dipresentasikan kepada pengawas
pekerjaan

Apabila debit sumur kurang memadai sehingga uji pemompaan tidak dapat dilaksanakan secara optimal maka
debit minimal sumur yang dapat diterima adalah 0,5 liter/detik kontinyu dengan pemompaan selama sekurang-
kurangnya 3 jam dan dapat diterima oleh masyarakat setempat. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah
pemasangan satu paket kelengkapan pompa selam dan panel listrik.

2.9 Finishing atau Penyelesaian Sumur


Bila pekerjaan pembuatan sumur telah selesai maka lokasi kerja harus dikembalikan dan dibersihkan seperti
semula, dan sumur dilengkapi dengan pondasi (concrete pad) serta penutup sumur atau plannes cap sesuai
dengan gambar teknis yang telah ditetapkan

2.10 Demobilisasi
Pengangkutan pulang peralatan dan personalia Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan setelah semua
pekerjaan lapangan selesai dilakukan yang diketahui/disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa.

3. Pekerjaan Bangunan Sipil


Pekerjaan ini meliputi pembangunan/pemasangan alat dan sarana kelengkapan sumur bor berupa bak
penampung air, rumah genset, rumah sumur bor, panel listrik dan aksesori kelengkapan lainnya dengan
spesifikasi teknis sesuai dengan gambar teknis yang terdiri dari : Pembuatan Rumah Genset, Bak Penampung
Air, Rumah Sumur Bor dan Finishing.

3.1 Rumah Genset


3.1.1 Pekerjaan Persiapan
- Sebelum pengadaan rumah genset dilaksanakan, harus dilakukan pengukuran dan pasangan bouwplank.
- Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, di sekitar lokasi harus dibersihkan dahulu.
3.1.2 Pekerjaan Galian dan Urugan
- Galian tanah untuk pondasi rumah genset harus dibuat sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar.
- Setelah pondasi terpasang, bekas galian pondasi harus diurug kembali sampai padat.
3.1.3 Pekerjaan Pondasi
- Sebelum pondasi batu belah dipasang, terlebih dahulu dipasang aanstamping batu belah dengan ketebalan
15 cm.
- Pondasi rumah genset dibuat dari pasangan batu belah dengan adukan 1pc : 3ps.
3.1.4 Pekerjaan Betonan
- Diatas pasangan pondasi dipasang sloof beton bertulang yang konstruksinya menyatu dengan plat lantai
bagian dalam rumah genset.
- Disetiap sudut dinding rumah genset diberi perkuatan memakai kolom bertulang.
- Untuk dudukan rangka atap rumah genset, dipasang ring-balk beton bertulang.
- Semua pasangan betonan memakai adukan 1pc : 2ps : 3kr.
3.1.5 Pekerjaan Dinding dan Plesteran
- Dinding rumah genset terbuat dari pasangan bata merah memakai adukan 1pc : 4ps.
- Sebelum dipasang, bata merah harus dibasahi air sampai jenuh.
- Semua bidang dinding rumah genset harus diplester memakai adukan 1pc : 4ps.
3.1.6 Pekerjaan Kusen/Pintu/Rooster/Kunci/Penggantung
- Untuk pintu masuk rumah genset dipasang kusen pintu ukuran 1,50 x 2,00 m dari kayu balok kelas II ukuran
6 x 12 cm, diperkuat dengan angker kusen.
- Pintu rumah genset terbuat dari kayu papan kelas II, dibuat dua daun (panel) dilengkapi slot tanam atas
bawah dan kunci.
- Pasangan rooster terbuat dari bahan kayu kelas II ukuran 40 x 40 cm.
3.1.7 Pekerjaan Atap
- Atap rumah genset dari asbes gelombang yang dipasang pada rangka kayu gording ukuran 6 x 15 cm.
- Bagian sisi luar bidang atap dipasang listplank ukuran 2 x 20 cm.
3.1.8 Pekerjaan Lantai
- Lantai rumah genset adalah plat beton tebal 15 cm yang diplester dan diaci.
- Pada bagian depan rumah genset dipasang rabat beton tumbuk, campuran 1pc : 3ps : 6 kr dengan finishing
akhir dipasang keramik dengan ukuran 30 x 30 cm.
3.1.9 Pekerjaan Pengecatan
- Semua bidang tembok, di cat memakai cat tembok kualitas standar sampai rata.
- Semua bidang kayu, di cat memakai cat kayu kualitas standar sampai rata.

3.2 Bak Penampung


3.2.1 Pekerjaan Persiapan
- Sebelum pengadaan bak penampung dilaksanakan, harus dilakukan pengukuran dan pasangan bouwplank.
- Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, disekitar lokasi harus dibersihkan dahulu.
3.2.2 Pekerjaan Galian dan urugan
- Galian tanah untuk pondasi bak penampung harus dibuat sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar.
- Setelah pondasi terpasang, bekas galian pondasi harus diurug kembali sampai padat.
3.2.3 Pekerjaan Pondasi/Betonan
- Sebelum pondasi batu belah dipasang, terlebih dahulu dipasang aanstamping batu belah tebal 15 cm.
- Pondasi bak penampung dibuat dari pasangan batu belah dengan adukan 1pc : 3ps.
- Pengerjaan pondasi/betonan disesuaikan dengan gambar.
3.2.4 Pekerjaan Instalasi Air
- Untuk penampungan air dipergunakan bak penampung air fiber glass kapasitas 5.200 liter.
- Untuk pipa distribusi dipakai pipa PVC diameter 1 inci dan diameter ¾ inci yang dilengkapi dengan kran air
diameter ¾ inci.

3.2.5 Pekerjaan Lantai dan dinding


- Untuk penutup dinding dibawah kran mempergunakan keramik dengan ukuran 30x30 cm.
- Lantai bak penampung mempergunakan keramik dengan ukuran 30x30 cm.
3.2.6 Pekerjaan Dinding dan Plesteran
- Dinding rumah bak penampung terbuat dari pasangan bata merah memakai adukan 1pc : 4ps.
- Sebelum dipasang, bata merah harus dibasahi air sampai jenuh.
- Semua bidang dinding bak Penampung harus diplester memakai adukan 1pc : 4ps
3.2.7 Pekerjaan Pengecatan
- Semua bidang tembok, di cat memakai cat tembok kualitas standar sampai rata.
- Semua bidang pipa, di cat memakai cat kayu kualitas standar sampai rata.

3.3 Rumah Sumur Bor


3.3.1 Pekerjaan Persiapan
- Sebelum pengadaan rumah sumur bor dilaksanakan, harus dilakukan pengukuran dan pasangan bouwplank.
- Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, disekitar lokasi harus dibersihkan dahulu.
3.3.2 Pekerjaan Galian dan Urugan
- Galian tanah untuk pondasi rumah sumur bor harus dibuat sesuai dengan yang ditentukan dalam
gambar.Setelah pondasi terpasang, bekas galian pondasi harus diurug kembali sampai padat.
3.3.3 Pekerjaan Pondasi
- Sebelum pasangan bata dipasang, terlebih dahulu dipasang pondasi bata rolaag tebal 15 cm.
- Pondasi rumah sumur bor dibuat dari pasangan bata rolaag dengan adukan 1pc : 3ps.
- Pengerjaan pondasi disesuaikan dengan gambar.
3.3.4 Pekerjaan Instalasi Air
- Untuk pipa distribusi dipakai pipa GIP diameter 1.5 inci dan accessories lainnya.
3.3.5 Pekerjaan Dinding dan Plesteran
- Dinding rumah sumur bor terbuat dari pasangan bata merah memakai adukan 1pc : 4ps.
- Sebelum dipasang, bata merah harus dibasahi air sampai jenuh.
- Semua bidang dinding rumah sumur bor harus diplester memakai adukan 1pc : 4ps.
3.3.6 Pekerjaan Pintu
- Pintu rumah sumur bor terbuat dari bahan Plat besi eser tebal 2 mm
- Tulangan penguat pintu rumah sumur bor menggunakan bahan besi siku 4x4 cm.
- Dudukan penutup pintu rumah sumur bor menggunakan bahan besi siku 3x3 cm.
3.3.7 Pekerjaan Pengecatan
- Semua bidang tembok, di cat memakai cat tembok kualitas standar sampai rata.
- Semua bidang besi, di cat memakai cat besi kualitas standar sampai rata.

3.4 Finishing
Pekerjaan finishing adalah mengembalikan kondisi lokasi pekerjaan sebagaimana keadaan semula sebelum
dilaksanakan pengeboran air dan pembuatan rumah genset berikut bak penampung, terutama bekas-bekas
pembuatan Spoel Bak. Dalam tahap akhir pekerjaan penyedia wajib menyelesaikan seluruh administratif
pekerjaan terutama penandatanganan Berita Acara Serah Terima Sementara Pemanfaatan dan melakukan
koordinasi akhir dengan Pemerintah Daerah terkait yang dibuktikan dengan Berita Acara Koordinasi Akhir sesuai
dengan format yang diberikan.

C. SPESIFIKASI BAHAN/MATERIAL DAN PERALATAN


1. Bahan/Material yang Dibutuhkan
1.1 Genset dan Pompa Submersible
Spesifikasi teknis Pompa dan Genset yang dibutuhkan :
A. Pompa Submersible :
Total Head : 120 m
Power Pompa : 3 PK
Tegangan : 220/380 Volt (3 Phase)

Aksesoris
Elektroda : 3 buah
Kabel Elektroda : 125 m
Kabel pompa : 125 m
Kabel Sling 5 mm : 105 m
Panel Pompa : 1 unit
Switch untuk listrik PLN dan Genset : 1 unit

B. Generator Set :
Type : Silent
Rated Output : 9.0 – 10.5 KVA
Max Output : 10.5 – 13.5 KVA
Cylinder : Minimal 3 buah
Starting System : Electric Starter
Cooling System : Water Cooled
Bahan Bakar : Solar
Voltage : 3 Phase (230 – 400 V)
Tool Kit : 1 Set
Genset dan pompa yang ditawarkan harus dilengkapi dengan :
 Brosur resmi yang dikeluarkan oleh pabrik (produsen), surat dukungan dari distributor/agen/pabrik/ATPM.
Apabila surat dukungan berasal dari distributor/agen, maka dilengkapi dengan surat penunjukkan sebagai
distributor/agen dari pabrik/APTM;
 Garansi yang ditawarkan minimal 1 tahun dengan melampirkan surat pernyataan purna jual dan jaminan
ketersediaan suku cadang dari distributor/agen tunggal/dealer.
 Scan sertifikasi Mutu International yang dikeluarkan oleh Badan Uji Sertifikasi Internasional yang telah
memenuhi standarisasi Eropa (CE) atau standar kualitas lainnya yang diakui secara nasional dan
internasional.

Perincian setiap spesifikasi barang yang ditawarkan harus dibuat oleh peserta tender sesuai dengan brosur yang
dilampirkan

1.2 Panel Listrik


- Kabinet panel dibuat dari plat baja tebal 2 mm
- Kabinet panel dicat dasar tahan karat dibagian luar dan dalam sebelum dicat akhir,
ukuran cabinet panel 40 x 30 x 15 cm dan dilengkapi kunci tanam.
Kabinet panel untuk tegangan 220/380 Volt, Isi cabinet panel terdiri dari :
- Magnet contactor
- Thermis
- Relay control
- PCB
- Terminal
- Rangkaian instalasi listrik
- Pilot lamp
- Kunci tanam

1.3 Pipa
Pipa yang digunakan pipa GALVANIS terbuat dari pipa baja yang telah memenuhi standar yang berlaku dengan
klas minimal medium B. Untuk ukuran diameter dari pipa– pipa yang diperlukan adalah diameter 6 inci, 1.5 inci
dan 1 inci.

1.4 Screen Low Carbon


Screen Low Carbon harus memenuhi persyaratan dan bahan baku sesuai persyaratan teknis dengan kualifikasi
medium.
1.5 Kerikil (Gravel), Pasir, Lempung, dan Semen
Kerikil berbentuk membulat (tidak runcing) dari batuan beku (umumnya andesit), sedapat mungkin berukuran
seragam sekitar 5 – 7 mm (di dalam pekerjaan pengeboran air tanah sering disebut sebagai kerikil jagung).

1.6 Produksi Dalam Negeri


- Keseluruhan bahan dan peralatan sedapat mungkin memprioritaskan produksi dalam negeri
- Penggunaan barang impor dilakukan, bila spesifikasi teknis produksi dalam negeri tidak memenuhi
persyaratan

2. Peralatan Yang Dibutuhkan


Peralatan utama yang dibutuhkan dalam mengerjakan paket pekerjaan ini adalah sebagai berikut (Tabel 1).

Tabel 1. Peralatan Utama Yang Dibutuhkan


NO PERALATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN
1. Mesin bor dan kelengkapannya Kedalaman ≥ 150 m 9 unit (min.2 unit hidrolik)
2. Kompresor 10 – 15 bar 1 unit
3. Pompa lumpur 8,5 bar 9 unit
4. Peralatan pumping Q = 2 – 5 lt/dt, Minimal 2 unit
H =150 m
5. Mesin las 150 - 300 A 9 unit
6. Peralatan geofisika lengkap (resistivity Kedalaman hingga 200 Minimal 2 unit
meter atau minimal yang setara m &Terkalibrasi
7. Peralatan logging Tahanan Jenis, Minimal 2 unit
Potensial Diri &
Terkalibrasi
8. DHL/EC meter, pH meter, water level Masing- Masing Alat Minimal
meter, GPS 1 unit

 Setiap penyedia diwajibkan memiliki mesin bor sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang telah ditentukan,
dengan bukti kepemilikan berupa sertifikat alat atas nama sendiri yang diterbitkan oleh instansi/lembaga
yang berwenang dan masih berlaku pada saat tender.
 Setiap penyedia diwajibkan memiliki mesin bor hidrolik minimal 2 (dua) unit.
 Semua peralatan dan bukti kepemilikannya harus dapat ditunjukan pada saat klarifikasi alat, kecuali
Kompressor dan Peralatan Geofisika Resistivity Meter dapat dibuktikan dengan bukti perjanjian sewa.
 Peralatan Geofisika (Resistivity Meter & Peralatan Logging) yang digunakan dalam kondisi terkalibrasi.

D. SPESIFIKASI PERSONEL
Personalia inti yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut (Tabel 2).
Tabel 2 Personalia Inti Yang Dibutuhkan

PENGALAMAN JUMLAH MINIMAL


NO JABATAN PENDIDIKAN MINIMAL
MINIMAL (THN) (ORG)
SITE MANAGER Sarjana Teknik Geologi/ 5 1
Tambang/ Tata
Lingkungan/Hindrogeologi/
Sipil
AHLI GEOFISIKA/ Sarjana Teknik Geofisika/ 5 2
GEOLOGI/ Geologi/ Tambang/
HIDROGEOLOGI Hidrogeologi
TEKNISI STM/ SMK 5 2
GEOFISIKA/ GELOGI
JURU BOR STM/SMA 5 9
(MASTER BOR)
TEKNISI STM/SMA 5 9
PENGEBORAN
PELAKSANA SIPIL SMK/STM BANGUNAN 5 4
ELEKTRIKAL/ STM 5 1
MEKANIKAL
ADMINISTRASI STM/SMA 3 1
PETUGAS K3 SMA/Sederajat 3 1

 Bukti Penunjang berupa Rekaman Ijazah, Sertifikat (SKA/SKT), Daftar Riwayat Hidup (CV), Surat
Pernyataan dan Identitas diri (SIM/KTP) setiap personil harus dilampirkan (di upload) dalam Dokumen
Usulan Teknis.
 Dokumen penunjang yang di upload merupakan hasil scan dari Ijasah, Sertifikat (SKA/SKT) dan Identitas diri
(SIM/KTP) yang ASLI (berwarna/sesuai warna aslinya),bukan hasil scan dari legalisir atau fotocopy, dan
dokumen asli tersebut harus dapat ditunjukan pada saat klarifikasi calon pemenang.
 Khusus untuk Juru Bor/Master Bor dan Petugas K3 harus dilengkapi dengan SKA/SKT yang diterbitkan oleh
instansi/lembaga yang berwenang dan masih berlaku pada saat tender sesuai ketentuan dalam LDP.

E. PELAPORAN
1. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
a) Laporan Harian meliputi:
 Kuantitas dan macam bahan yang ada di lapangan.
 Jumlah tenaga kerja.
 Jumlah dan kondisi peralatan.
 Kuantitas/kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, termasuk kedalaman pengeboran,jenis rempah
sumur, muka air tanah dll.
 Hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan.
 Keadaan cuaca.

b) Laporan Mingguan meliputi:


 Rangkuman laporan harian berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan periode satu minggu ditambah hal-hal
penting.
 Setiap penyedia wajib menyampaikan laporan mingguan tersebut diatas kepada PPK dan Pengawas
Pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jika dalam dua minggu berturut-turut tidak menyampaikan laporan tersebut maka Pengawas
Pekerjaan akan memberikan surat teguran.
- Jika dalam satu minggu setelah surat teguran dikeluarkan tidak ada tanggapan dari penyedia maka
PPK akan memberikan surat peringatan sesuai ketentuan.
- Format laporan mingguan akan diberitahukan kemudian.

c) Laporan Bulanan meliputi:


 Rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan periode satu bulan ditambah hal-
hal penting.
 Membuat dokumen foto-foto pelaksanaan pekerjaan di lapangan mulai dari 0%, tahapan pelaksanaan
sampai dengan selesainya pekerjaan.

2. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh hasil kegiatan dengan format sebagai berikut :

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berisi penjelasan perlunya kegiatan pengeboran sebagai bagian dari paket kegiatan
penyediaan air bersih di daerah sulit air, identitas pemrakarsa (institusi dan proyek) serta pihak
pelaksana pengeboran
1.2. Maksud dan Tujuan
Berisi maksud dan tujuan kegiatan penentuan titik, pengeboran dan rencana pemanfaatan
sumur bor yang akan dibuat.
1.3. Lingkup Pekerjaan
Berisi lingkup kegiatan yang akan dilakukan, disesuaikan dengan maksud dan tujuannya.
1.4. Lokasi Kegiatan
Berisi letak titik lokasi pengeboran (koordinat dan letak administrasi) yang diperjelas dengan
peta topografi skala ≥ 1 : 50.000, kondisi geologi, kondisi hidrogeologi, dan data geolistrik
yang sudah ada.
1.5. Peralatan yang Digunakan
Berisi daftar peralatan yang akan digunakan selama proses penentuan titik hingga tahap
pengeboran termasuk peralatan geofisika, uji pemompaan.
1.6. Pelaksanaan Kegiatan
Berisi personalia pelaksana berikut rincian tugasnya, serta jadual waktu pelaksanaan kegiatan
pengeboran.

BAB II. PENENTUAN TITIK PENGEBORAN AIR TANAH


2.1. Metode Pelaksanaan
Berisi uraian tentang metode pelaksanaan kegiatan.
2.2 Hidrogeologi
Berisi uraian mengenai kondisi hidrogeologi dan atau potensi air tanah di daerah penyelidikan.
2.3 Pendugaan Geofisika
Berisi uraian tentang pengukuran geofisika di titik minatan, pengolahan data, hingga hasil
interpretasi data hasil pengukuran untuk mengetahui potensi air tanahnya.

BAB III. PENGEBORAN AIR TANAH


3.1. Pembuatan Lubang Bor
Berisi uraian mengenai diameter dan kedalaman sumur, diskripsi macam litologi batuan dan
kedalaman, kedudukan muka air tanah serta penentuan awal jenis litologi dan kedudukan
akuifer.
3.2. Penampang Geofisika Sumur (Geophysical Well Logging)
Berisi uraian mengenai metoda penampangan,interpretasi jenis dan kedudukan akuifer, serta
perencanaan konstruksi sumur bor.
3.3. Pelaksanaan konstruksi Sumur
Berisi uraian setiap bahan konstruksi terpasang yang mencakup jenis, tipe, kualitas, panjang,
dan kedudukan dari muka tanah setempat, panjang dan kedudukan kerikil penyaring (screen),
dan semen grouting.
3.4. Pengembangan Sumur
Berisi mengenai metoda dan hasil pengembangan sumur, serta estimasi debit sumur
3.5. Uji pemompaan
Berisi mengenai metoda yang digunakan, serta hasil analisa data uji pemompaan yang
meliputi parameter sumur (well loss, aquifer loss, efisiensi sumur, debit optimum, dan faktor
pengembangan sumur), dan parameter akuifer (keterusan, kelulusan, debit jenis sumur).
3.6. Analisa Kualitas Air
Berisi hasil pemeriksaan /analisis fisika dan kimia secara lengkap di laboratorium serta
rekomendasi peruntukkannya.
3.7. Pemasangan Peralatan
Berisi dengan hal-hal teknis terkait dengan pemasangan pompa, dan panel listrik

BAB IV. PEMBANGUNAN KELENGKAPAN SARANA AIR BERSIH


Berisi mengenai rancangan gambar konstruksi bak penampung air dan rumah genset serta jaringan pipa
transmisi yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan data teknis dari hasil kegiatan sebelumnya

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1. Kesimpulan
Berisi hal-hal pokok bersifat teknis yang terkait dengan hasil kegiatan pengeboran, sebagai
dasar untuk meberikan rekomendasi pemanfaatan air tanah dari sumur bor.
5.2. Rekomendasi
Berisi rekomendasi terkait dengan rencana pemanfaatan air tanah dari sumur bor, misalnya
debit optimum, dan lama pemompaan dan kemungkinan pengembangannya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Data hasil interpretasi pengukuran geolistrik
2. Penampang rempah pengeboran (log bor)
3. Data loging dan Penampang geofisika sumur (tahanan jenis dan potensial diri:
Penampang geofisika sumur (tahanan jenis dan potensial diri)
4. Gambar konstruksi sumur beserta foto pipa konstruksi terpasang secara berurutan dan dilengkapi
dengan keterangan foto
5. Data uji pemompaan berikut grafik analisisnya
6. Hasil analisa fisika dan kimia air tanah
7. Gambar detil bangunan sumur bor air tanah dalam termasuk sarana penunjangnya
8. Foto dokumenter setiap tahapan pekerjaan dengan diberi keterangan pada setiap fotonya
9. Berita Acara Koordinasi Awal yang telah ditandatangani oleh para pihak
10. Berita Acara Uji Potensi Air Tanah yang telah ditandatangani oleh para pihak
11. Berita Acara Kegiatan Pengeboran yang telah ditandatangani oleh para pihak
12. Berita Acara Kegiatan Pengukuran Logging yang telah ditandatangani oleh para pihak
13. Berita Acara Pengawasan Konstruksi yang telah ditandatangani oleh para pihak
14. Berita Acara Uji Pemompaan yang telah ditandatangani oleh para pihak
15. Berita Acara
16. Berita Acara Serah Terima Sementara Pemanfaatan Air Tanah yang telah ditandatangani oleh para
pihak
17. Berita Acara Koordinasi Akhir yang telah ditandatangani oleh para pihak
18. Surat pernyataan (apabila ada)

Untuk penjilidan laporan, laporan harian, laporan mingguan, bulanan dan akhir dijilid menjadi satu buku laporan

PENJELASAN TAMBAHAN :
Bagi para peserta tender perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam hal kegagalan pengeboran yang disebabkan oleh tidak ditemukannya sumber air yang memadai
maka pengeboran dapat dihentikan dengan ketentuan tidak ada penggantian atas seluruh biaya yang
sudah dikeluarkan oleh penyedia dan menjadi bagian dari resiko pekerjaan. Apabila waktu pelaksanaan
masih memungkinkan penyedia dapat melakukan pengeboran ulang setelah berkoordinasi dengan PPK
atau Pengawas Pekerjaan Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan. Resiko kegagalan tersebut
harus sudah menjadi pertimbangan di dalam pengajuan penawaran.
2. Hasil dari pengeboran air tanah ini harus berfungsi dengan baik sebagai satu kesatuan utuh yang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kontrak.
Apabila sumur bor tidak berfungsi karena adanya kerusakan pada sarana pendukung seperti jaringan
listrik/genset atau pompa, atau sebab lainnya, penyedia wajib melakukan perbaikan selambat-lambatnya
dua minggu sejak klaim diajukan selama masa garansi.
3. Debit mininal sumur yang dapat diterima adalah 0,5 liter/detik kontinyu dengan pemompaan selama
sekurang-kurangnya 3 jam dan dapat diterima oleh masyarakat setempat dengan kualitas air tawar dan
bukan air asin.
4. Bilamana dipandang perlu PPK/Pengawas Pekerjaan dapat meminta pelaksanaan inspeksi atau verifikasi
konstruksi sumur bor dengan menggunakan borehole camera yang alatnya difasilitasi oleh Penyedia
barang/jasa.
5. Pada saat pemeriksaan fisik hasil pekerjaan, Penyedia barang/jasa wajib menyediakan personil
pendamping dan peralatan yang dibutuhkan seperti DHL/EC meter, pH meter, water level meter dan GPS.

Anda mungkin juga menyukai