Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK

I.Pengantar

1.1 Komposisi Tanah Lokasi Ukur

Tanah terdiri dari campuran partikel-partikel padat,cair dan gas yang membentuk lapisan-
lapisan tanah,yang mempunyai tahanan jenis tanah berbeda-beda. Perubahan tahanan jenis
tanah pada Lokasi pengukuran terdapat berbagai komposisi tanah bervariasi baik vertical
maupun horizontal.

Lokasi Ukur terdiri dari tanah Timbunan sehingga pada bidang Horizontal terdapat lapisan
tanah diperoleh dua atau lebih jenis tanah.
Untuk memperoleh tahanan jenis tanah Horizontal sebenarnya adalah sangat sulit karena
tanah terdiri dari kombinasi dua atau lebih macam lapisan tanah. Oleh sebab itu yang dapat
diperoleh hanya tahanan tanah rata-rata dengan jalan mengadakan pengukuran sebanyak tiga
kali sesuai Permintaan.

1.2 Pengelompokan Tanah dan Kisaran Nilai Tahanan Jenis

Tahanan Jenis tanah pada berbagai buku menunjukan tahanan jenis tanah untuk bermacam-
macam tanah dan kerikil namun table dari Rudenberg mempunyai keuntungan karena
bentuknya sederhana.Lihat table 1 dibawah:
Jenis Tanah Tahanan Jenis Tanah Rata-rata
Tanah basah organic 10 Ohm – m
Tanah Lembah 102 Ohm – m
Tanah kering 103 Ohm – m
Tanah keras 104 Ohm – m
Resistansi jenis tanah rata-rata pada suatu daerah atau wilayah memiliki
perbedaan yang cukup besar contohnya pada tabel 2 dan 3 nilai resistansi jenis
tanah di bawah ini.

No Jenis Tanah Resistansi jenis tanah (ohm.meter)


1 Tanah rawa 10 – 30
2 Tanah pertanian >30 – 100
3 Pasir basah >100 – 200
4 Kerikil basah >200 – 500
5 Kerikil kering >500-1000
6 Tanah Berbatu >1000 – 3000
Sumber: Peraturan umum tentang elektroda batang bumi (SNI 04. 0225- 2000)

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 1 dari 7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK

Tabel 3 Resistansi Jenis Tanah 2


Resistansi jenis Tanah
No Jenis Tanah (ohm-m)
1 Tanah Organik 10
2 Tanah Basah 100
3 Tanah Kering 1000
4 Tanah Berbatu 10000
Sumber: IEEE Std 81 – 1983

1.3 Temperatur Udara


Temperatur Udara disekitar elektroda pembumian ukur (270C-310C) mempengaruhi nilai
tahanan jenis tanah. Pengaruhnya sangat besar pada temperature dibawah titik beku.
Berdasarkan percobaan United Bureau of Standard,tempratur udara sekitar 20 0C -35 0C,
dapat lebih rendah dari nilai Ukur dengan faktor Koreksi Pengukuran 0,75.
1.4 Kelembaban Tanah
Besar tahanan jenis tanah sangat dipengaruhi oleh konsentrasi air tanah. Pada harga
kelembaban yang rendah diperoleh tahanan jenis pembumian yang besar dan sebaliknya bila
harga atau konsentrasi air di dalam tanah besar, maka harga tahanan jenis pembumian
menjadi kecil. Hal ini disebabkan karena proses mengalir arus listrik didalam tanah sebagian
besar adalah proses elektrolisis. air dalam tanah akan mempengaruhi tahanan jenis tanah.
ρ =1/ σ , dimana ρ = Tahanan jenis tanah (Ohm - m) dan σ = Konduktivitas tanah (Mho/m)
Untuk keadaan tanah dengan DPL antara 25 M -65 M dengan konsentrasi air 15%,tahanan
jenis tanah dianggap Normal, Faktor Koreksi dianggap 1.

1.5 PERHITUNGAN TAHANAN JENIS


GAMBAR KERJA

1. Susunan Wenner Gardu Induk Perdagangan


Metode 2 Wenner

Dimana :
ρ= Tahanan Jenis Tanah [Ω.m]
R = tahanan yang terukur [Ω]
a = jarak antara elektroda [m]
b = elektroda yang tertanam [m]

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 2 dari 7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK

Metode 2 Driven Rod

Dimana :
R = Tahanan pembumian elektroda batang [Ω]
ρ = Tahanan jenis tanah [Ω.m]
L = Panjang batang yang tertanam [m]
a = Jari-jari elektroda batang [m]

Diagram Pengukuran

Prosedur Pengukuran ( minimal 3 kali)


1. Persiapan alat dan alat ukur penelitian.
2. Penanaman 4 atau 3 buah elektroda batang dengan jarak yang sama.

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 3 dari 7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK
3. Perakitan rangkaian sumber tegangan searah. (baterei 12 Volt)
4. Pemasangan amper meter antara output sumber tegangan searah yang dihubungkan
dengan ujung elektroda ke-1 dan ke-2 Catat arus yg terukur
5. Untuk 4 Elektroda pasang Volt Meter antara elektrode ke-3 dan ke-4, catat Tegangan
diukur.
6. Untuk 3 Elektroda, kaki 4 ditiadakan Tegangan diukur antara elektrode ke-3 dan
sumber baterei catat Tegangan diukur
7. Hitung R34 dengan rumus R= R(34) = V(34)/I

II. HASIL UKUR


2.1 PENGUKURAN RESISTANSI TANAH DAN TAHANAN JENIS TANAH
(LOKASI GARDU INDUK PERDANGAN)
Lokasi Pengukuran DPL 65 Meter dengan Koordinat 3°7'33.79"U 99°21'11.94"T

Hari/Tanggal : Rabu/ 20 Nopember 2019

Jam ` : 12.00 s/d 13.00 Wib

Lokasi : Gardu Induk PERDAGANGAN

Kondisi cuaca : Cerah/ Tanah kering

Tempratur : 32 0C

Diameter Elektroda : 0,9 Cmeter

Kedalaman Elektroda : 16 C meter

Dengan Formulasi

𝐾1. 𝑅
P= 𝐾2

K1= 4. 𝜋 𝑎 untuk a = 5 M, maka harga K1= 43,40

K2 = 1+ P1 – P2 = 2

1. Hasil Pengukuran dan Tabulasi Titik satu

1,00 P R I V P

223,29
Harga Rata-rata Tahanan Jenis tanah pada Pengukuran titik satu 223,29 Ω-m

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 4 dari 7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK
2. Hasil Pengukuran dan Tabulasi Titik dua

2,00 P R I V P

Harga Rata-rata Tahanan Jenis tanah pada Pengukuran titik dua 223,29 Ω-m

3. Hasil Pengukuran dan Tabulasi Titik Tiga

ƒ= P rata-
3 P R I V P ∆R/∆p
R
rata

6,97 218,75
7,07 221,88
P2 = (P1. R2) / R1 7,17 225,02
7,27 228,16
7,37 231,30
7,47 234,44
7,57 237,58
7,67 240,71
7,77 243,85
7,87 246,99
7,97 250,13
231,30

Dari Persamaan Tahanan Jenis Tanah diperoleh P ≈ R maka P1 ≈ R1 berarti dapat kita buat
Persamaan P1 / P2= R1 / R2, dan P2 = (P1. R2) / R1 hingga diperoleh Harga Rata-rata Tahanan
Jenis tanah pada Pengukuran titik satu 231,30 Ω-m

SIMPULAN : Sesuai SNI 04-0225-2000 tahanan jenis tanah GI PERDAGANGAN jenis


Tanah Pasir Basah lapisan Horizontal (campuran Tanah timbunan antara kerikil dengan Pasir
Basah) dengan Harga antara >200-500 Ω - m dengan rata-rata nilai 231,30 Ω-m

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 5 dari 7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK
2.2 PENGUKURAN RESISTANSI TANAH DAN TAHANAN JENIS TANAH
(LOKASI GARDU INDUK BINJAI)
Lokasi Pengukuran :DPL 25 Meter dengan Koordinat 3°38'46.49"U 98°30'25.09"T
Hari/Tanggal : Rabu/ 20 Nopember 2019

Jam ` : 17.00 s/d 18.30 Wib

Lokasi : Gardu Induk Binjai

Kondisi cuaca : Cerah/ Tanah kering

Tempratur : 29 0C

Diameter Elektroda : 0,9 Cmeter

Kedalaman Elektroda : 16 C meter

Gardu Induk Binjai diukur Metode Driven Rod, jarak antara Elektroda 5 Meter

Formula dapat dipersingkat sebagai Berikut:

Dimana :
P = X/Y dengan harga X = K1 R dengan Konstanta K1 = 0,69
X = 2π L R dan Y = 4,95
Y = Ln (4L/a)-1
Pengukuran Titik satu
P=
P
1 R I V X Y X/Y

2. Pengukuran titik dua

P=
P
2 R I V X Y X/Y

3. Pengukuran titik tiga

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 6 dari 7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,LABORATORIUM LISTRIK
P=
P
3 R I V X Y X/Y

P rata-rata Tahanan Jenis Tanah di Gardu Induk Bijai dapat di hitung

(P 1+ P 2+ P 3 )/3 = (58,98 + 96,69 + 114,78)/3 = 90,15 Ω - m

SIMPULAN : Sesuai SNI 04-0225-2000 tahanan jenis tanah GI Binjai jenis Tanah krikil
Basah lapisan Horizontal (campuran Tanah timbunan antara Pasir basah dengan Tanah
pertanian) dengan Harga antara >50-110 Ω - m dengan rata-rata nilai : 90,15 Ω - m.

III. Penutup

Prakiraan Harga tahanan jenis yang direpresentasikan dengan  pada persamaan diatas.
Harga tahanan Jenis ini dianggap paling jelek,yang diukur secara Horizontal dipengaruhi
faktor :a. Keadaan struktur tanah Horizontal antara lain ialah struktur geologinya(tanah liat,
rawa, berbatu,berpasir, dan sebagainya., b. Unsur kimia yang terkandung dalam tanah, seperti
garam, logam, dan mineral-mineral lainnya.,c. Keadaan iklim, basah atau kering., d.
Temperatur tanah dan jenis tanah.

Juru Ukur Tahanan Jenis Tanah


Juru Ukur/Penanggung jawab,

Sesuai Ref. Tugas No. 295/PM.IV/PPN/2019 tanggal 05 November 2019 hal. 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai