Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain, baik
itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di sekitarnya.
Dan setiap manusia sangat membutuhkan itu semua, karena manusia tidak dapat
hidup secara individu, dalam kehidupannya pasti membutuhkan pertolongan dari
orang lain. Dan untuk mewujudkan itu semua diperlukan komunikasi yang baik.
Tidaklah asing bagi kita sebagai warga Negara Indonesia dengan adanya
perbedaan budaya di kalangan masyarakat kita ,karena mengingat begitu luasnya
wilayah indonesia . Hal ini patutlah membuat kita sebagai warga Negara Indonesia
menjadi bangga akan kekayaan kebudayaan kita. Pada kenyataanyaseringkali kita
tidak bisa menerima atau merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan perbedaan-
perbedaan yang terjadi akibat interaksi tersebut, seperti masalah perkembangan
teknologi, kebiasan yang berbeda dari seorang teman yang berbeda asal daerah atau
cara-cara yang menjadi kebiasaan (bahasa, tradisi atau norma) dari suatu daerah
sementara kita berasal dari daerah lain.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dari budaya atau kebudayaan ?
2. Apa saja unsur-unsur budaya atau kebudayaan ?
3. Apa saja ciri-ciri budaya atau kebudayaan ?
4. Apa yang dimaksud dari komunikasi ?
5. Apa saja unsur-unsur komunikasi?
6. Apa saja tujuan dari komunikasi ?
7. Apa saja fungsi dari komunikasi ?
8. Bagaimana hubungan komunikasi dan kebudayaan ?
9. Bagaimana pengaruh budaya terhadap cara komunikasi individu?
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari budaya atau kebudayaan.


2. Untuk mengetahui unsur-unsur budaya atau kebudayaan.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri budaya atau kebudayaan.
4. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi.

1
5. Untuk mengetahui unsur-unsur komunikasi.
6. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi.
7. Untuk mengetahui fungsi dari komunikasi.
8. Untuk mengetahui hubungan komunikasi dan kebudayaan.
9. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap cara komunikasi individu.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya atau Kebudayaan
1. Pengertian Budaya atau Kebudayaan
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, yakni bentuk
jamak dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang bersangkutan
denganakal. Selain itu kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi.
Jadi budaya adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal
budi,hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar
diubah.2
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat,bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan,kesenian, moral, hukum, adat dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan
oleh sekumpulan anggota masyarakat.3Merumuskan sebagai semua hasil karya, rasa,
dancipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan
kebudayaankebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan
olehmanusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya
dapatdiabdikan untuk keperluan masyarakat.4
Beberapa pendapat ahli mengenai pengertian budaya,yaitu:
a) Edward T.Hall

1
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan
(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 16.
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3 (Jakarta: Balai
Pustaka,2000), h. 169.
3
Soerjono, Soekanto. Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 150-151
4
Selo Soemardjan dan SoelaemanSoemardi, Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: YayasanBadan Penerbit
Fakultas Ekonomi UI, 1964), h. 115.

3
Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan.
b) Larry A.Samovar dan Richard E.Porter
Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan,
pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki, agama, pilihan
waktu,peranan,relasi, ruang konsep yang luas, dan objek material atau
kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau
suatu generasi.
c) Gudkunts dan Kim
Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang dalam sebuah kelompok yang
besar.
d) Levo- Henrikson
Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupan kita setiap hari, terutama
pandangan hidup, apapun bentuknya baik itu mitos maupun sistem nilai dalam
masyarakat.5
e) Raymond Williams
Budaya sebagai “suatu cara hidup tertentu” yang dibentuk oleh nilai, tradisi,
kepercayaan, objek material, dan wilayah (territory). Budaya adalah suatu
ekologi yang kompleks dan dinamis dari orang, benda, pandangan tentang
dunia, kegiatan, dan latar belakang (setting) yang secara fundamental
bertahan lama tetapi juga berubah dalam komunikasi dan interaksi sosial yang
rutin. Budaya adalah cara kita berbicara dan berpakaian, makanan yang kita
makan, dan cara kita menyiapkan dan mengkonsumsinya,cara kita membagi
waktu dan ruang, dan semua detail lainnya membentuk kehidupan sehari-hari.6
f) Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budimanusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zamandan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagairintangan dan kesukaran
didalam hidup dan penghidupannya guna mencapaikeselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.7

5
Unknown,”Makalah Komunikasi dan Budaya”, di akses
darihttp://anthoposthink02.blogspot.com/2014/01/makalah-komunikasi-dan-budaya.html?m=1, pada tanggal 28
januari 2014.
6
Lull, James,MediaCommuniacation, Culture : A Global Approach, Cetakan ke -1. Penerjemah : A.Setiawan
Abadi,( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1995),h.77.
7
Ki Hajar, Dewantara, Kebudayaan (Yogyakarta: Penerbit Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1994).

4
Jadi, kebudayaan mencakup semuanya yang di dapatkan atau dipelajari
olehmanusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu
yangdipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala cara-
caraatau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak. Seorang yang meneliti
kebudayaantertentu akan sangat tertarik objek-objek kebudayaan seperti rumah,
sandang,jembatan, alat-alat komunikasi dan sebagainya.
2. Unsur-unsur Budaya atau Kebudayaan
Unsur-unsur pokokkebudayaan yang dikemukakan oleh Melville J.
Herskovits, bahwa unsur pokok kebudayaan terbagi menjadi empat bagian yaitu:
Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.8
Sedangkan BronislawMalinowski, menyebut unsur-unsur kebudayaan antara
lain:
a) Sistem normal yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakatdi dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
b) Organisasi ekonomi.
c) Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa
keluargamerupakan lembaga pendidikan yang utama.
d) Organisasi kekuatan.

Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture universal, yaitu:

a) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat


rumahtangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya.
b) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian,
peternakan,sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
c) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum,sistem perkawinan).
d) Bahasa (lisan maupun tertulis).
e) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
f) Sistem pengetahuan.
g) Religi (sistem kepercayaan).9
3. Ciri-ciri Budaya atau Kebudayaan

8
Selo Soemardjan dan SoelaemanSoemardi, Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Yayasan Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi UI, 1964), h. 78
9
Soerjono, Soekanto. Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 154

5
Ada beberapa macam ciri-ciri budaya atau kebudayaan, diantaranya
adalahSebagai berikut:
a) Budaya bukan bawaan tapi dipelajari.
b) Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke kelompok
danDari generasi ke generasi.
c) Budaya berdasarkan simbol.
d) Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu.
e) Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku
pengalamanManusia yang jumlahnya terbatas.
f) Berbagai unsur budaya saling berkaitan.
g) Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar
untukMenilai budaya lain).10
Selain penjelasan ciri-ciri budaya atau kebudayaan di atas, kebudayaan
yangDimiliki oleh masyarakat Indonesia mempunyai ciri atau sifat yang sama.
DimanaSifat-sifat budaya itu akan memiliki ciri yang sama bagi semua kebudayaan
manusiaTanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat
hakikiYang berlaku umum bagi semua budaya dimanapun. Sifat hakiki dari
kebudayaanTersebut antara lain :
a) Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
b) Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu
dantidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
c) Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
d) Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang,
dan tindakan-tindakan yang diizinkan.11
4. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-
anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat
memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual maupun materiil. Kebutuhan-

10
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya (Bandung: PT.RemajaRosdakarya,
2005), h. 122.
11
Elly M.Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Cet.II; Jakarta: 2007), h.27.

6
kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan
yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena
kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan
hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata
Latin communisyang berarti “sama”, communico, communicatio, atau
communicareyang berarti “membuat sama” (tomakecommon). Istilah pertama
(communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar
dari kata-kata Latin lainnnya yang mirip. Kata lain yang mirip dengan komunikasi
adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan.
Komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk
mencapai tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Berbicara tentang
definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar ataupun yang salah. Seperti juga
model atau teori, definisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjalaskan
fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin
terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media
elektronik,” atau terlalu luas mislanya “Komunikasi adalah interaksi antara dua
makhluk hidup atau lebih,” sehingga para peserta komunikasi ini mungkin termasuk
hewan, tanaman, dan bahkan jin.12
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua
pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk
merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek
tertentu yang diharapkan.
Berikut ini pengertian komunikasi berdasarkan para ahli :
a) Onong Cahyana Effendi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu , mengubah sikap , pendapat , atau perilaku ,
baik dengan cara lisan ( langsung ) ataupun tidak langsung ( melewati media )

12
Mulyana, Deddy,. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 45

7
b) Raymond Ross
Komunikasi merupakan proses menyortir , memilih , serta pengiriman simbol
- simbol yang sedemikian rupa sehingga membantu pendengar menanggapinya
dengan respon atau makna dari pemikiran yang sama dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator.
c) Harold Laswell
Komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa , berbicara apa , melewati
media apa , terhadap siapa , serta apa dampaknya.
d) Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima
secara sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka
e) Himstreet dan Beaty
Komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi antar individu
melewati sebuah sistem yang lazim ( biasa ) , baik dengan simbol - simbol ,
sinyal - sinyal , maupun perilaku atau tindakan.
f) Hovland, Janis serta Kelley
Komunikasi adalah proses individu mengirimkan rangsangan ( stimulus )
yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.
Pada pengertian ini mereka berpendapat komunikasi merupakan sebuah
proses.
g) Bovee
Komunikasi merupakan sebuah proses pengiriman atau penerimaan pesan.
h) Laswell
Komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa
dengan cara apa , terhadap siapa dengan efek apa.
i) Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak - pihak saling menggunakan
informasi untuk mencapai tujuan bersama dan berkaitan dengan hubungan
yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan serta pembangkitan balasannya.
j) Kafried Knapp
Komunikasi adalah interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol
linguistik , seperti sistem simbol verbal ( kata - kata ) dan non verbal. Sistem
ini dapat disosialisasikan dengan cara langsung atau tatap muka atau melalui
media lain seperti tulisan , oral, dan visual.

8
k) Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang
kepada orang lain.
l) Theodorson&Thedorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.13
Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses
pembentukan,penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam
diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
2. Unsur-unsur Komunikasi
Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur utama yang wajib terpenuhi
karena merupakan sebuah bentuk kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu unsur
tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Setiap unsur dalam komunikasi itu
mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan satu sama lainnya.
Unsur-unsur komunikasi tersebut yaitu :
a. Komunikator / pengirim / sender , yaitu orang yang menyampaikan isi
pernyataannya terhadap komunikan. Komunikator bertanggung jawab dalam
faktor mengirim kabar dengan jelas , memilih media yang cocok untuk
menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan apakah pesan telah
diterima dengan baik oleh komunikan.
b. Komunikan/ penerima / receiver , yaitu dalah penerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan
bertanggung jawab untuk dapat mememahami isi pesan yang telah
disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan juga memberikan umpan
balik kepada komunikator untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan
dipahami secara sempurna.
c. Saluran / media / channel , yaitu saluran atau jalan yang dilalui oleh pesan
pernyataan komunikator terhadap komunikan maupun sebaliknya. Pesan dapat
berupa kata–kata dan tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat
dipakai untuk mengirim melewati beberapa channel yang berbeda, seperti

13
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007. Hal
78

9
telepon, televisi , fax , photocopy , email , dan sebagainya. Pemilihan channel
dalam proses komunikasi tergantung pada sifat kabar yang bakal
disampaikan.14
3. Tujuan Komunikasi
Secara khusus komunikasi bertujuan untuk :
a) Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
b) Menyusun rencana untuk menyelesaiakan tujuan
c) Mengorganisasi SDM serta sumber daya lainnya secara efekti dan efisisen.
d) Menyeleksi , mengembangkan dan menilai anggota organisasi.
e) Memimpin , mengarahkan , memotivasi dan menciptakan iklim yang
memunculkan keinginan untuk memberikan kontribusi, dan
f) Mengendalikan prestasi.

Menurut Hewitt , tujuan komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Mendalami atau mengajarkan sesuatu.


b) Mempengaruhi perilaku seseorang Mengungkapkan perasaan.
c) Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain.
d) Berhubungan dengan orang lain.
e) Menyelesaian suatu permasalahan atau persoalan.
f) Mencapai suatu tujuan.
g) Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik.
h) Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain.
4. Fungsi Komunikasi
a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam
beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan
formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan
menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana
mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja
jika itu di bawah standar.

14
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
H.85

10
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka
merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di
dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana
anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena
itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan
kebutuhan sosial.
d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan
kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna
mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif .15

C. Hubungan Komunikasi Dan Kebudayaan


Antara komunikasi dan kebudayaan , keduanya tidak dapat dipisahkan,
karenaantara yang satu dengan satunya lagi memiliki kaitan yang sangat mendalam.
Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi
mata uang.Budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya
komunikasi pun turut menentukan memelihara, mengembangkan atau mewariskan
budaya seperti yang dikatakan Edward T. Hall bahwa komunikasi adalah Budaya dan
Budaya adalah komunikasi.
Tidak banyak orang menyadari bahwa bentuk-bentuk interaksi antarbudaya
sesungguhnya secara langsung atau tidak melibatkan sebuah komunikasi.Pentingnya
komunikasi antarbudaya mengharuskan semua orang untuk mengenal panorama
dasar-dasar komunikasi antarbudaya itu.Komunikasi itu muncul, karena adanya
kontak, interaksi dan hubungan antar warga masyarakat yang berbeda
kebudayaannya. Jadi sebenarnya tak ada komunitas tanpa kebudayaan, tidak ada
masyarakat tanpa pembagian kerja, tanpa proses pengalihan atau transmisi minimum
dari informasi. Dengan kata lain, tidak ada komunitas, tidak ada masyarakat, dan tidak
ada kebudayaan tanpa komunikasi. Di sinilah pentingnya kita mengetahui komunikasi
antarbudaya itu.
Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial
kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya
yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Maka dari itu kita perlu

15
https://www.academia.edu/37833643/PENGARUH_BUDAYA_TERHADAP_KOMUNIKASI_MAHASISW
A_FAKULTAS_ILMU_KOMUNIKASI_UNISBA_2017

11
tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses komunikasi
antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang berperan sebagai
pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima pesan;
pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim
komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
Unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya terdiri
dari 2 istilah (konsep) yaitu konsep Komunikasi dan konsep Budaya. Dengan
demikian maka hubungan antara komunikasi dan budaya dapat diibaratkan seperti
sekeping mata uang logam, artinya jika sekeping mata uang logam dilempar maka
yang akan tampak kalau tidak gambar atau angka.Demikian juga komunikasi antar
budaya, kalau tidak budaya mempengaruhi komunikasi atau komunikasi
mempengaruhi budaya. Jadi antara komunikasi dan budaya tidak bisa dipisahkan,
saling mempengaruhi (mempunyai hubungan timbal balik).
Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Komunikasiantar Budaya, artinya : melalui komunikasi kita
membentuk kebudayaan.
2) Budaya antar Komunikasi, artinya : kebudayaan menentukan aturan & pola-
pola komunikasi. Keseluruhan perilaku komunikasi individu terutama
tergantung pada kebudayaannya.
3) Komunikasiantar Budaya, artinya : Jika bukan karena kemampuan manusia
untuk berkomunikasi (menciptakan bahasa simbolik) tidak dapat
dikembangkan pengetahuan, makna, simbol, nilai-nilai, aturan dan tata
upacara yang memberikan batasan dan bentuk pada hubungan-hubungan.
Melalui komunikasi kita dapat mewariskan unsur-unsur kebudayaan dari satu
generasi ke generasi berikutnya serta dari satu tempat ke tempat lain.
4) Budaya antar Komunikasi, artinya : Komunikasi merupakan sarana yang dapat
menjadikan individu sadar akan dan menyesuaikan diri dengan subbudaya-
subbudaya atau kebudayaan asing yang dihadapinya.16
D. Pengaruh Budaya Terhadap Cara Komunikasi Individu
Bahasa merupakan salah satu wujud budaya di masyarakat. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya. Budaya di Indonesai terwujud dalam ras,
suku, bahasa, agama, adat istiadat, peninggalan kuno (artefak), sumber daya alam, dan

16
Liliweri,Alo. Dasar-DasarKomunukasi Antar Budaya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. 2003. Hal. 133

12
masih banyak lagi. Menurut Koentjaraningrat, budaya adalah sebuah sistem atau
gagasan serta rasa, suatu tindakan dan karya yang dihasilkan manusia pada
kehidupannya secara bermasyarakat yang dijadikan kepemilikan dengan belajar.
Secara sederhana, budaya adalah suatu pola hidup yang dimiliki oleh individu
maupun kelompok masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi. Budaya bersifat abstrak, kompleks, luas, dan dinamis mengikuti
perkembangan zaman.
Perbedaan budaya terkadang menjadi suatu hambatan dalam kehidupan
biasanya berupa kesalahpahaman. Perbedaan bahasa biasanya menjadi pemicu
pertama dalam hambatan komunikasi karena perbedaan latar belakang individu.
Untuk mengatasi kesalahpahaman tersebut dibutuhkan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dilakukan dengan cara seorang komunikator mempelajari
latar belakang budaya komunikannya. Budaya berhubungan erat dengan individu
sebab budaya memberikan pembelajaran yang menghasilkan nilai dan perilaku untuk
proses komunikasi.
Pengkajian budaya dalam diri seseorang tentu memiliki keterkaitan dengan
komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Komunikasi interpersonal
dianggap memberikan komunikasi yang lebih efektif dibandingan dengan komunikasi
lainnya. Pasalnya, komunikasi interpersonal dianggap mampu menciptakan perubahan
terhadap sikap, perilaku, dan pendapat seseorang. Menurut Devito, komunikasi
interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh
orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Secara sederhana, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik
segera. Adapun hubungan budaya dan komunikasi interpersonal memberikan
pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Berikut merupakan pengaruh budaya
dalam komunikasi interpersonal:
1. Pengetahuan
Perbedaan latar belakang budaya dalam individu menjadi kendala dalam proses
komunikasi untuk menjalin keharmonisan dalam berkomunikasi maka seorang
komunikator harus mengkaji latar belakang seorang komunikan. Proses pengkajian
budaya tersebut memberikan dampak positif terhadap komunikator, yaitu menambah
ilmu pengetahuan.

13
Seorang komunikator dapat mempelajari budaya lawan bicaranya dengan cara mecari
berbagai referensi melalui internet, buku, majalah, film, dan lain sebagainya.
Misalnya, seorang komunikator dari suku betawi, sedangkan komunikan berasal dari
suku batak. Cara yang tepat untuk mencegah kesalahpahaman adalah mengkaji
tentang kebudayaan suku batak. Biasanya ketika berbicara orang batak berintonasi
lebih keras dan tinggi.
2. Toleransi
Pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal ini berhubungan dengan
penerimaan individu terhadap individu lain. Perbedaan budaya dalam komunikasi
interpersonal dapat memberikan kesamaan makna apabila seorang individu dapat
menerima perbedaan tersebut. Hal ini berhubungan denga sikap toleransi.
Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai budaya seseorang atau
kelompok dalam lingkungannya. Misalnya, seorang individu beragam islam
tetangganya beragama Kristen. Ketika memasukin hari raya idul fitri, seorang
tetangganya yang beragama Kristen ikut memberikan ucapan selamat dan
bersilaturahmi ke tempat tetangganya yang beragama islam.
3. Mengurangi ambiguitas
Ketika seorang komunikator dapat berkomunikasi secara efektif dengan komunikan
yang berbeda latar belakang budayanya, maka komunikator tersebut dapat
mengurangi ambiguitas dalam komunikasi. Kurangnya pengetahuan tentang budaya
menjadi pemicu terjadinya ketidakjelasan atau ambiguitas dalam proses komunikasi.
Misalnya, ketika orang sunda meminum es teh manis maka ia akan berkata “es tehnya
amis”. Orang betawi akan beranggapan bahwa es tehnya berbau amis.
Padahal yang dimaksud adalah es teh itu rasanya manis. Perbedaan budaya dalam
bentuk bahasa tersebut menjadi pemicu ketidakjelasan makna yang berimbas pada
hambatan dalam komunikasi. Untuk menghindari perbedaan makna dalam
berkomunikasi, seorang komunikator harus mempelajari budaya komunikan.
4. Mengurangi etnosentrisme
Etnosentrisme adalah penilaian yang dimiliki oleh seseorang yang menganggap
bahwa kebudayaan sendiri lebih baik dibandingkan kebudayaan orang lain. Hal ini
memberikan dampak buruk terhadap komunikasi antarpribadi. Mengurangi
pandangan tentang etnosentisme dapat menciptakan komunikasi yang efektif. hal ini
berkaitan dengan penerimaan individu terhadap budaya yang berbeda.
5. Menghindari diskriminasi budaya

14
Diskriminasi adalah sikap tidakadil terhadap individu maupun kelompok mengenai
karakteristik individu tersebut. Adanya “melek” budaya berpengaruh pada proses
komunikasi. Penerimaan budaya masuk ke dalam lingkungan masyarakat dapat
mengindari diskriminasi karena perbedaankarakter yang dibawa oleh budaya itu
sendiri.
6. Kepercayaan
Salah satu pengaruh budaya dalam komunikasi adalah kepercayaan. Menurut
Mulyani, kepercayaan merujuk pada pandangan dimana sesuatu memiliki ciiri-ciri
dan kualitas tertentu, tidak peduli apakah sesuatu dapat dibuktikan secara empiris
(logis) atau tidak. Dalam komunikasi interpersonal, seseorang tidak dapat menjalin
hubungan yang baik apabila orang tersebut tidak dapat menghargai kepercayaan orang
tersebut.
7. Persepsi tentang diri orang lain
Perbedaan budaya dalam masayarakat memberikan penilaian yang berbeda kepada
setiap orang. Pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal berikutnya
berhubungan dengan persepsi tentang diri orang lain. Persepsi ini muncul ketika
seseorang sudah terbiasa menilai budaya orang tersebut. Misalnya, orang barat
cenderung lebih individualis dibandingkan dengan orang Indonesia yang terkenal
dengan keramahannya.
8. Orientasi kegiatan dan peranan status
Budaya mempengaruhi orientasi kegiatan seseorang. Artinya, budaya mempengaruhi
peranan status masyarakat dalam komunikasi. Misalnya, bagaimana cara seseorang
berbicara kepada seorang kepala pemerintahan, teman, orangtua, dan lainnya. 17

17
Unknown,”Komunikasikomunikasiantarpribadikomunikasiinterpersonalpengaruh budaya”, di akses
darihttps://pakarkomunikasi.com/pengaruh-budaya-dalam-
komunikasiinterpersonal/amp#aoh=15769401962095&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=
Dari%20%251%2 , 2 yearsago

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Perbedaan budaya terkadang menjadi suatu hambatan dalam kehidupan biasanya
berupa kesalahpahaman. Perbedaan bahasa biasanya menjadi pemicu pertama dalam
hambatan komunikasi karena perbedaan latar belakang individu. Untuk mengatasi
kesalahpahaman tersebut dibutuhkan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif
dilakukan dengan cara seorang komunikator mempelajari latar belakang budaya
komunikannya. Budaya berhubungan erat dengan individu sebab budaya memberikan
pembelajaran yang menghasilkan nilai dan perilaku untuk proses komunikasi.
Pengaruh budaya dalam komunikasiindividu:

1) Pengetahuan
2) Toleransi
3) Mengurangi ambiguitas
4) Mengurangi etnosentrisme
5) Menghindari diskriminasi budaya
6) Kepercayaan
7) Persepsi tentang diri orang lain
8) Orientasi kegiatan dan peranan status

B. Saran
Bahwa penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga
kedepannya dapat menyelesaikan dengan lebih baik dan sempurna.

16
DAFTAR PUSTAKA
Lull, James,MediaCommuniacation, Culture : A Global Approach, Cetakan ke -1.
Penerjemah : A.Setiawan Abadi,( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1995).

Ki Hajar, Dewantara, Kebudayaan (Yogyakarta: Penerbit Majelis Luhur Persatuan


Tamansiswa, 1994).

Mulyana, Deddy,. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2007.
Liliweri,Alo. Dasar-DasarKomunukasi Antar Budaya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
2003.
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem
Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3
(Jakarta: Balai Pustaka,2000).
Soerjono, Soekanto. Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009).
Selo Soemardjan dan SoelaemanSoemardi, Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta:
YayasanBadan Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1964).

Unknown,”Makalah Komunikasi dan Budaya”, di akses


darihttp://anthoposthink02.blogspot.com/2014/01/makalah-komunikasi-dan-
budaya.html?m=1, pada tanggal 28 januari 2014.

https://www.academia.edu/37833643/PENGARUH_BUDAYA_TERHADAP_KOMUNIKA
SI_MAHASISWA_FAKULTAS_ILMU_KOMUNIKASI_UNISBA_2017
Unknown,”Komunikasikomunikasiantarpribadikomunikasiinterpersonalpengaruh budaya”,
di akses darihttps://pakarkomunikasi.com/pengaruh-budaya-dalam-
komunikasiinterpersonal/amp#aoh=15769401962095&referrer=https%3A%2F%2Fww
w.google.com&amp_tf=Dari%20%251%2 , 2 yearsago

17

Anda mungkin juga menyukai