Anda di halaman 1dari 10

SPB NO : Rev

3900186680 0

TANGGAL 15-Des-15 Hal 1 OFF 19

METODE
HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING
UNTUK HILL CROSSING
LOKASI : BUKIT SOLOK
SUMATERA BARAT

0 Issued for
review

PRE’D CHECK’D CHECK’D APP’D APP’D


REVISI STATUS TANGGAL
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 2 dari 10

TABEL REVISI

REVISI TANGGAL KETERANGAN PERUBAHAN


PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 3 dari 10

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

II. GAMBARAN UMUM LOKASI KERJA ......................................................... 4

III. PEKERJAAN PERSIAPAN .............................................................................. 4


III.1. PERENCANAAN & ENGINEERING .............................................. 4
III.2. PERSIAPAN LOKASI ................................................................... 5

IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................................. 7


IV.1. PENGEBORAN LUBANG PANDUAN ............................................ 7
IV.2. PEMBESARAN LUBANG .................................................................. 7
IV.3. PERSIAPAN/FABRIKASI PIPA PRODUKSI ................................. 8
IV.4. PENARIKAN BALIK .................................................................. 9
IV.5. DEMOBILIZATION .................................................................. 9
IV.6. PEMBERSIHAN LOKASI .................................................................. 9
IV.7. PEMBUANGAN LIMBAH .................................................................. 9

LAMPIRAN :
DIAGRAM ALIR KERJA
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 4 dari 10

I. Pendahuluan

Pekerjaan Pemasangan Pipa yang melintasi bukit /jalan dilakukan dengan metoda Pengeboran
arah Horisontal, atau dikenal dengan Metoda Horizontal Directional Drilling. Methoda ini dilakukan
dengan menggunakan Peralatan HDD Rig.
Secara spesifik Methoda ini memiliki kelebihan dari segi waktu peaksanaan, dengan semakin
cepatnya penyelesaian pekerjaan diharapkan mengurangi tingkat kerusakan dan pengaruh social
dan tehnical terhadap lingkungan sekitar.
Pengeboran Horisontal HDD pada prinsipnya adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengeboran
Pilot Hole, pembesaran (Reaming) lubang dan dilanjutkan dengan Penarikan Pulling pipa kerja,
selain langkah kerja diatas juga dilakukan pekerjaan penunjang lain seperti Engineering Work,
penyiapan Hard Standing Rig tempat berdirinya alat Bor, Penyambungan Pipa Kerja, serta Restorasi
atau perbaikan di Bekas Lokasi Kerja.

II. Gambaran Umum Lokasi Kerja.

Sebagai gambaran awal, pelaksanaan HDD ini akan menggunakan lahan sebelah timur atau kanan
dari bukit besitang (sesuai arah aliran) sebagai tempat berdirinya alat HDD (HDD Rig Hard Standing)
sementara pipa kerja (yang akan dipasang ditempatkan, dijajar dan disambung di sebelah barat atau
kiri aliran bukit.
Kemampuan Mesin dan pertimbangan natural Bending dari pipa mengharuskan titik awal
pengeboran jauh dibelakang bukit begitu pula titik awal masuknya pipa.

III. Pekerjaan Persiapan :

III.1. Perencanaan & Engineering.


Sebelum dilakukan pekerjaan fisik di Lapangan. akan dilakukan penkerjaan engineering yang
meliputi :
 Penyelidikan Tanah, melalui CPT atau sondir akan dapat ditentukan nilai kohesifitas tanah,
direncanakan 2 titik apabila dimungkinkan dilakukan pula pengambilan sampling melalui
method boring,
dengat diketahui nilai kohesifitas tanah serta dapat dihitung tenaga penarikan (Pulling)
yang dibutuhkan.
Perhitungani tenaga penarikan selain untuk memperhitungkan kekuatan Mesin juga harus
dioptimumkan agar tidak merusak bentuk (deform) pipa yang akan ditarik.
Untuk meyakinkan bahwa Pipa kerja tidak akan berubah bentuk stress analysis dilakukan
meliputi perhitungan kekuatan pipa terhadap gaya penarikan, Natural Bending yang
diizinkan serta ketahanan pipa terhadap deflection akibat penggunaan support pada lokasi
penyambungan pipa kerja.
Pengambilan Sample Drilling sesuai dengan kedalaman rencana pengeboran
dimaksudkan untuk mengetahui formasi tanah/batuan yang akan dibor serta kondisi extrim
lainnya.

 Survey topografi dan bathimetri untuk mendapatkan bentuk profil bukit sebenarnya, dari
gambar survey ini kan diplotkan Drilling Path yang dibuat seoptimum mungkin dengan
memperhatikan kemampuan alat dan kondisi tanah. Survey lokasi lain diperlukan untuk
menentukan letak fasilitas lain seperti kabel - kabel, pipa dan utilitas lainnya .
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 5 dari 10

Fasilitas yang ada akan digambarkan secara tepat agar tidak terganggu pada saat
pekerjaan HDD dilakukan.

 Perhitungan-perhitungan serta deliverables lain akan disiapkan sepert Stress analyzis,


procedure, HSE/Safety Plan serta QA/QC Prucedure untuk mendapatkan persetujuan dari
Permberi pekerjaan.

III.2. Persiapan di Lokasi.

Jalan masuk ke lokasi disiapkan, apabila diperlukan akan dilakukan pengerasan-


pengerasan tanah agar memperlancar keluar masuk HDD. Demikian pula dengan
jembatan/ penyeberangan yang ada khususnya dijalan yang non public (Jalan desa dan
jalan inspeksi)

Untuk melaksanakan pekerjaan ini HDD Rig dibutuhkan lahan seluas 10 x 20 meter yang
harus dibebaskan, tanah yang datar dan padat. Dilokasi ini juga akan ditempatkan tangki
dan Mixer pengaduk bentonite serta beberapa peralatan lain seperti generator, barak
kerja, gudang peralatan dll.

Untuk menempatkan dan menyambung pipa kerja yang akan dipasang dibutuhkan
lahan sepanjang pipa kerja (sekitar 250 m) dengan lebar yang cukup untuk menempatkan
alat-alat bantu lain seperti excavator dan crane.,
Lumpur, maupun sisa tanah dari hasil pengeboran akan dibuang menjauhi lokasi
pengeboran, untuk itu diperlukan lahan yang dapat menampung disposal tersebut

Pekerjaan HDD akan membutuhkan air yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik, untuk itu perlu ditentukan lokasi pengambilan air kerja ini agar tidak terlalu jauh dari
rencana pengeboran.
Detail gambar rencana penempatan peralatan akan dilakukan setelah penentuan
pemenang dan disampaikan kepada Pemberi Pekerjaan untuk disetujui..

Berikut ini dijelaskan persiapan-persiapan di lokasi Pekerjaan HDD :

a. Perizinan.
Semua yang berhubugan dengan pengerjaan HDD seperti izin kerja, izin memakai lahan,
izin memakai jalan ke lokasi, sosialisasi ke pada masyarakat setempat dan juga izin
lainnya yang dibutuhkan agar pekerjaan ini bisa dilaksanakan akan dikoordinasikan
dengan PT. Pertamina.

b. Jalan Masuk.
Peralatan HDD Rig berupa peralatan mounted yang memiliki track rantai. Namun demikian
umumnya peralatan tersebut dibawa ke lokasi menggunakan Flat Bet Trailer, hanya pada
kondisi minimal dimana Trailer tidak dapat mencapai lokasi Rig dapat dijalankan oleh
rantai Tracknya sendiri, untuk itu pada saat perlengkapan HDD Rig sampai di daerah
lokasi maka jalan masuk alat-alat berat di siapkan dapat berjalan lancar sesuai yang
diharapkan.
Beberapa kasus jalan yang tersedia tidak mampu dilewati oleh trailer beserta muatannya
sehingga perlu diadakan peningkatan kualitas seperti penambahan gravel macadam dan
penguatan jembatan.
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 6 dari 10

Jalan tersebut juga akan dilewati Truck atau trailer lain yang akan membawa alat alat
pendukung lain seperti Excavator, Crane dan ponton serta material pipa.
Selama pengerjaan akan ada truck yang akan mengangkut material disposal hasil
pembersihan dan pengeboran.

c. Hard-standing
Tempat penempatan HDD Rig akan disiapkan pada lokasi yang tepat, tidak terdapat
genangan air, dipadatkan dengan mengunakan material padat mulai dari jalan masuk
hingga lokasi
Disekitar lokasi HDD harus dibuat saluran air agar tidak terjadi genangan air dan tetap
kering.
Pada area HDD berdiri. Perlu dipasang sheet pile wall untuk menahan HDD agar tidak
bergerak pada proses penarikan pipa.dan untuk menahan keruntuhan tanah disekitar
lokasi pengeboran yang diakibatkan oleh getaran mesin.
Untuk itu Sheet pile wall yang dipasang harus diperhitungkan secara engineering
kedalamannya agar dapat menahan HDD Rig tidak bergerak pada saat penarikan pipa dan
efek yang ditimbulkan berikut safety factor yang dapat diterima..
HDD Rig akan di tegakkan pada lokasi yang sudah ditentukan dan sesuai gambar
pemasangan diatas rig dengan ukuran (+3.5 m x 10 m, untuk beban 24 ton) . Semua
kelengkapan peralatan yang berhubungan untuk HDD ini seperti pipa koneksi, kabel listrik,
hoses dan peralatan-peralatan safety seperti alat ukur akan dirpasang dengan baik sesuai
prosedur HDD agar tidak terjadi gangguan pada saat operasional termasuk kabel
grounding yang terpasang dengan baik.

d. Persediaan Air.
Kualitas air yang akan dipergunakan harus sudah disepakati bersama juga kecukupan air
pada saat HDD dioperasikan dengan jarak jangkauan 50 meter dari HDD Rig. Kesediaan
air ini akan diputuskan pada saat kunjungan ke lokasi nantinya.

e. Lumpur Untuk Pengeboran.


Pengeboran ini mengunakan air sebagai campuran dasar yang dicampur dengan bentonite
atau polymer yang ramah lingkungan agar tidak mencemari likungan sekeliling sesuai
peraturan yang berlaku.

Pada saat pengeboran lobang, Lumpur dipompakan ke pipa produksi melalui Jet Nozel
Mata Bor dan akan membuat lobang utama dan mengeluarkan semua sisa-sisa dari
pengeboran seperti batuan, pasir dan bahan lainnya yang terdapat pada lobang dan
langsung dipisahkan melalui alat silid control untuk sambil menjaga viskositas lumpur.
Lumpur tersebut dapat dipergunakan kembali sebaga pelumasan dan berulang-ulang
sampai selesai sedang material-material lainnya dipisahkan pada tempat tertentu
Tekanan Lumpur, viscositas Lumpur, pasir dan berat Lumpur selama pengeboran akan
selalu dimonitoring .Diperlukan lubang penampungan untuk lumpur yang keluar dari proses
HDD
f. Penerangan
Pada saat pekerjaan dI malam hari maka diperlukan penerangan yang cukup dan sumber
liistrik yang memadai
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 7 dari 10

III. Pelaksanaan Pekerjaan Pengeboran dengan metode HDD

Secara umum urutan pekerjaan (Squences) digambarkan seperti diagram alur terlampir.

Dalam pelaksanakan pekerjaan mula-mula dilakukan pemasangan patok pada jalur pengeboran,
sesuai dengan gambar rencana. Pematokan biasanya dilakukan dengan menggunakan alat ukur
opik dan mistar / roll meter. Bila dalam tahapan ini ditemukan keadaan yang tidak sesuai dengan
gambar rencana atau dijumpai indikasi yang nantinya akan meyulitkan dalam pelaksanaan
pengeboran, temuan tersebut kami catat untuk kemudian ditindaklanjuti dengan mengkonsultasikan
kepada pihak Pengawas Lapangan.

III.1. Pengeboran Lobang Panduan.

Pengeboran lobang panduan adalah bagian pertama dari proses pengeboran.


Pipa untuk pengeboran adalah “Premium” 2 1/4” x 3 meter , (double white band) “non-magnetic” drill
collar ditempatkan langsung di belakang mata bor dan menjadi bagian dari streering probe yang
berfungsi sebagai pengatur arah pengeboran (Mata Bor) sementara non Magnetic drill collar
berfungsi sensor yang mengirim data dapat langsung dibaca melalui alat pencatat tomatis di
permukaan. Kedua alat yang disatukan ini disebut ”Botom Hole Assembly” (BHA). Kabel yang
terpasang dalam lobang dihubungkan ke bagian sisi alat pencatat dan membawa data ke
permukaan dan terhubung ke alat monitor. Data yang diproses akan diikuti drilling engineer dan
juga steering engineer untuk mengemudikan lobang utama.
Untuk mengetahui posisi ujung bor dan utilitas eksisting digunakan pula pelacak yang disebut
DIGITRAK.
Secara terus menerus melalui monitor BHA akan diarahkan di setiap sambungan drill pipe sesuai
dengan disain profil/rencana jalur pengeboran oleh stering engineer /operator.
Hasil Monitoring ini akan diplotkan kedalam gambar field profile.

Selama pengeboran lubang panduan (Pilot Hole) ini akan disemprotkan melalui mata bor campuran
bentonite air agar memudahkan pengeboran dan menjaga stabilitas lubang.
BHA akan dilepas setelah mencapai lubang keluar, dan digantikan dengan reamer (pembesar).

III.2. Pembesaran Lubang (Reaming).

Setelah penyelesaian lobang panduan (Pilot Hole), maka lobang bor akan dibesarkan dengan
reamer. Pembesaran lobang dengan reamer dilakukan berbalik arah dengan pengeboran pilot hole,
untuk itu alat rig akan disiapkan dengan putaran dan tenaga tarik yang memadai.
Selama pengeboran dan pemompaan cairan lumpur pelumasan melalui pipa bor (drillstring) selama
pembesaran lubang hal ini selain untuk memudahkan dan menjaga suhu mata bor reamer juga
untuk menjaga stabilitas lobang pengeboran.

Dimungkinkan dilakukan reaming beberapa kali (tidak sekaligus) tergantung ke pada formasi batuan
yang telah dibor selama pengeboran lobang panduan dan akan ditentukan oleh team dari poyek di
lapangan. Beberapa ukuran dari alat reamer akan di siapkan di lapangan . Tujuan terakhir adalah
lobang bor akan di perbesar untuk memuat pipa produksi.
Proses Reaming akan dilakukan secara bertahap dari diameter 10”, 12” dan 16” secara
berkelanjutan
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 8 dari 10

Bila ukuran lobang sudah terpenuhi besarnya untuk memuat pipa produksi, maka suatu pass
pembersihan akan di lanjutkan dengan memasang suatu barrel reamer melalui lobang untuk
meyakinkan bahwa sisa-sisa dari pengeborah maupun material-material lainnya yang ada dalam
lobang dibawak keluar lubang dan lubang akan di isi oleh cairan lubrikasi untuk menjamin lancarnya
penarikan pipa Produksi.

Photo 1: Pembesaran Lobang

III.3. Persiapan/Fabrikasi Pipa Produksi

Pipa produksi yang akan dipasang dilas (sambung) pada sisi lain bukit dari lokasi drilling Rig,
untuk pekerjaan ini akan digunakan peralatan tambahan selain standard peralatan seperti welding
machine. Yakni staging/ Support yang cukup kuat dan dilengkapi dengan roller, hal ini dilakukan
untuk mengurangi gesekan/friksi saat proses penarikan pipa.
Sebelum dilakukan tahapan penarikan pipa berikut sambungannya akan di tes sesuai dengan RKS
oleh pihak yang berkepentingan agar siap untuk sebelum dilakukan penarikan. Biasanya pekerjaan
penjajaran, pengelasan, joint coating dan pengetesan. dilakukan sebelum pekerjaan pengeboran
dimulai untuk menjaga kesinambungan pekerjaan HDD yang tidak boleh terhenti.
Pada ujung pipa produksi yang akan ditarik dipasang pull head yang cukup kuat untuk menahan
gaya tarikan dan melindungi lubang pipa dari masuknya tanah/kotoran yang terbawa.
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 9 dari 10

III.4. Penarikan Balik

Penarikan balik dilakukan setelah diyakini lubang cukup memadai dan stabil serta pipa produksi
telah siap untuk ditarik.
Apabila dimungkinkan penarikan pipa produksi dilakukan bersamaan dengan mata reamer 20” di
depannya (seperti terlihat pada foto berikut),

Rig BHA akan di pindahkan dan pipa produksi akan di sambung ke pipa string dengan Reamer.
Penarikan kembali pipa produksi akan diselesaikan dengan satu penarikan terus menerus. Selama
penarikan harus di minitor kekuatan daya tarik dan beban tarik secara hati-hati.
Untuk mengimbangi kekuatan pulling mesin HDD serta memudahkan dalam menuntun sudut
kemiringan masuk pipa produksi akan disiapkan Excavator dan Crawler Crane yang dilengkapi
pontoon (untuk dapat bekerja dilokasi swampy) dan roller pada ujung string sebagai dudukan pipa
agar tidak merusak coating pipa produksi.
Alat-alat berat ini juga disiapkan untuk mengimbangi gaya tarik yang terbatas dengan memberikan
dorongan pada pipa di ujung lainnya.
Setelah selesai penarikan pipa 6”, Rig akan di buka dan dipindahkan.

III.5. Demobilization
Setelah selesai pengerjaan HDD dan pembongkaran alat rig di lokasi , maka semua peralatan
akan di kirim kembali ke tempat dimana alat rig tersebut di ambil.

III.6. Pembersihan Lokasi Setelah HDD.


Kontraktor akan selalu menjaga lokasi agar tetap bersih dan dikembalikan seperti semula. Pada
akhir pekerjaan HDD , semua fasilitas temporary akan dibongkar dan menyiapkan lubang yang
aman Tie-In.

III.7. Pembuangan Limbah


Salah satu produk yang dipakai dalam HDD adalah Bentonite dan Polymer sebagai drilling
chemical yang berfungsi juga sebagai lubricant saat proses HDD.
Pemakaian drilling chemical ini bersifat inert dan ramah lingkungan karena telah melalui proses
penelitian dan pengkajian yang mendalam.
Namun untuk mengantisipasi bila diperlukan pembuangan drilling mud tersebut, maka perlu
disiapkan kolam penampung di sisi entry dan exit pit.
Sisa drilling mud ini bisa direcycle dan lumpur tanah bisa dibuang ditempat penampungan akhir
yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai lokasi pembuangan sisa drilling mud.
PROYEK JARINGAN
PIPA AIR BERSIH
KABUPATEN SOLOK
Hal. 10 dari 10

DIAGRAM ALIR KERJA


Perencanaan Pekerjaan:
Gambsr shop drawing
Topography dan bathymetri
Persiapan Pekerjaan
Soil investigation

Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan Boring/pilot string

Reaming / Pembesaran Lubang

Pull Back / Penarikan pipa dan


Perbaikan kembali

Uji Terima Pekerjaan

Sesuai Ketentuan

Ya
PEKERJAAN AKHIR
1. Penyiapan As Built Drawing
2. Penyiapan Dokumentasi Kerja
3. Penyiapan Berita Acara
4. Serah Terima Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai