18
Digunakan sebagai alas
5 Sabak dalam melakukan
pendataan
Modul Praktikum
6 Digunakan untuk
Ekologi Perairan mengidentifikasi mangrove
19
Ekosistem Untuk diamati mangrove
11 dan biota yang ada
Mangrove
didalamnya
3.2.2 Lamun
Tabel 2. Alat dan Bahan pada Praktikum Lamun
Digunakan untuk
2 Skin Dive
melaksanakan survei
Digunakan untuk
3 Kamera
dokumentasi
20
6 Lamun Sebagai objek yang diamati
3.3.3 Karang
Tabel 3. Alat pada Praktikum Karang
Digunakan untuk
2 Skin Dive
melaksanakan survei
21
Digunakan untuk penanda
3 Pelampung
pada setiap transeknya
Digunakan untuk
6 Kamera
dokumentasi
22
Membantu mengapung di
11 Life Jacket
permukaan air
3.3 Metode
3.3.1 Mangrove
1. Metode yang digunakan dalam pengamatan adalah metode Sample Plot
2. Titik koordinat lokasi pengamatan ditentukan menggunakan GPS dan kemudian
dicatat
3. Mangrove yang ada di setiap plot didata
4. Tinggi pohon dan vegetasi mangrove yang ada di setiap transek di hitung dan
hitung juga diameter pohon dengan menggunkan jangka sorong kemudian di tulis
dalam tabel form mangrove
5. Bila tinggi pohon lebih dari dada dan diameter pohon lebih dari 4 cm maka
dimasukkan kedalam Pohon bila salah satu tidak terpenuhi maka dimasukkan ke
dalam sapling
6. Sample yang ada pada transek 5 x 5 m (sapling) dipotong sebagian ranting yang
sudah terdapat daun, bunga dan propagul
7. Bagian yang ada diamati seperti bentuk daun, tulang daun, buah, bunga, bentuk
propagul dan bentuk percabangan
8. Setelah diamati dengan menggunakan ciri-ciri yang ada maka dapat ditentukan
spesies dari mangrove tersebut
9. Setelah diidentifikasi maka dibuat herbarium kering yaitu dengan meletakkan
potongan ranting diatas kardus kemudian rekatkan dengan lakban bening
23
10. Diusahakan dalam merekatkan tidak ada rongga udara, agar herbarium lebih tahan
lama
11. Fauna terestrial (serangga, burung, reptil, dsb.) dan fauna akuatik (kepiting, kerang,
ikan, dsb.) yang ditemukan dicatat pada setiap petak contoh (plot)
3.3.2 Lamun
1. Metode yang digunakan dalam pengamatan ekosistem lamun adalah metode acak
atau metode random
2. Lokasi pengamatan ditentukan dan dicari koordinat lokasinya menggunakan GPS
3. Lokasi lain dibagi menjadi 3 transek dengan transek A di dekat pantai, transek B
lebih jauh sedikit dari pantai dan transek C paling jauh dari pantai
4. Pengamatan dan pendataan lamun dilakukan mulai dari jenis, jumlah maupun
makhluk hidup lain yang ada dalam transek, kemudain ditulis dalam laporan
sementara
5. Kemudian setiap stasiun bergeser sejauh sekitar 5-10 meter ke arah laut, sehingga
total stasiun ada 3 dengan 3 transek tiap stasiunnya
6. Hasil pengamatan didata dan dicatat
3.3.3 Karang
3.3.3.1 Pemasangan Transek
1. Pelampung kuning pertama disiapkan dan dipasang sebagai titik 0 transek
2. Roll meter ditebar sepanjang 100 m dari titik 0 dan sejajar dengan garis pantai
3. Roll meter dibagi ke dalam 4 segmen 25 m, 50 m, 75 m, dan 100 m
4. Kemudian pelampung disiapkan dan dipasang pada titik 25 m, 50 m, 75 m, 100 m
dengan mengaitkan pelampung dengan tali pada karang pada setiap titik tersebut
untuk menandai setiap segmen.
5. Pelampung dipasang dengan urutan warna kuning (0 m), merah (25 m), kuning (50
m), kuning (75 m), dan merah (100 m).
24
3.4 Diagram Alir
3.4.1 Mangrove
START
END
25
3.4.2 Lamun
Mulai
Selesai
26
3.4.3 Karang
START
Transek dibatasi menjadi empat segmen, ditandai dengan botol merah pada
titik 25 m, 50 m, dan 75 m
END
START
27