Anda di halaman 1dari 94

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Konstruksi Struktur

4.1.1. Data Awal Jembatan di Lapangan

Data Jembatan Saat Ini

 Panjang jembatan = 68,8 m

 Lebar Jembatan = 11, 2 m

 Lebar trotoar =2x1m

 Lebar jalur lalu lintas =2x4m

Data Abutmen yang Ada

 Tinggi abutmen =4m

 Lebar abutment searah jembatan = 2,00 m

 Panjang abutmen tegak lurus jembatan = 11,20 m

4.1.2. Data Bahan Perencanaan Ulang Abutmen

Data Struktur Atas

 Panjang jembatan = 70 m

 Lebar total jembatan = 20 m

 Lebar trotoar (kanan kiri) =4x1m

 Lebar Jalan (jalur lalu lintas) =2x7m

 Lebar median =2m

IV-1
 Tinggi Tiang Sandaran = 1,00 m

Tabel 4. 1
Data Dimensi Perencanaan Struktur Atas

URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN

Lebar total jembatan b 20,00 m

Jumlah girder prategang n 10,00 bh

Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 14,00 m

Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 4,00 m

Tebal slab lantai jembatan ts 0,27 m

Tebal lapisan aspal dan overlay ta 0,10 m

Tebal trotoar tt 0,30 m

Tebal genangan air hujan th 0,05 m

Tinggi box girder prategang hb 1,80 m

Tinggi bidang samping jembatan ha 3,45 m

Panjang bentang jembatan L 70,00 m

Sumber : Olahan Data 3D PT. Yodya Karya

Dengan menggunakan data struktur atas maka, dilakukan analisis desain.

IV-2
4.1.3. Spesifikasi Struktur Perencanaan Ulang

1. Peraturan yang digunakan dalam perencanaan adalah RSNI-

2005,

2. Daftar berat isi bahan–bahan bangunan (Jembatan “Bab III

Peraturan Pembebanan Jembatan hal. 37).

IV-3
4.2. Analisis Pebebanan

4.2.1. Data Struktur Atas

Gambar 4. 1

Tampak 3D Struktur Atas Perencanaan

Gambar 4. 2 Tampak Memanjang 3D

IV-4
4.2.2. Data Struktur Bawah (Abutmen)

Gambar 4.3 Notasi Untuk Pendimensian

SPECIFIC GRAVITY kN/m3

Berat beton bertulang wc = 25,0

Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'c = 24,0

Berat aspal wa = 22,0

IV-5
Tabel 4. 2
Data Dimensi Struktur Abutmen
NOTASI (m) NOTASI (m) KETERANGAN NOTASI (m)

h1 0,60 b1 0,25 Panjang Abutment By 22,00

h2 1,50 b2 0,45 Tebal Wing-wall hw 3,00

h3 0,70 b3 0,70 TANAH TIMBUNAN

h4 0,45 Berat volume, ws = 26,42 kN/m3

h5 0,70 b5 0,50 Sudut gesek, f= 35,00 °

h6 0,50 Kohesi, = 5 kPa

h7 4,075 b7 0,80 TANAH ASLI ( DI DASAR PILECAP)

h8 0,45 b8 1,60 Berat volume, ws =


26,59 kN/m3

h9 0,45 b9 1,60 Sudut gesek, f=


30,96 °

h10 0,925 b0 1,65 Kohesi, C=


18 kPa

h11 0,925 H = 6,33 BAHAN STRUKTUR

c 1,70 Bx 4 Mutu Beton K - 300

d 1,00 Mutu Baja Tulangan U - 48

IV-6
4.2.3. Analisis Beban Kerja

4.2.3.1. Berat Sendiri (MS)

Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan

bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah

dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat

tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat

sendiri struktur atas, dan berat sendiri struktur bawah.

4.2.3.2. Berat Sendiri Struktur Atas

Gambar 4. 4
Notasi

IV-7
Tabel 4. 3

Total Berat Sendiri Strukur Atas

Tebal Jumlah Berat Bentang Berat


No Beban struktur atas
(m) n w (kN/m) L (m) (kN)

1 Girder prestress 10,00 30,00 70,00 21.000

2 Struktur baja Arc + Arc Box Girder 25560,00 25.560

3 Kabel hanger jembatan 105,24 105,24

4 Slab 0,20 14,00 30,00 70,00 5.880

5 Desk slab 0,07 14,00 30,00 70,00 2.058

6 Diafragma 6 5,00 14,00 420

7 4 21,00 70,00 5.880


Trotoar dan dinding pagar tepi

Total Berat Sendiri Struktur Atas (WMS ) 60.903,24

Sumber: Olahan Data 3D PT. Yodya Karya

- Beban pada abutment akibat berat sendiri struktur atas,

PMS = 0,5 * WMS = 30.451,62 kN

- Eksentrisitas beban terhadap pondasi,

e = - Bx/2 + b8 + b7/2 = 0 m

- Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas,

MMS = PMS * e = 0

IV-8
4.2.3.3. Berat sendiri struktur bawah

Gambar 4. 5 Notasi Dimensi Perencanaan

- Berat beton, Wc = 25,00 kN/m3

- Berat tanah, Ws = 26,42 kN/m3

- Lebar By = 22 m

- b12 = 1,1 m

- b13 = 0,9 m

- h13 = 4,35 m

- H = h1+h2+ h3+h4+c+h8+h10

= 0,6+1,5+0,7+0,45+1,7+0,45+0,925

= 6,33 m

IV-9
Tabel 4. 4

Parameter Berat Bagian

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h Shape Direc (kN) (m) (kNm)
ABUTMENT
1 0,25 0,60 1 -1 82,500 0,775 -63,938
2 0,45 1,50 1 -1 371,250 0,875 -324,844
3 0,70 0,70 1 -1 269,500 0,750 -202,125
4 0,70 0,45 0,5 -1 86,625 0,633 -54,863
5 0,50 0,70 1 1 192,500 0,650 125,125
6 0,50 0,50 0,5 1 68,750 0,567 38,958
7 0,80 4,08 1 -1 1793,000 0,000 0,000
8 1,60 0,45 0,5 -1 198,000 0,933 -184,800
9 1,60 0,45 0,5 1 198,000 0,933 184,800
10 1,60 0,93 1 -1 814,000 1,200 -976,800
11 1,60 0,93 1 1 814,000 1,200 976,800
PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN
NO
b h Shape Direc (kN) (m) (kNm)
WING WALL
12 2,75 0,60 1 -1 247,500 2,275 -563,0625
13 2,55 2,20 1 -1 841,500 2,375 -1998,5625
14 2,55 0,45 1 -1 172,125 2,375 -408,796875
15 3,25 1,70 1 -1 828,750 2,025 -1678,21875
16 3,25 0,45 0,5 -1 109,688 2,567 -281,53125
17 0,70 0,45 0,5 -1 23,625 0,867 -20,475
TANAH
19 1,10 0,60 1 -1 383,618 1,450 -556,24668
20 0,90 4,350 1 -1 2275,555 1,550 -3527,10963
21 0,70 0,45 0,5 -1 91,545 0,867 -79,33926
22 0,70 1,70 1 -1 691,676 0,750 -518,7567
23 1,60 0,45 0,5 -1 209,246 1,467 -306,89472
PMS = 10762,9528 MMS = -10420,67928

IV-10
4.2.3.4. Beban Total Akibat Berat Sendiri (MS)

Tabel 4.5 Berat Sendir Abutmen

PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas ( girder, median, trotoar) 30451,6 0,0
2 Struktur bawah (abutment, tanah) 10763,0 -10420,7
41214,6 -10420,7

4.2.3.5. Beban Mati Tambahan (MA)

Beban mati tambahan ( superimposed dead load ) adalah

berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada

jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan

mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan

dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti :

1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,

2) Genangan air hujan jika sistem drainase tidak bekerja

dengan baik,

3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi jaringan telepon.

IV-11
Tabel 4.6 Rekap Beban Mati Tambahan

Jenis beban Tebal Lebar Panjang w Berat


No Jumlah
mati tambahan (m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0,10 7,00 70,00 1 22,00 1,078,00
2 Railing, lights, dll. w= 0,5 70,00 4 140,00
3 Instalasi ME w= 0,1 70,00 2 14,00
4 Air hujan 0,05 7,00 70,00 1 9,80 240,10
WMA = 1,472,10

Sumber: Olahan Data 3D PT. Yodya Karya

- Beban pada abutment akibat beban mati tambahan,

PMA = 0,5 * WMA = 736,05 kN

- Eksentrisitas beban terhadap fondasi,

e = - Bx/2 + b8 + b7/2 = 0 m

- Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas,

MMA = PMA * e = 0

4.2.3.6. Tekanan Tanah (TA)

Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang

dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban

tambahan yang setara dengan tanah setebal 0,60 m yang

berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian

tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga

nominal dari berat tanah ws, sudut gesek dalam f, dan kohesi c

dengan :

IV-12
- ws' = ws

f' = tan-1 (KfR * tan f ) dengan faktor reduksi f ', KfR = 0,7

c' = KcR * c

dengan faktor reduksi c ', KcR = 1,0

- Koefisien tekanan tanah aktif,

Ka = tan2 ( 45° - f' / 2 )

- Berat tanah, Ws = 26,42 kN/m3

- Sudut gesek dalam, f' = 35 °

- Kohesi, C = 5 kPa

- Tinggi total abutmen, H= 6,33 m

- Lebar abutmen, By = 22 m

- Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.60 m


yang merupakan ekivalen beban kendaraan= 0,60 *Ws = 15,9
kPa

Gambar 4. 6 Ilustrasi Diagram Tekanan Tanah Aktif

IV-13
- f' = tan-1 (KfR * tan f ) = 0,32 rad = 18, 349 °

- Ka = tan2 ( 45° - f' / 2 ) = 0,52

Tabel 4.7 Gaya Akibat Tekanan Tanah

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws )* H * Ka * By 1149,52 y = H / 2 3,163 3,635,37
2
2 TTA = 1/2 * H * ws * Ka * By 6058,95 y = H / 3 2,108 12,774,30

- TTA = 7208,48 kN

- MTA = 16.409,67 kNm

4.2.3.7. Beban Lajur "D" (TD)

Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari

beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan

beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada gambar 4.

UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung

pada panjang total L yang dibebani lalu-lintas seperti gambar

4. atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

- q = 8.0 kPa, untuk L< 30 m

- q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ), untuk L > 30 m

Gambar 4.7 Beban Lajur D

IV-14
Gambar 4. 8 Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL)

- Untuk panjang bentang, L= 70 m

- q = 8.0 *(0.5+15/L) = 5,71 kPa

- KEL mempunyai intensitas, p = 100 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk

KEL diambil sebagai berikut :

- DLA = 0,4 untuk L < 50 m

- DLA = 0,4 – 0,0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m

- DLA = 0,3 untuk L > 90 m

Gambar 4.9 Faktor beban dinamis (DLA)

IV-15
- Untuk harga, L= 70 m, b1 = 14 m,

DLA = 0,4 – 0,0025 (L- 50)

DLA = 3,95

- Besar beban lajur “D”,

PTD = (0,5*q*L* (b1-5,5)+q*L*5,5)/2+0,5*p*DLA*(b1-

5,5)+p*DLA*5,5

PTD = 6776,25 kN

- Beban pada abutmen akibat beban lajur “D”,

PTD = 6776,25 kN

- Eksentrisitas beban terhadap fondasi,

e = - Bx/2 + b8 + b7/2

e=0m

- Momen pada fondasi akibat beban lajur "D",

MTD = PTD * e

MTD = 0 kNm

4.2.3.8. Beban Pedestrian / Pejalan Kaki (TP)

Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul

beban hidup merata pada trotoar yang besarnya tergantung

pada luas bidang trotoar yang didukungnya.

A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2)

Beban hidup merata q :

IV-16
- Untuk A < 10 m2 : q = 5 kPa

- Untuk 10 m2 < A < 100 m2 :

q = 5 – 0,033 * ( A - 10 ) kPa

- Untuk A > 100 m2 : q = 2 kPa

Gambar 4.10 Pembebanan untuk pejalan kaki

- Panjang bentang, L= 70 m

- Lebar trotoar, b2 = 1 m

- Jumlah trotoar, n = 4

- Luas bidang trotoar yang didukung abutment,

A = b2 * L / 2 * n

A = 140 m2

- Beban merata pada pedestrian, q = 2 kPa

- Beban pada abutment akibat pejalan kaki,

PTP = 0,5* q * b2 * L * n

PTP = 280 kN

- Eksentrisitas beban terhadap fondasi,

IV-17
e = - Bx/2 + b8 + b7/2

e=0m

- Momen pada fondasi akibat beban pedestrian,

MTP = PTP * e

MTP = 0 kNm

Gambar 4. 11 Notasi

4.2.3.9. Gaya Rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan

sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja

pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah

memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt)

sebagai berikut :

- Gaya rem, TTB = 250 kN, untuk Lt < 80 m

- Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN

untuk 80 < Lt < 180 m

IV-18
- Gaya rem, TTB = 500 kN

untuk Lt > 180 m

600

500

400
Gaya rem (kN)
300

200

100

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Lt (m)

Gambar 4.12 Gaya rem

Gambar 4.13 Notasi

- Untuk, Lt = L = 70 m

- Besar gaya rem, TTB1 = 250 kN

- Jumlah jalan, n = 2

- Gaya rem,

IV-19
TTB = n * TTB1

TTB = 500 kN

- Lengan terhadap fondasi ,

YTB = h1+h2+h3+h4+c+h8+h10

YTB = 6, 33 m

- Momen pada fondasi akibat gaya rem,

MTB = PTB * YTB

MTB = 3162,50 kNm

- Lengan terhadap breast wall,

Y'TB = h1 + h2 + h3 + h4 + c

Y'TB = 4,950 m

- Momen pada breast wall akibat gaya rem,

MTB = PTB * YTB

MTB = 2475 kNm

4.2.3.10. Pengaruh Temperatur (ET)

Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi

struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil

perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih

antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-

rata pada lantai jembatan.

IV-20
- Temperatur maksimum rata-rata

Tmax = 40 °C

- Temperatur minimum rata-rata

Tmin = 15 °C

- Perbedaan temperatur,

∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2

∆T = 12, 5 ºC

- Koefisien muai panjang untuk beton, a = 0,00001 / ºC

- Kekakuan geser tumpuan berupa elastomer bearing,

k = 1500 kN/m

- Panjang bentang box girder, L = 70 m

- Jumlah tumpuan, n = 10 buah

- Jarak antar tumpuan = 1,85 m

Gambar 4.14 Notasi

IV-21
- Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur,

TET = a * ∆T * k * L/2 * n

TET = 65, 625 kN

- Lengan terhadap fondasi,

YET = h7 = 4,08 m

- Momen pada fondasi akibat temperatur,

MET = TET * YET

MET = 267, 42 kNm

- Lengan terhadap breast wall,

Y'ET = h7 - h9 - h11

Y'ET = 2,7 m

- Momen pada breast wall akibat temperatur,

M'ET = TET * Y'ET

M'ET = 177,19 kNm

IV-22
4.2.3.11. Beban Angin (EW)

4.2.3.11.1. Angin Yang Meniup Bidang Samping

Jembatan

Gambar 4.15 Notasi

Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan

dihitung dengan rumus :

TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw)2*Ab

Cw = koefisien seret

Vw = kecepatan angin rencana (m/det)

Ab = luas bidang samping jembatan (m2)

- Koefisien seret, Cw = 1,25

- Kecepatan angin rencana, Vw = 35 m/det

- Panjang bentang, L = 70 m

- Tinggi bidang samping,

ha = 3,45 m

IV-23
Ab = L/2 * ha

- Beban angin pada abutment,

TEW1 = 0.0006*Cw*(Vw)2*Ab

TEW1 = 110, 939 kN

- Lengan terhadap fondasi,

YEW1 = h7 + ha/2

YEW1 = 5,8 m

- Momen pada fondasi akibat beban angin,

MEW1 = TEW1 * YEW1

MEW1 = 643,45 kNm

- Lengan terhadap breast wall,

Y'EW1 = h7 - h9 - h11 + ha/2

Y'EW1 = 4,43 m

- Momen pada breast wall,

M'EW1 = TEW1 * Y'EW1

M'EW1 = 490,91 kNm

4.2.3.11.2. Angin Yang Meniup Kendaraan

Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan

lantai jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan

di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :

TEW2 = 0,0012*Cw*(Vw)2 * L / 2

- Koefisien seret, Cw = 1,2

IV-24
- Panjang bentang, L = 70 m

- Angin Yang Meniup Kendaraan,

TEW2 = 0,0012*Cw*(Vw)2 * L / 2

TEW2 = 61, 740 kN

- Lengan terhadap fondasi,

YEW2 = h7 + hb + ts + ta

YEW2 = 6,15 m

- Momen pada fondasi,

MEW2 = TEW2 * YEW2

MEW2 = 385, 57 kNm

- Lengan terhadap breast wall,

Y'EW2 = YEW2 - h11 - h9

Y'EW2 = 4, 87 m

- Momen pada breast wall,

M'EW2 = TEW2 * Y'EW2

M'EW2 = 300,67 kNm

4.2.3.11.3. Beban Angin Total Pada Abutment

- Total beban angin pada abutment,

TEW = TEW1 + TEW2

TEW = 172,67 kN

- Total momen pada fondasi,

MEW = MEW1 + MEW2

IV-25
MEW = 1029,01 kNm

- Total momen pada breast wall,

MEW = M'EW1 + M'EW2

MEW = 791,58 kNm

4.2.3.11.4. Transfer Beban Angin Ke Lantai Jembatan

Gambar 4. 16 Notasi

- Beban angin tambahan yang meniup bidang samping

kendaraan,

TEW = 0,0012*Cw*(Vw)2

TEW = 1,764 kN/m

- Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang

samping kendaraan dengan tinggi (h) 2 m di atas

lantai jembatan,

- Jarak antara roda kendaraan, x = 1,75 m

- Jumlah girder, n = 10

- Gaya pada abutment akibat transfer beban angin

ke lantai jembatan,

IV-26
PEW = n * [ 1/2*h / x * TEW ] * L/2

PEW = 352,80 kN

- Eksentrisitas beban terhadap fondasi,

e = - Bx/2 + b8 + b7/2

e=0

- Momen pada fondasi akibat tranfer beban angin,

MEW = PEW * e

MEW = 0 kN

4.2.3.12. Beban Gempa (EQ)

4.2.3.12.1. Beban Gempa Statik Ekivalen

Beban gempa rencana dihitung dengan rumus :

TEQ = Kh * I * Wt

dengan, Kh = C * S

TEQ = gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)

Kh = koefisien beban gempa horisontal

I = faktor kepentingan

Wt = berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan

beban mati tambahan

Wt = PMS + PMA

C = koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu

getar, dan kondisi tanah

IV-27
S = faktor tipe struktur yang berhubungan dengan

kapasitas penyerapan energi gempa (daktilitas) dari struktur

jembatan.

- Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :

g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)

KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal

yg diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan

(kN/m)

WTP = PMS (struktur atas) + 1/2*PMS (struktur bawah)

4.2.3.12.2. Beban Gempa Arah Memanjang Jembatan

(ARAH X)

- Tinggi breast wall,

Lb = h3 + h4 + c

Lb = 2,85 m

- Ukuran penampang breast wall,

b = By = 22 m

h = b7 = 0,80 m

- Inersia penampang breast wall,

Ic = 1/ 12 * b * h3

IV-28
Ic = 0,939 m4

- Mutu beton, K-300

fc' = 0,83 * K / 10

fc' = 0,83 * 300 / 10

fc' = 24,9 MPa

- Modulus elastis beton,

Ec = 4700 * √ fc'

Ec = 23453 Mpa

Ec = 23452953 kPa

- Nilai kekakuan,

Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3

Kp = 2.852.959,47 kN/ m

- Percepatan grafitasi,

g = 9,8 m/det2

- Berat sendiri struktur atas,

PMS (str atas) = 30.451,62 kN

- Beban sendiri struktur bawah,

PMS (str bawah) = 10.762,95 kN

- Berat total struktur,

WTP = PMS (str atas) + 1/2*PMS (str bawah)

WTP = 35.833,10 kN

- Waktu getar alami struktur,

IV-29

T= 0,225 detik

- Kondisi tanah dasar termasuk sedang

(medium), lokasi rencana adalah zona 4

- Koefisien geser dasar, C = 0,15

- Untuk struktur jembatan beton prategang,

faktor jenis struktur dihitung dengan rumus :

S = 1,3 * F

dengan, F = 1.25 - 0.025 * n

...............................F harus diambil ≥ 1

F = faktor perangkaan,

n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi

arah lateral.

- Untuk nilai n = 1

- Faktor perangkaan,

F = 1.25 - 0.025 * n

F = 1,225

- Faktor jenis struktur,

S = 1,3 * F

S = 1,59

IV-30
- Koefisien beban gempa horisontal,

Kh = C * S

Kh = 0,24

- Faktor kepentingan, I = 1

- Gaya gempa,

TEQ = Kh * I * Wt

TEQ = 0,24

Gambar 4. 17 Notasi

h1 0,60 m h6 0,50 m h11 0,93 m

h2 1,50 m h7 4,08 m c 1,70 m

h3 0,70 m h8 0,45 m d 1,00 m

h4 0,45 m h9 0,45 m h13 4,35 m

h5 0,70 m h10 0,93 m H 6,33 m

IV-31
- Distribusi beban gempa pada abutment,

Tabel 4.7

Distribusi beban gempa

Berat TEQ Besar MEQ


No Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) y (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 30451,62 7274,131 y = H 6,325 46,008,88
PMA 736,05 175,824 y = H 6,325 1,112,09
ABUTMENT
1 82,50 19,707 y1 = h10 +h8 +c+h4 +h3 +h2 +h1 /2 6,025 118,74
2 371,25 88,682 y2 = h10 +h8 +c+h4 +h3 +h2 /2 4,975 441,19
3 269,50 64,377 y3 = h10 +h8 +c+h4 +h3 /2 3,875 249,46
4 86,63 20,693 y4 = h10 +h8 +c+2/3*h4 3,375 69,84
5 192,50 45,983 y5 = h11 +h9 +d+h6 +h5 /2 3,225 148,30
6 68,75 16,423 y6 = h11 +h9 +d+2/3*h6 2,708 44,48
7 1793,00 428,303 y7 = h7 /2 2,038 872,67
8 198,00 47,297 y8 = h10 +1/3*h8 1,075 50,84
9 198,00 47,297 y9 = h11 +1/3*h9 1,075 50,84
10 814,00 194,444 y10 = h10 /2 0,463 89,93
11 814,00 194,444 y11 = h11 /2 0,463 89,93
WING WALL
12 247,50 59,122 y12 = y1 6,025 356,21
13 841,50 201,013 y13 = h10 +h8 +c+h4 +(h3 +h2 )/2 4,625 929,69
14 172,13 41,116 y14 = h10 +h8 +c+h4 /2 3,300 135,68
15 828,75 197,968 y15 = h10 +h8 +c/2 2,225 440,48
16 109,69 26,202 y16 = h10 +2/3*h8 1,225 32,10
17 23,63 5,643 y17 = h10 +h8 +c+1/3*h4 3,225 18,20
TANAH
19 383,62 91,637 y19 = H - h1 /2 6,025 552,11
20 2275,55 543,573 y20 = h10 +h8 +h13 /2 3,550 1,929,68
21 91,55 21,868 y21 = h10 +h8 +c+h4 /3 3,225 70,52
22 691,68 165,224 y22 = h10 +h8 +c/2 2,225 367,62
23 209,25 49,984 y23 = h10 +2/3*h8 1,225 61,23
TEQ = 10020,955 MEQ = 54,240,71

IV-32
- Letak titik tangkap gaya horisontal gempa,

yEQ = MEQ / TEQ

yEQ = 5,413 m

4.2.3.12.3. Beban Gempa Arah Melintang Jembatan

(ARAH Y)

- Inersia penampang breast wall,

Ic = 1/ 12 * h * b3

Ic = 709,87 m4

- Nilai kekakuan,

Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3

Kp = 2.157.550.599 kN/m

- Waktu getar alami struktur,

T= 0,008179533 detik

- Koefisien geser dasar, C= 0,15

- Faktor tipe struktur,

S = 1,3 * F

S = 1,5925

- Koefisien beban gempa horisontal,

Kh = C * S

IV-33
Kh = 0,239

- Faktor kepentingan, I = 1,2

- Gaya gempa,

TEQ = Kh * I * Wt

TEQ = 0,28665 * Wt

- Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah),

PMS = 41.214,57 kN

- Beban mati tambahan, PMA = 736,05 kN

- Beban mati total,

Wt = PMS + PMA

Wt = 41950,62 kN

- Beban gempa arah melintang jembatan,

TEQ = Kh * I * Wt

TEQ = 12.025,147 kN

- Momen pada fondasi akibat beban gempa,

MEQ = TEQ * YEQ

MEQ = 65.088,86 kNm

4.2.3.13. Gesekan Pada Perletakan (FB)

- Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa elastomer

bearing, μ = 0,18

IV-34
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau

terhadap beban berat sendiri dan beban mati

tambahan.

Gambar 4. 18 Notasi

Reaksi abutment akibat :

- Berat sendiri struktur atas,

PMS = 30.451,622 kN

- Beban mati tambahan,

PMA = 736,050 kN

- Reaksi abutment akibat beban tetap,

PT = PMS + PMA

PT = 31.187,672 kN

- Gaya gesek pada perletakan,

TFB = μ * PT

IV-35
TFB = 5613,781 kN

- Lengan terhadap Fondasi,

YFB = h7 = 5,80 m

- Momen pada fondasi akibat gempa,

MFB = TFB * yFB

MFB = 32559,93 kNm

- Lengan terhadap breast wall,

Y'FB = h7 - h9 - h11

Y'FB = 2,7 m

- Momen pada breast wall akibat gempa,

MFB = TFB * y'FB

MFB = 15.157,21 kNm

IV-36
4.2.3.14. Kombinasi Beban Kerja

Tabel 4. 8

Rekap Beban Kerja

REKAP BEBAN KERJA Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS 41214,57 -10420,68
2 Beb. mati tambahan MA 736,05 0,00
3 Tekanan tanah TA 7208,48 16409,67
B Beban Lalu-lintas
4 Beban lajur "D" TD 6776,25 0,00
5 Beban pedestrian TP 280,00 0,00
6 Gaya rem TB 500,00 3162,50
C Aksi Lingkungan
7 Temperatur ET 65,63 267,42
8 Beban angin EW 352,800 172,68 0,00 1,029,01
9 Beban gempa EQ 10020,96 12025,15 54240,71 65,088,86
D Aksi Lainnya
10 Gesekan FB 5613,78 32559,93

Tabel 4. 9
Kombinasi beban 1
KOMBINASI - 1 Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41214,57 -10420,68
2 Beb. mati tambahan MA 736,05 0,00
3 Tekanan tanah TA 7208,48 16409,67
4 Beban lajur "D" TD 6776,25 0,00
5 Beban pedestrian TP 280,00 0,00
6 Gaya rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Gesekan FB Tabel 4.
49006,87 7208,48 0,00 5988,99 -

IV-37
Tabel 4. 10

Kombinasi beban 2

KOMBINASI - 2 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41214,57 -10420,68
2 Beb. mati tambahan MA 736,05 0,00
3 Tekanan tanah TA 7208,48 16409,67
4 Beban lajur "D" TD 6776,25 0,00
5 Beban pedestrian TP 280,00 0,00
6 Gaya rem TB 500,00 3162,50
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW 352,800 172,68 0,00 1,029,01
9 Beban gempa EQ
10 Tek. Tanah dinamis EQ
11 Gesekan FB
49359,67 7708,48 172,68 9151,49 1,029,01

Tabel 4. 11

Kombinasi beban 3

KOMBINASI - 3 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41214,57 -10420,68
2 Beb. mati tambahan MA 736,05 0,00
3 Tekanan tanah TA 7208,48 16409,67
4 Beban lajur "D" TD 6776,25 0,00
5 Beban pedestrian TP 280,00 0,00
6 Gaya rem TB 500,00 3162,50
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW 352,800 172,68 0,00 1,029,01
9 Beban gempa EQ
10 Gesekan FB 5613,78 32559,93
49359,67 13322,26 172,68 41711,42 1,029,01

IV-38
Tabel 4. 12

Kombinasi beban 4

KOMBINASI - 4 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41214,57 -10420,68
2 Beb. mati tambahan MA 736,05 0,00
3 Tekanan tanah TA 7208,48 16409,67
4 Beban lajur "D" TD 6776,25 0,00
5 Beban pedestrian TP 280,00 0,00
6 Gaya rem TB 500,00 3162,50
7 Temperatur ET 65,63 267,42
8 Beban angin EW 352,800 172,68 0,00 1,029,01
9 Beban gempa EQ
10 Gesekan FB 5613,78 32559,93
49359,67 13387,89 172,68 41978,84 1,029,01

Tabel 4. 13

Kombinasi beban 5

KOMBINASI - 5 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41214,57 -10420,68
2 Beb. mati tambahan MA 736,05 0,00
3 Tekanan tanah TA
4 Beban lajur "D" TD
5 Beban pedestrian TP
6 Gaya rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ 10020,96 12025,15 54240,71 65,088,86
10 Gesekan FB
41950,62 10020,96 12025,15 43820,03 65,088,86

IV-39
Tabel 4. 14

Rekap kombinasi beban

Tegangan P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 0% 49006,87 7208,48 0,00 5988,99 -
2 KOMBINASI-2 25% 49359,67 7708,48 172,68 9151,49 1,029,01
3 KOMBINASI-3 40% 49359,67 13322,26 172,68 41711,42 1,029,01
4 KOMBINASI-4 40% 49359,67 13387,89 172,68 41978,84 1,029,01
5 KOMBINASI-5 50% 41950,62 10020,96 12025,15 43820,03 65,088,86

4.2.3.15. Kontrol Stabilitas Guling

4.2.3.15.1. Stabilitas Guling Arah X

Gambar 4.19 Notasi

Fondasi bore pile tidak diperhitungkan dalam analisis

stabilitas terhadap guling, sehingga angka aman (SF)

terhadap guling cukup diambil = 2.2

IV-40
- Letak titik guling A (ujung fondasi) terhadap pusat fondasi,

Bx / 2 = 2 m

k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)

Mx = mo men penyebab guling arah x

- Momen penahan guling,

Mpx = P * (Bx / 2) * (1 + k)

- Angka aman terhadap guling,

SF = Mpx / Mx

dengan syarat, harus ≥ 2,2

Tabel 4. 15

Stabilitas Guling

P Mx Mpx
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0% 49,007 5,989 98,014 16,37 > 2.2 (OK)
2 Kombinasi - 2 25% 49,360 9,151 123,399 13,48 > 2.2 (OK)
3 Kombinasi - 3 40% 49,360 41,711 138,207 3,31 > 2.2 (OK)
4 Kombinasi - 4 40% 49,360 41,979 138,207 3,29 > 2.2 (OK)
5 Kombinasi - 5 50% 41,951 43,820 125,852 2,87 > 2.2 (OK)

IV-41
4.2.3.15.2. Stabilitas Guling Arah Y

Gambar 4. 20 Notasi

Gambar 4. 21 Notasi

- Letak titik guling A (ujung fondasi) terhadap pusat

fondasi,

By / 2 = 11 m

IV-42
k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)

My = momen penyebab guling arah y

- Momen penahan guling,

Mpy = P * (By / 2) * (1 + k)

- Angka aman terhadap guling,

SF = Mpy / My dengan syarat, SF harus ≥ 2,2

Dari persamaan di atas diringkas dalam benuk tabel

berikut:

Tabel 4. 16

Rekap stabilitas guling arah y

P My Mpy
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0% 49006,87 0,00 539075,62
2 Kombinasi - 2 25% 49359,67 1029,01 678695,53 659,56 > 2.2 (OK)
3 Kombinasi - 3 40% 49359,67 1029,01 760138,99 738,71 > 2.2 (OK)
4 Kombinasi - 4 40% 49359,67 1029,01 760138,99 738,71 > 2.2 (OK)
5 Kombinasi - 5 50% 41950,62 65088,86 692185,31 10,63 > 2.2 (OK)

IV-43
4.2.3.1. Kontrol Stabilitas Guling Akibat Tekanan Bawah Tanah

Akibat adanya gaya vertikal diperhitungkan prediksi momen yang terjadi.

Diasumsikan gaya tekanan ke atas sebagai beban merata terhadap bagian bawah

pondasi;
P
Permukaan breast
wall
M

Gambar 4.22a Ilustrasi Akibat Tekanan Dari Bawah

Tebal pondasi 1375 mm (d= 1275 mm)

Daya Dukung untuk Kekuatan Rencana

Beban mati (D) = 476,7 kN/m2

Beban hidup (L) = 280,0 kN/m2

P = 42.230,6 kN

Sehingga,

= 786,4 kN/m2

Tebal yang diperlukan untuk geser pada jarak d dari permukaan breast wall (lihat

gambar 4.22a)

Vu = ((4/2)-(200/1000)-(1275/1000)) x 786,4

IV-44
= 413 kN

Luas area penulangan dimana d = 1275 mm. Ambil momen akibat breast wall

Panjang kantilever = (4/2)-(400/1000) = 1, 6 m

Mu = (1, 6) (786,4) (1,6/2) = 1.007 kNm

( )( )( )

ρ = 0,0018 (dari hasil tabel B.9 apendiks, Desain Beton Bertulang edisi V)

As = (0,0018)(975)(1275) = 2.238 mm2/ m

Cek Patahan yang terjadi:

Syarat Mu < My ...... aman

Mu = 1.007 kNm

My = 1.029 kNm

Sehingga, Syarat Mu < My ...... aman

IV-45
4.2.3.2. Kontrol Stabilitas Geser

4.2.3.16.1. Stabilitas Geser Arah X

Parameter tanah dasar Pile-cap :

- Sudut gesek, f = 30, 959 °

- Kohesi, C = 18 kPa

Ukuran dasar Pile-cap :

- Bx = 4 m

- By = 22 m

k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)

Tx = gaya penyebab geser

Gaya penahan geser :

H = ( C * Bx * By + P * tan f ) * (1 + k ) dengan

syarat H harus ≥ 1,1

Dari persamaan dan parameter di atas dirangkum

sebagai berikut:

Tabel 4. 17

Rekap kombinasi beban untuk kontrol arah X

Tx P H
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% 7208,48 49006,87 30982,72 4,30 > 1.1 (OK)
2 Kombinasi - 2 25% 7708,48 49359,67 38992,95 5,06 > 1.1 (OK)
3 Kombinasi - 3 40% 13322,26 49359,67 43672,11 3,28 > 1.1 (OK)
4 Kombinasi - 4 40% 13387,89 49359,67 43672,11 3,26 > 1.1 (OK)
5 Kombinasi - 5 50% 10020,96 41950,62 40124,62 4,00 > 1.1 (OK)

IV-46
4.2.3.16.2. Stabilitas Geser Arah Y

Gambar 4. 22b

Parameter tanah dasar Pile-cap :

- Sudut gesek, f = 30,959 °

- Kohesi, C = 18 kPa

Ukuran dasar Pile-cap :

- Bx = 4 m

- By = 22 m

k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)

Ty = gaya penyebab geser

Gaya penahan geser :

H = ( C * Bx * By + P * tan f ) * (1 + k ) dengan

syarat H harus ≥ 1,1

IV-47
Tabel 4. 18

Rekap kombinasi beban untuk kontrol arah y

Ty P H
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% 0,00 49006,87 30982,72
2 Kombinasi - 2 25% 172,68 49359,67 38992,95 225,81 > 1.1 (OK)
3 Kombinasi - 3 40% 172,68 49359,67 43672,11 252,91 > 1.1 (OK)
4 Kombinasi - 4 40% 172,68 49359,67 43672,11 252,91 > 1.1 (OK)
5 Kombinasi - 5 50% 12025,15 41950,62 40124,62 3,34 > 1.1 (OK)

4.2.3.3. Analisis Beban Ultimit

4.2.3.17.1. Breast Wall

4.2.3.17.1.1. Berat Sendiri (MS)

Gambar 4 .23 Notasi

IV-48
Tabel 4. 19

Parameter Breast Wall

PARAMETER BERAT
NO
b h (kN)

1 0,25 0,60 82,50

2 0,45 1,50 371,25

3 0,70 0,70 269,50

4 0,70 0,45 86,63

5 0,50 0,70 192,50

6 0,50 0,50 68,75

7 0,80 2,70 1188,00

Struktur atas (slab, girder, dll) 30451,62

PMS = 32710,75

IV-49
4.2.3.17.1.2. Tekanan Tanah (TA)

Gambar 4.24
Kondisi Kritis yang Diperhitungkan
Dari gambar diatas diperhitungkan kondisi keadaan tanah

yang paling kritis, dimana terjadi saat air sungai wanggu

diperkirakan turun hingga ketinggian terendah yang mengakibatkan

adanya gaya horizontal yang terjadi pada tekanan tanah lebih besar

daripada tekanan air pada arah berlawanan. Sehingga, dengan

memperhitungkan kondisi tersebut diharapkan dengan dimensi

rencana dapat menahan guling ataupun geser akibat tekanan tanah

saat kondisi paling kritis seperti gambar diatas.

- Tinggi tanah
H' = h1+h2+h3+h4+c
H' = 4,95 m
- f' = tan-1(KfR*tan f)
f' = 0,320 rad
- Ka = tan2 (45°- f'/2)
Ka = 0,521
ws = 26,42 kN/m3
0.6 * ws = 15,9 kPa
By = 22 m

IV-50
Tabel 4. 20

Gaya Akibat Tekanan Tanah

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws )* H' * Ka * By 899,63 y = H' / 2 2,475 2,226,58
2
2 TTA = 1/2 * H' * ws * Ka * By 3710,97 y = H' / 3 1,650 6,123,09
TTA = 4610,59 MTA = 8,349,67

4.2.3.17.1.3. Beban Gempa

4.2.3.17.3.1. Beban Gempa Statik Ekivalen

Gambar 4.25 Notasi

c= 1,70 m

IV-51
H' = h1+h2+h3+h4+c 4,95 m

h'7 = h5+h6+d = 2,70 m

h1 0,60 h6 0,50 m

h2 1,50 d 1,00 m

h3 0,70 By 22,00 m

h4 0,45 b7 0,80 m

h5 0,70 wc = 25,0 kN/m3

- TEQ = Kh * I * Wt

TEQ = 0,239 * Wt

IV-52
Tabel 4. 21

Beban gempa pada breast wall

Berat TEQ Besar MEQ


No Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) y (m) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 30451,62 7274,131 y = H' 4,950 36,006,95
PMA 736,05 175,824 y = H' 4,950 870,33
BREAST WALL
1 82,50 19,707 y1 = c+h4 +h3 +h2 +h1 /2 4,650 91,64
2 371,25 88,682 y2 = c+h4 +h3 +h2 /2 3,600 319,26
3 269,50 64,377 y3 = c+h4 +h3 /2 2,500 160,94
4 86,63 20,693 y4 = c+2/3*h4 2,000 41,39
5 192,50 45,983 y5 = d+h6 +h5 /2 1,850 85,07
6 68,75 16,423 y6 = d+2/3*h6 1,333 21,90
7 1188,00 283,784 y7 = h'7 /2 1,350 383,11
TEQ = 7989,603586 MEQ = 37,980,57

Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama

dengan beban gempa arah X (memanjang jembatan).

IV-53
4.2.3.17.1.4. Beban Ultimit Breast Wall

Tabel 4. 22

Rekap Beban Kerja Breast Wall

P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 32710,75
2 Beb. mati tambahan 736,05
3 Tekanan tanah 4610,59 8349,67
4 Beban lajur "D" 6776,25
5 Beban pedestrian 280,00
6 Gaya rem 500,00 2475,00
7 Temperatur 65,63 177,19
8 Beban angin 352,800 172,68 791,58
9 Beban gempa 7989,60 7989,60 37980,57 37,980,57
10 Gesekan 5613,78 15157,21

- K = faktor beban ultimit

- Gaya aksial ultimit,

Pu = K * P

- Gaya geser ultimit,

Vux = K * Tx

Vuy = K * Ty

- Momen ultimit,

Mux = K * Mx

Muy = K * My

IV-54
Tabel 4. 23

Rekap Beban Ultimit Breast Wall

Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy


No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 42523,97
2 Beb. mati tambahan 2,00 1472,10
3 Tekanan tanah 1,25 5763,24 10437,09
4 Beban lajur "D" 2,00 13552,50
5 Beban pedestrian 2,00 560,00
6 Gaya rem 2,00 1000,00 4950,00
7 Temperatur 1,20 78,75 212,63
8 Beban angin 1,20 423,36 207,21 949,89
9 Beban gempa 1,00 7989,60 7989,60 37980,57 37,980,57
10 Gesekan 1,30 7297,92 19704,37

4.2.3.17.1.5. Kombinasi Beban Ultimit Breast Wall

Tabel 4. 24

Kombinasi 1

KOMBINASI - 1
Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 42523,97
2 Beb. mati tambahan 2,00 1472,10
3 Tekanan tanah 1,25 5763,24 10437,09
4 Beban lajur "D" 2,00 13552,50
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 2,00 1000,00 4950,00
7 Temperatur 1,00 65,63 177,19
8 Beban angin 1,00 352,80 172,68 791,58
9 Beban gempa
10 Gesekan 1,00 5613,78 15157,21
57901,37 12442,65 172,68 30721,49 791,58

IV-55
Tabel 4. 25

Kombinasi 2

KOMBINASI - 2
Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 42523,97
2 Beb. mati tambahan 2,00 1472,10
3 Tekanan tanah 1,25 5763,24 10437,09
4 Beban lajur "D" 1,00 6776,25
5 Beban pedestrian 2,00 560,00
6 Gaya rem 1,00 500,00 2475,00
7 Temperatur 1,00 65,63 177,19
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Gesekan 1,00 5613,78 15157,21
51332,32 11942,65 0,00 28246,49 -

Tabel 4. 26

Kombinasi 3

KOMBINASI - 3
Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 42523,97
2 Beb. mati tambahan 2,00 1472,10
3 Tekanan tanah 1,25 5763,24 10437,09
4 Beban lajur "D" 1,00 6776,25
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 1,00 500,00 2475,00
7 Temperatur 1,00 65,63 177,19
8 Beban angin 1,00 352,80 172,68 791,58
9 Beban gempa
10 Gesekan 1,00 5613,78 15157,21
51125,12 11942,65 172,68 28246,49 791,58

IV-56
Tabel 4. 27

Kombinasi 4

KOMBINASI - 4
Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 42523,97
2 Beb. mati tambahan 2,00 1472,10
3 Tekanan tanah 1,25 5763,24 10437,09
4 Beban lajur "D" 1,00 6776,25
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem 1,00 500,00 2475,00
7 Temperatur 1,00 65,63 177,19
8 Beban angin 1,20 423,36 207,21 949,89
9 Beban gempa
10 Gesekan 1,00 5613,78 15157,21
51195,68 11942,65 207,21 28246,49 949,89

Tabel 4. 28

Kombinasi 5

KOMBINASI - 5
Faktor Pu Vux Vuy Mux Muy
No Aksi / Beban
Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,30 42523,97
2 Beb. mati tambahan 2,00 1472,10
3 Tekanan tanah 1,00 4610,59 8349,67
4 Beban lajur "D"
5 Beban pedestrian
6 Gaya rem
7 Temperatur
8 Beban angin
9 Beban gempa 1,00 7989,60 7989,60 37980,57 37,980,57
10 Gesekan 0,00 0,00
43996,07 12600,20 7989,60 46330,25 37,980,57

IV-57
Tabel 4. 29

Rekap Kombinasi

Pu Vux Vuy Mux Muy


No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 57901,37 12442,65 172,68 30721,49 791,58
2 Kombinasi - 2 51332,32 11942,65 0,00 28246,49 -
3 Kombinasi - 3 51125,12 11942,65 172,68 28246,49 791,58
4 Kombinasi - 4 51195,68 11942,65 207,21 28246,49 949,89
5 Kombinasi - 5 43996,07 12600,20 7989,60 46330,25 37,980,57

4.2.3.17.2. Back Wall

Gambar 4.26 Notasi

4.2.3.17.2.1. Back Wall Bawah

4.2.3.17.2.2. Tekanan Tanah (TA)

- f' = tan-1(KfR*tan f)

f' = 0,320 rad

- Ka= tan2(45° - f' / 2)

Ka= 0,521

IV-58
ws = 26,42 kN/m3

0.6 * ws = 15,9 kPa

- H" = h1 + h2 = 2,1 m

- By = 22 m

Tabel 4. 30

Rekap Gaya Akibat Tanah

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.60 * ws )* H" * Ka * By 381,66 y = H" / 2 1,050 400,74
2
2 TTA = 1/2 * (H") * ws * Ka * By 667,91 y = H" / 3 0,700 467,53
TTA = 1049,57 MTA = 868,28

4.2.3.17.2.3. Beban Gempa Statik Ekivalen

Gambar 4.27 Notasi

- TEQ = Kh * I * Wt

TEQ = 0,239

- h1 = 0,6 m

IV-59
Tabel 4. 31

Beban Gempa Statistik Equivalen

Berat TEQ Besar MEQ


No Lengan
Wt (kN) (kN) y (m) (kNm)

1 82,50 19,71 y = h1/2 0,3 5,91

TEQ = 19,71 MEQ = 5,91

4.2.3.17.2.4. Beban Ultimit Back Wall Atas

- Gaya geser ultimit,

Vu = K * T

K = faktor beban ultimit

- Momen ultimit,

Mu = K * M

Dari persamaan di atas kemudian di tabelkan

sebagai berikut:

IV-60
Tabel 4. 32

Beban Ultimit Back Wall Atas

Faktor T M Vu Mu
No Jenis Beban
beban (kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Tekanan tanah (TA) 1,25 163,569 43,618 204,461 54,52
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1,00 19,707 5,91 19,707 5,91
Beban ultimit pada Back wall : 224,168 60,44

4.2.3.17.3. Corbel

Gambar 4. 28 Notasi

Pada saat penggantian bearing pad (elastomeric),

corbel direncanakan mampu menahan jacking force

yang terdiri dari berat sendiri struktur atas, beban mati

tambahan, dan beban lalu-lintas.

- Gaya geser pada corbel,

Pjack = PMS + PMA + PTD

IV-61
- Eksentrisitas,

e = b5 / 2

e = 0,25 m

Tabel 4. 33

Gaya Geser Dan Momen Ultimit Corbel

Faktor P Vu e Mu
No Jenis Beban
beban (kN) (kN) (m) (kN)
1 Berat sendiri 1,30 30451,62 39587,11 0,25 9896,78
2 Beban mati tamb. 2,00 736,05 1472,10 0,25 368,03
3 Beban lajur "D" 2,00 6776,25 13552,50 0,25 3388,13
Total : 54611,71 13652,93

4.2.3.17.4. Wing Wall

Gambar 4.29 Notasi

IV-62
- Ukuran wing wall (ekivalen) :

Hy = h1+h2+h3+h4+c

Hy = 4,95 m

Hx = b0 + b8

Hx = 3,25 m

hw = 3 m

- Berat beton, wc = 25,00 kN/m3

Plat wing wall dianalisis sebagai Two Way Slab

mengingat salah satu sisi vertikal atau horisontal

terjepit pada abutment, sehingga terjadi momen pada

jepitan yaitu Mx dan My.

Mx = 1/2 * Mjepit arah x

My = 1/2 * Mjepit arah y

IV-63
4.2.3.17.4.1. Tekanan Tanah Pada Wing Wall

Gambar 4. 30 Notasi

- Hy = h1+h2+h3+h4+c

Hy = 4,95 m

- Hx = b0 + b8

Hx = 3,25 m

- f' = tan-1(KfR*tan f)

f' = 0,320 rad

- Ka = tan2 (45°- f'/2)

Ka = 0,521

- ws = 26,42 kN/m3

- 0,6 * ws = 15,9 kPa

IV-64
Tabel 4. 34

Rekap tekanan tanah yang terjadi pada wing wall

No Tekanan tanah (kN)

1 TTA = ( 0,60 * ws)* Hx*Hy* Ka 132,90

2 TTA = 1/2 * (Hy)2 * Hx* ws * Ka 548,21

Tabel 4. 35

Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah

TTA y x My Mx
No Lengan Lengan
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)

y = Hy

1 132,900 /2 2,475 x = Hx / 2 1,625 164,46 107,98

y = Hy

2 548,211 /3 1,650 x = Hx / 2 1,625 452,27 445,42

681,111 616,74 553,40

IV-65
4.2.3.17.4.2. Beban Gempa Statik Ekivalen Pada Wing Wall

Gambar 4. 31 Notasi

- Berat wing wall,

Wt = Hy * Hx * hw * wc

Wt = 1206,56 kN

- Gaya horisontal gempa,

TEQ = Kh * I * Wt

TEQ = 288,22 kN

- Lengan x,

x = Hx / 2

x = 1,625 m, sehingga

Mx = 1/2*TEQ* x

Mx = 234,18 kNm

- Lengan y,

y = Hy / 2

y = 2,475 m

IV-66
sehingga,

My = 1/2*TEQ* y

My = 356,67 kNm

4.2.3.17.4.3. Beban Ultimit Wing Wall

- Gaya geser ultimit,

Vu = K * T

- Momen ultimit,

Mu = K * M

Dimana, K adalah faktor beban ultimit. Dengan

menggunakan persamaan di atas menghasilkan:

Tabel 4. 36

Rekap Faktor Beban Ultimit

Faktor beban

No Jenis Beban T My Mx ultimit

(kN) (kNm) (kNm) simbol faktor

1 Tekanan tanah (TA) 681,111 616,737 553,402 KTA 1,25

Gempa statik ekivalen

2 (EQ) 288,218 356,669 234,18 KEQ 1,00

IV-67
Tabel 4. 37

Beban ultimit wingwall

Vu Muy Mux
No Jenis Beban
(kN) (kNm) (kNm)

Tekanan tanah

1 (TA) 851,388 770,922 691,753

2 Gempa statik ekivalen (EQ) 288,218 356,669 234,177

1139,61 1127,59 925,93

4.3. Penulangan Abutmen

4.3.1. Breast Wall

Gambar 4.32 Potongan breast wall

Data perencanaan:

- Mutu Beton, K-300

- Kuat tekan beton, fc' = 24,9 MPa

IV-68
- Mutu Baja, U-48

- Tegangan leleh baja, fy = 480 MPa

- Dimensi breast wall,

By = 22 m

b7 = 0,80 m

- Ditinjau breast wall selebar 1 m,

Lebar Breast Wall, b = 1000 mm

Tebal Breast Wall, h = 800 mm

- Luas penampang breast wall yang ditinjau,

Ag = b * h = 800000 mm2

Kemudian,

Pu = gaya aksial ultimit pada breast wall (kN)

Mu = momen ultimit pada breast wall (kNm)

Dari data perencanaan yang ada dianalisis dengan rumus

sebagai berikut:

- ϕ.Pn = Pu , dimana untuk

α = ϕ.Pn / (fc'.Ag)

α =Pu*104 / (fc' * Ag)

- ϕ.Mn = Mu, dimana untuk

β = ϕ.Mn / ( fc'.Ag.h )

β = Mu*107 / (fc' * Ag * h)

IV-69
Dengan menggunakan persamaan di atas hasil

perhitungan dimuat sebagai berikut:

Tabel 4. 38

Hasil analisis beban ditinjau per 1 meter

KOMBINASI Pu Mu Pu Mu
No α β
BEBAN ULTIMIT (kN) (kN-m) (kN) (kN-m)
1 KOMBINASI - 1 57901,4 30721,49 2631,88 1396,43 0,132 0,0876
2 KOMBINASI - 2 51332,3 28246,49 2333,29 1283,93 0,117 0,0806
3 KOMBINASI - 3 51125,1 28246,49 2323,87 1283,93 0,117 0,0806
4 KOMBINASI - 4 51195,7 28246,49 2327,08 1283,93 0,117 0,0806
5 KOMBINASI - 5 43996,1 46330,25 1999,82 2105,92 0,100 0,1321

- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm

h' = h - 2*d'

h' = 600 mm

h' / h = 0,75

Nilai α = ϕ.Pn / (fc'.Ag) dan β = ϕ.Mn / ( fc'.Ag.h )

diplot ke dalam diagram interaksi diperoleh,

Rasio tulangan yang diperlukan, ρ = 3 %


-
Luas tulangan yang diperlukan,

As = ρ * b * h = 24000 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D= 28 mm

Tulangan tekan dibuat sama dengan tulangan tarik :

As (tekan) = As (tarik) = 1/2* As = 12000 mm2

- Jarak tulangan yang diperlukan,

IV-70
s = π/4*D2*b /(1/2*As)

s = 51 mm

- Digunakan tulangan

Tulangan tekan : D28- 50, As = 12.315 mm 2

Tulangan tarik : D28 - 50, As = 12.315 mm 2

- Rasio tulangan total, ρ = 3,079%

- Luas tulangan total, As total = 24.630 mm2

Gambar 4.33 Diagram interaksi antara α = ϕ.Pn / (fc'.Ag) dan

β = ϕ.Mn / ( fc'.Ag.h )

4.3.1.1. Analisis Breast Wall Dengan Diagram Interaksi

Untuk mengontrol apakah tulangan breast wall yang

ditetapkan dengan diagram interaksi (tak berdimensi) untuk

uniaxial bending tersebut telah mencukupi, perlu dilakukan

IV-71
analisis kekuatan breast wall dengan diagram interaksi P-M

untuk berbagai macam kombinasi pembebanan. Input data,

persamaan yang digunakan untuk analisis dan hasil analisis

breast wall disajikan sebagai berikut:

Analisis Dinding Beton Bertulang Dengan Diagram Interaksi

.Pn

.Mn

Cs Cc Cs'
d
d'
As'
As

Gambar 4. 34 Notasi pada analisis dengan diagram interaksi

Data Dinding Beton Bertulang:

- Mutu beton, K-300

- Mutu baja tulangan, U- 48

- Kuat tekan beton, fc' = 24,9 MPa

- Tegangan leleh baja, fy = 480 MPa

- Modulus elastik baja, Es = 200.000 MPa

- Faktor distribusi tegangan, β1 = 0,85

- Ditinjau dinding selebar, b = 1000 m

IV-72
- Tebal dinding, h = 1000 mm

- Jarak tulangan terhadap tepi beton, d' = 100 mm

- Dengan melihat persamaan di atas digunakan:

Tulangan tekan : D28- 50, As = 12.315 mm 2

Tulangan tarik : D28 - 50, As = 12.315 mm 2

- Faktor reduksi kekuatan ( Ф ) untuk :

Tekan - Lentur : Ф = 0,65

Lentur : Ф = 0,80

- Persamaan yang digunakan untuk perhitungan diagram

interaksi:

Pno = 0,80*(0,85* fc' * b * h + ( As + As' )*( fy - 0.85*fc' )) * 10-3

Keterangan:

fy : tegangan leleh baja

As : luas tulangan perlu

fc : mutu beton

Untuk diagram interaksi pada kondisi balance :

cb = 600 / (600 + fy) * d

ab = β1 * cb

ε's = 0.003 * (cb - d') / cb

- Untuk, ε's ≥ fy / Es maka

fs' = fy

IV-73
- Untuk, ε's < fy / Es maka

fs' = ε's * Es

Gaya-gaya internal beton dan baja :

- Cc = 0.85 * fc' * b * ab * 10-3

- Cs = As * fy * 10-3

- Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10-3

Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :

Pnb = Cc + Cs' - Cs

Momen nominal kondisi balance :

Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3

Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton

tekan terluar :

εs = 0,003 * ( c - d ) / c

ε's = 0,003 * ( c - d' ) / c

Gaya aksial normal Pn harus ≤ Pno

IV-74
Gambar 4. 35 Diagram interaksi P-M

4.3.1.2. Tulangan Geser Breast Wall

Perhitungan tulangan geser untuk breast wall didasarkan atas

momen dan gaya aksial ultimit untuk kombinasi beban yang

menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.

- Gaya aksial ultimit rencana, Pu = 1.999,82 kN

- Momen ultimit rencana, Mu = 2.105,92 kNm

- Mutu Beton : K-300, fc' = 24,9 MPa

- Mutu Baja : U- 48, fy = 480 MPa

- Ditinjau dinding abutment selebar, b= 1000 mm

- Gaya aksial ultimit rencana, Pu = 1.999.821 N

- Momen ultimit rencana, Mu = 2,11 x 109 Nmm

IV-75
- Faktor reduksi kekuatan geser, ϕ = 0,6

- Tinggi dinding abutment, L = 6250 mm

- Tebal dinding abutment, h = 1000 mm

- Luas tulangan longitudinal abutment, As = 24.630 mm2

- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100mm

- Geser ultimit,

Vu = Mu / L

Vu = 336.947 N

- d = h -d' = 900,00 mm

- Vcmax = 0,2 * fc' * b * d

Vcmax = 4.482.000 N

ϕ* Vcmax = 2.689.200 N ..............aman, ϕ* Vcmax > Vu

- β1 = 1,4 - d / 2000

β1 = 0,95 ........... diambil karena < 1

- β2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h)

β2 = 1, 006

- β3 = 1

- Vuc = β1 * β2 * β3 * b * d * √ [ As* fc' / (b * d) ]

Vuc = 709.842 N

- Vc = Vuc + 0,6 * b * d

Vc = 1.249.842 N

ϕ * Vc = 749.905 N

IV-76
Jadi, hanya perlu tulangan geser minimum ϕ * Vc > Vu

- Geser pada beton sepenuhnya dipikul oleh tulangan geser,

sehingga :

Vs = Vu / ϕ

Vs = 561.579 N

- Untuk tulangan geser digunakan besi beton,

D16 jarak Y, Sy 100 mm

- Luas tulangan geser,

Asv = π/4*D2*(b / Sx)

Asv = 2010,62 mm2

- Jarak tulangan geser yang diperlukan,

Sx = Asv * fy * d / Vs

Sx = 1.547 mm 2

- Digunakan tulangan geser,

Arah x : D16-100

Arah y : D16-100

IV-77
4.3.2. Back Wall

4.3.2.1. Back Wall Bawah

Gambar 4.36 Potongan dan notasi back wall

- Dimensi,

Tebal, h = b2 = 0,45 m

Lebar, By = 22 m

- Momen ulimit,

Mu = 1.187,33 kNm

- Gaya geser ultimit,

Vu = 1.420,35 kN

- Ditinjau selebar 1 m, maka :

Mu = 53,970 kNm

Vu = 64,561 kN

IV-78
4.3.2.1.1. Tulangan Lentur

- Momen rencana ultimit, Mu = 53,97 kNm

- Mutu beton, K – 300, fc' = 24,90 MPa

- Mutu baja, U -49, fy = 480 MPa

- Tebal beton, h = 450 mm

- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 50 mm

- Modulus elastis baja, Es = 200000

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

- ρb = β1* 0,85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy )

ρb = 0,021

- Rmax = 0,75 * ρb * fy *[1 – ½*0,75* ρb * fy / ( 0,85 *

fc’ )]

Rmax = 6,168

- Faktor reduksi kekuatan lentur, ϕ = 0,80

- Faktor reduksi kekuatan geser, ϕ = 0,60

- Tebal efektif, d = h - d' = 400 mm

- Lebar yang ditinjau, b = 1000 mm

- Momen nominal rencana, Mn = Mu / ϕ = 67,46 kNm

- Faktor tahanan momen,

Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 0,42164

Cek ................Rn < Rmax (aman)

- Rasio tulangan yang diperlukan,

IV-79
( √ )

- Rasio tulangan minimum, ρ min = 0,25%*1,4 / fy =

0,00073

- Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00089

- Luas tulangan yang diperlukan,

As = ρ * b * d = 355 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D-16 mm

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s = π/4*D2*b /(1/2*As) = 566,474 mm2

- Digunakan tulangan, D16-150 mm, sehingga

As = π / 4 * D2 * b / s = 1340 mm2

- Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok,

sehingga

As' = 50% * As = 177 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D-13

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s’ = π/4*D2*b /(1/2*As)= 747,922 mm2

- Digunakan tulangan, D13-150, sehingga

As = π / 4 * D2 * b / s = 885 mm2

IV-80
4.3.2.1.2. Tulangan Geser

- Gaya geser ultimit, Vu = 64.561 N

- Vc = 1/6*(√ fc') * b * d = 332.666 N

- ϕ.Vc = 199.600 N

Cek.......... ϕ.Vc > Vu, sehingga tidak perlu

tulangan geser

4.3.2.2. Back Wall Atas

Gambar 4. 37 Notasi

- Dimensi,

Tebal, h = b1 = 0,25 m

Lebar, By = 22 m

- Momen ultimit, Mu = 60,44 kNm

- Gaya geser ultimit, Vu = 224,16 kNm

- Ditinjau selebar 1 m, maka:

Mu = 2,747 kNm

Vu = 10,189 kN

IV-81
4.3.2.2.1. Tulangan Lentur

- Momen rencana ultimit, Mu = 2,75 kNm

- Mutu beton, K – 300, kuat tekan beton,

fc' = 24, 9 MPa

- Mutu baja, U – 48, tegangan leleh baja, fy = 480 MPa

- Tebal beton, h = 250 mm

- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 50 mm

- Modulus elastis baja, Es = 200000

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

ρb = β1* 0,85 * (fc’/ fy) * 600 / ( 600 + fy )

ρb = 0,021

- Rmax = 0,75 * ρb * fy *[1 – ½*0,75* ρb * fy / ( 0,85 * fc’ )]

Rmax = 6,169

- Faktor reduksi kekuatan lentur, ϕ = 0,80

- Faktor reduksi kekuatan geser, ϕ = 0,60

- Tebal efektif, d = h - d' = 200 mm

- Lebar yang ditinjau, b = 1000 mm

- Momen nominal rencana, Mn = Mu / ϕ = 3,43 kNm

- Faktor tahanan momen,

Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 0,086

Cek.... Rn < Rmax (aman)

- Rasio tulangan yang diperlukan,

IV-82
- ( √ )

- Rasio tulangan minimum,

ρmin = 0,25%*1,4 / fy = 0,00073

- Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00073

- Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 146 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D-13 mm

- Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b /

As = 910,164 mm

- Digunakan tulangan, D13- 200, sehingga

As = π / 4 * D2 * b / s = 664 mm2

- Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok,

As' = 50% * As = 73 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D13 mm

- Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D2 * b /

As' = 1820 mm

- Digunakan tulangan, D13-200,

As' = π / 4 * D2 * b / s' = 664 mm2

IV-83
4.3.2.2.2. Tulangan Geser

- Gaya geser ultimit, Vu = 10.189 N

- Vc = 1/6*(√ fc') * b * d = 166.333 N

Cek.... Vc > Vu tidak perlu tulangan geser

4.3.3. Corbel

Gambar 4.38 Notasi

- Tebal, h = h5 + h6 = 1,2 m

- Eksentrisitas beban, e = b5/2 = 0,25 m

- Lebar, By = 22 m

- Momen ultimit, Mu = 13.652,93 kNm

- Gaya geser ultimit, Vu = 54.611,708 kN

- Ditinjau selebar 1 m, maka:

Mu = 620,588 kNm

Vu = 2482,350 kN

IV-84
4.3.3.1. Tulangan Lentur

- Momen rencana ultimit, Mu = 620,59 kNm

- Mutu beton, K -300, kuat tekan beton, fc' = 24,90 MPa

- Mutu baja, U -48, tegangan leleh baja, fy = 480 MPa

- Tebal beton, h = 1200 mm

- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 150 mm

- Modulus elastis baja, Es = 20000

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

ρb = β1* 0,85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy )

ρb = 0,021

- Rmax = 0,75 * ρb * fy *[1 – ½*0,75* ρb * fy / ( 0,85 * fc’ )]

Rmax = 6,168

- Faktor reduksi kekuatan lentur, ϕ = 0,80

- Tebal efektif, d = h - d' = 1050 mm

- Lebar yang ditinjau, b = 1000 mm

- Momen nominal rencana, Mn = Mu / ϕ = 775,73 kNm

- Faktor tahanan momen,

Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 0,42164

Cek ................Rn < Rmax (aman)

- Rasio tulangan yang diperlukan,

( √ ) 0,00149

IV-85
- Rasio tulangan minimum, ρ min = 0,5 / fy = 0,00104

- Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00149

- Luas tulangan yang diperlukan,

As = ρ* b * d = 1.566 mm2

- Luas tulangan minimum,

Asmin = Mu / [ ϕ * fy * (d - e/2) ] = 1.747 mm2

- Luas tulangan yang digunakan, As = 1.747 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D-19

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s = π / 4 * D2 * b / As = 181,096 mm

- Digunakan tulangan, D19- 150,

As = π / 4 * D2 * b / s = 1.890 mm2

- Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok

As' = 50% * As = 783 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D-16

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s' = π / 4 * D2 * b / As' = 256,845 mm

- Digunakan tulangan, D16-150

As' = π / 4 * D2 * b / s' = 1340 mm2

4.3.3.2. Tulangan Geser

- Gaya geser ultimit, Vu = 2.482.350 N

- Faktor reduksi kekuatan geser, ϕ = 0,70

IV-86
- Vu * d / Mu = 4,20

- ρ = As / (b * d) = 0,18%

- Vc = [ √fc' + 120*ρ*Vu*d/Mu] * b * d / 7 = 780902 kN

- Vc = 1/6*(√ fc') * b * d = 873248 N

Diambil,

Vc = 780.902 N

ϕ.Vc = 546.631 N

Cek ... ϕ.Vc < Vu Perlu tulangan geser

- ϕ.Vs = Vu - ϕVc = 1.935.719 N

Vs = 2.765.313

- Diameter tulangan yang digunakan, D13 ambil jarak

arah y 200 mm

- Luas tulangan geser,

Av = π / 4 * D2 * b / Sy = 663,66 mm2

- Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) :

- Sx = Av * fy * d / Vs = 120,96 mm

- Digunakan tulangan, D13

Jarak arah X : 200 mm

Jarak arah Y : 200 mm

IV-87
4.3.4. Wing Wall

4.3.4.1. Tinjauan Wing Wall Arah Vertikal

Gambar 4. 39 Notasi

- Tebal, h = hw = 3 m

- Lebar, Hx = 3,25 m

- Momen ultimit, Mu = Muy = 1127,59 kNm

- Gaya geser ultimit, Vu = 1.139,61 kN

- Ditinjau selebar 1 m, maka :

Mu = 346,951 kNm

Vu = 350,648 kN

4.3.4.1.1. Tulangan Lentur

- Momen rencana ultimit, Mu = 346,95 kNm

- Mutu beton, K -300, fc’= 24,9 MPa

- Mutu baja, U-48, tegangan leleh baja, fy = 480

- Tebal beton, h= 3000 mm

IV-88
- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 35 mm

- Modulus elastis baja, Es = 200000

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

- ρb = β1* 0,85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy )

ρb = 0,021

- Rmax = 0,75 * ρb * fy *[1 – ½*0,75* ρb * fy / ( 0,85 * fc’ )]

Rmax = 6,168

- Tebal efektif, d = h - d' = 2965 mm

- Lebar yang ditinjau, b = 1000 mm

- Momen nominal rencana, Mn = Mu / ϕ = 433,69 kNm

- Faktor tahanan momen,

Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 0,04933

Cek ................Rn < Rmax (aman)

- Rasio tulangan yang diperlukan,

( √ )

- Rasio tulangan minimum,

ρ min = 0,5 / fy = 0,00083

- Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00083

- Luas tulangan yang diperlukan,

As = ρ * b * d = 2471 mm2

IV-89
- Diameter tulangan yang digunakan, D-22 mm

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s = π/4*D2*b /(1/2*As) = 153,848 mm2

- Tulangan arah vertikal pada sisi dalam wing wall,

D22-150,

As = π / 4 * D2 * b / s = 2534 mm2

- Untuk tulangan susut diambil 30% tulangan pokok,

As' = 30% * As = 741 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D16

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s' = π / 4 * D2 * b / As' = 271 mm

- Tulangan arah vertikal pada sisi luar wing wall,

- Digunakan, D16-150, sehingga

As' = π / 4 * D2 * b / s' = 1.340 mm2

4.3.4.1.2. Tulangan Geser

- Gaya geser ultimit, Vu = 350.648 N

- Vc = 1/6*(√ fc') * b * d = 2.465.887 N

- ϕ.Vc = 1.479.532 N

Cek... ϕ.Vc > Vu tidak perlu tulangan geser

IV-90
4.3.4.2. Tinjauan Wing Wall Arah Horisontal

Gambar 4. 40 Notasi

- Tebal, h = hw = 3m

- Lebar, HY = 4,95 m

- Momen ultimit, Mu = Mux = 925,93 kNm

- Gaya geser ultimit, Vu = 1.139,61 kN

- Ditinjau selebar 1 m, maka:

Mu = 187,057 kNm

Vu = 230,223 kN

IV-91
4.3.4.2.1. Tulangan Lentur

- Momen rencana ultimit, Mu = 187,06 kNm

- Mutu beton, K -300, kuat tekan beton fc’= 24,9 MPa

- Mutu baja, U-48, tegangan leleh baja, fy = 480

- Tebal beton, h= 3000 mm

- Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 50 mm

- Modulus elastis baja, Es = 200000

- Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85

- ρb = β1* 0,85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy )

ρb = 0,021

- Rmax = 0,75 * ρb * fy *[1 – ½*0,75* ρb * fy / ( 0,85 * fc’ )]

Rmax = 6,168

- Tebal efektif, d = h - d' = 2965 mm

- Lebar yang ditinjau, b = 1000 mm

- Momen nominal rencana, Mn = Mu / ϕ = 433,69 kNm

- Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 0,02687

Cek ................Rn < Rmax (aman)

- Rasio tulangan yang diperlukan,

( √ )

- Rasio tulangan minimum, ρ min = 0,25*1,4 / fy = 0,0073

IV-92
- Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00006

- Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 2151 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D-16 mm

- Jarak tulangan yang diperlukan,

s = π/4*D2*b /(1/2*As) = 93,472 mm2

- Tulangan arah horisontal pada sisi dalam wing wall,

Digunakan D19-100, As = π / 4 * D2 * b / s = 2835 mm2

- Untuk tulangan susut diambil 30% tulangan pokok,

As' = 30% * As = 645 mm2

- Diameter tulangan yang digunakan, D13

Jarak tulangan yang diperlukan,

s' = π / 4 * D2 * b / As' = 206 mm

- Tulangan arah horisontal pada sisi luar wing wall,

Digunakan tulangan D13-200

As' = π / 4 * D2 * b / s' = 664 mm2

IV-93
4.3.4.2.2. Tulangan Geser

- Gaya geser ultimit, Vu = 230.223 N

- Vc = 1/6*(√ fc') * b * d = 2.453.412 N

- ϕ.Vc = 1.472.047 N

Cek... ϕ.Vc > Vu tidak perlu tulangan geser

4.3.5. Pelat Kaki (Poer)

Panjang kantilever = (4/2)-(400/1000) = 1, 6 m

Mu = (1, 6) (786,4) (1,6/2) = 1.007 kNm

( )( )( )

ρ = 0,0018 (dari hasil tabel B.9 apendiks, Desain Beton

Bertulang edisi V)

As = (0,0018)(975)(1275) = 2.238 mm2/ m

Digunakan tulangan diameter 19 jarak 150mm

IV-94

Anda mungkin juga menyukai