ABSTRAK

Nama : 1. Meri Novita Tanjung

2. Siti Ramadhani

Nama Pembimbing : 1. Dr. Ir. Aniek S Handayani, MT

2. Linda Aliffia Yoshi, ST, MT

Asam levulinat merupakan bahan kimia yang dapat digunakan untuk berbagai industri salah satu
turunan asam levulinat adalah asam akrilat yang dimanfaatkan dalam bentuk polimer sebagai
bahan pelapisan , pengkilat lantai, industri cat, flokulan, karet sintetis dan industri plastik. Dimana
bahan baku pembuatan asam akrilat adalah propilen yang berasal dari fosil yang ketersediaanya
tidak terbarukan.
Asam levulinat dapat diproduksi dari eceng gondok yang ketersediaannya berlimpah di alam dan
dapat diperbaharui dengan cepat sehingga keberadaan asam levulinat diharapkan dapat
mengsubtitusi penggunaan propilen sebagai bahan baku pembuatan asam akrilat.
Pabrik asam levulinat dari eceng gondok akan di dirikan tahun 2020, dan akan beroperasi ditahun
2022 di Sulawesi Tengah tepatnya di kawasan industri Morowali, pemilihan lokasi berdasarkan
faktor primer dan skunder diantaranya dekat dengan produsen bahan baku maupun daerah
pemasaran produk, fasilitas penunjang, transportasi dan tenaga kerja.
Pembuatan asam levulinat dilakukan dengan hidrolisis 2 tahap dimana hidrolisis tahap pertama
dilakukan di reaktor tubular merubah selulosa menjadi glukosa, hemiselulosa menjadi glukosa dan
galaktosa dengan kondisi proses tekanan 30 atm dan suhu 215 ℃ menggunakan katalis asam
sulfat. Adapun reaksi pada reaktor tubular ialah:
Reaksi pada reaktor I (Reaktor Tubular)

I. Selulosa + Air Glukosa

C6H10O5(s) + H2O(l) C6H12O6(l)
Reaksi Hemiselulosa merupakan reaksi Paralel
I. Hemiselulosa + Air Glukosa
6C5H8O4(s) + 6H2O(l) 5C6H12O6(l)
II. Hemiselulosa + Air Galaktosa

iii
 6C5H8O4(s) + 6H2O(l) 5C6H12O6(l)
III. Hemiselulosa + Air Arabinosa
C5H8O4(s) + H2O(l) C5H10O5(l)
IV. Hemiselulosa + Air Xylosa
C5H8O4(s) + H2O(l) C5H10O5(l)
Adapun hidrolisis tahap kedua dilakukan dengan menggunakan reaktor CSTR pada tekanan 15
atm dan suhu 200 ℃. Pada hidrolisis kedua dihasilkan asam levulinat sebagai produk utama, dan
menghasilkan produk samping berupa asam format, dan furfural. Adapun reaksi pada reaktor
CSTR yaitu:
Reaksi pada reaktor II (Reaktor CSTR)
I. Glukosa Asam Levulinat + Asam Format + Air
C6H12O6(l) C5H8O3(l) + CH2O2(l) + H2O(l)
II. Galaktosa Asam Levulinat + Asam Format + Air
C6H12O6(l) C5H10O5(l) + CH2O2(l) + H2O(l)
III. Xylosa Furfural + Air
C5H10O5(l) C5H4O2(l) + 3 H2O(l)
IV. Arabinosa Furfural + Air
C5H10O5(l) C5H4O2(l) + 3 H2O(l)
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroaan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai
adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dengan jumlah
karyawan 182 orang.
Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh :
1. Total modal investasi : Rp. 1.049.817.679.529

2. Modal sendiri : Rp. 700.042.100.423,- (67,1 %)

3. Pinjaman bank : Rp. 342.775.579.106,- (32,9 %)

4. BEP (Break Even Point) : 48,52 % (Tahun Pertama)

5. IRR (Internal Rate of Investment) : 34,51%

Dari hasil analisa ekonomi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pabrik Asam Levulinat
layak untuk didirikan.

iv
 ABSTRACT

Levulinic acid is a chemical that can be used for a variety of industries. One of the levulinic acid
derivatives is acrylic acid which is utilized in the form of polymers as a coating material, floor
gloss, paint industry, flocculants, synthetic rubber and the plastics industry. Where the raw material
for making acrylic acid is propylene derived from fossils whose availability is not renewable.
Levulinic acid can be produced from water hyacinth whose availability is abundant in nature and
can be renewed quickly so that the presence of levulinic acid is expected to substitute the use of
propylene as a raw material for the production of acrylic acid.
Levulinic acid factory from water hyacinth will be established in 2020, and will operate in 2022
in Central Sulawesi, precisely in the Morowali industrial area, location selection based on primary
and secondary factors including close to raw material producers and product marketing areas,
supporting facilities, transportation and labor work.
The production of levulinic acid is carried out by 2-step hydrolysis where the first stage of
hydrolysis is done by a tubular reactor converting cellulose to glucose, hemicellulose into glucose
and galactose under process conditions of 30 atm pressure and 215 ℃ temperature using sulfuric
acid catalyst. The reaction in the tubular reactor is:
Reaction in reactor I (Tubular Reactor)
I. Cellulose + Water Glucose
C6H10O5(s) + H2O(l) C6H12O6(l)
Hemicellulose reaction is a parallel reaction
II. Hemicellulose + Water Glucose
6C5H8O4(s) + 6H2O(l) 5C6H12O6(l)
III. Hemicellulose + Water Galactose
6C5H8O4(s) + 6H2O(l) 5C6H12O6(l)
IV. Hemicellulose + Water Arabinose
C5H8O4(s) + H2O(l) C5H10O5(l)
V. Hemicellulose + Water Xylose
C5H8O4(s) + H2O(l) C5H10O5(l)

v
The second stage of hydrolysis is carried out using a CSTR reactor at a pressure of 15 atm and a
temperature of 200 ℃. In the second hydrolysis levulinic acid is produced as the main product,
and produces side products such as formic acid and furfural. The reaction in the CSTR reactor are:
Reaction in reactor II (CSTR reactor)
I. Glucose Levulinic Acid + Formic Acid + Water
C6H12O6(l) C5H8O3(l) + CH2O2(l) + H2O(l)
II. Galactose Levulinic Acid + Formic Acid + Water
C6H12O6(l) C5H10O5(l) + CH2O2(l) + H2O(l)
III. Xylose Furfural + Water
C5H10O5(l) C5H4O2(l) + 3 H2O(l)
IV. Arabinose Furfural + Water
C5H10O5(l) C5H4O2(l) + 3 H2O(l)
The company is a Limited Liability Company (PT) where the organizational structure used is line
and staff. The company is led by a managing director with 182 employees.
From the results of an economic analysis conducted, obtained:
1. Total investment capital: Rp. 1,049,817,679,529
2. Own capital: Rp. 700,042,100,423 (67.1%)
3. Bank loans: Rp. 342,775,579,106 (32.9%)
4. BEP (Break Even Point): 48.52% (First Year)
5. IRR (Internal Rate of Investment): 34.51%
From the results of the economic analysis above, it can be concluded that the Levulinic Acid plant
is feasible to be established.

vi