Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH KIMIA

“Laporan Percobaan Gunung Berapi”

Dosen Pengampu :
Rabiah Afifah Daulay, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 1
NAMA NIM

ALYA ASTAMI 0305181024

KANIA UTARI 0305182079

ANANDA NABILA RISQI NST 0305182084

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
PRAKTIKUM PERCOBAAN GUNUNG BERAPI

SEKILAS INFO

Tahukah kamu?

Bahwa magma pada gunung berapi terbentuk saat bawah bumi meleleh. Volume
magma yang terus bertambah di saat massanya tetap membuat magma menjadi lelehan yang
kurang padat dibandingkan batuan disekitarnya.

I. TUJUAN
Praktik ini adalah sebuah percobaan untuk membuat replika dari gunung
berapi yang meletus mengeluarkan cairan magma.

II. TEORI
Selain dianggap sebagai fenomena alam, peristiwa gunung meletus sebenarnya
peneliti bisa mengetahui dan bagaimana prosesnya. Sebelum mengeluarakan lahar
panas atau yang sering disebut dengan magma, sebenarnya terdapat 3 faktor yang
mempengaruhinya yaitu daya apung magma, tekanan yang disebabkan gas yang
timbul dalam magma, dan adanya magma baru yang masuk kedalam ruang magma
sehingga mendorong magma di dalamnya untuk keluar. Magma dalam gunung
berapi terbentuk saat lapisan bumi atau kerak bawah bumi meleleh. Volume magma
yang terus bertambah di saat massanya tetap membuat magma menjadi lelehan yang
kurang badat dibandingkan batuan di sekitarnya. Sebuah gunung berapi yang
meletus akan mengeluarkan sebuah lahar panas yang berwarna merah dan akan
membakar rumput serta phon-pohon yang berada pada di sekitar gunung. Namun
tenang saja, replika dari gunung berapi yang kita buat ini tidaklah mengeluarkan
lahar panas yang sebenarnya melainkan hanya sebuah tiruan. Lahar yang
dikeluarkan dari replika ini sangatlah aman karena menggunakan bahan-bahan yang
tidak berbhaya dan aman untuk digunakan.

III. HIPOTESIS
Asam Asetat (CH3COOH) jika dilarutkan dalam air merupakan asam lemah,
artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain
akan membentuk gas CO2. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidroksida (OH).

IV. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Sendok
2. Gelas
3. Replika gunung berapi
b. Bahan
1. Soda Kue (NaHCO3)
2. Detergen
3. Cuka makan (CH3COOH)
4. Pewarna makanan (merah)
5. Air (H2O)

V. PROSEDUR KERJA
1. Campurkan detergen, soda kue, dan pewarna makanan.
2. Masukkan cuka kedalam lubang gunung berapi yang sudah berisikan campuran
soda kue, detergen, dan pewarna makanan.
3. Gunung akan mengeluarkan cairan buih yang tampak seperti lahar panas yang
sesungguhnya.

VI. HASIL PENGAMATAN

NO AIR SODA KUE DETERGEN CUKA KETERANGAN


1. Campur ke 1 sdm 1 sdm 5 sdm Reaksi : +++
cuka Buih : ++++
2. Campur ke 2 sdm 2 sdm 15 sdm Reaksi : ++++
cuka Buih : +++++

Keterangan :
Sdm = sendok makan
+ = tidak ada
++ = sangat sedikit
+++ = sedikit
++++ = banyak
+++++ = banyak sekali

VII. PEMBAHASAN
Asam asetat atau cuka (CH3COOH, CH3COOH, CH3COH) adalah senyawa
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan
asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion 𝐻 + dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa
disebut soda kue (NaHCO3) adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan
bersifat basa lemah. Sennyawa ini digunakan dalam pembuatan roti dan kue karena
bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti
mengembang. Selain itu, natrium bikarbonat juga digunakan dalam pengobatan,
misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk mentralkan asam lambung. Lalu basa,
yaitu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH).
Basa dalam keadaan murni pada umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.
Basa merupakan sifat dari detergen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat
diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan
senyawa basa akan menghasilkan senyawa netral. Sesuai dengan percobaan ini asam
cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2.
Pada reaksi yang pertama kami menggunakan 1/2 gelas air, 1 sendok makan
soda kue, 1 sendok makan detergen, 5 sendok makan cuka, kemudian yang
dihasilkan adlah buih yang lumayan banyak dan dengan reaksi yang cepat.
Percobaan kedua ami menggunakan ½ gelas air, 2 sendok makan soda kue, 2 sendok
makan detergen, dan 15 sendok makan cuka, kemudian menghasilkan buih yang
banyak sekali dengan juga reaksi yang cepat.

VIII. EVALUASI
1. Jelaskan Fungsi dari setiap bahan dalam eksperimen ini!
Jawab:
Eksperimen ini menggunakan bahan cuka, soda kue, air, dan detergen.
Adapun fungsi dari cuka adalah sebagai asam asetat yang jika dilarutkan
dalam air merupakan sebuah asam lemah. Kemudian natrium bikarbonat atau
biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam
air akan bersifat basa lemah. Fungsi detergen adalah sebgai pembuat buih
yang seolah mengembang bagaikan lahar panas. Fungsi air adalah sebagai
penetral dari seluruh bahan yang ada, dan fungsi pewarna makanan adalah
sebagai pewarna dari lahar yang nantinya akan terbentuk.
2. Carilah melalui berbagai refrensi mengenai proses meletusnya gunung berapi
dari perspektif sains dan Al-Qur’an!
Jawab:
Proses meletusnya gunung berapi dari perspektif sains yaitu
Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan pemecahan awal dari teka-
teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempabumi dan
gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan dan air di permukaan. Kedua
factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi magma
serta lokasi dan kejadian gunungapi. Panas bagian dalam bumi merupakan
panas yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu,
bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif alami, seperti
elemen-elemen isotop K, U dan Th terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk
lebih panas, tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan
perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas
dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam bumi
ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan
pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak
menyebar dan menyempit disekitarnya. Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35
km di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi
padat, kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir
termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70 120 km dan terpecah
menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng
bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel. Bagian
alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut
juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu
dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir
melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal
lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliar tahun, sedangkan kerak
samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200
juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera
karena perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di astenofir.
Penampang bumi. Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari
oksida yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke
permukaan dari kedalaman lk. 200 km melalui mantel, hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet
dalam peridotit pada bagian atas mantel.
Proses meletusnya gunung berapi dari perspektif Al-Qur’an terdapat
pada :
Qs.An-Naml[27]:
88. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal dia BERJALAN SEPERTI JALANNYA AWAN. Perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Qs.Thur[52]:
10. Dan gunung benar-benar berjalan.
- Ilmu teknologi modern menyatakan bahwa gunung bergerak 1-5 cm setiap
tahunnya. Gerakan ini disebabkan oleh adanya gerakan kerak bumi tempat
gunung-gunung berada. Kerak bumi ini seperti MENGAMBANG di atas
lapisan magma yang lebih rapat.
- Pada awal abad ke-20 ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener
mengemukakan bahwa pada awalnya benua-benua pada permukaan bumi
menyatu, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda sehingga terpisah
ketika bergerak saling menjauhi.
- Pada tahun 1980 (50 tahun setelah kematian Alfred Wegener) para ilmuwan
baru setuju dengan pernyataan Wegener yang ia tuangkan dalam sebuah
tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah
daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang
dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
- Pergerakan kerak Bumi ini ditemui setelah penyelidikan geologi yang
dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagai
berikut :
- Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km,
terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut plat. Terdapat enam plat utama, dan
beberapa plat kecil.
- Menurut teori yang disebut plat tektonik, plat-plat ini bergerak pada
permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan
benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. plat-plat
tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi
bumi secara perlahan.
-Ajaibnya, dalam ayat tersebut Allah menggunakan perumpamaan gerakan
gunung sebagaimana MENGAPUNGNYA perjalanan awan. Hal ini sungguh
tepat karena seperti diketahui bahwa lempeng bumi mengapung diatas isi bumi
yang hampir seluruhnya adalah cairan panas. Hal ini secara tidak langsung
ditegaskan oleh Ilmuwan modern yang menggunakan istilah Continental Drift
(Gerakan Mengapung Benua) untuk gerakan ini.
2. ~ GUNUNG PADA STRUKTUR BUMI.
Qs.Al-Naba[78]:
7. Dan gunung-gunung sebagai PASAK.
Qs.Al-Nahl[16]:
15. Dan Dia MENANCAPKAN gunung-gunung di bumi supaya bumi itu
tidak MENGGUNCANGMU, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-
jalan agar kamu mendapat petunjuk.
Qs.Al-Ghasyiah[88]:
19. Dan gunung-gunung, bagaimana ia DITEGAKKAN.
Qs.Al-Naziat[79]:
32. Dan Dia MEMANCANGKAN gunung-gunung dengan teguh.
Qs.Al-Anbiya[21]:
31. Dan Kami telah jadikan di bumi ini gunung-gunung yang KOKOH supaya
bumi itu (tidak) MENGGUNCANG mereka.
[-] Secara garis besar ilmu Geologi, gunung tercipta akibat adanya tubrukan
antara dua lempeng yang mengakibatkan adanya retakan/patahan dimana dari
celah tersebut keluar magma yang menekan keatas psehingga terjadi benjolan
pada bagian permukaan bumi. Magma tersebut lama-kelamaan mengeras dan
membentuk sedimen yang TERTANCAP jauh hingga ratusan kilometer
kedalam perut bumi. Lagi-lagi Al-Quran benar mengenai gunung yang
DITANCAPKAN.
[-] Terbentuknya gunung dari proses diatas menjadikan kedua lempeng yang
bertubrukan tersebut menjadi lebih stabil dan sulit untuk bergeser antara satu-
sama lain. Fungsi gunung disini persis seperti fungsi paku yang
MEMANCANG dua bagian kayu menjadi satu kesatuan struktur. Dengan kata
lain, Al-Quran menjelaskan bahwa Allah MEMANCANGKAN gunung
sebagai paku yang menempelkan lempeng bumi.
[-] Jika tidak ada gunung yang memaku antara satu lempeng dengan lempeng
lainnya, maka akan dipastikan permukaan bumi akan tidak stabil dan akan
selalu BERGUNCANG, gempa dimana-mana. Allah maha pemurah dan maha
penyanyang.

IX. KESIMPULAN
Baking soda apabila dicampur dengan cuka yang diberi pewarna dan detergen maka
akan menghasilkan semburan laksana lava dari gunung berapi berwarna merah. Perlu
diperhatikan jumlah cuka yang dituangkan karena bila terlalu sedikit dan terlalu kecil jadi
cuka yang diberikan maka reaksi akan berlangsung agak lama dan buih yang dihasilkan
pun tidak teralu banyak. Namun, jika cuka yang diberikan banyak maka akan
mendapaktkan reaksi yang cepat serta buih yang banyak.

X. REFERENSI

https://www.dosenpendidikan.co.id/gunung-berapi/

https://www.facebook.com/Al.Quran.Alasan.Aku.Islam/photos/22-penjelasan-al-quran-
mengenai-gunung1-pergerakan-gunung-qs-an-naml-27-88-dan-k/591157624238902/

https://example51815.wordpress.com/2016/04/18/al-quran-menjelaskan-tentang-sifat-air/

https://muslim.or.id/20141-mengaitkan-gunung-meletus-dengan-ayat-al-quran.html

https://theconversation.com/mengapa-gunung-api-meletus-84720

Anda mungkin juga menyukai